Kanker Darah
DAFTAR ISI
- Apa Itu Kanker Darah?
- Tipe Kanker Darah
- Penyebab Kanker Darah
- Faktor Risiko Kanker Darah
- Gejala Kanker Darah
- Diagnosis Kanker Darah
- Medical Check Up Bisa di Rumah Lewat Halodoc
- Pengobatan Kanker Darah
- Komplikasi Kanker Darah
- Pencegahan Kanker Darah
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Kanker Darah?
Kanker darah adalah kondisi saat sel darah menjadi tidak normal. Saat terjadi, gangguan ini dapat memengaruhi produksi dan fungsi sel darah. Sebagian besar kasus dari penyakit ini berawal di sumsum tulang sebagai tempat produksi sel darah.
Saat terjadi, proses perkembangan sel darah normal menjadi terganggu oleh pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel darah abnormal.
Kanker darah sendiri terdiri dari tiga jenis, yaitu limfoma, multiple myeloma, dan leukemia. Berbeda dengan masalah kanker pada umumnya, kanker darah justru tidak membentuk tumor atau benjolan padat.
Selain itu, gejala dari masalah kesehatan ini juga terbilang tidak spesifik dan sering kali disalahartikan sebagai gangguan medis lainnya.
Tipe Kanker Darah
Ada tiga jenis kanker darah yang dapat terjadi, yaitu:
1. Leukemia
Kanker ini ditemukan dalam darah dan sumsum tulang karena produksi sel darah putih abnormal yang cepat.
Terlalu banyak jumlah sel darah putih yang abnormal membuat tubuh tidak dapat melawan infeksi. Hal ini juga dapat mengganggu sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah dan trombosit.
2. Limfoma
Kanker darah ini menyerang sistem limfatik, yang berguna untuk menghilangkan kelebihan cairan di dalam tubuh serta menghasilkan sel-sel imun.
Limfosit abnormal dapat menjadi sel limfoma yang berkembang biak dan berkumpul di kelenjar getah bening dan jaringan lainnya.
Pada akhirnya, sel-sel kanker ini dapat merusak sistem imunitas di tubuh.
3. Myeloma
Gangguan ini disebut juga dengan kanker sel plasma. Nah, sel plasma sendiri adalah sel darah putih yang menghasilkan antibodi penangkal penyakit dan infeksi pada tubuh. Sel-sel myeloma dapat mencegah produksi antibodi yang normal.
Jika dibiarkan dapat membuat sistem kekebalan tubuh melemah dan rentan alami infeksi.
Penyebab Kanker Darah
Kanker darah merupakan kondisi di mana sel-sel darah mengalami mutasi genetik yang menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan abnormal.
Sel-sel kanker darah kehilangan fungsi normalnya dalam membantu tubuh melawan infeksi dan menjaga pembekuan darah.
Berdasarkan jenis sel darah yang terkena dan lokasi awal pertumbuhan kanker, kanker darah dapat dikategorikan menjadi tiga jenis utama:
1. Leukemia
Leukemia terjadi ketika sel-sel darah putih di sumsum tulang mengalami mutasi dan berkembang secara abnormal.
Sel-sel leukemia yang terus bertambah jumlahnya akan menggantikan sel-sel darah normal, mengganggu produksi sel darah yang sehat, dan menyebar ke organ-organ tubuh lainnya.
Akibatnya, sistem kekebalan tubuh menjadi lemah dan tubuh rentan terhadap infeksi.
2. Limfoma
Limfoma adalah jenis kanker yang menyerang sel-sel limfosit, yaitu sel darah putih yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Sel-sel limfosit yang mengalami mutasi akan tumbuh secara tidak terkendali dan membentuk tumor pada kelenjar getah bening, limpa, dan organ-organ lainnya.
Pertumbuhan sel-sel kanker ini dapat mengganggu fungsi normal sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi.
3. Multiple myeloma
Multiple myeloma adalah kanker yang menyerang sel plasma, yaitu jenis sel darah putih yang berfungsi memproduksi antibodi.
Sel plasma yang mengalami mutasi akan menghasilkan protein abnormal yang dapat merusak tulang, ginjal, dan organ-organ tubuh lainnya.
Akibatnya, penderita multiple myeloma sering mengalami nyeri tulang, kerusakan ginjal, dan risiko infeksi yang tinggi.
Faktor Risiko Kanker Darah
Apa yang menjadi penyebab pastinya memang belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker darah, yaitu:
- Pria.
- Berusia lebih dari 55 tahun.
- Adanya anggota keluarga yang mengidap kanker darah.
- Memiliki gangguan sistem imunitas tubuh, seperti HIV/AIDS.
- Sedang mengonsumsi obat imunosupresan.
- Terinfeksi virus pylori atau Epstein-Barr.
- Terpapar senyawa kimia, seperti pestisida.
- Merokok.
- Paparan radiasi.
- Alami beberapa kondisi kesehatan dan perawatan.
Gejala Kanker Darah
Gejala yang timbul tergantung dari tipe yang menyerang. Namun, tidak mudah mendeteksi gejala dari gangguan ini karena bisa saja mirip dengan kondisi medis lainnya.
Secara umum, gejala dari kanker darah, antara lain:
- Tubuh demam dan menggigil.
- Mual dan muntah.
- Mengalami sembelit.
- Sakit tenggorokan.
- Sakit kepala.
- Tubuh menjadi mudah lelah.
- Suka berkeringat pada malam hari.
- Mengalami penurunan berat badan secara drastis.
- Munculnya bintik berwarna merah pada kulit.
- Sering terserang infeksi.
- Terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening di area leher, ketiak, atau selangkangan.
- Nyeri pada area persendian dan tulang, terutama di bagian tulang belakang atau tulang dada.
- Sering mengalami memar dan perdarahan, misalnya mimisan.
- Mengalami sesak napas.
Nah, ternyata memar juga bisa menjadi gejala dari kanker darah. Oleh karena itu, penting untuk Kenali Memar pada Tubuh sebagai Gejala Dini Kanker Darah.
Diagnosis Kanker Darah
Diagnosis kanker darah umumnya dimulai dengan tahap anamnesis, di mana dokter akan menanyakan secara rinci mengenai gejala yang dialami pasien.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda yang mengarah pada kanker darah, seperti pucat akibat anemia atau pembengkakan pada kelenjar getah bening, hati, dan limpa.
Jika berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik terdapat dugaan kuat adanya kanker darah, maka dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang lebih lanjut, yaitu:
1. Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam darah.
Hasil yang tidak normal, seperti jumlah sel darah yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, atau adanya sel darah dengan bentuk yang abnormal, dapat menjadi indikasi adanya kanker darah.
Selain itu, pemeriksaan profil protein seperti globulin, serum protein electrophoresis, dan imunofiksasi akan dilakukan untuk mendiagnosis multiple myeloma dan menilai tingkat agresivitas sel kanker.
Pada pasien dengan dugaan multiple myeloma, pemeriksaan fungsi ginjal, kadar kalsium, dan kadar asam urat juga akan dilakukan.
2. Aspirasi sumsum tulang
Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel jaringan sumsum tulang menggunakan jarum tipis.
Sampel tersebut kemudian akan diperiksa di laboratorium untuk mengidentifikasi adanya kelainan pada sel darah dan menentukan jenis kanker darah yang menyerang pasien.
Sumsum tulang merupakan tempat produksi sel darah, sehingga pemeriksaan ini sangat penting untuk mengetahui kondisi sel darah secara lebih detail.
3. Biopsi kelenjar getah bening
Jika terdapat pembengkakan pada kelenjar getah bening, dokter dapat melakukan biopsi untuk mengambil sampel jaringan kelenjar getah bening.
Sampel tersebut kemudian akan diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat adanya sel-sel kanker.
Medical Check Up Bisa di Rumah Lewat Halodoc
Sebagai penyakit yang kondisinya sulit didiagnosis, kanker darah perlu mendapat pemeriksaan lebih lanjut agar tidak menimbulkan komplikasi.
Namun, apabila kamu mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening di area leher, ketiak, atau selangkangan, segera lakukan medical check up.
Medical check up adalah langkah tepat yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kanker darah.
Jika kamu terkendala untuk melakukan medical check up di rumah sakit, jangan khawatir!
Kamu tak perlu repot pergi ke klinik atau rumah sakit karena saat ini Halodoc menyediakan fasilitas Halodoc Medical Check-Up Complete melalui layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya).
Layanan homelab ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya bisa dilakukan di rumah atau di lokasi mana pun yang kamu pilih.
Jadi, kamu bisa melakukan medical check up dengan mudah tanpa harus keluar rumah melalui layanan Homelab Halodoc.
Ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:
- Tak perlu repot keluar rumah.
- Tak perlu antre.
- Hemat waktu dan biaya.
- Petugas profesional dan responnya cepat.
- Protokol kesehatan ketat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc.
- Sampel diambil secara aman dan steril.
- Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
- Harganya terjangkau, mulai dari Rp 199.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
- Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
- Setelah tes, kamu akan mendapatkan voucher 25 ribu untuk konsultasi hasil dengan dokter tepercaya dari Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa pesan Medical Check Up mulai dari Rp 188ribu di Home Lab Halodoc dengan kode promo MCUSEHAT2.
Tunggu apa lagi? Yuk booking sekarang!
Booking Medical Check Up Complete Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Ayo, lakukan medical check up di Halodoc sekarang juga!
Pengobatan Kanker Darah
Pengobatan bergantung pada berbagai faktor, termasuk usia, jenis kanker darah, dan penyebaran yang sudah terjadi. Beberapa penanganan yang umum diberikan oleh dokter mencakup:
1. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan pilihan pengobatan paling umum untuk kanker. Pengobatan kemoterapi menggunakan bahan-bahan kimia untuk membunuh sel-sel kanker darah.
2. Terapi Radiasi
Terapi radiasi menggunakan sinar-X atau sinar energi tinggi lainnya untuk menghancurkan sel ganas dan menghentikan pertumbuhannya.
Saat terapi radiasi berlangsung, pengidap berbaring dalam tempat tidur, kemudian peralatan yang besar bergerak dan mengarahkan radiasi pada bagian-bagian tertentu dari tubuh.
3. Transplantasi Sel Induk
Transplantasi sel induk atau stem cell dilakukan untuk mengganti sumsum tulang yang sudah rusak dengan sumsum yang sehat. Sel-sel induk yang digunakan bisa berasal dari tubuh sendiri atau tubuh orang lain sebagai pendonor.
Kemoterapi atau radioterapi biasanya akan dilakukan sebagai langkah persiapan sebelum menjalani prosedur transplantasi ini.
4. Terapi Biologis
Terapi biologis dilakukan guna membantu sistem daya tahan tubuh pengidap kanker darah agar mampu menyerang sel ganas.
5. Terapi Target
Terapi target merupakan metode pengobatan kanker yang secara spesifik mengincar sel-sel kanker dengan memanfaatkan obat-obatan atau zat lainnya.
Hal itu berguna untuk menghambat sinyal kimia pada tingkat sel, tempat terjadinya pertumbuhan dan pembelahan sel kanker.
Contohnya, menghentikan kerja dari protein tertentu pada sel ganas yang dapat menghambat perkembangan dari penyakit.
Jika kanker darah terjadi pada anak-anak, ketahui Perawatan Kanker Darah pada Anak.
Komplikasi Kanker Darah
Kanker darah yang terus berkembang dan tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan mengancam nyawa.
Sel-sel kanker dan protein dapat membahayakan organ di dalam tubuh dan bahkan menyebabkan kegagalan organ.
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi, yaitu:
- Patah tulang akibat kanker yang menyerang sumsum tulang.
- Hiperkalsemia (kalsium dalam darah tinggi) akibat kerusakan tulang.
- Gagal ginjal karena berkurangnya aliran darah.
- Kerusakan ginjal.
- Infeksi parah.
- Anemia berat.
- Kebingungan dan/atau perubahan kesadaran.
Pencegahan Kanker Darah
Sejauh ini masih belum dapat dipastikan cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker darah.
Namun, semakin dini kanker terdeteksi dan diobati, semakin tinggi peluang pengidap untuk mendapatkan hasil yang baik.
Untungnya, dengan perkembangan medis saat ini, tingkat kesembuhan pengidap kanker darah telah meningkat selama beberapa tahun terakhir.
Selain itu, kamu juga bisa mengurangi risiko dari penyakit ini dengan cara berikut ini:
- Tidak merokok.
- Menerapkan pola makan dan pola hidup sehat.
- Menggunakan alat pelindung diri jika bekerja pada lingkungan yang berisiko terjadi paparan radiasi dan senyawa kimia.
Kapan Harus ke Dokter?
Kanker darah termasuk kondisi yang sulit didiagnosis dan jika dibiarkan dapat menimbulkan komplikasi.
Maka dari itu, jika kamu mengalami beberapa gejala yang disebutkan sebelumnya, ada baiknya segera memeriksakan diri.
Jika benar disebabkan oleh kanker darah, penanganan cepat bisa dilakukan sehingga tingkat kesembuhan lebih tinggi.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Referensi:
American Society of Hematology. Diakses pada 2024. Blood Cancers.
American University of the Caribbean School of Medicine. Diakses pada 2024. Demystifying Blood Cancer: Causes, Prevention, and More.
Blood Cancer. Diakses pada 2024. Blood cancer.
Hematology. Diakses pada 2024. Blood Cancers.
WebMD. Diakses pada 2024. Signs of Blood Cancers.
Very Well Health. Diakses pada 2024. Symptoms of Blood Cancer.
Frequently Asked Question
Kanker darah itu penyebabnya apa?
Penyebab pasti kanker darah tidak diketahui pasti. Namun ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan risikonya, seperti:
- Memiliki riwayat keluarga dengan kanker darah.
- Paparan bahan kimia tertentu, radiasi, atau infeksi virus tertentu.
- Risiko kanker darah umumnya meningkat seiring bertambahnya usia.
- Beberapa kelainan kromosom bawaan dapat meningkatkan risiko kanker darah.
Apakah pengidap kanker darah bisa sembuh?
Ya, banyak pengidap kanker darah yang dapat sembuh. Tingkat keberhasilan pengobatan sangat bergantung pada beberapa faktor, seperti:
- Jenis kanker darah. Ada berbagai jenis kanker darah dengan karakteristik dan tingkat keparahan yang berbeda.
- Stadium kanker. Semakin dini kanker terdeteksi, semakin besar peluang kesembuhan.
- Usia dan kondisi kesehatan umum. Kondisi fisik yang baik akan membantu proses pengobatan.
- Jenis pengobatan. Pilihan pengobatan yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil akhir.
Apakah kanker darah itu berbahaya?
Kanker darah berbahaya jika tidak segera ditangani. Sel-sel kanker darah yang tidak terkendali dapat mengganggu fungsi sumsum tulang, produksi sel darah normal, dan sistem kekebalan tubuh.
Hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala seperti anemia, mudah lelah, mudah berdarah, dan infeksi berulang.
Bagaimana cara mengetahui kanker darah?
Untuk mengetahui apakah seseorang mengidap kanker darah, biasanya dilakukan pemeriksaan yang meliputi:
- Pemeriksaan darah lengkap untuk memeriksa jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan platelet.
- Biopsi sumsum tulang dengan mengambil sampel sumsum tulang untuk diperiksa di bawah mikroskop.
- Pemeriksaan pencitraan, seperti CT scan atau MRI, untuk melihat apakah ada pembesaran kelenjar getah bening atau organ lainnya.