Kemoterapi
DAFTAR ISI
- Apa Itu Kemoterapi?
- Tujuan Kemoterapi
- Peringatan Kemoterapi
- Cara Kerja Kemoterapi dalam Mengobati Kanker
- Hubungi Dokter Ini untuk Info Seputar Kemoterapi
- Kapan Kemoterapi Perlu Dilakukan
- Jenis-jenis Kemoterapi
- Prosedur Kemoterapi
- Apa Saja Efek Samping Kemoterapi
- Cara Mengatasi Efek Samping Kemoterapi
- Biaya Kemoterapi
Apa itu Kemoterapi?
Kemoterapi adalah pengobatan yang berlangsung dengan memberikan berbagai obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Tersedia berbagai jenis obat untuk kemoterapi. Mulai dari infus, suntikan, oral sampai topikal. Meski begitu, semua bentuknya bekerja dengan cara yang sama.
Cara kerja obat kemoterapi yaitu menghentikan reproduksi sel kanker sehingga mencegahnya untuk bertumbuh dan menyebar ke dalam tubuh. Biasanya, perawatan ini dilakukan sebelum pengidap mendapatkan pengobatan lainnya, seperti tindakan operasi atau terapi radiasi.
Meskipun pengobatan ini terbilang sangat efektif, tentunya kamu perlu mendapatkan masukan dan saran dari dokter sebelum melakukannya pada keluarga yang membutuhkan terapi ini.
Hal ini terkait dengan efek samping yang dapat terjadi setelah melakukan kemoterapi.
Tujuan Kemoterapi
Dokter spesialis onkologi adalah dokter yang akan membantu perawatan kanker.
Dokter akan membuat perencanaan untuk menurunkan gejala, mencegah perburukan penyakit, hingga meningkatkan kualitas hidup pengidap kanker.
Selain itu, ada beberapa tujuan kemoterapi lainnya, seperti:
1. Menghancurkan sel kanker
Salah satu tujuan kemoterapi adalah menghancurkan sel kanker yang pertumbuhannya tidak terkendali.
Selain itu, kemoterapi juga menjadi pencegahan perkembangan sel kanker dalam tubuh.
2. Mengecilkan ukuran tumor
Ukuran sel kanker yang terlalu besar dapat menyebabkan gejala yang cukup parah.
Dengan melakukan kemoterapi, ukuran sel kanker atau tumor dapat mengecil. Hal ini bisa memperbaiki gejala dalam tubuh.
Selain itu, saat ukuran tumor mengecil, pengidap kanker lebih mudah untuk melakukan pengobatan lain.
3. Mencegah penyebaran sel kanker
Tujuan kemoterapi lainnya untuk mencegah penyebaran sel kanker. Saat sel kanker menyebar, kondisi ini dapat menyebabkan munculnya tumor pada bagian tubuh yang lain sehingga memicu gejala yang semakin memburuk.
Dengan melakukan kemoterapi, maka sel abnormal dalam tubuh bisa menjadi lebih mudah untuk penanganan dengan menggunakan jenis pengobatan yang lainnya.
Hal ini karena biasanya kemoterapi dilakukan bersama dengan beberapa jenis terapi lainnya. Contohnya seperti radiasi, tindakan operasi, hingga terapi hormon. Namun, semuanya disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit, kondisi pasien, lokasi kanker dan pengobatan sebelumnya.
Bukan cuma kanker saja, Selain Kanker, Kemoterapi Bisa Digunakan untuk Pengobatan Penyakit Ini.
4. Meredakan gejala kanker
Kemoterapi menjadi salah satu pengobatan yang bisa membantu kamu dalam menurunkan gejala penyakit kanker.
Biasanya, tindakan ini mampu membunuh beberapa sel kanker dalam tubuh. Kondisi ini dikenal sebagai paliatif kemoterapi.
5. Untuk menyiapkan atau menyempurnakan perawatan lainnya
Pengidap kanker bisa menjalani kemoterapi setelah menjalani perawatan lain sebelumnya.
Setelah menjalani perawatan lain, kemoterapi berfungsi untuk membunuh dan mematikan sel kanker yang tersembunyi dalam tubuh.
Kemoterapi juga bisa kamu lakukan sebelum melakukan perawatan lain. Kemoterapi berfungsi untuk membunuh sebagian atau mengecilkan tumor.
Dengan begitu, perawatan lain, seperti radiasi atau pembedahan bisa dilakukan dengan lebih maksimal.
Peringatan Kemoterapi
Kemoterapi menjadi salah satu pengobatan yang memerlukan pengawasan dan pemeriksaan ketat sebelum menjalaninya.
Ada hal yang perlu diperhatikan saat hendak melakukan terapi ini, antara lain:
- Ibu hamil tidak boleh menjalani kemoterapi berisiko memicu cacat lahir.
- Beri tahu dokter bila sedang mengonsumsi obat herbal. Sebab, obat-obatan tersebut bisa saja menimbulkan reaksi yang berbahaya pada pasien.
Untuk itu, selalu informasi riwayat kesehatan hingga medis yang sedang kamu jalankan sebelum melakukan kemoterapi.
Cara Kerja Kemoterapi dalam Mengobati Kanker
Sebelum memutuskan untuk melakukan kemoterapi, tidak ada salahnya untuk bertanya pada dokter mengenai cara kerja, dan manfaat yang bisa kamu lakukan setelah mengikuti terapi ini.
Menurut studi dalam Genes and Diseases dengan judul Cancer Chemotherapy and Beyond: Current Status, Drug Candidates, Associated Risks and Progress in Targeted Therapeutics, pengobatan kemoterapi akan bekerja dengan menghindari pertumbuhan dan pembelahan sel kanker. Dengan begitu sel kanker tidak akan berkembang.
Proses ini perlu dilakukan karena sel kanker biasanya membelah diri lebih cepat daripada sel normal.
Oleh karena itu, penggunaan obat kemoterapi akan membuat sel kanker hancur lebih cepat dan lebih efektif.
Pengobatan ini juga dapat memberikan berbagai manfaat pada pengidap kanker, seperti:
- Menurunkan jumlah sel kanker untuk mencegah potensi penyebaran.
- Mengecilkan ukuran tumor.
- Meringankan gejala yang disebabkan oleh sel kanker.
- Membunuh sisa-sisa sel kanker setelah tindakan operasi maupun pengobatan kanker lainnya.
- Menyiapkan kondisi kesehatan untuk melakukan pengobatan lainnya.
Mau tahu lebih jauh mengenai cara kerja terapi ini? Baca selengkapnya di artikel ini: “Apa itu Kemoterapi untuk Kanker dan Bagaimana Cara Kerjanya?”
Hubungi Dokter Ini untuk Info Seputar Kemoterapi
Apabila kamu ingin tahu lebih lanjut terkait prosedur kemoterapi, kamu bisa menghubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc.
Para ahli ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
Ini daftarnya:
- dr. Wiwiek Probowati Sp.PD-KHOM, FINASIM
- dr. Agung Firmansyah Sumantri Sp.PD-KHOM, MMRS, FINASIM
- dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD
- dr. Agnita Irawaty Sp.PD
- dr. Vera Bahar Sp.PD
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Kapan Kemoterapi Perlu Dilakukan?
Sebelum memutuskan untuk melakukan kemoterapi, tidak ada salahnya untuk bertanya pada dokter mengenai cara kerja, dan manfaat yang bisa kamu lakukan setelah mengikuti pengobatan kemoterapi.
Pengobatan kemoterapi akan bekerja dengan menghentikan dan menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel kanker.
Dengan begitu, kondisi penyebaran sel kanker juga dapat dicegah dengan lebih baik.
Pengobatan ini juga dapat memberikan berbagai manfaat pada pengidap kanker, seperti:
- Menurunkan jumlah sel kanker untuk mencegah potensi penyebaran.
- Mengecilkan ukuran tumor.
- Meringankan gejala yang disebabkan oleh sel kanker.
- Membunuh sisa-sisa sel kanker setelah tindakan operasi maupun pengobatan kanker lainnya.
- Menyiapkan kondisi kesehatan untuk melakukan pengobatan lainnya.
Kemoterapi dapat digunakan jika kanker telah menyebar atau ada potensi penyebaran. Pada umumnya, pengobatan ini dilakukan saat:
- Sebelum operasi atau terapi radiasi. Tujuannya untuk mengecilkan ukuran tumor.
- Setelah operasi atau terapi radiasi. Hal ini untuk menghancurkan sisa-sisa sel kanker yang belum terangkat.
- Memaksimalkan efek pengobatan selama terapi radiasi dan terapi biologis.
Jenis-Jenis Kemoterapi
Kemoterapi biasanya bersifat sistemik, artinya obat bisa menyebar ke seluruh bagian tubuh. Ada beberapa jenis kemoterapi yang bisa kamu dapatkan, seperti:
1. Intravena (IV)
Pengobatan ini akan diberikan melalui infus. Cara ini menjadi proses kemoterapi yang paling umum.
Obat akan langsung masuk ke dalam pembuluh darah melalui infus. Bisa pembuluh darah pada tangan hingga dada.
2. Intraperitoneal (IP)
Obat diberikan lewat tindakan operasi atau melalui selang khusus yang dimasukan ke dalam rongga perut.
3. Intraarteri (IA)
Obat dimasukkan ke dalam arteri yang menyalurkan darah ke sel-sel kanker.
4. Suntikan
Obat kemoterapi juga bisa diberikan lewat suntikan. Obat dapat diberikan menggunakan suntikan pada bawah kulit atau otot.
Pengidap kanker juga bisa menerima suntikan pada lengan, tungkai, atau sekitar perut.
5. Obat oral
Beberapa jenis obat juga bisa dikonsumsi sebagai obat oral melalui mulut dalam bentuk pil atau cairan yang bisa ditelan.
Pastikan kamu mengetahui cara penggunaannya yang sesuai dengan bertanya pada perawat atau dokter.
6. Topikal
Biasanya, obat topikal dapat dioleskan pada bagian tubuh atau kulit yang mengalami kanker.
Prosedur Kemoterapi
Prosedur kemoterapi terdiri dari beberapa tahapan. Berikut tahapan-tahapannya:
1. Sebelum prosedur
Berikut persiapan yang perlu kamu lakukan sebelum menjalani kemoterapi:
- Konsultasikan dengan dokter hingga matang. Semakin kamu mengetahui informasi pengobatan, maka kamu bisa semakin siap
- Persiapkan kemungkinan efek samping. Pastikan kamu mengetahui langkah-langkah untuk mengelola efek samping setelah pengobatan ini.
- Temui dokter gigi. Terapi ini dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan mulut dan gigi. Oleh sebab itu, pastikan kamu memeriksakan kondisi kesehatan gigi sebelum melakukan pengobatan ini.
Selain melakukan tindakan di atas, kamu juga bisa melakukan tips yang pada artikel ini 8 Prosedur yang Mesti Disiapkan Jelang Kemoterapi.
2. Selama prosedur
Proses pengobatan kemoterapi akan berlangsung di rumah sakit. Beberapa jenis obat kemoterapi biasanya diberikan melalui infus, suntikan, atau obat minum.
Selama prosedur, pengidap kanker akan diminta untuk berbaring atau memposisikan dirinya dalam kondisi nyaman.
Selama prosedur berjalan, tim medis akan memantau kondisi kesehatan dan mengawasi respon tubuh pengidap kanker dalam menerima obat-obatan kemoterapi.
Lama sesi kemoterapi juga akan sesuai dengan jenis pengobatan dan kondisi kesehatan pengidap kanker.
Biasanya, pengobatan bisa berjalan selama satu jam hingga beberapa jam kedepan.
3. Setelah prosedur
Setelah menjalani kemoterapi, kamu perlu melakukan tindakan untuk meringankan efek sampingnya.
Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan:
- Istirahat. Kamu wajib banyak beristirahat usai prosedur. Kurangi aktivitas berat yang memicu rasa lelah. Usahakan selalu meluangkan waktu untuk tidur siang.
- Terapkan pola hidup sehat. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah sembelit dan mengurangi rasa logam di mulut. Minum banyak air putih, perbanyak konsumsi sayur dan buah dan makan secara teratur. Kamu mungkin perlu menggunakan peralatan makan dari plastik ketimbang logam.
- Minum obat. Untuk meredakan efek samping, kamu bisa meminum obat pereda nyeri dan anti mual yang dokter resepkan.
- Kenakan penutup kepala. Salah satu efek samping kemoterapi yang paling umum adalah kerontokan rambut. Bahkan, pasien yang telah menjalani pengobatan ini berkali-kali bisa mengalami kebotakan. Nah, kamu bisa menutupinya dengan topi, scarf, atau wig sementara waktu.
- Jaga kebersihan diri dan hindari kontak dengan orang yang sakit. Pasien yang telah menjalani tindakan ini rentan mengalami infeksi. Maka dari itu, kamu perlu rajin mencuci tangan, mandi dan hindari kontak dengan orang yang sakit terlebih dahulu.
- Coba perawatan alternatif. Tidak ada salahnya untuk mencoba perawatan alternatif untuk mengurangi efek samping. Misalnya dengan menggunakan aromaterapi, pijat, yoga, akupuntur atau akupresur.
Cek kesehatan secara rutin. Karena berpotensi menimbulkan efek samping jangka panjang, kamu perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Selain untuk mencegah efek samping jangka panjang, pemeriksaan berfungsi untuk mendeteksi apakah sel-sel kanker kembali muncul atau tidak.
Jika kamu masih bingung mengenai prosedur kemoterapi, Ini Dokter di Halodoc yang Bisa Beri Info Lengkap Seputar Kemoterapi.
Apa Saja Efek Samping Kemoterapi?
Berapa lama efek kemoterapi pertama? Efek kemoterapi bisa dirasakan ketika pengidap kanker melakukan pengobatan hingga beberapa saat setelah pengobatan.
Meskipun efektif mengobati kanker, kemoterapi menyebabkan sejumlah efek samping.
Obat-obatan dalam kemoterapi cukup keras sehingga bisa memengaruhi sel-sel darah, rambut, kulit sampai lapisan usus.
Akibatnya, pasien mengalami sederet efek samping, seperti:
- Mudah memar dan perdarahan.
- Diare.
- Mulut kering.
- Sariawan.
- Kelelahan.
- Demam.
- Kerontokan rambut.
- Menurunnya nafsu makan.
- Mudah terkena infeksi.
- Anemia.
- Sembelit.
- Gangguan ingatan.
- Kuku menjadi rapuh.
- Penurunan berat badan.
- Sulit tidur.
- Gangguan psikologis, seperti depresi, stres, dan cemas.
- Menurunnya gairah seksual dan masalah kesuburan (infertilitas).
- Sariawan.
- Kulit kering.
Dalam jangka panjang, efek sampingnya bisa berupa kerusakan ginjal, jantung, paru-paru, hingga sistem saraf.
Oleh sebab itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter seputar besaran manfaat dan risikonya.
Tanyakan pula alternatif pengobatan lain yang minim efek samping tetapi tidak kalah efektif.
Mau tahu lebih jauh mengenai efeknya? Baca selengkapnya di artikel ini: “Macam-Macam Efek Kemoterapi dan Cara Mengatasinya”.
Cara Mengatasi Efek Samping Kemoterapi
Efek samping dari kemoterapi dapat membaik beberapa hari setelah pengobatan.
Untuk mengatasi efek sampingnya, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, seperti:
1. Konsumsi makanan secara perlahan
Untuk mengurangi efek samping kemoterapi, kamu bisa mengonsumsi berbagai makanan secara perlahan.
Cobalah untuk mengonsumsi makanan yang memiliki tekstur lunak dan tidak keras.
Cobalah mengonsumsi makanan dalam porsi yang kecil, tetapi dengan frekuensi yang lebih banyak. Hal ini membuat perut akan terasa lebih nyaman.
Jika terasa mual, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan yang terlalu panas. Cobalah untuk mengonsumsi makanan yang dingin atau memiliki suhu ruang.
Jangan lupa untuk penuhi kebutuhan cairan tubuh agar kesehatan semakin cepat membaik.
2. Mengonsumsi berbagai makanan yang bernutrisi
Pastikan makanan yang dikonsumsi mengandung nutrisi dan gizi yang seimbang. Dengan begitu, kondisi tubuh akan pulih dengan lebih cepat dan maksimal.
Melansir dari Oncology Williston Park dengan judul Nutrition During and After Cancer Therapy, kebutuhan nutrisi untuk pengidap kanker yang sedang menjalani pengobatan aktif perlu diperhatikan dengan baik.
Disarankan untuk mengonsumsi berbagai makanan sehat yang bisa membantu menjaga kesehatan dan mengelola berat badan dengan baik.
Jangan lupa perbanyak mengonsumsi buah dan sayur, serta hindari makanan cepat saji.
Hal ini dilakukan untuk mencegah munculnya penyakit lain yang juga berbahaya, seperti diabetes, gangguan jantung, hingga osteoporosis.
Ada beberapa rekomendasi makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi setelah menjalani kemoterapi, seperti:
- Puding buah.
- Kentang tumbuk atau mashed potato.
- Buah segar.
- Daging ayam.
- Jus buah.
- Teh herbal.
Cari tahu 4 Makanan Terbaik saat Menjalani Kemoterapi melalui artikel ini! Bila perlu, tanyakan pada dokter makanan apa saja yang perlu dikonsumsi untuk mengelola efek samping kemoterapi.
3. Melakukan aktivitas fisik yang sederhana
Rasa lelah yang tidak kunjung membaik menjadi salah satu efek samping dari kemoterapi.
Kamu bisa menurunkan efek samping ini dengan melakukan aktivitas fisik yang sederhana secara rutin. Cobalah untuk berkeliling kamar atau rumah untuk merasakan hasilnya.
Mengutip dari International Journal of Nursing Studies dengan judul The effect of a 12-week home-based walking program on reducing fatigue in women with breast cancer undergoing chemotherapy: A randomized controlled study, terdapat sebuah penelitian mengenai aktivitas fisik (berjalan) dalam mengurangi rasa lelah setelah kemoterapi.
Metode ini dilakukan dengan program jalan cepat di rumah selama 12 hari, dimulai pada hari pertama siklus kemoterapi yang ketiga, oleh dua kelompok pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di rumah sakit.
Hasilnya, rasa kelelahan terasa pada dua kelompok setelah pengobatan kemoterapi selesai.
Namun, kelompok yang melakukan program 12 hari tersebut mengalami kelelahan lebih sedikit daripada kelompok lainnya.
Selain itu, rasa lelah juga akan dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, seperti kinerja fungsional, depresi, hingga gangguan tidur.
4. Penuhi kebutuhan istirahat
Pastikan kamu memenuhi waktu kebutuhan istirahat setiap harinya. Bukan hanya waktu tidur malam yang berkualitas, kamu juga perlu menyiapkan waktu untuk beristirahat pada siang hari agar kondisi kesehatan semakin optimal.
5. Melakukan perawatan sederhana di rumah
Kamu juga bisa melakukan beberapa perawatan sederhana di rumah untuk mengurangi risiko efek samping.
Mulai dari memberikan pijatan lembut hingga menggunakan aroma terapi.
Tempat Melakukan Kemoterapi
Kemoterapi umumnya dilakukan di rumah sakit di bawah pengawasan dari dokter.
Apabila fasilitas kesehatan yang kamu datangi tidak menyediakannya, dokter biasanya akan merujuk ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas ini.
Biaya Kemoterapi
Berapa biaya untuk 1 kali kemoterapi? Satu kali kemoterapi umumnya berkisar Rp 550 ribu sampai Rp 7 juta.
Ketahui bahwa pengobatan ini perlu kamu jalani secara berkelanjutan, tergantung dari tingkat keparahan kanker.
Namun, kamu bisa mendapatkan keringanan apabila memiliki asuransi, seperti asuransi swasta, mendapatkan benefit asuransi dari tempat bekerja, atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Itulah penjelasan mengenai kemoterapi. Jika kamu ingin tahu lebih lanjut soal ini atau kesehatan lainnya, kamu bisa tanyakan pada dokter spesialis di Halodoc atau klik gambar di bawah ini.