Kalazion
DAFTAR ISI
- Apa Itu Kalazion?
- Penyebab Kalazion
- Faktor Risiko Kalazion
- Gejala Kalazion
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Kalazion
- Diagnosis Kalazion
- Pengobatan Kalazion
- Pencegahan Kalazion
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Kalazion?
Kalazion adalah pembengkakan atau benjolan yang sebagian besar terdapat pada kelopak mata bagian atas. Benjolan ini terkadang juga disebut dengan kista kelopak mata atau kista meibom. Pembentukannya berawal dari penumpukan kelenjar minyak (meibom) secara perlahan dan kemudian menyebabkan penyumbatan.
Pada awalnya, benjolan mungkin terasa sakit, namun hal ini hanya bertahan sementara dan hilang. Biasanya, kalazion berkembang pada orang dewasa antara usia 30-50 tahun. Meski begitu, semua kelompok usia bisa mengalaminya, meski jarang sekali menyerang anak-anak.
Penyebab Kalazion
Peradangan kelenjar meibom di kelopak mata adalah penyebab utama kalazion. Kelenjar ini memberikan beberapa bahan pelumas yang dibutuhkan untuk melembapkan dan melindungi mata. Peradangan kelenjar meibom menyebabkan pelumas yang dihasilkan kelenjar meibom menjadi mengental dan menjadi sumbatan pada saluran kelenjar meibom.
Faktor Risiko Kalazion
Kondisi ini lebih sering menimpa orang dewasa daripada anak-anak. Risiko semakin meningkat apabila orang tersebut mengalami kondisi seperti:
- Peradangan kelopak mata (blepharitis)
- Kondisi kulit seperti dermatitis seboroik atau jerawat rosacea.
- Mengidap penyakit kronis seperti diabetes.
- Pernah mengalami kalazion sebelumnya.
Gejala Kalazion
Tanda khas dari kalazion adalah benjolan atau pembengkakan kecil pada kelopak mata bagian atas. Seperti dijelaskan sebelumnya, rasa nyeri umumnya muncul di awal dan kemudian hilang dengan sendirinya. Gejala kalazion yang lainnya, antara lainya:
- Benjolan kecil pada kelopak mata, terutama kelopak bagian atas.
- Bengkak pada kelopak.
- Rasa mengganjal atau tidak enak pada mata.
- Kemerahan pada kulit kelopak.
- Mata berair.
- Iritasi ringan pada mata.
- Penglihatan kabur, jika kalazion cukup besar untuk menekan bola mata.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Kalazion
Kalazion bisa sangat mengganggu penampilan. Jika kamu mengidapnya dan ingin menghilangkannya, kamu bisa konsultasi dengan dokter spesialis mata di Halodoc terlebih dahulu.
Mereka bisa memberikan saran yang tepat maupun meresepkan obat jika dibutuhkan.
Para ahli ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
Ini daftarnya:
- dr. Febria Restissa Sp.M
- dr. Cynthia Dewi M M.Biomed, Sp.M
- dr. Lilianty Fauzi Sp.M, M.Kes
- dr. Kartini Wulan Sp.M
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Diagnosis Kalazion
Tidak ada pemeriksaan khusus yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis kalazion. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan rutin pada mata dan menanyakan beberapa riwayat penyakit mata sebelumnya.
Dokter juga dapat merujuk pengidap ke dokter spesialis mata jika didapatkan riwayat kalazion berulang. Langkah-langkah diagnosis kalazion umumnya mencakup:
- Riwayat Kesehatan. Dokter perlu menanyakan riwayat kesehatan secara mendetail. Informasi ini dapat membantu dokter dalam menemukan masalah mendasar yang menyebabkan kalazion.
- Pemeriksaan Mata Eksternal. Setelah itu, dokter akan melanjutkannya dengan memeriksa mata, kelopak mata, bulu mata, dan tekstur kulit.
- Pemeriksaan Kelopak Mata Menyeluruh. Untuk memastikan diagnosis, dokter perlu menyinari cahaya terang dan menggunakan pembesaran untuk melihat dasar bulu mata. Mereka juga memeriksa lubang kelenjar minyak untuk memastikan ada tidaknya penyumbatan.
Pengobatan Kalazion
Pada sebagian kasus, kalazion hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu tanpa terapi. Meski begitu, tersedia perawatan medis dan perawatan rumahan sebagai pengobatan kalazion.
1. Perawatan rumahan
Tidak selalu harus ditangani di rumah sakit, kondisi ini bisa diatasi dengan perawatan rumahan. Yang paling utama adalah, jangan mencoba memeras atau memecahkan kalazion. Hindari pula untuk menyentuhnya.
Kamu pun bisa menempelkan kompres hangat ke kelopak mata empat kali sehari selama sekitar 10 menit setiap kali. Ini dapat mengurangi pembengkakan dengan melembutkan minyak di kelenjar yang tersumbat. Namun pastikan kamu mencuci tangan sebelum menyentuh area tersebut.
2. Perawatan medis
Jika kalazion tidak hilang dengan perawatan di rumah, dokter mungkin merekomendasikan suntikan kortikosteroid atau prosedur pembedahan untuk menghilangkannya. Baik injeksi maupun pembedahan adalah perawatan yang efektif.
Pencegahan Kalazion
Kunci utama penecegahan kalazion adalah menjaga kebersihan diri dengan baik. Tips pencegahan yang bisa kamu lakukan adalah:
- Mencuci Tangan. Cuci tangan secara rutin dan menyeluruh, terutama sebelum menyentuh mata.
- Perawatan Lensa Kontak. Bagi kamu yang menggunakan lensa kontak, pastikan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memakai maupun melepas lensa. Jangan lupa untuk rutin membersihkan lensa kontak dengan larutan khusus pembersih lensa. Segera buang dan lensa kontak yang sudah kadaluarsa.
- Cuci Muka. Kamu juga perlu membersihkan muka setiap hari untuk menghilangkan kotoran dan riasan sebelum tidur. Dokter mungkin merekomendasikan untuk membersihkan kelopak mata dengan scrub khusus atau sampo bayi, terutama jika kamu rentan mengalami blepharitis.
- Bersihkan Make-up. Buang semua riasan lama atau yang sudah kedaluwarsa. Pastikan untuk mengganti maskara dan eye shadow setiap dua hingga tiga bulan. Hindari berbagi atau menggunakan riasan orang lain. Jangan lupa juga untuk membersihkan alat-alat make up, seperti brush atau spons setelah dipakai. Bersihkan riasan sebelum tidur sampai benar-benar terangkat dari wajah, terutama bagian mata.
Kapan Harus ke Dokter?
Hubungi dokter apabila kamu mengidap kalazion yang tak kunjung membaik. Jika kamu punya pertanyaan lain seputar kondisi ini, tanya dokter melalui aplikasi Halodoc saja. Dengan aplikasi ini kamu bisa melakukan tanya jawab dengan dokter secara praktis kapan dan di mana saja.