Jerawat Nodul
DAFTAR ISI
- Apa itu Jerawat Nodul?
- Penyebab Jerawat Nodul
- Faktor Risiko Jerawat Nodul
- Rekomendasi Dokter Kulit di Halodoc
- Diagnosis Jerawat Nodul
- Cara Mengobati Jerawat Nodul
- Rekomendasi Obat Racik oleh Dokter Spesialis Kulit Haloskin
- Cara Merawat Kulit Agar Jerawat Nodul Tidak Makin Meluas
- Komplikasi Jerawat Nodul
- Pencegahan Jerawat Nodul
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Jerawat Nodul?
Jerawat nodul ditandai dengan benjolan atau simpul keras (nodul) yang berkembang di bagian bawah kulit. Jenis jerawat ini terbilang cukup parah dan bisa bertahan selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
Ada berbagai hal yang menjadi penyebab munculnya jerawat nodul, salah satunya infeksi bakteri Cutibacterium acnes (C. acnes).
Cutibacterium acnes merupakan salah satu jenis bakteri yang terperangkap di bawah kulit, yang kemudian memicu infeksi dan pembengkakan, sehingga muncul nodul.
Jerawat nodul terbilang cukup parah, sehingga pengidapnya harus mendapatkan perawatan khusus oleh dokter spesialis kulit.
Apabila tidak diobati, jerawat nodul bisa menghasilkan jaringan parut permanen dan parah.
Penyebab Jerawat Nodul
Jerawat nodul muncul karena tersumbatnya pori-pori akibat sel kulit mati, rambut, sebum, serta kotoran.
Selain itu, pori-pori yang tersumbat dapat terjadi jika tubuh menghasilkan terlalu banyak sebum atau jika kamu tidak membersihkan kulit dengan benar.
Akibatnya, bakteri C. acnes yang secara alami hidup di kulit terperangkap di dalam pori-pori yang tersumbat. Hal ini lantas memicu infeksi, peradangan, dan rasa sakit.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang bisa memicu penyumbatan pori-pori di kulit, seperti:
- Keringat berlebihan, terutama jika kamu menggunakan pakaian dengan bahan yang tidak mudah menyerap keringat.
- Memiliki riwayat keluarga yang mengalami jerawat nodul.
- Anak muda yang sedang mengalami pubertas lebih rentan mengalami jerawat karena perubahan kadar hormon.
- Obat-obatan tertentu, termasuk kortikosteroid, dapat memperburuk jerawat nodul.
- Beberapa losion, krim, dan riasan dapat menyumbat pori-pori.
- Kecemasan dan stres dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak sebum saat kadar kortisol meningkat.
Simak penyebab lebih lanjut di sini: Ini Hal yang Jadi Penyebab Jerawat Nodul
Faktor Risiko Jerawat Nodul
Kenapa jerawat nodul muncul terus menerus?
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkannya, antara lain:
- Memiliki riwayat keluarga dengan jerawat nodul.
- Fluktuasi hormonal, seperti yang terjadi selama masa remaja, menstruasi, kehamilan, dan menopause.
- Memiliki tipe kulit berminyak.
- Salah memilih atau tidak cocok dengan produk perawatan kulit.
- Mengidap stres kronis.
- Mengonsumsi obat-obatan seperti kortikosteroid, litium, dan hormon.
- Menggunakan produk kosmetik yang berat atau berminyak.
- Paparan polusi udara dan partikel mikro.
- Punya riwayat jerawat parah.
- Memencet atau menggaruk jerawat secara kasar
- Konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi dan gaya hidup yang tidak sehat.
Gejala Jerawat Nodul
Tidak seperti jerawat biasa, gejala jerawat nodul cenderung lebih parah.
Bedanya jerawat nodul dengan jerawat biasa yaitu:
- Muncul benjolan keras (nodul jerawat) di bawah kulit.
- Rasa sakit atau sensitif saat benjolannya tersentuh.
- Benjolan tampak merah atau warnanya mungkin sama dengan kulit.
Kamu mengalami jerawat parah? Cobalah diatasi dengan obat minum untuk jerawat. Rekomendasi produknya bisa kamu cari tahu pada artikel berikut ini: 5 Obat Minum untuk Jerawat Membandel.
