Hipoglikemia
DAFTAR ISI
- Apa Itu Hipoglikemia?
- Penyebab Hipoglikemia
- Faktor Risiko Hipoglikemia
- Gejala Hipoglikemia
- Hubungi Dokter Ini Jika Memiliki Gejala Hipoglikemia
- Diagnosis Hipoglikemia
- Pengobatan Hipoglikemia
- Pencegahan Hipoglikemia
- Komplikasi Hipoglikemia
Apa Itu Hipoglikemia?
Hipoglikemia (gula darah rendah) adalah suatu kondisi ketika kadar gula (glukosa) darah lebih rendah dari kisaran standar. Apabila kadar gula darah rendah, tubuh akan mengalami kekurangan energi untuk beraktivitas.
Glukosa adalah sumber energi utama tubuh yang dapat seseorang peroleh dari makanan sumber karbohidrat seperti nasi. Selain dari makanan, glukosa juga tubuh produksi melalui liver (hati) secara alami.
Kondisi gula darah rendah rentan terjadi pada pengidap diabetes atau penyakit gula. Namun, beberapa kondisi lain atau penggunaan obat tertentu juga dapat menyebabkan gula darah menjadi rendah pada orang yang tidak mengidap diabetes.
Penting untuk memberi pertolongan pertama jika pengidap penyakit gula mengalami penurunan kadar gula drastis. Pada kondisi yang parah, kadar gula bisa sangat rendah sehingga berisiko memicu komplikasi berbahaya.
Kadar gula darah terbilang normal jika hasil kurang dari 140 mg/dL, dan pada kondisi prediabetes, gula darah normal jika berkisar antara 140 hingga 199 mg/dL. Secara umum, seseorang terbilang mengalami kondisi hipoglikemia jika kadar gula darah kurang dari 60 mg/dL.
Penyebab Hipoglikemia
Kondisi ini terjadi ketika kadar gula darah turun drastis. Selain itu, hipoglikemia sering menyerang pengidap penyakit gula akibat faktor berikut:
- Penggunaan insulin yang berlebihan atau konsumsi obat penyakit gula yang tidak teratur.
- Pola makan yang tidak baik seperti kerap menunda makan atau makan terlalu sedikit.
- Berolahraga atau aktivitas fisik lainnya secara berlebihan tanpa asupan nutrisi yang tubuh butuhkan.
- Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
Sementara itu, berikut adalah penyebab hipoglikemia yang menyerang orang yang tidak mengidap penyakit gula:
- Penggunaan obat tertentu. Obat tertentu dapat menyebabkan tingkat gula darah turun. Terutama pada anak-anak atau pengidap gagal ginjal. Salah satu contohnya adalah kina (Qualaquin), yang penggunaannya bermanfaat untuk mengobati malaria.
- Minum alkohol berlebihan. Minum banyak tanpa makan dapat mencegah hati melepaskan glukosa dari simpanan glikogennya ke aliran darah. Kondisi ini dapat menyebabkan hipoglikemia.
- Beberapa penyakit kritis. Penyakit hati yang parah seperti hepatitis dan sirosis berat, infeksi berat, penyakit ginjal, dan penyakit jantung lanjut dapat menyebabkan hipoglikemia.
- Kurang nutrisi. Hipoglikemia dapat terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup makanan dalam jangka panjang.
- Kelebihan produksi insulin. Tumor pankreas yang langka (insulinoma) dapat menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak insulin. Kondisi ini akan mengakibatkan hipoglikemia.
- Kekurangan hormon. Kelainan kelenjar adrenal tertentu dan gangguan tumor hipofisis dapat mengakibatkan kekurangan jumlah hormon tertentu yang mengatur produksi atau metabolisme glukosa. Anak-anak dapat mengalami hipoglikemia jika mereka memiliki terlalu sedikit hormon pertumbuhan.
Apakah kamu atau orang terdekat Mengidap Hipoglikemia? 5 Dokter Ini Bisa Bantu Pengobatan.
Faktor Risiko Hipoglikemia
Beberapa faktor risiko kondisi ini, antara lain:
- Membutuhkan asupan insulin buatan.
- Mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
- Memiliki riwayat penyakit diabetes.
- Mengonsumsi obat dari golongan sulphonylurea dan glukosa prandial.
- Obesitas atau kelebihan berat badan.
Gejala Hipoglikemia
Ada beberapa gejala hipoglikemia yang bisa terdeteksi. Biasanya, gejala bisa muncul secara tiba-tiba atau berkembang perlahan. Berikut beberapa gejala yang bisa menjadi tanda kondisi ini:
- Berkeringat dingin.
- Bibir kesemutan.
- Jantung berdebar-debar
- Merasa lapar.
- Mudah marah.
- Sulit berkonsentrasi dan tampak kebingungan.
- Gangguan penglihatan.
- Gerakan menjadi canggung atau seperti orang mabuk.
- Kehilangan kesadaran.
Hubungi Dokter Ini Jika Memiliki Gejala Hipoglikemia
Apabila kamu atau orang terdekat mengalami tanda-tanda hipoglikemia, sebaiknya hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc.
Nah, berikut ini beberapa rekomendasi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun.
Mereka juga memiliki penilaian yang baik dari pasien-pasien yang pernah mereka tangani sebelumnya, ini daftarnya:
- dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD
- dr. Agnita Irawaty Sp.PD
- dr. Vera Bahar Sp.PD
- dr. Siska Damayanti Sp.PD
- dr. Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO-K
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.
Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Diagnosis Hipoglikemia
Dokter akan mendiagnosis hipoglikemia dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis. Pemeriksaan penunjang yang dokter lakukan adalah pemeriksaan kadar gula darah.
Untuk memastikan pemeriksaan, terdapat tiga kriteria yang akan dokter uji, yaitu:
- Timbul gejala,
- Adanya pemeriksaan yang menunjukkan kadar glukosa darah yang rendah.
- Hilangnya gejala setelah kadar glukosa darah kembali normal.
Pengobatan Hipoglikemia
Penanganan hipoglikemia akan bervariasi pada setiap pengidapnya. Sebab, penanganan akan bergantung pada kondisi pengidap:
- Pada pengidap sadar, dokter akan memberikan makanan yang mengandung karbohidrat atau minuman yang mengandung gula berkalori sebanyak 15–20 gram glukosa, misalnya satu sendok makan gula atau madu, permen, dan sebagainya.
- Pengidapnya tidak sadar, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat agar pengidapnya bisa mendapatkan larutan glukosa melalui infus.
- Segera makan. Setelah gula darah kembali ke kisaran normal, segera makan camilan atau makanan sehat untuk membantu mencegah penurunan gula darah lagi. Cara ini dapat mengisi kembali simpanan glikogen tubuh.
Pengobatan segera untuk hipoglikemia berat
Gula darah rendah termasuk kategori parah jika kamu membutuhkan bantuan seseorang untuk pulih. Misalnya, jika kamu tidak bisa makan, kamu mungkin memerlukan suntikan glukagon atau glukosa intravena.
Umumnya, pengidap diabetes yang mendapatkan pengobatan dengan insulin harus memiliki peralatan atau kit glukagon untuk keadaan darurat. Keluarga dan teman terdekat perlu mengetahui dimana mereka dapat menemukan kit tersebut dan cara menggunakannya dalam keadaan darurat.
Jika kamu membantu seseorang yang tidak sadarkan diri, hindari memberi makan atau minuman pada orang tersebut. Jika kit glukagon tidak tersedia atau kamu tidak tahu cara menggunakannya, sebaiknya hubungi bantuan medis darurat.
Pengobatan untuk kondisi yang mendasarinya
Untuk mencegah hipoglikemia secara berulang, kamu memerlukan dokter agar ia dapat mengidentifikasi kondisi yang menyebabkan hipoglikemia dan mengobati. Penanganan tergantung pada penyebabnya, yang mungkin berupa:
- Konseling gizi. Meninjau kebiasaan makan dan perencanaan makan dengan dokter spesialis gizi dapat membantu mengurangi hipoglikemia kambuh.
- Obat-obatan. Jika obat adalah penyebab kadar gula darah rendah, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk menambah, mengubah, atau menghentikan obat atau menyesuaikan dosisnya.
- Pengobatan tumor. Misalnya, tumor di pankreas biasanya diobati dengan operasi pengangkatan tumor. Dalam beberapa kasus, pengobatan untuk mengontrol hipoglikemia atau pengangkatan sebagian pankreas perlu dokter lakukan.
Pencegahan Hipoglikemia
Pada pengidap penyakit gula, berikut adalah sejumlah cara untuk mencegah hipoglikemia:
- Rutin memantau kadar gula darah dan kenalilah gejala hipoglikemia agar cepat tertangani.
- Mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang sesuai dengan jadwal makan yang sehat. Baca lebih lanjut apa saja rekomendasi makanan tersebut pada: 4 Makanan yang Dianjurkan untuk Pengidap Hipoglikemia.
- Mengonsumsi obat pengontrol gula darah secara teratur dan sesuai dosis.
- Hindari aktivitas yang berlebihan, hingga kelelahan.
- Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.
- Jika beraktivitas di luar rumah, pastikan untuk membawa cemilan atau minuman manis.
- Hindari atau membatasi konsumsi minuman beralkohol.
- Mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat sebelum melakukan olahraga ringan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya hipoglikemia.
- Pastikan untuk mengonsumsi camilan dengan kandungan karbohidrat sebelum tidur. Tujuannya untuk mencegah gula darah turun terlalu rendah saat tidur.
Sementara itu, bagi mereka yang tidak mengidap penyakit gula, hipoglikemia dapat melibatkan sejumlah cara. Salah satunya seperti mengonsumsi cemilan manis sesekali.
Namun, memeriksakan kondisi dan berdiskusi dengan dokter terkait apa pemicu hipoglikemia sebenarnya, adalah pilihan yang lebih baik.
Komplikasi Hipoglikemia
Jika tidak tertangani dengan cepat dan tepat, kondisi ini rentan memicu komplikasi berbahaya. Beberapa komplikasi hipoglikemia, antara lain:
- Pusing dan kehilangan keseimbangan
- Kejang
- Kecelakaan saat berkendara.
- Kehilangan kesadaran terutama pada pengidap penyakit gula yang sedang diet ketat. Baca lebih lanjut alasannya pada: Alasan Pengidap Diabetes Bisa Pingsan karena Diet Ketat.
- Kematian.
Kamu juga bisa melakukan cek gula darah atau cek kesehatan secara keseluruhan dari rumah melalui layanan Homelab. Klik gambar di bawah ini untuk pelajari lebih lanjut.