Keracunan Karbon Monoksida
DAFTAR ISI
- Apa Itu Keracunan Karbon Monoksida?
- Penyebab Keracunan Karbon Monoksida
- Faktor Risiko Keracunan Karbon Monoksida
- Gejala Keracunan Karbon Monoksida
- Hubungi Dokter Ini Jika Kamu/Orang Terdekat Mengalami Keracunan Karbon Monoksida
- Diagnosis Keracunan Karbon Monoksida
- Pengobatan Keracunan Karbon Monoksida
- Komplikasi Keracunan Karbon Monoksida
- Pencegahan Keracunan Karbon Monoksida
Apa Itu Keracunan Karbon Monoksida?
Karbon monoksida adalah gas beracun yang tidak berbau atau berasa. Menghirupnya dapat memicu gangguan kesehatan.
Zat tersebut berisiko menyebabkan kematian jika terkena paparan dalam intensitas tinggi. Setelah dihirup, zat memasuki aliran darah dan bercampur dengan hemoglobin.
Zat tersebut akan membentuk karboksihemoglobin ketika sudah bercampur dengan hemoglobin.
Saat kondisi tersebut telah terjadi, darah tidak lagi mampu membawa oksigen, sehingga kekurangan oksigen jadi risiko yang bisa saja terjadi dan memicu gagal fungsi bahkan kematian pada sel dan jaringan tubuh.
Penyebab Keracunan Karbon Monoksida
Keracunan disebabkan oleh menghirup asap pembakaran.
Ketika terlalu banyak karbon monoksida di udara yang dihirup, tubuh mengganti oksigen dalam sel darah merah dengan karbon monoksida.
Kondisi tersebutlah yang mencegah oksigen mencapai sel dan jaringan dalam organ tubuh.
Faktor Risiko Keracunan Karbon Monoksida
Terdapat beberapa kondisi yang bisa meningkatkan seseorang mengalami keracunan karbon monoksida, antara lain:
- Berada di dalam mobil dengan mesin menyala yang tidak bergerak dengan jendela tertutup, dan mengalami kebocoran pada sistem pembuangan gas.
- Memasak di dapur dengan ventilasi yang buruk.
- Berada di tempat kebakaran.
- Berada di dalam ruangan tanpa ventilasi, bersamaan dengan mesin generator yang dinyalakan.
Di samping itu, paparan karbon monoksida mungkin sangat berbahaya pada kelompok berikut ini:
- Bayi yang belum lahir. Sel darah janin lebih mudah terpapar karbon monoksida ketimbang sel darah dewasa.
- Anak-anak. Anak-anak kecil mengambil napas lebih sering ketimbang orang dewasa, sehingga lebih berisiko keracunan.
- Lansia. Lansia yang menghirup karbon monoksida lebih berisiko mengalami kerusakan otak.
- Pengidap penyakit jantung kronis. Seseorang dengan riwayat anemia dan masalah pernapasan berisiko tinggi keracunan.
Gejala Keracunan Karbon Monoksida
Sayangnya, gejala keracunan tidak selalu dapat terlihat, terutama pada paparan dengan intensitas rendah.
Nah, gejala umum yang dialami, meliputi:
- Sakit kepala tegang.
- Pusing.
- Kelelahan dan kebingungan.
- Sakit perut.
- Sesak dan kesulitan bernapas.
Gejala paparan karbon monoksida tingkat rendah tampak mirip dengan keracunan makanan dan sakit flu. Tidak seperti flu, keracunan tidak menyebabkan suhu tinggi.
Gejalanya muncul secara bertahap dan memburuk dengan paparan karbon monoksida yang berkepanjangan.
Paparan jangka panjang karbon monoksida dalam intensitas rendah dapat menyebabkan gejala neurologis, seperti:
- Kesulitan berpikir atau konsentrasi.
- Perubahan emosional, seperti menjadi mudah tersinggung, depresi, atau membuat keputusan impulsif atau irasional.
Menghirup gas karbon monoksida tingkat tinggi dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, termasuk:
- Intoksikasi, yaitu gangguan keadaan mental dan perubahan kepribadian.
- Vertigo, yaitu perasaan berputar di sekeliling.
- Ataksia, yaitu kehilangan koordinasi gerak akibat kerusakan mendasar pada otak dan sistem saraf.
- Takikardia, yaitu sesak napas dan detak jantung lebih dari 100 denyut per menit.
- Nyeri dada yang disebabkan oleh angina atau serangan jantung.
- Kejang, yang disebabkan oleh ledakan aktivitas listrik tidak terkendali di otak.
