Insulin
DAFTAR ISI
- Pengertian Insulin
- Manfaat Insulin
- Dosis Insulin
- Cara Penggunaan Insulin
- Perhatian Penggunaan Insulin
- Efek Samping Insulin
- Interaksi Insulin
- Kontradiksi Insulin
Pengertian Insulin
Insulin adalah obat untuk memenuhi kebutuhan hormon insulin pada pengidap diabetes. Fungsinya untuk mengontrol gula darah guna mencegah berbagai komplikasi akibat penyakit diabetes.
Mengelola kadar gula darah dengan baik bisa mencegah terjadinya kerusakan ginjal, kebutaan, masalah saraf, kehilangan anggota tubuh, serangan jantung, stroke dan masalah fungsi seksual. Obat ini hanya tersedia dalam bentuk cairan yang bisa kamu berikan melalui suntikan.
Manfaat Insulin
Manfaat insulin perlu kamu ketahui dengan baik. Ini merupakan hormon alami yang pankreas produksi sehingga tubuh bisa menggunakan gula sebagai energi. Namun, jika pankreas tidak dapat bekerja secara optimal, kondisi ini membuat gula darah tidak dapat terkontrol dengan baik.
Padahal, hormon ini berperan dalam memindahkan glukosa dari darah menuju sel yang ada di seluruh bagian tubuh. Tanpa jumlah yang cukup, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel dan menumpuk dalam darah. Alhasil, kadar gula darah meningkat sehingga memicu diabetes.
Itu sebabnya, pengidap penyakit gula darah tinggi membutuhkan tambahan hormon alami ini yang berupa obat. Insulin buatan ini fungsinya mirip seperti yang pankreas produksi secara alami, yaitu membantu gula darah (glukosa) masuk ke dalam sel sehingga tubuh bisa menggunakannya sebagai sumber energi.
Dosis Insulin
Insulin buatan hanya tersedia dalam bentuk cair dan pemberiannya harus dengan suntikan. Nah, suntikan ini bisa kamu berikan melalui pembuluh darah (intravena), otot (intramuskular), atau di bawah kulit (subkutan).
Dosisnya pun bisa berbeda-beda pada setiap pasien, tergantung usia dan tingkat keparahannya. Berikut dosis pemberian insulin secara umum untuk mengatasi ketoasidosis diabetik:
1. Intramuskular
Dosis awal untuk orang dewasa adalah 20 unit. Untuk dosis selanjutnya adalah 6 unit per jam hingga kadar glukosa turun di bawah 180 miligram per desiliter.
2. Intravena
- Dewasa: Obat bisa dokter atau perawat berikan melalui infus dengan dosis awal 6 unit per jam. Jumlah dosisnya bisa dokter gandakan 2-4 kali lipat apabila kadar glukosa tidak kunjung turun.
- Anak-anak: Obat ini bisa kamu berikan melalui infus dengan dosis awal 0,1 unit per kilogram berat badan anak setiap jamnya. Dosisnya juga bisa dokter gandakan menjadi dua atau empat kali lipat jika glukosa tidak kunjung menurun.
3. Subkutan
Ada jenis obat yang bisa kamu suntikan pada subkutan umumnya untuk mengatasi diabetes melitus. Pada orang dewasa, dokter akan menyesuaikan dosisnya sesuai kebutuhan. Suntikan bisa kamu lakukan pada area paha, lengan atas, bokong, atau perut.
Cara Penggunaan Insulin
Tidak semua pengidap diabetes membutuhkan obat ini. Ada beberapa kondisi yang membuat pengidap perlu melakukannya. Untuk informasi selengkapnya, kamu bisa membaca artikel berikut ini Ini Kondisi Pengidap Diabetes yang Butuh Suntik Insulin.
Sebelum menyuntikan obat ini, ada alat-alat yang perlu kamu persiapkan, seperti:
- Pena insulin: Ini merupakan kartrid insulin yang dapat kamu ganti dan menggunakan jarum yang dapat kamu ganti juga.
- Pompa insulin: Ini adalah perangkat terkomputerisasi kecil yang memberikan pasokan insulin secara terus menerus di bawah kulit. Alat ini juga dikenal sebagai sebagai perangkat infus insulin subkutan kontinu.
- Jarum suntik.
Berikut cara penggunaan insulin suntik yang tepat:
- Suntikan insulin 30 menit sebelum makan.
- Lebih baik, pilih bagian tubuh yang berbeda untuk setiap suntikan. Jangan gunakan tempat yang sama persis dengan suntikan sebelumnya.
- Ikuti jadwal penyuntikan yang dokter anjurkan agar efeknya maksimal.
- Masukkan insulin ke dalam darah menggunakan jarum suntik, sistem kartrid, atau sistem vena yang sudah kamu isi sebelumnya.
- Area yang paling konsisten dan efektif yaitu menyuntikkannya ke bagian perut.
- Tempat terbaik lainnya untuk menyuntikkan insulin yaitu pada lengan, paha, dan bokong.
- Kamu perlu melakukan tes darah dan tes gula darah secara teratur selama pengobatan. Tujuannya untuk memeriksa respons tubuh terhadap obat jenis suntik.
- Jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Mengehentikannya terlalu dini bisa memicu hiperglikemia, atau tingginya kadar gula dalam darah.
Perhatian Penggunaan Insulin
Perhatikan penggunaan insulin sebelum menggunakan obat ini, yaitu:
- Beri tahu dokter jika kamu alergi terhadap insulin buatan.
- Informasikan pada dokter seputar riwayat kesehatan yang kamu miliki, seperti penyakit ginjal, penyakit hati dan masalah tiroid.
- Menurunnya glukosa usai menggunakan obat ini bisa menyebabkan penglihatan kabur, pusing, atau mengantuk. Maka dari itu, kangan mengemudi, menggunakan mesin atau aktivitas lain yang butuh kewaspadaan.
- Konsumsi alkohol selama pengibatan berpotensi menyebabkan gula darah rendah.
- Beri tahu dokter jika telah ada jadwal untuk operasi, termasuk operasi gigi.
- Informasikan pada dokter obat-obatan lain yang sedang kamu konsumsi, termasuk suplemen dan produk herbal.
- Periksa gula darah sebelum dan sesudah berolahraga.
- Jika bepergian melintasi zona waktu, tanyakan kepada dokter tentang cara menyesuaikan jadwal pemberian insulin.
- Lansia dan anak-anak mungkin lebih sensitif terhadap efek samping obat ini, terutama gula darah rendah.
Efek Samping Insulin
Efek samping insulin yang perlu kamu waspadai, yaitu:
- Gula darah rendah atau hipoglikemia.
- Berat badan bertambah saat pertama kali menggunakannya.
- Benjolan atau bekas luka di tempat tubuh mengalami terlalu banyak injeksi.
- Ruam di tempat injeksi.
- Apabila menggunakan jenis inhalasi, ada kemungkinan paru-paru bisa mengencang tiba-tiba jika seseorang mengalami asma atau penyakit paru-paru.
Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Meski begitu, kamu tetap perlu mewaspadainya. Supaya lebih siaga, kamu bisa membaca artikel berikut Adakah Efek Samping Suntik Insulin bagi Pengidap Diabetes?
Interaksi Insulin
Interaksi obat bisa mengubah cara kerja obat dan berpotensi menyebabkan efek samping. Berikut obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan insulin.
- Penurunan efek hipoglikemik jika kamu konsumsi bersama kortikosteroid, danazol, diazoksid, diuretik, glukagon, isoniazid, turunan fenotiazin, somatropin, agen simpatomimetik, hormon tiroid, estrogen, progestin, protease inhibitor, dan antibiotik.
- Peningkatan efek hipoglikemik apabila kamu konsumsi bersama agen antidiabetik oral, inhibitor ACE, disopyramide, fibrat, dan fluoxetine.
- Efek sermorelin berkurang jika kamu mengonsumsinya bersama insulin.
Kontraindikasi Insulin
Kontraindikasi merupakan kondisi, penyakit, atau situasi yang membuat seseorang tidak boleh menggunakan suatu obat. Berikut beberapa kondisi yang tidak dokter anjurkan untuk menggunakan insulin:
- Pengidap hipoglikemia tidak dokter anjurkan karena obat ini bisa semakin menurunkan gula darah.
- Seseorang yang alergi terhadap senyawa ini juga tidak boleh menggunakannya.
- Pengidap penyakit hati atau gangguan fungsi ginjal tidak dianjurkan karena obat ini bisa memperburuk kondisi yang telah ada.