Kini, obat-obatan untuk jerawat bisa kamu beli dengan mudah melalui Toko Kesehatan Halodoc.
Rekomendasi Dokter Kulit di Halodoc
Jika kamu memiliki jerawat nodul dan jadi tidak percaya diri karenanya, sebaiknya segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan aman.
Dokter juga mungkin bisa memberikan tips menjaga kesehatan kulit wajah agar terhindar dari jerawat nodul.
Nah, berikut beberapa dokter spesialis kulit yang sudah berpengalaman yang bisa kamu hubungi.
Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
- dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E
- dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E
- dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
- dr. Frieda Sp.D.V.E
- dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Jerawat Nodul
Berikut ini beberapa langkah untuk mendiagnosis jenis jerawat ini:
1. Pemeriksaan visual
Dokter akan melakukan pemeriksaan visual terhadap kulit untuk mengidentifikasi nodul.
Mereka akan melihat tanda-tanda seperti lesi besar, meradang, dan terkadang menyakitkan pada kulit.
2. Wawancara medis
Selanjutnya dokter mungkin akan melakukan wawancara medis untuk mendapatkan informasi tentang riwayat kesehatan kulit.
Misalnya seperti kapan mengalami nodul jerawat, apakah ada faktor pemicunya, dan apakah kamu memiliki riwayat keluarga dengan masalah kulit serupa.
3. Evaluasi jenis jerawat
Dokter akan menilai jenis jerawat yang kamu alami, termasuk apakah jerawat tersebut termasuk dalam kategori jerawat nodul atau jerawat parah lainnya.
4. Pemeriksaan fisik
Kemudian, dokter mungkin perlu pemeriksaan fisik lebih mendetail pada kulit untuk menentukan tingkat keparahan jerawat.
Pemeriksaan juga bertujuan untuk mengecualikan kemungkinan masalah kulit lainnya.
5. Tes tambahan
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu melakukan tes tambahan seperti biopsi kulit untuk memastikan diagnosis dan mengesampingkan kemungkinan kondisi kulit lainnya.
Cara Mengobati Jerawat Nodul
Jerawat nodul umumnya membutuhkan perawatan dari dokter kulit. Sebab, cara mengobati jerawat nodul dengan penggunaan krim jerawat yang dijual bebas saja tidak efektif.
Jangan pernah memencet atau mencoba “meletuskan” jerawat. Sebab, hal ini justru dapat memperburuknya dan menyebabkan bekas jerawat yang parah.
Berikut beberapa opsi pengobatan jerawat nodul:
1. Obat oral
Dokter umumnya merekomendasikan produk perawatan kulit seperti isotretinoin untuk jerawat parah.
Obat oral lainnya, seperti tetrasiklin (antibiotik) dan kontrasepsi oral (pil KB) juga bisa dokter resepkan untuk mengurangi peradangan dan membersihkan jerawat nodular.
Obat yang disebut spironolactone dapat memblokir atau memperlambat produksi hormon penyebab jerawat.
Bagi kamu yang mengalami masalah jerawat dan tak kunjung membaik, cobalah konsultasikan pada doker Haloskin. Lalu, dapatkan obat racik dari dokter spesialis kulit. Baca selengkapnya di artikel ini: “Jerawat Tak Kunjung Sembuh Meski Sudah Gonta-Ganti Produk Skincare? Atasi Bersama Dokter Haloskin!”
2. Asam salisilat
Asam salisilat adalah jenis asam beta-hidroksi (BHA) yang larut dalam minyak. Kandungannya dapat menembus ke dalam pori-pori kulit yang tersumbat oleh minyak, sel kulit mati, dan kotoran.
Bahan kimia ini juga bersifat antiinflamasi yang dapat meredakan peradangan jerawat. Selain itu, kandungannya juga bekerja dengan melonggarkan dan mengangkat sel-sel kulit mati.
3. Suntikan kortison
Fungsinya untuk mengecilkan jerawat yang sangat besar, menyakitkan atau yang sudah menetap lama.
