Kanker Endometrium
Nyatanya kanker juga dapat menyerang bagian dari rahim atau uterus. Rahim atau uterus ini adalah tempat bayi berkembang saat dalam kandungan. Uterus dilapisi oleh bagian jaringan otot yang disebut endometrium. Ketika terjadi kanker pada lapisan tersebut, maka hal ini disebut kanker endometrium. Sebagian besar kanker yang terjadi di uterus merupakan kanker endometrium.
Apabila tidak diatasi, kanker endometrium dapat menyebar hingga ke kandung kemih dan usus besar, atau bahkan dapat menyebar ke vagina, tuba falopi, ovarium, dan organ tubuh lainnya. Jadi penting untuk segera melakukan pengobatan yang tepat jika kamu didiagnosis mengalami kanker jenis ini.
Penyebab Kanker Endometrium
Sayangnya penyebab pasti dari kanker endometrium masih belum diketahui. Namun, hubungan antara faktor risiko dengan kejadian kanker endometrium memegang peranan penting. Misalnya obesitas dan gangguan hormon yang dialami wanita, dapat memiliki pengaruh yang penting terhadap kanker.
Sel kanker endometrium memiliki reseptor terhadap hormon estrogen dan progesteron pada permukaan selnya. Sehingga interaksi antara hormon tersebut dengan reseptor permukaan sel dapat mengakibatkan bertumbuhnya lapisan endometrium. Lapisan endometrium yang semakin tumbuh ini yang kemudian berubah menjadi kanker.
Faktor Risiko Kanker Endometrium
Kanker endometrium biasanya terjadi setelah menopause. Lebih dari 95 persen kanker endometrium terjadi setelah wanita berusia di atas 40 tahun. Wanita pasca menopause memiliki risiko yang lebih tinggi apabila:
- Mengalami menstruasi pertama kali (menarche) terlalu dini.
- Mengalami menopause yang terlampau lama.
- Obesitas.
- Memiliki diabetes atau tekanan darah tinggi.
- Tidak pernah mengalami kehamilan atau persalinan.
- Memiliki riwayat infertil (ketidaksuburan), menstruasi yang tidak rutin, atau memiliki kelainan jenis sel pada lapisan endometrium.
- Memiliki riwayat pada keluarga dengan kanker endometrium, usus besar, atau payudara.
Gejala Kanker Endometrium
Beberapa perempuan dengan kanker endometrium tidak memiliki gejala hingga penyakit menyebar ke organ lain. Namun, kanker endometrium didiagnosis dengan gejala yang terlihat.
Nah, beberapa gejala kanker endometrium yang sering muncul antara lain:
- Darah yang keluar dari vagina di luar dari siklus normal.
- Cairan yang keluar dari vagina, dapat berupa cairan berwarna merah muda dan dengan konsistensi dari berair hingga kental, coklat, dan berbau busuk.
- Kesulitan atau nyeri saat berkemih.
- Pembesaran daerah rahim atau uterus.
- Nyeri saat berhubungan.
- Kehilangan berat badan tanpa sebab yang jelas.
- Kelemahan dan nyeri pada daerah perut bagian bawah, punggung, atau tungkai.
Diagnosis Kanker Endometrium
Jika perempuan memiliki gejala kanker endometrium, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa pemeriksaan penunjang sebagai berikut:
- USG Transvaginal, yaitu suatu pemeriksaan USG dengan memasukkan sebuah alat seperti tongkat pendek yang berfungsi sebagai alat USG ke dalam vagina. Alat tersebut kemudian memunculkan gambar bagian dalam dari uterus.
- Biopsi yang merupakan tes yang dilakukan untuk melihat jenis sel yang terdapat pada endometrium, apakah sel normal atau sel kanker. Pemeriksaan biopsi merupakan alat diagnosis pasti dari tiap jenis kanker
- CT Scan atau MRI
- Pemeriksaan darah dengan menggunakan penanda kanker CA-125.
Pengobatan Kanker Endometrium
Pengobatan yang dapat dilakukan untuk menangani kanker endometrium yaitu pembedahan. Pembedahan dilakukan apabila kanker masih belum menyebar di luar endometrium.
Pengobatan lain yang memiliki tingkat kesuksesan tinggi untuk kanker stadium awal yaitu histerektomi total. Histerektomi merupakan tindakan pengangkatan rahim atau uterus. Histerektomi total berarti seluruh uterus dan bagian organ disekitarnya ikut diangkat.
Apabila kanker telah menyebar hingga keluar uterus, maka setelah tindakan pembedahan, pasien akan diberikan terapi radiasi yang dapat dikombinasikan dengan kemoterapi, untuk menghilangkan sisa sel kanker dalam tubuh.
Terapi hormon juga dapat dilakukan untuk menurunkan pertumbuhan kanker. Terapi yang biasa digunakan yaitu hormon progesteron. Terapi ini dilakukan juga pada tipe kanker yang telah menyebar luas.
Komplikasi Kanker Endometrium
Komplikasi yang timbul biasanya terjadi akibat dari pilihan pengobatan yang biasanya telah diketahui dapat terjadi, terutama pada pilihan pengobatan pembedahan. Pembedahan dapat menyebabkan timbulnya perdarahan pada daerah operasi. Namun, komplikasi tersebut tidak selalu terjadi.
Pencegahan Kanker Endometrium
Sebagian kanker endometrium tidak dapat dicegah, tetapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kanker endometrium. Konsumsi pil KB dapat menurunkan risiko kanker, namun dalam hal pemilihan alat kontrasepsi perlu melakukan konsultasi pada petugas medis untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing alat kontrasepsi.
Selain itu, kanker endometrium juga bisa dicegah dengan rutin berolahraga sehingga kamu terhindar dari kondisi obesitas. Mengonsumsi makanan sehat juga menjadi hal yang perlu dilakukan untuk mencegah kanker endometrium. Jangan lupa untuk memperbanyak asupan buah dan sayur.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mendapati perdarahan pada vagina di luar dari siklus yang biasanya, segera cek kondisimu ke dokter untuk mendapatkan beberapa pemeriksaan penunjang. Kanker endometrium biasanya tidak terjadi sebelum menopause, tapi dapat pula muncul di antara waktu menopause mulai muncul.
Kamu juga bisa memenuhi kebutuhan medis dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Caranya download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play sekarang juga!
Referensi:
National Cancer Institute. Diakses pada 2022. Endometrial Cancer Treatment (PDQ®)–Patient Version.
Healthline. Diakses pada 2022. Everything You Need To Know About Endometrial (Uterine) Cancer.
American Cancer Society. Diakses pada 2022. Endometrial Cancer.
Diperbarui pada 13 Mei 2022.