Hidrokel
Hidrokel adalah pembengkakan pada skrotum atau kantung tipis yang menahan testis. Hal ini terjadi akibat banyaknya cairan yang menumpuk di dalam skrotum. Kondisi ini umum terjadi pada bayi yang baru lahir.
Sekitar 10 persen bayi laki-laki yang baru dilahirkan pernah mengalami hidrokel dan dapat hilang sendiri atau dengan perawatan yang tepat. Selain itu, sekitar 1 persen hidrokel bisa dialami oleh pria dewasa yang juga dapat membaik dengan sendirinya.
Mungkin kondisi ini terdengar menyakitkan bagi pengidapnya, tetapi hidrokel tidak menyebabkan rasa nyeri atau sakit yang cukup mengganggu. Namun, orang tua atau pria dewasa yang mengalami hidrokel perlu mendapatkan perawatan yang tepat dan menghindari berbagai pemicu yang bisa menyebabkan hidrokel semakin memburuk.
Penyebab Hidrokel
Hidrokel bisa disebabkan oleh penyebab yang berbeda antara bayi laki-laki dan pria dewasa. Berikut ini penyebab hidrokel yang perlu diketahui:
- Pada Bayi
Testis bayi laki-laki akan turun ke dalam skrotum saat memasuki trimester terakhir saat dikandungan. Selama perkembangannya, testis memiliki kantung alami yang berisi cairan di dalamnya. Biasanya kantung akan menutup dan tubuh menyerap cairan di dalamnya selama menjelang kelahiran. Namun, jika bayi mengalami kelahiran prematur maka hidrokel bisa terjadi karena proses perkembangan organ yang belum sempurna.
- Pada Pria Dewasa
Biasanya, hidrokel terjadi akibat adanya penyakit hernia. Selain itu, adanya peradangan atau cedera pada skrotum juga bisa memicu seseorang mengalami hidrokel. Penyakit kanker testis juga memicu hidrokel. Jadi, sebaiknya jangan abaikan jika kamu mengalami gejala yang terkait dengan hidrokel saat memasuki usia dewasa.
Faktor Risiko Hidrokel
Beberapa faktor risiko hidrokel, antara lain:
- Bayi yang lahir prematur.
- Pria yang berusia lebih dari 40 tahun.
- Riwayat cedera skrotum.
- Riwayat infeksi, termasuk infeksi menular seksual (IMS).
Gejala Hidrokel
Pada banyak kasus hidrokel, pengidapnya bisa saja tidak merasakan gejala. Gejala baru akan dirasakan ketika ukuran skrotum bertambah besar. Ukuran pembengkakan ini dapat berubah-ubah dalam sehari. Umumnya, gejala yang akan dirasakan, antara lain:
- Rasa tidak nyaman pada skrotum.
- Nyeri pada skrotum.
- Kulit skrotum kemerahan.
- Skrotum terasa berat.
- Rasa tertekan pada bagian pangkal penis.
- Pembengkakan terasa lebih besar saat pagi hari dibandingkan malam hari.
Pada bayi, umumnya hidrokel akan hilang dengan sendirinya. Namun, apabila hidrokel tidak kunjung hilang setelah usia satu tahun, segera diskusikan dengan dokter.
Baca lebih lanjut: Perlu Tahu, 5 Penyakit Ini Umumnya Menyerang Testis
Diagnosis Hidrokel
Dokter akan mendiagnosis hidrokel dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan menggunakan senter pada hidrokel (transluminasi), serta pemeriksaan penunjang seperti:
- Pemeriksaan darah dan urine untuk menentukan infeksi, misalnya epididimitis.
- Ultrasound (USG) untuk membantu mengesampingkan hernia, tumor testis, atau penyebab lainnya.
Pengobatan Hidrokel
Pengobatan hidrokel bisa disesuaikan dengan penyebabnya. Hidrokel pada bayi biasanya tidak membutuhkan pengobatan apapun. Kondisi ini dapat menghilang dengan sendirinya dalam waktu 6 hingga 12 bulan. Tentunya, ibu perlu melakukan perawatan dengan memastikan kebersihan dan asupan pada bayi yang baru lahir.
Begitu juga dengan hidrokel pada orang dewasa, kondisi ini bisa menghilang dengan sendirinya. Namun, selain itu, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan jika hidrokel dirasa mengganggu dan menyebabkan rasa tidak nyaman.
Berikut ini pengobatan yang bisa mengatasi hidrokel:
- Tindakan Bedah
Pembedahan untuk mengatasi hidrokel dilakukan dengan tindakan anestesi. Sayatan kecil akan dibuat pada skrotum. Kamu akan membutuhkan perawatan beberapa hari hingga luka dinyatakan baik.
- Aspirasi Jarum
Pilihan lainnya dengan menggunakan tindakan aspirasi jarum. Jarum akan dimasukkan ke dalam skrotum untuk mengeluarkan cairan. Obat juga akan diberikan agar cairan tidak kembali masuk ke dalam skrotum. Namun, tindakan ini memiliki efek samping, seperti rasa sakit setelah tindakan dan infeksi.
Komplikasi Hidrokel
Umumnya, komplikasi yang dialami berupa nyeri setelah tindakan pengobatan. Selain itu, pengobatan yang dilakukan tidak tepat juga bisa memicu infeksi setelah tindakan.
Hidrokel sendiri tidak menyebabkan gangguan pada kesuburan pria atau disfungsi seksual. Bahkan, kebanyakan kasus hidrokel tidak berbahaya dan tidak memicu penyakit lain, seperti kanker.
Pencegahan Hidrokel
Umumnya, hidrokel tidak dapat dicegah. Namun, ibu hamil bisa rutin melakukan pemeriksaan dan menjalani gaya hidup sehat agar terhindar dari kelahiran prematur. Sedangkan pada orang dewasa, sebaiknya hindari berbagai cedera atau kecelakaan yang bisa memengaruhi kesehatan skrotum atau testis. Pastikan selalu waspada terhadap kegiatan yang dilakukan.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera lakukan pemeriksaan pada dokter ketika kamu mengalami gejala hidrokel yang terasa memburuk, seperti munculnya nyeri dan pembengkakan yang mengganggu. Kamu juga bisa memenuhi kebutuhan medis yang diperlukan melalui aplikasi Halodoc.