- Kehilangan kesadaran, bahkan kematian dapat terjadi dalam beberapa menit.
Hubungi Dokter Ini Jika Kamu/Orang Terdekat Mengalami Keracunan Karbon Monoksida
Jika mengalami beberapa gejala dari keracunan karbon monoksida di atas, segera hubungi dokter di Halodoc.
Tujuannya agar kondisi bisa segera diatasi dan korbannya bisa terhindar dari kondisi yang tak diinginkan.
Nah, berikut beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman dan bisa segera kamu hubungi.
Ini daftarnya:
- dr. Siska Damayanti Sp.PD
- dr. Handoko Tejo Utomo Sp.PD
- dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD
- dr. Vera Bahar Sp.PD
- dr. Andrea Livina Sp.PD
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Yuk, pakai Halodoc sekarang!
Diagnosis Keracunan Karbon Monoksida
Langkah pertama yang dilakukan adalah mencari tahu berapa lama seseorang terpapar, seberapa pekat karbon monoksida, dan bagaimana kondisi kesehatan tubuh pasien secara keseluruhan.
Setelah wawancara, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti pengambilan darah.
Prosedur pengambilan darah ini diambil dari pembuluh vena.
Tujuannya adalah untuk analisis hitung darah lengkap, elektrolit, kadar kreatinin, dan urea untuk mengetahui ada atau tidaknya kerusakan ginjal dan juga troponin.
Jika hasil masih diragukan, dokter akan melakukan EKG dan rontgen dada.
Pengobatan Keracunan Karbon Monoksida
Pengobatan yang dilakukan dilakukan berdasarkan gejala, seberapa parah kondisi, dan status kesehatan pengidap.
Berikut ini beberapa langkah pengobatan yang umum dilakukan:
Terapi Oksigen Standar
Terapi oksigen standar dilakukan saat seseorang terpapar karbon monoksida tingkat tinggi, atau memiliki gejala yang menunjukkan keracunan.
Pasien akan diberi oksigen 100 persen melalui masker. Menghirup oksigen pekat memungkinkan tubuh mengganti karboksihemoglobin dengan cepat.
Terapi Oksigen Hiperbarik
Terapi oksigen hiperbarik (HBOT) membanjiri tubuh dengan oksigen murni, membantunya mengatasi kekurangan oksigen yang disebabkan oleh keracunan.
Prosedur ini direkomendasikan jika paparan karbon monoksida diduga memicu terjadinya kerusakan saraf.
Komplikasi Keracunan Karbon Monoksida
Paparan signifikan yang berkepanjangan terhadap karbon monoksida dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Sesak napas.
- Nyeri dada.
- Kejang-kejang.
- Penurunan kesadaran.
- Kerusakan otak.
- Masalah jantung.
Dalam kasus yang sangat parah, komplikasinya dapat menyebabkan kematian. Di samping itu, sekitar 10 hingga 15 persen pengidap dalam intensitas parah mengalami komplikasi jangka panjang, seperti:
- Kerusakan otak. Paparan karbon monoksida berkepanjangan dapat menyebabkan masalah memori dan kesulitan berkonsentrasi. Hal ini juga dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan gangguan pendengaran.
- Penyakit jantung. Penyakit jantung koroner dapat berkembang akibat paparan karbon monoksida jangka panjang. Suplai darah jantung akan terhambat atau terganggu oleh penumpukan zat lemak di arteri koroner.
- Membahayakan bayi yang belum lahir. Paparan jangka panjang terhadap karbon monoksida pada ibu hamil berisiko bayi lahir dengan berat badan rendah, lahir mati, dan masalah perilaku di kemudian hari.
Pencegahan Keracunan Karbon Monoksida
Tindakan pencegahan sederhana dapat membantu mencegah keracunan, yaitu:
- Pasang detektor karbon monoksida di rumah atau kantor.
- Buka pintu garasi sebelum menyalakan mobil.
- Gunakan peralatan gas seperti yang direkomendasikan.
- Perhatikan peralatan rumah, seperti pemanas ruangan, kompor, perapian, dan generator. Pastikan lakukan pemeriksaan rutin tahunan.
- Berhati-hati saat bekerja di pabrik.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Carbon monoxide poisoning.
National Health Service UK. Diakses pada 2022. Carbon monoxide poisoning.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Carbon monoxide poisoning.
Penn Medicine. Diakses pada 2022. What is Carbon Monoxide Poisoning?
Diperbarui pada 2 Juli 2024
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan