Kafein
Apa Itu Kafein?
Kafein adalah bahan yang secara alami terkandung dalam lebih dari 60 tumbuhan, tapi paling banyak ditemukan dalam kopi, teh dan kakao.
Namun, bahan tersebut juga bisa kamu temukan dalam produk-produk, seperti minuman ringan, minuman energi, cokelat batangan, energi bar, dan beberapa obat non resep, seperti sirup obat batuk dan tablet pelangsing
Kafein adalah stimulan yang bekerja dengan cara menstimulasi otak dan sistem saraf pusat, untuk membantu seseorang tetap waspada dan mencegah kelelahan.
Bahan ini juga meningkatkan sirkulasi bahan kimia, seperti kortisol dan adrenalin dalam tubuh.
Dalam dosis kecil, kafein bisa membuat kamu merasa segar dan fokus. Dalam dosis besar, bahan ini bisa membuat kamu merasa cemas dan sulit tidur.
Sama seperti banyak obat pada umumnya, toleransi terhadap kafein mungkin bisa terjadi. Artinya, kamu mungkin memerlukan dosis yang semakin besar untuk merasakan efek yang sama.
Manfaat Kafein
Berikut beberapa manfaat kafein untuk kesehatan:
1. Meningkatkan suasana hati dan fungsi otak
Stimulan ini mampu memblokir pemberi sinyal otak adenosin. Hal ini menyebabkan molekul pemberi sinyal lainnya, seperti dopamin dan norepinefrin, meningkat. Perubahan pesan otak ini bermanfaat bagi suasana hati dan fungsi otak.
Selain bisa meningkatkan kewaspadaan dan daya ingat dalam jangka pendek, minum antara 3–5 cangkir kopi per hari juga bisa mengurangi risiko penyakit otak seperti Alzheimer dan Parkinson sebesar 28–60 persen.
Konsumsi kopi juga bisa menurunkan depresi hingga 13 persen.
2. Meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak
Konsumsi kafein juga baik bagi orang yang ingin menurunkan berat badan.
Karena kemampuannya untuk merangsang sistem saraf pusat, stimulan tersebut bisa meningkatkan metabolisme hingga 11 persen dan pembakaran lemak hingga 13 persen.
Praktisnya, mengonsumsi 300 miligram kafein per hari memungkinkan kamu membakar 79 kalori ekstra setiap hari.
3. Bisa meningkatkan performa olahraga
Mengonsumsi kandungan stimulan ini dalam jumlah kecil sekitar satu jam sebelum berolahraga mampu meningkatkan performa olahraga.
Hal itu karena bahan alami tersebut bisa meningkatkan penggunaan lemak sebagai bahan bakar, meningkatkan kontraksi otot dan toleransi terhadap kelelahan.
4. Bisa mencegah penyakit jantung dan diabetes
Faktanya, bukti menunjukkan bahwa risiko penyakit jantung 16–18 persen lebih rendah pada pria dan wanita yang minum antara 1–4 cangkir kopi setiap hari (menyediakan sekitar 100–400 mg kafein).
Bahan alami ini juga bisa mencegah diabetes. Sebuah tinjauan mencatat bahwa mereka yang minum kopi paling banyak memiliki risiko 29 persen lebih rendah terkena diabetes tipe 2.
5. Meredakan sakit kepala dan migrain
Mengonsumsi kafein bersamaan dengan obat pereda nyeri, seperti acetaminophen juga bisa membantu meredakan sakit kepala dan migrain.
Dosis Kafein yang Aman Dikonsumsi
Baik Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) dan Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) menganggap bahwa asupan kafein harian yang aman adalah 400 miligram (mg) atau sekitar 2–4 cangkir kopi per hari.
Stimulan alami tersebut bisa terdapat di berbagai produk dengan dosis yang berbeda-beda.
Berikut beberapa produk umum yang mengandung kafein dan dosisnya:
- Kopi instan: 80–120 mg per 250 mililiter (ml).
- Kopi espresso seperti espresso atau latte: 105–110 mg per 250ml.
- Minuman cokelat: 5–10 mg per 250ml.
- Teh hitam: 65–105 mg per 250ml.
- Minuman cola: 40–49mg per 375ml.
- Minuman energi: 160mg per 250ml.
Hati-hati, jangan sampai kamu kecanduan mengonsumsi kafein. Sulit Konsentrasi, Ini 6 Tanda Kecanduan Kopi.
Perhatian Penggunaan
Ada beberapa kelompok orang yang perlu berhati-hati bila ingin mengonsumsi kafein, yaitu:
- Ibu hamil dan menyusui. Konsumsi stimulan ini mungkin aman selama kehamilan dan menyusui bila dalam jumlah yang biasa terdapat dalam makanan. Mengonsumsi hingga 300 mg kafein setiap hari tampaknya aman. Ini kira-kira jumlahnya dalam 3 cangkir kopi.
- Anak-anak. Stimulan ini juga masih aman untuk anak-anak konsumsi selama dalam jumlah terbatas seperti yang terkandung dalam makanan.
- Pengidap insomnia, gangguan kecemasan dan GERD. Orang-orang yang memiliki tiga masalah kesehatan tersebut sebaiknya menghindari konsumsi kafein.
- Obat-obatan tertentu. Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter tentang semua obat-obatan yang kamu konsumsi sebelum mengonsumsi kandungan stimulan ini.
Efek Samping Kafein
Konsumsi kafein umumnya aman, meski bisa menyebabkan kebiasaan. Namun, sama seperti obat pada umumnya, bahan ini juga bisa menyebabkan efek samping. Terutama bila konsumsinya berlebihan.
Beberapa efek samping yang terkait dengan asupan kandungan ini yang berlebih, termasuk kecemasan, kegelisahan, gemetar, detak jantung tidak teratur, dan sulit tidur.
Terlalu banyak stimulan ini juga bisa menyebabkan sakit kepala, migrain, dan tekanan darah tinggi pada beberapa orang.
Asupan yang terlalu banyak juga bisa menyebabkan serangan panik. Benarkah Kafein Berlebih Sebabkan Serangan Panik? Cari tahu alasannya di artikel tersebut.
Selain itu, kafein juga bisa dengan mudah melewati plasenta, sehingga dapat meningkatkan risiko keguguran atau berat badan lahir rendah. Jadi, wanita hamil harus membatasi asupannya.
Interaksi Kafein
Kafein juga dapat berinteraksi dengan beberapa obat. Hindari mengonsumsi stimulan tersebut bersama dengan obat ini:
Efedrin
Kafein dan efedrin sama-sama merupakan obat stimulan. Mengonsumsi keduanya bersamaan bisa menyebabkan terlalu banyak stimulasi dan terkadang efek samping yang serius, serta masalah jantung.
Antibiotik
Mengonsumsi obat ini bersamaan dengan kafein mungkin meningkatkan risiko efek samping termasuk kegelisahan, sakit kepala, peningkatan detak jantung, dan lain-lain.
Fluvoxamine atau luvox (antidepresan)
Hindari mengonsumsi obat ini bersama kafein karena dapat meningkatkan efek sampingnya.
Kontraindikasi Kafein
Meskipun tidak ada kontraindikasi mutlak terhadap kafein, ada beberapa kondisi medis yang perlu berhati-hati dengan stimulan tersebut, meliputi:
- Kecemasan yang parah.
- Penyakit kardiovaskular atau aritmia jantung simtomatik.
- Gangguan hati.
- Penyakit tukak lambung atau penyakit refluks gastroesofageal.
- Gangguan ginjal.
- Kejang (yang dapat menurunkan ambang kejang).
- Kehamilan.
Bila kamu ingin bertanya lebih lanjut seputar konsumsi stimulan ini, jangan ragu untuk menghubungi dokter di Halodoc dengan biaya yang lebih terjangkau.✔️
Yuk download aplikasinya sekarang juga di Apps Store dan Google Play!