HPV
DAFTAR ISI
- Apa Itu HPV?
- Penyebab Infeksi HPV
- Faktor Risiko HPV
- Gejala HPV
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gejala HPV
- Cara Mendiagnosis HPV
- Cara Mengobati HPV
- Komplikasi HPV
- Pencegahan HPV
- Vaksin HPV Bisa di Rumah Pakai Halodoc
Hubungi Admin Whatsapp Halodoc untuk Booking Vaksin HPV Mulai dari Rp 1.190.000,-!
Apa itu HPV?
Human papillomavirus atau HPV adalah virus yang menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks, yang penyebarannya bisa terjadi lewat aktivitas seks. HPV dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita.
Penyakit ini sering dialami oleh remaja dan orang dewasa muda yang aktif berhubungan intim, yaitu pada pria berumur 20-24 tahun dan wanita berumur 16-19 tahun.
Setidaknya 13 dari 100 genotipe HPV diketahui dapat menyebabkan kanker serviks. Ada dua genotipe dengan risiko yang paling tinggi, yaitu HPV 16 dan HPV 18 menyebabkan sekitar 70 persen dari seluruh kanker serviks.
Menurut data World Health Organization (WHO), pada tahun 2002 ada sekitar 500 ribu kasus dan 250 ribu kematian, akibat kanker serviks yang dipicu oleh virus HPV. Sekitar 80 persen kasus tersebut terjadi pada negara berkembang.
Sementara itu, dua jenis genotipe lainnya, yaitu HPV 6 dan HPV 11 dapat menyebabkan kutil kelamin.
Cari tahu mengenai vaksin HPV melalui artikel ini “Ketahui Fakta Vaksin HPV yang Diberikan Gratis oleh Pemerintah”.
Penyebab Infeksi HPV
Penyebab penyakit infeksi HPV adalah human papillomavirus (HPV) tipe 6, 11, 16, dan 18, yang dapat menimbulkan kutil kelamin dan kanker serviks. HPV termasuk dalam infeksi menular seksual (IMS) dan menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit.
Infeksi ini terjadi ketika virus masuk ke dalam tubuh melalui hubungan intim, baik seks vaginal, anal, maupun oral. Selain itu, HPV juga dapat menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit di area genital atau dengan berbagi alat seks.
Virus ini sering kali tidak menimbulkan gejala, sehingga seseorang mungkin tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi. Meski tidak memiliki gejala, virus tetap dapat menyebar dan menular. Kutil dan kanker serviks dapat berkembang setelah beberapa tahun terpapar HPV.
Selain itu, infeksi HPV juga dapat menular ke bayi jika ibu yang hamil memiliki kutil kelamin akibat HPV. Dalam kasus yang jarang, HPV juga dapat menyebabkan masalah pada laring bayi yang terinfeksi.
Kutil kelamin akibat HPV juga sangat menular dan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan kutil atau benda yang telah bersentuhan dengan kutil.
Nah, Ini Berbagai Manfaat Vaksin HPV yang Perlu Diketahui.
Faktor Risiko HPV
Beberapa faktor risiko infeksi HPV, antara lain:
- Berhubungan intim dengan lebih dari satu pasangan.
- Berbagi barang pribadi, seperti handuk, sapu tangan, atau kaus kaki.
- Kulit yang rusak, seperti pada luka terbuka.
- Sistem kekebalan tubuh lemah, seperti pada pengidap HIV/AIDS atau menjalani kemoterapi.
- Tidak menjaga kebersihan dengan baik.
- Usia remaja dan kalangan dewasa muda.
Gejala HPV
Paparan virusnya ditandai dengan munculnya kutil pada permukaan kulit. Ada beberapa jenis kutil yang perlu kamu ketahui sebagai tanda penyakit ini, yaitu:
- Kutil kelamin. Kutil ini akan berukuran sedang dan muncul pada kulit disekitar area vagina maupun penis pria. Gejala ini dapat muncul berminggu-minggu setelah terpapar virus dan merupakan penyakit menular.
- Kutil pada telapak kaki. Virus ini juga dapat menyebabkan munculnya kutil pada telapak kaki. Kutil akan terasa keras dan kasar, bahkan dapat memicu rasa nyeri dan tidak nyaman saat digunakan untuk berjalan.
- Kutil pada bahu, lengan, hingga jari tangan. Biasanya, kutil pada bahu, lengan, hingga jari tangan berupa benjolan dengan tekstur yang kasar. Benjolan dapat menyebabkan rasa nyeri hingga perdarahan.
- Kutil pada daerah wajah. Kutil yang muncul pada bagian ini biasanya memiliki permukaan yang datar. Hal ini karena virus memicu pertumbuhan sel ekstra yang membuat lapisan luar kulit tebal dan keras.
Kebanyakan penyakit kanker karena virus ini adalah kanker serviks, kanker tenggorokan, dan kanker lidah. Beberapa gejala kanker serviks, antara lain:
- Nyeri perut bagian bawah atau area panggul pada saat berhubungan intim.
- Pendarahan atau keluarnya cairan dari dalam Miss V.
- Pendarahan di antara periode setelah hubungan intim.
- Pendarahan saat menopause.
Nah, Ini Dokter yang Bisa Beri Info Seputar Vaksin HPV.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gejala HPV
Apabila kamu merasa memiliki gejala seperti yang disebutkan di atas, jangan ragu hubungi dokter kandungan di Halodoc.
Mereka bisa membantu memastikan diagnosis dan memberikan perawatan yang tepat.
Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
- dr. Marsell Phang Sp.OG
- dr. Effendy Gunawan Sp.OG
- dr. Lucia Leonie Sp.OG
- dr. Fitria Angela Umar Sp.OG
- dr. Gracia Merryane Sp.OG
Itulah berbagai daftar dokter spesialis obgyn yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan informasi tentang hamil anggur.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Lantas, Adakah Efek Samping Vaksin HPV? Ini Faktanya.
Cara Mendiagnosis HPV
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis penyakit ini. Adanya kutil pada permukaan kulit bisa menjadi tanda utama dari penyakit ini.
Selain melalui pemeriksaan fisik, dokter juga akan melakukan beberapa diagnosis lainnya, seperti wawancara medis dan pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan ini dilakukan apabila penyakit tidak menimbulkan gejala. Berikut pemeriksaan penunjang yang bisa kamu lakukan untuk mengetahui penyakit ini:
1. Tes larutan asam asetat
Tes ini dilakukan dengan cara mengolesi area–biasanya organ genital–yang terindikasi dengan HPV dengan larutan asam asetat.
Jika area tersebut berubah menjadi putih, maka indikasinya adalah memang benar terinfeksi HPV.
2. Pap smear
HPV menjadi salah satu penyebab terbesar kanker serviks. Untuk itu, pemeriksaan pap smear perlu dilakukan oleh wanita.
Wanita yang berusia 21 tahun ke atas bisa melakukan pemeriksaan ini setiap 3 tahun sekali.
Sedangkan wanita berusia 30-65 tahun, disarankan untuk melakukan pap smear setiap 5 tahun sekali yang dilanjutkan pemeriksaan penunjang lainnya.
Cari tahu perbedaan pap smear dan vaksin HPV melalui artikel “Ini Perbedaan Vaksin HPV dan Pap Smear yang Perlu Diketahui”.
3. Tes HPV DNA
Tes ini dapat dilakukan bersamaan dengan pap smear. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengumpulkan sel dari area serviks.
Kemudian dibawa ke laboratorium untuk memastikan ada atau tidaknya materi genetik dari jenis HPV penyebab kanker.
Sebelum melakukan tes ini kamu dilarang melakukan douching (mencuci vagina dengan menyemprotkan larutan khusus atau air ke dalam saluran vagina), menggunakan tampon, dan melakukan hubungan intim 24 jam sebelum pemeriksaan.
Cara Mengobati HPV
Penyakit ini dapat sembuh tanpa pengobatan. Namun, perawatan bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan kesehatan ini.
Terdapat dua metode medis untuk menangani infeksi HPV, yaitu:
1. Penanganan melalui obat
Umumnya menggunakan obat oles dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghilangkan kutil.
Konsumsilah obat yang disarankan oleh dokter secara rutin. Perawatan yang tidak rutin menyebabkan kutil bertambah banyak.
Ada beberapa jenis obat yang bisa kamu gunakan sebagai perawatan. Contohnya seperti imiquimod, condylox, veregen, dan trichloroacetic acid.
2. Penanganan dengan tindakan operasi
Jika perawatan dan pengobatan menggunakan obat tidak membuat kondisi gejala membaik, kamu bisa melakukan beberapa tindakan lainnya, seperti:
- Cryotherapy. Kutil akan dihilangkan dengan cara dibekukan. Tindakan ini dapat menyebabkan luka lepuh pada kulit. Namun akan membaik dan muncul permukaan kulit yang baru.
- Electrocautery. Prosedur ini dilakukan dengan alat yang memiliki arus listrik guna membakar kutil.
- Eksisi bedah. Kutil akan dipotong melalui proses bedah. Biasanya, pasien akan diberikan anestesi lokal.
Komplikasi HPV
Dalam beberapa kasus infeksi HPV bisa menyebabkan komplikasi, seperti:
1. Kanker serviks
Infeksi virus HPV sangat terkait dengan kanker serviks.
Untuk itu, sangat penting bagi wanita melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk menghindari penyakit ini, termasuk melakukan vaksinasi kanker serviks / HPV.
Apalagi jika kamu sudah aktif secara seksual.
2. Gangguan selama kehamilan
HPV bisa saja menyerang wanita yang sedang menjalani kehamilan. Kutil juga bisa berubah ukuran dari kecil hingga besar sehingga mengalami kesulitan buang air kecil.
Selain itu, kutil yang muncul pada vagina juga dapat menyebabkan kesulitan peregangan jaringan vagina saat persalinan.
3. Kanker anus
Kanker anus bisa terjadi pada siapa saja. Namun, kanker anus yang disebabkan oleh infeksi virus HPV lebih banyak terjadi pada pria.
Pencegahan HPV
HPV dapat dilakukan dengan cara melakukan vaksinasi HPV. Berikut adalah beberapa catatan penting mengenai vaksin HPV yang perlu diketahui:
- Vaksin HPV bisa diberikan oleh anak-anak berusia 9-14 bulan sebanyak dua dosis dengan jeda waktu 6-12 bulan.
- Remaja dan dewasa juga perlu melakukan pencegahan dengan vaksin HPV. Vaksin HPV bisa diberikan pada remaja dan dewasa, dengan rentan usia 15-26 tahun.
- Pada remaja dan dewasa, vaksin perlu diberikan sebanyak tiga dosis dengan rentan waktu 1-2 bulan untuk vaksin kedua. Kemudian, vaksin ketiga diberikan 6 bulan setelah dosis kedua.
- Bagi orang tua, sebaiknya jangan ragu untuk mengajak anak melakukan vaksin HPV agar kesehatan anak tetap optimal. Ibu bisa menjelaskan pada anak pentingnya vaksin ini untuk melakukan pencegahan penyakit HPV.
- Pada wanita, lakukan pemeriksaan kesehatan ini secara rutin sesuai dengan anjuran dan saran dokter.
Selain dapat mencegah penularan dan perkembangan virus HPV pada tubuh, tentunya vaksin ini dapat mencegah munculnya sel kanker serviks.
Kamu juga bisa cari tahu Berbagai Fakta dan Manfaat Imunisasi HPV untuk Anak.
Vaksin HPV Bisa di Rumah Pakai Halodoc
Nah, agar lebih praktis, kamu bisa gunakan Halodoc untuk mendapatkan vaksin di rumah. Halodoc memiliki layanan vaksin HPV Homelab sehingga kamu akan lebih mudah untuk membuat janji guna melakukan pemeriksaan kesehatan.
Layanan Vaksinasi HPV Kuadrivalen adalah vaksin yang mampu memberikan perlindungan aktif terhadap empat jenis HPV, yaitu tipe 6, 11, 16, dan 18. Jenis HPV tersebut dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti kanker serviks, vulva, vagina, dan penis.
Berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Home Lab & Vaksinasi di Halodoc:
- Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Home Lab Halodoc.
- Protokol kesehatan ketat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc.
- Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
- Partner resmi produsen vaksin internasional sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
- Hemat waktu dan biaya.
- Harga vaksin mulai dari Rp1.190.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
- Tanpa perlu antre menunggu.
- Tidak ada biaya tambahan.
Kapan saja kamu atau keluarga hendak mendapatkan vaksin ini, cukup pesan langsung melalui aplikasi Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa dapatkan Vaksin HPV Kuadrivalen (Gardasil) seharga Rp 999ribu/dosis dengan kode promo VAKSINHPV3 di Halodoc Home Lab.
Tunggu apa lagi? Yuk booking sekarang!
Booking Vaksinasi HPV Kuadrivalen Lebih Mudah di Rumah Pakai Halodoc.
Kamu bisa order vaksinasi melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Jangan khawatir, saat memesan layanan Halodoc, privasi kamu pasti terjaga dengan aman di Halodoc!
Selain vaksinasi HPV, kamu juga bisa melakukan pencegahan HPV dengan beberapa cara, antara lain:
- Hindari menyentuh kutil secara langsung.
- Segera mencuci tangan dengan sabun apabila tidak sengaja menyentuh kutil.
- Hindari berganti-ganti pasangan dan setialah pada pasangan.
- Gunakan kondom setiap kali berhubungan intim.
- Menjaga kebersihan, misalnya mengenakan alas kaki di tempat umum yang lembap dan memakai kaus kaki yang bersih.
- Hindari berbagi pemakaian barang pribadi, seperti pisau cukur atau gunting kuku.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala di atas. Penanganan yang tepat dapat meminimalkan dampak, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan.
Klik gambar di bawah ini untuk melakukan pemesanan vaksin HPV dari Halodoc Homelab, bisa dilakukan di mana saja dengan protokol kesehatan yang aman.✔️