Keratosis Pilaris
Keratosis pilaris adalah kondisi kulit yang terlihat seperti benjolan kecil, mirip kulit ayam. Benjolan terdiri dari kelebihan keratin, yang merupakan protein yang membantu membentuk rambut, kuku dan lapisan luar kulit (epidermis).
Benjolan keratosis pilaris mungkin terlihat merah, coklat atau putih, atau warnanya mungkin terlihat sama dengan kulit. Namun, kondisi ini tidaklah berbahaya.
Kondisi ini biasanya muncul di lengan atas, tetapi juga dapat muncul di bagian lain dari tubuh yang memiliki folikel rambut. Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi, balita, anak-anak dan remaja, dan sering memburuk sekitar masa pubertas.
Penyebab Keratosis Pilaris
Penyakit ini terjadi akibat hasil dari penumpukan keratin, protein rambut, di pori-pori. Tepatnya ketika keratin rambut tubuh tersumbat di pori-pori, menghalangi pembukaan folikel rambut yang sedang tumbuh.
Penyebab pasti dari penumpukan keratin ini tidak diketahui. Namun, kondisi ini diduga terkait dengan kondisi kulit lain seperti dermatitis atopik dan penyakit genetik.
Faktor Risiko Keratosis Pilaris
Keratosis pilaris biasanya lebih sering terjadi pada bayi, balita, anak-anak dan remaja, dan sering memburuk sekitar masa pubertas. Kamu pun lebih mungkin mengidap penyakit ini jika seseorang dalam keluarga memilikinya.
Selain itu, kamu juga lebih mungkin mengalami kondisi ini jika memiliki:
- Kulit putih.
- Kondisi kulit tertentu, seperti eksim atau ichthyosis vulgaris.
- Asma.
- Hipotiroidisme.
- Sindrom Cushing.
- Diabetes.
- Sindrom Down.
- Obesitas.
Gejala Keratosis Pilaris
Gejala utama adalah munculnya benjolan kecil-kecil dan kasar pada kulit. Banyak yang mungkin melihat munculnya benjolan tetapi tidak memiliki gejala lain.
Namun, pada beberapa kasus, gejala lain juga bisa terjadi, seperti:
- Kulit gatal atau kering, terutama di punggung lengan atas, kaki atau bokong (pantat).
- Iritasi pada benjolan yang menyebabkannya menjadi lebih berubah warna dan terlihat. Ini adalah dermatitis lichenoid gesekan.
- Kulit kasar seperti amplas tempat munculnya benjolan.
- Memburuknya benjolan saat udara lebih kering, seperti di musim dingin.
Kondisi lain terkadang dapat menyebabkan gejala ini, seperti kulit gatal dan kering. Eksim, psoriasis, alergi dan infeksi jamur menyebabkan gejala yang sama.
Diagnosis Keratosis Pilaris
Dokter biasanya mendiagnosis penyakit hanya dengan pemeriksaan fisik sederhana pada kulit. Keratosis pilaris mudah dikenali, jadi tes medis biasanya tidak diperlukan.
Lokasi dan karakteristik benjolan dapat membantu dokter mengidentifikasi apakah kamu mengidap penyakit ini. Namun, jika dokter tidak yakin, mereka mungkin melakukan tes alergi atau biopsi .
Pengobatan Keratosis Pilaris
Kondisi ini tidak berbahaya, jadi kamu biasanya tidak perlu mengobatinya. Bagi sebagian orang, benjolan dapat hilang dengan sendirinya atau menjadi kurang terlihat pada usia sekitar 30 tahun.
Jika benjolan mengganggu, perawatan dengan pelembap, krim dan perawatan kulit yang lembut dapat membantu gejala. Perawatan yang mungkin direkomendasikan oleh dokter dapat mencakup:
-
Lotion Pelembap yang Dijual Bebas
Kulit kering dapat memperburuk keratosis pilaris. Mengoleskan pelembap dapat menjaga kulit terhidrasi, meminimalkan dan melembutkan benjolan. Oleskan pelembap beberapa kali setiap hari, terutama setelah mandi saat kulit masih lembap.
-
Krim Obat
Dokter juga dapat meresepkan krim khusus yang tepat untuk kondisi. Biasanya berupa krim yang mengandung bahan seperti urea, asam alfa hidroksi, asam salisilat dan asam glikolat.
Krim vitamin A juga dapat membantu mengurangi penumpukan keratin yang menyebabkan keratosis pilaris. Namun, berhati-hatilah untuk tidak menggunakan terlalu banyak. Terlalu sering menggunakan krim obat ini dapat mengiritasi kulit.
-
Ekfoliasi
Gunakan loofah, waslap, gel eksfoliasi atau scrub dan gerakan melingkar kecil untuk mencuci area kulit yang terkena dengan lembut saat mandi. Pastikan untuk tidak menggosok terlalu keras, karena dapat mengiritasi kulit dan memperburuk gejala.
-
Perawatan Laser
Perawatan laser dapat membantu memperbaiki perubahan warna yang terkait dengan keratosis pilaris. Prosedurnya harus dilakukan dengan dokter spesialis kulit.
-
Perawatan Kulit di Rumah
Kebanyakan orang menemukan keratosis pilaris mereka membaik ketika mengubah rutinitas mereka untuk menghindari kulit kering. Perubahan dapat mencakup:
- Mandi lebih singkat (paling lama 15 menit).
- Menggunakan air suam-suam kuku, alih-alih air yang terlalu panas.
- Menggunakan sabun yang ringan saat mandi.
- Menggunakan pelembap udara, yang dapat membantu menghidrasi kulit.
Komplikasi Keratosis Pilaris
Keratosis pilaris jarang menyebabkan komplikasi, karena pada dasarnya kondisi ini tidak berbahaya. Namun, dapat terjadi perubahan warna kulit sementara yang disebut hipopigmentasi pasca-inflamasi atau hiperpigmentasi.
Pencegahan Keratosis Pilaris
Belum terdapat cara pencegahan khusus untuk keratosis pilaris. Namun menjaga kulit tetap lembap, menjaga daya tahan tubuh, serta menghindari paparan iritan dapat membantu mencegah kondisi ini.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika terdapat gejala keratosis pilaris yang semakin parah dan mengganggu aktivitas, segeralah periksa ke dokter. Kamu bisa download Halodoc untuk memeriksakan kondisi kesehatanmu.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Keratosis Pilaris.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Keratosis Pilaris.
Healthline. Diakses pada 2022. Keratosis Pilaris (Chicken Skin).
Diperbarui pada 4 Juli 2022