Dokter akan menggunakan jarum halus untuk menyuntikkan obat steroid ke dalam nodul. Obat ini dapat mengurangi peradangan dan mempercepat proses penyembuhan.
4. Pil KB
Perubahan hormonal dapat memicu timbulnya jerawat nodul. Oleh karena itu, cara menghilangkan jerawat nodul dapat dengan mengonsumsi pil KB untuk mengatur atau menekan hormon tertentu dalam tubuh.
Namun, kamu harus berkonsultasi pada dokter terlebih dulu untuk memilih jenis pil KB yang sesuai. Terutama bagi wanita yang memiliki riwayat jerawat atau khawatir tentang efek pil KB pada kulit.
5. Isotretinoin
Isotretinoin hanya akan diresepkan untuk kasus jerawat yang parah. Ini menjadi cara yang efektif untuk mengobati segala bentuk jerawat. Namun, penggunaannya memiliki beberapa efek samping. Beberapa di antaranya:
- Kulit kering.
- Mata kering.
- Tenggorokan kering.
- Mimisan.
- Kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari.
- Sakit kepala.
- Rasa sakit dan nyeri.
6. Antiandrogen (khusus wanita)
Obat ini bekerja dengan menghalangi efek hormon androgen pada kelenjar penghasil minyak. Dengan begitu produksi minyak (sebum) alami wajah jadi lebih terkontrol.
Namun, antiandrogen tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil atau wanita yang tengah merencanakan kehamilan. Pasalnya, obat ini bisa menyebabkan dan meningkatkan risiko cacat lahir.
7. Retinoid
Lotion, krim, dan gel yang mengandung retinoid berasal dari vitamin A. Kandungan tersebut dapat membantu mengangkat sel kulit mati mencegah penyumbatan folikel rambut tersumbat.
Cara menghilangkan jerawat nodul ini cenderung efektif. Namun, bisa membuat kulit penggunanya menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Tak hanya itu, retinoid juga bisa menyebabkan cacat lahir.
Selain beberapa langkah di atas, kamu juga bisa menggunakan masker. Ketahui di sini: Kenali 5 Jenis Masker Wajah untuk Mengatasi Jerawat
Rekomendasi Obat Racik oleh Dokter Spesialis Kulit Haloskin
Lantas, kamu mungkin bertanya-tanya apakah jerawat nodul bisa hilang dengan sendirinya?
Jerawat ini berbeda dengan jerawat biasa yang umumnya dapat sembuh dalam beberapa hari. Proses penyembuhannya memakan waktu lebih lama. Sebab, jenis jerawat ini bisa bertahan beberapa minggu hingga bulanan.
Jerawat nodul memerlukan perawatan medis atau perawatan kulit yang serius. Mencakup obat racik seperti antibiotik, retinoid, atau kortikosteroid yang dioleskan langsung ke kulit sesuai resep dokter.
Tapi, kamu tak perlu khawatir. Sebab, kini kamu bisa berkonsultasi dengan dokter Haloskin di Halodoc untuk mendapatkan obat jerawat.
Haloskin merupakan acne treatment yang sudah terbukti cocok pada 94% pengguna.
Produk obat racikan jerawat dari Haloskin diformulasikan khusus oleh dokter spesialis kulit berpengalaman lebih dari 12 tahun.
Untuk mendapatkan obat tersebut kamu bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Nah, dapat dipastikan formulasi obatnya cocok dengan jenis dan permasalahan kulit yang kamu alami.
Yuk, segera konsultasikan masalah kulit berjerawat dengan dokter di Haloskin, tebus paket produknya, serta kontrol gratis kapan pun selama 14 hari.
Cara Merawat Kulit Agar Jerawat Nodul Tidak Makin Meluas
Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar jerawat nodul tidak semakin meluas. Ini beberapa di antaranya:
- Mencuci wajah dua kali sehari dengan pembersih wajah yang lembut. Jangan menggosok wajah terlalu keras, karena bisa merusak kulit.
- Pilih produk perawatan kulit yang cocok, seperti yang bebas minyak dan non-komedogenik.
- Melindungi wajah dari debu dan polusi dengan mengenakan masker serta hindari menyentuh wajah dengan tangan yang kotor.
- Makan makanan bergizi, kaya serat, dan hindari makanan berlemak serta berminyak.
- Pastikan mencukupi asupan cairan yang dibutuhkan oleh tubuh.
- Jangan memencet jerawat, karena bisa menyebabkan peradangan menjadi lebih parah dan meninggalkan bekas.
- Gunakan produk perawatan kulit yang mengandung bahan aktif seperti asam salisilat atau benzoyl peroxida.
- Cobalah teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi untuk mengurangi stres.
- Gunakan tabir surya dengan SPF yang sesuai untuk melindungi kulit dari sinar UV yang berlebihan.
Untuk menghilangkan bekasnya, kamu bisa membaca penjelasan dalam artikel ini: Ini 7 Cara Ampuh Menghilangkan Jerawat Nodul Tanpa Bekas
Komplikasi Jerawat Nodul
Berikut adalah beberapa potensi komplikasi yang perlu kamu waspadai:
1. Bakteremia
Jerawat ini memungkinkan bakteri masuk ke dalam aliran darah, sehingga menyebabkan bakteremia. Meskipun jarang terjadi, bakteremia dapat menyebabkan infeksi lebih lanjut dan kondisi serius.
2. Hiperpigmentasi
Jerawat berpotensi meninggalkan bekas luka atau bercak hiperpigmentasi pada kulit setelah peradangan mereda. Bekas ini bisa berupa noda gelap atau bahkan luka permanen.
3. Merusak kulit
Peradangan pada jerawat dapat merusak jaringan kulit di sekitarnya, menyebabkan perubahan tekstur kulit, termasuk luka parut dan permukaan kulit yang tidak rata.
5. Penurunan kesejahteraan mental
Jerawat nodul yang parah memiliki dampak negatif pada kesejahteraan mental dan emosional seseorang. Sebab, hal ini bisa sangat mengganggu penampilan dan kepercayaan diri.
6. Komplikasi lainnya
Tak hanya beberapa poin di atas, jerawat nodul juga menimbulkan komplikasi lainnya, seperti:
- Jerawat yang meradang dan rusak rentan dimasuki bakteri sehingga menyebabkan infeksi sekunder.
- Jika tak diobati, jerawat bisa menyebar dan berkembang lebih luas.
- Penanganan yang salah, seperti memencetnya secara kasar, dapat merusak lapisan atas kulit dan menyebabkan kerusakan yang lebih parah.
- Proses peradangan dapat memengaruhi produksi melanin dalam kulit, sehingga menyebabkan perubahan pigmentasi dan munculnya bercak gelap atau bercak terang.
- Jerawat yang terlalu dalam dapat merusak jaringan di bawah kulit, menyebabkan perubahan bentuk atau permukaan kulit yang tidak rata.
- Dalam kasus yang sangat jarang, jerawat nodul yang parah dan meradang dapat menyebabkan infeksi jaringan lunak yang lebih serius.
Pencegahan Jerawat Nodul
Langkah pencegahan yang paling utama yaitu mempraktikkan kebersihan yang baik. Berikut ini caranya:
- Bersihkan kulit dengan pembersih yang lembut (gentle wash) di pagi hari, malam hari, dan setelah berkeringat.
- Kelola stres dengan baik. Cobalah latihan pernapasan dan teknik relaksasi untuk meredakan stres.
- Hindari penggunaan riasan atau lotion yang menyumbat pori-pori. Carilah produk perawatan kulit yang sesuai dengan tipe kulit, kalau perlu berlabel non komedogenik.
Kapan Harus ke Dokter?
Diskusikan dengan dokter spesialis kulit apabila kamu mengalami tanda-tanda jerawat nodul. Pasalnya, jenis jerawat ini tidak akan sembuh hanya dengan perawatan alami maupun dengan obat jerawat yang dijual bebas.
Kamu bisa awali dengan konsultasi dokter spesialis kulit di Halodoc dengan biaya yang lebih terjangkau melalui gambar di bawah ini.✔️
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Nodular Acne.
Healthline. Diakses pada 2024. What Is Nodular Acne and How Is It Treated?
Diperbarui pada 5 November 2024.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan