Infeksi Kulit
DAFTAR ISI
- Pengertian Infeksi Kulit
- Penyebab Infeksi Kulit
- Faktor Risiko Infeksi Kulit
- Gejala Infeksi Kulit
- Rekomendasi Dokter Spesialis Kulit di Halodoc
- Diagnosis Infeksi Kulit
- Pengobatan Infeksi Kulit
- Pencegahan Infeksi Kulit
Pengertian Infeksi Kulit
Kulit adalah organ terbesar tubuh yang memiliki banyak fungsi berbeda, termasuk menutupi dan melindungi tubuh. Infeksi kulit adalah gangguan pada kulit yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit. Seseorang pengidap dapat mengalami gejala yang beragam, dalam intensitas ringan hingga berat
Penyebab Infeksi Kulit
Beberapa penyebab infeksi kulit, antara lain:
- Virus, seperti virus herpes, human papillomavirus, dan poxvirus, contohnya penyakit cacar air, herpes zoster, campak, dan kutil.
- Bakteri, seperti bisul, impetigo, selulitis, dan kusta.
- Jamur, seperti kurap, ruam popok, dan panu.
- Parasit, seperti skabies, kutu rambut, kutu kemaluan, dan cutaneous larva migrans.
Faktor Risiko Infeksi Kulit
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi kulit, yaitu:
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Membiarkan kulit dalam kondisi basah cukup lama, misalnya tidak berganti pakaian kering setelah berolahraga.
- Tidak menutup luka pada kulit.
- Mengidap diabetes.
- Menjalani prosedur kesehatan, seperti kemoterapi atau terapi obat lain yang menurunkan sistem kekebalan tubuh.
- Berbaring di tempat tidur dalam waktu yang lama karena lumpuh.
- Kekurangan asupan gizi.
- Memiliki lipatan kulit yang berlebihan, yang bisa terjadi pada pengidap obesitas.
Gejala Infeksi Kulit
Gejala infeksi kulit tergantung jenis yang dialami. Berikut adalah gejala yang timbul dari masing-masing jenis infeksi:
1. Cacar air
- Diawali demam, nyeri kepala, nyeri otot, dan kehilangan nafsu makan.
- Timbul bintik-bintik kemerahan (ruam) berisi cairan pada lengan, kaki, dada, perut, belakang telinga, wajah, dan kulit kepala.
- Ruam terasa sangat gatal setelah 12-14 jam sejak timbul.
- Cairan di dalam ruam akan mengeruh dan akan mulai mengering dalam waktu 2 hari.
- Ruam yang mengering akan terkelupas dengan sendirinya dalam waktu 2 minggu.
2. Herpes zoster
- Muncul rasa nyeri dan sensasi panas di area kulit yang terinfeksi.
- Timbul ruam gatal kemerahan dan bintik-bintik berisi cairan pada satu sisi bagian tubuh.
- Ruam akan pecah dan mengering dalam beberapa hari.
- Dapat disertai demam, nyeri kepala, dan tubuh mudah lelah.
3. Campak
- Gejala awal berupa batuk kering, demam, nyeri tenggorokan, pilek, konjungtivitis.
- Bercak putih keabuan pada bagian dalam mulut.
- Ruam kemerahan pada seluruh tubuh yang dapat menempel satu sama lain.
4. Kutil
- Timbul benjolan kecil pada kulit yang berukuran 1-10 milimeter.
- Benjolan dapat tumbuh di area tubuh manapun, umumnya di wajah, tangan, dan kaki, terkadang dapat disertai dengan gatal.
- Benjolan dapat timbul berkelompok.
- Benjolan dapat terasa halus atau kasar jika disentuh.
5. Bisul
- Kulit yang terinfeksi bengkak dan memerah. Gejala ini biasanya terjadi di area tubuh seperti wajah, leher, dan paha.
- Terasa nyeri jika disentuh, dan seiring waktu akan membesar.
- Benjolan akan pecah dan mengeluarkan nanah dalam 2-3 hari.
- Dapat muncul sendiri atau dapat juga berkelompok (karbunkel).
- Pada kasus bisul karbunkel, ukurannya biasanya lebih besar, yaitu 3-10 sentimeter, dan disertai demam tinggi.
6. Impetigo
- Impetigo bulosa. Muncul bintik-bintik berisi cairan yang terasa nyeri dan di area sekitarnya. Bintik-bintik kemudian akan pecah dan meninggalkan kerak berwarna kekuningan dalam waktu beberapa hari.
- Impetigo krustosa. Muncul bercak-bercak merah gatal yang mirip luka, tetapi tidak terasa nyeri. Bercak-bercak ini akan berubah menjadi kerak berwarna kecokelatan, kemudian mengering dan meninggalkan bekas berwarna kemerahan.
7. Selulitis
- Paling sering terjadi pada salah satu tungkai.
- Rasa panas, nyeri, bengkak, kemerahan di area kulit yang terinfeksi, dan dapat timbul lepuhan-lepuhan pada kulit.
- Dapat disertai demam hingga menggigil.
8. Kusta
- Lesi pucat pada kulit.
- Benjolan pada kulit yang tidak hilang setelah beberapa minggu atau bulan.
- Disertai lemah otot serta mati rasa pada tangan dan kaki.
9. Kurap
- Ruam kemerahan berbentuk lingkaran tidak beraturan.
- Tekstur bersisik dan terasa gatal.
- Dapat timbul pada kulit kepala, selangkangan, kaki, atau bahkan kuku.
10. Kandidiasis
- Dapat terjadi di kulit bokong bayi jika bayi dibiarkan terlalu lama mengenakan popok basah (ruam popok).
- Ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah pada bokong.
11. Panu
- Timbul bercak yang warnanya lebih terang dari warna kulit sekitarnya.
- Dapat timbul pada punggung, dada, leher, atau lengan bagian atas.
- Bercak disertai gatal dan terasa bersisik jika diraba.
12. Skabies (kudis)
- Muncul ruam yang terasa gatal, yang memburuk pada malam hari.
- Ruam menimbulkan luka dan infeksi bila terus digaruk.
13. Cutaneous larva migrans
- Timbul ruam merah yang tidak beraturan bentuknya dan terasa gatal.
- Rasa menyengat dan menyakitkan di area ruam.
- Pembengkakan.
- Munculnya lesi pada kaki dan punggung.
Rekomendasi Dokter Spesialis Kulit di Halodoc
Apabila mengalami tanda-tanda infeksi kulit, segera hubungi dokter di Halodoc. Mereka bisa mendiagnosis penyebabnya dan meresepkan obat jika perlu.
Nah, berikut beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun yang bisa kamu hubungi.
Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline. Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc. Pakai Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Infeksi Kulit
Infeksi dapat langsung dikenali dokter hanya dengan melihat gejala yang tampak di kulit. Dokter akan menjalankan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis, seperti tes darah atau kultur jika diperlukan. Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel kulit untuk mengetahui jenis infeksi yang dialami.
Pengobatan Infeksi Kulit
Pengobatan yang dilakukan tergantung pada jenis infeksi yang dialami. Berikut ini langkah yang dilakukan:
1. Cacar air
- Umumnya tidak memerlukan penanganan khusus dan dapat sembuh dengan sendirinya.
- Obat antihistamin untuk meredakan gatal.
- Obat antivirus, seperti acyclovir, untuk meredakan gejala cacar air dengan memperlambat aktivitas virus.
- Minum banyak air putih.
- Tidak menggaruk ruam cacar.
- Mandi dengan air dingin.
- Mengenakan pakaian yang longgar.
2. Herpes zoster
- Obat antivirus untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi risiko komplikasi, seperti acyclovir dan valacyclovir.
- Obat antikonvulsan (gabapentin) atau antidepresan (amitriptyline) untuk meredakan nyeri yang berat, serta paracetamol untuk nyeri yang ringan.
- Mengenakan pakaian yang longgar.
- Menjaga ruam selalu kering agar terhindar dari infeksi.
- Kompres area kulit yang terinfeksi dengan handuk dingin beberapa kali dalam sehari.
3. Campak
- Obat paracetamol untuk meredakan demam dan nyeri otot.
- Beristirahat yang cukup.
- Minum banyak air putih (6-8 gelas sehari).
- Mengonsumsi vitamin A.
Baca juga: Catat, Ini Rekomendasi 7 Obat Gatal yang Ampuh di Apotek
4. Kutil
- Obat yang mengandung asam salisilat, asam trikloroasetat, hingga nitrogen cair untuk membekukan kutil.
- Tindakan bedah atau terapi sinar laser.
5. Bakteri
- Pada intensitas ringan, pengidap bisa mengoleskan antibiotik yang tersedia dalam bentuk krim atau salep langsung pada kulit yang terinfeksi.
- Pada intensitas berat, dokter akan meresepkan antibiotik minum atau antibiotik suntik jika diperlukan.
6. Jamur
Obat antijamur oral atau krim, seperti miconazole, ketoconazole, fluconazole, clotrimazole, dan terbinafine.
Komplikasi Infeksi Kulit
Infeksi kulit yang dibiarkan tanpa penanganan bisa menimbulkan beberapa komplikasi, antara lain:
- Pada pengidap campak, seperti infeksi telinga, diare, pneumonia dan ensefalitis. Komplikasi ini rentan dialami oleh anak berusia di bawah 5 tahun dan orang dewasa di atas 20 tahun.
- Pada pengidap cacar air, seperti infeksi bakteri pada kulit dan jaringan lunak, pneumonia, infeksi atau pembengkakan otak, dan masalah perdarahan.
- Pada pengidap herpes zoster, seperti nyeri kronis, kelumpuhan saraf, kelainan mata, dan mielopati. Sejumlah kondisi tersebut dapat berkembang tanpa disertai dengan munculnya ruam.
Pencegahan Infeksi Kulit
Ada beberapa upaya yang dapat kamu lakukan untuk mencegah infeksi kulit, antara lain:
- Menghindari bersentuhan dengan pengidap infeksi kulit.
- Tidak menggunakan barang-barang yang digunakan pengidap.
- Selalu menjaga kebersihan tubuh, terutama bagian tangan agar bakteri, virus, atau jamur tidak mudah menginfeksi tubuh.
- Bila ada luka di kulit sebaiknya ditutupi dengan menggunakan perban agar kuman tidak masuk dan menyebabkan infeksi.
- Selalu jaga kebersihan pakaian, kaos kaki, dan juga sepatu.
- Segera ganti pakaian yang dikenakan jika terasa lembap karena berkeringat.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami tanda dan gejala di atas, segera berbicara dengan dokter di Halodoc untuk mengetahui penyebab dan mendapat penanganan yang tepat. Klik gambar berikut untuk berbicara dengan dokter sekarang:
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Skin Infection: Types, Causes, and Treatment.
Medline Plus. Diakses pada 2022. Skin Infections.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Skin Infections.
Diperbarui pada 13 Mei 2022