Kecanduan Nikotin
Pengertian Kecanduan Nikotin
Kecanduan ini terjadi saat seseorang membutuhkan nikotin dan tidak bisa berhenti menggunakannya. Nikotin adalah bahan kimia dalam tembakau yang memang rentan membuat seseorang ketagihan. Zat ini menghasilkan efek menyenangkan pada otak untuk sementara, sehingga orang mengonsumsinya lagi agar mendapatkan efek yang sama.
Nikotin masuk ke tubuh melalui penghirupan asap ke otak dalam waktu hanya 20 detik. Hal ini membuat seseorang yang mengalami efek menenangkan membuatnya sangat adiktif, seperti halnya opioid, alkohol, dan kokain.
Penyebab Kecanduan Nikotin
Nikotin adalah bahan kimia dalam tembakau yang membuat seseorang merokok. Zat ini dapat meningkatkan pelepasan zat kimia pada otak (neurotransmitter) yang membantu dalam mengatur suasana hati dan perilaku.
Nah, dopamin adalah salah satu neurotransmitter yang dilepaskan otak agar merasa senang dan suasana hati lebih baik. Maka dari itu, semakin banyak kamu merokok, kebutuhan nikotin semakin meningkat. Bahkan, zat ini menjadi bagian dari rutinitas dan kebiasaan harian.
Faktor Risiko Kecanduan Nikotin
Seseorang yang merokok atau mengonsumsi tembakau dengan cara lain memiliki risiko alami ketergantungan. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi hal ini, yaitu:
- Usia: Semakin muda seseorang mulai merokok, semakin besar alami kecanduan.
- Genetika: Faktor genetik dapat memengaruhi otak seseorang merespons nikotin dari tembakau.
- Pengaruh lingkungan: Seseorang yang tumbuh di lingkungan perokok cenderung melakukan hal yang sama.
- Depresi atau penyakit mental lainnya: Ada hubungan yang erat antara gangguan mental dengan merokok.
- Penggunaan zat: Seseorang yang kerap melakukan penyalahgunaan zat cenderung rentan menjadi perokok.
Gejala Kecanduan Nikotin
Ada beberapa gejala yang timbul saat seseorang alami kecanduan nikotin, antara lain:
- Ketidakmampuan untuk berhenti menggunakan produk tembakau atau merokok.
- Mengalami gejala penarikan ketika penggunaan nikotin berhenti.
- Tetap memiliki keinginan merokok bahkan ketika komplikasi kesehatan muncul.
- Terus mengonsumsi produk tembakau meskipun berdampak negatif pada kehidupan.
Diagnosis Kecanduan Nikotin
Dokter mungkin mengajukan pertanyaan atau meminta akmu mengisi kuesioner, guna menilai seberapa parah ketergantungan yang terjadi. Hal ini juga untuk membantu dokter dalam menentukan rencana perawatan yang tepat.
Beberapa pertanyaannya, seperti:
- Seberapa cepat kamu bangun tidur lalu mengonsumsi tembakau atau merokok?
- Berapa batang rokok per harinya?
- Berapa kadar nikotin pada rokok yang biasa dikonsumsi?
Semakin banyak mengisap rokok setiap hari dan semakin cepat seseorang merokok setelah bangun tidur, maka semakin parah ketergantungannya.
Pengobatan Kecanduan Nikotin
Untuk berhenti menggunakan tembakau dari kondisi kecanduan membutuhkan banyak upaya. Nah, beberapa tindakan yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Obat-obatan
Seseorang yang berusaha untuk berhenti dari kecanduan nikotin dapat menggunakan obat-obatan tertentu. Pilihan obat, dosis, hingga durasi penggunaannya tergantung kebutuhan dan preferensi seseorang yang mengalaminya.
Berikut beberapa obat-obatan yang bisa diberikan oleh dokter:
- Nicotine replacement therapy (NRT).
- Varenicline.
- Bupropion.
- Cytisine.
- Nortriptyline dan clonidine.
2. Konseling Perilaku
Pengobatan ini mengajarkan seseorang cara mengatasi dan menghindari tembakau, serta mencegah kekambuhan. Hal ini dapat memberikan dukungan dan dorongan sosial, sehingga seseorang lebih semangat untuk berhenti dari kecanduan.
Semakin banyak waktu yang dihabiskan saat konseling, semakin besar juga kemungkinan berhasil berhenti dari konsumsi tembakau. Berikut beberapa konseling yang bisa dilakukan:
- Konseling tatap muka individu.
- Konseling tatap muka kelompok.
- Program berbasis web.
3. Perawatan di Rumah
Perawatan dalam kecanduan nikotin sebagian besar fokus pada pengobatan dan konseling. Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mempermudah transisi saat berhenti dari kecanduan tersebut, yaitu:
- Berolahraga teratur.
- Konsumsi camilan sehat untuk membuat mulut dan tangan sibuk.
- Bersihkan semua produk tembakau dari rumah dan kendaraan sehari-hari.
- Hindari situasi yang memicu kekambuhan, seperti berada dekat perokok lain.
- Pilih makanan yang sehat.
- Tetapkan perawatan yang realistis terkait perawatan yang dilakukan.
- Berikan apresiasi setiap mencapai tujuan-tujuan kecil guna terciptanya tujuan besar.
Komplikasi Kecanduan Nikotin
Asap tembakau mengandung banyak sekali bahan kimia yang menyebabkan kanker dan berbagai dampak buruk pada kesehatan lainnya. Nah, berikut adalah beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat kecanduan nikotin:
- Kanker paru-paru dan penyakit paru-paru.
- Terserang jenis kanker lainnya, seperti kanker mulut dan tenggorokan.
- Alami masalah jantung dan sistem peredaran darah.
- Diabetes.
- Alami infertilitas dan impotensi.
- Alami komplikasi selama kehamilan.
- Penyakit gigi dan gusi.
Pencegahan Kecanduan Nikotin
Cara terbaik dalam mencegah ketergantungan terhadap nikotin adalah dengan menghindari penggunaannya sejak awal. Maka dari itu, jauhkan anak-anak dari merokok. Caranya adalah para orang tua berhenti merokok. Perlu dipahami jika kesehatan yang paling utama dan sesuatu yang mahal.
Jika ingin mendapatkan berhenti dari kecanduan nikotin, tindakan pengobatan bisa dipesan melalui fitur janji medis dari aplikasi Halodoc. Dengan download aplikasi Halodoc, pemesanan ini bisa dilakukan kapan dan dimana saja sesuai keinginan. Makanya, unduh aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Nicotine dependence.
CAMH. Diakses pada 2022. Nicotine dependence.
Healthline. Diakses pada 2022. Nicotine Addiction: What You Need to Know.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan