Herpes Genital (Herpes Simplex)
DAFTAR ISI
- Apa Itu Herpes Genital (Herpes Simplex)?
- Penyebab Herpes Genital (Herpes Simplex)
- Faktor Risiko Herpes Genital (Herpes Simplex)
- Gejala Herpes Genital (Herpes Simplex)
- Hubungi Dokter Ini untuk Pengobatan Herpes Genital
- Diagnosis Herpes Genital (Herpes Simplex)
- Pengobatan Herpes Genital (Herpes Simplex)
- Rekomendasi Obat Herpes Genital (Herpes Simplex)
- Komplikasi Herpes Genital (Herpes Simplex)
- Pencegahan Herpes Genital (Herpes Simplex)
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Herpes Genital (Herpes Simplex)?
Herpes genital atau herpes simplex adalah suatu infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV).
Setelah pengidap terinfeksi, virus menetap secara dorman dalam tubuh dan dapat terjadi reaktivasi hingga beberapa kali dalam setahun.
Penyakit infeksi ini juga dapat ditularkan melalui luka kecil yang tidak kelihatan.
Penyebab Herpes Genital (Herpes Simplex)
Penyebab herpes genital adalah virus Herpes simplex (HSV) yang sangat menular.
Virus ini dapat berpindah dari satu orang ke orang lainnya melalui kontak langsung. Ada dua tipe dari virus ini, yakni:
- HSV tipe 1, tipe yang umumnya menyebabkan luka atau lecet pada daerah sekitar mulut. Tipe ini ditularkan melalui kontak kulit, walaupun juga dapat menyebar ke daerah genital saat melakukan oral seks.
- HSV tipe 2, tipe yang umumnya menyebabkan herpes jenis ini. Tipe ini ditularkan melalui kontak seksual maupun kontak kulit, meskipun seseorang tidak memiliki luka terbuka pada tubuhnya.
Ada dua cara penularan dari virus Herpes simplex, antara lain:
- Herpes genital ditularkan melalui hubungan intim (vaginal, anal, atau oral) dengan orang yang terinfeksi. Meskipun pengidapnya tidak menunjukkan gejala, mereka tetap dapat menularkan penyakit ini ke orang lain.
- Pada kasus yang jarang terjadi, herpes (HSV-1 dan HSV-2) bisa ditularkan dari ibu ke anak selama persalinan dan menyebabkan herpes neonatal.
Namun, penting untuk diketahui, herpes tidak bisa ditularkan melalui dudukan toilet, tempat tidur atau di kolam renang.
Kamu juga tidak akan tertular penyakit tersebut dari menyentuh benda, seperti peralatan makan, sabun atau handuk.
Faktor Risiko Herpes Genital (Herpes Simplex)
Beberapa faktor risiko herpes genital, antara lain:
- Jenis kelamin wanita lebih mudah terinfeksi herpes dibanding laki-laki.
- Memiliki pasangan seksual lebih dari satu.
- Melakukan hubungan intim yang tidak aman atau tanpa pelindung.
- Sistem kekebalan tubuh lemah.
Gejala Herpes Genital (Herpes Simplex)
Beberapa gejalanya, antara lain:
- Luka yang terbuka dan terlihat merah, tanpa disertai rasa nyeri atau gatal.
- Sensasi rasa nyeri, gatal, atau geli di sekitar daerah genital atau daerah anal.
- Luka melepuh yang kemudian pecah di sekitar genital, rektum, paha, dan bokong.
- Rasa nyeri saat membuang air kecil.
- Nyeri punggung bawah.
- Demam.
- Kehilangan nafsu makan.
- Kelelahan.
- Terdapat cairan yang keluar dari vagina.
Hubungi Dokter Ini untuk Pengobatan Herpes Genital
Segera hubungi dokter di Halodoc apabila merasakan gejala di atas. Penanganan yang tepat dapat meminimalkan dampak sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan.
Nah, berikut beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun yang bisa kamu hubungi untuk pengobatan penyakit prostat.
Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
Ini daftarnya:
- dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
- dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E
- dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E
- dr. Adryansyah Can Sp.U
- dr. Ben Mantiri Sp.U
Selain itu, khusus pengguna baru bisa dapat cashback Halocoins hingga 50 persen (maksimal Rp 25ribu) saat chat dokter spesialis kulit pakai kode voucher SKINCB. Yuk konsultasi sekarang!
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam. Namun, tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apa lagi? Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Herpes Genital (Herpes Simplex)
Dokter akan mendiagnosis herpes genital dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik secara langsung, dan pemeriksaan penunjang tertentu jika diperlukan.
Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan, antara lain:
- Kultur virus, yang dilakukan dengan mengambil sampel jaringan atau bagian kecil dari luka herpes untuk diperiksa di laboratorium.
- Polymerase Chain Reaction (PCR), dengan mengambil sampel darah, jaringan luka, atau cairan tulang belakang, untuk melihat keberadaan DNA serta tipe dari HSV.
- Pemeriksaan darah, untuk mengamati adanya antibodi terhadap HSV dan mendeteksi adanya infeksi herpes pada masa lalu.
Pengobatan Herpes Genital (Herpes Simplex)
Pengobatan herpes genital umumnya dilakukan dengan pemberian obat antivirus dengan tujuan:
- Mempercepat proses penyembuhan luka saat tanda dan gejala pertama kali timbul.
- Mengurangi derajat keparahan dan durasi dari keluhan.
- Mengurangi frekuensi kekambuhan dari penyakit.
- Meminimalkan kemungkinan untuk menularkan virus ke individu lain.
Pada ibu hamil, dokter dapat memberikan obat antivirus mendekati akhir masa kehamilan untuk mencegah penularan virus pada bayi.
Pada beberapa kasus dokter menganjurkan operasi caesar untuk melahirkan bayi.
Sementara untuk meredakan gejala herpes genital yang tidak nyaman, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Jaga kebersihan area yang terkena herpes dnegan membersihkannya dengan air biasa atau air garam untuk mencegah luka terinfeksi.
- Oleskan kompres es untuk meredakan rasa sakit.
- Mandi air hangat juga bisa membantu meredakan rasa gatal pada luka.
- Oleskan petroleum jelly atau krim penghilang rasa sakit pada area yang terkena.
Berikut 5 Dokter yang Bisa Dihubungi saat Mengidap Herpes Kelamin, apabila kamu merasakan gejalanya.
Rekomendasi Obat Herpes Genital (Herpes Simplex)
Ada beberapa rekomendasi obat herpes genital yang bisa digunakan, antara lain:
- Scanovir 5% Cream 10 g. Merupakan salep dengan kandungan Acyclovir yang dapat digunakan untuk mengatasi infeksi herpes simpleks pada kulit, termasuk pada infeksi awal dan rekuren pada kasus herpes genital serta herpes labialis.
- Matrovir 400 mg 10 Tablet. Mengandung acyclovir untuk mengobati infeksi virus seperti varicella zoster dan herpes simplex. Obat ini bekerja dengan cara mencegah pembentukan DNA virus tanpa memengaruhi sel normal tubuh.
- Acyclovir 5% Cream 5 g. Mengobati infeksi herpes simpleks pada kulit dan membran mukosa, termasuk herpes genital awal dan rekuren. Bisa juga untuk mencegah infeksi herpes simpleks berulang pada pasien imunokompeten.
- Acyclovir 400 mg 10 Tablet. Obat antivirus dengan kandungan acyclovir yang bisa digunakan untuk mengatasi infeksi herpes simpleks pada kulit dan membran mukosa, serta infeksi herpes zoster.
- Zoter Cream 5 g. Punya kandungan acyclovir, obat ini direkomendasikan untuk mengatasi infeksi akibat virus. Contohnya virus Herpes zoster serta Herpes simpleks pada kulit dan selaput lendir.
- Clinovir 400 mg 10 Tablet. Obat yang bisa digunakan untuk mengobati herpes simpleks pada kulit dan membran mukosa, termasuk herpes genital awal dan berulang, serta herpes zoster.
Obat-obatan tersebut kini bisa dibeli dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc.
Yuk, langsung download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Komplikasi Herpes Genital (Herpes Simplex)
Beberapa komplikasi herpes genital yang dapat terjadi, antara lain:
1. Infeksi menular seksual lainnya
Infeksi HSV-2 bisa meningkatkan risiko tertular infeksi HIV hingga sekitar tiga kali lipat.
Selain itu, orang dengan HIV dan HSV-2 lebih berpotensi untuk menularkan HIV ke orang lain. Infeksi HSV-2 merupakan salah satu infeksi paling umum pada pengidap HIV.
2. Penyakit yang lebih parah
Pada orang dengan gangguan kekebalan, termasuk mereka yang mengidap infeksi HIV lanjut, herpes genital bisa menimbulkan gejala yang lebih parah dan kekambuhan yang lebih sering.
Komplikasi langka HSV-2 termasuk meningoensefalitis (infeksi otak) dan infeksi diseminata.
Pada kasus yang jarang terjadi, infeksi HSV-1 bisa menyebabkan komplikasi yang lebih parah, seperti ensefalitis (infeksi otak) atau keratitis (infeksi mata).
3. Herpes neonatus
Herpes neonatus merupakan kondisi ketika bayi terpapar virus HSV dalam proses persalinan.
Kondisi tersebut jarang terjadi, tapi herpes neonatus merupakan kondisi serius yang bisa menyebabkan kecacatan neurologis yang bertahan lama atau kematian.
Risiko herpes neonatus paling tinggi ketika seorang ibu tertular HSV untuk pertama kalinya pada akhir kehamilan.
Selain itu, herpes genital juga bisa menyebabkan komplikasi berupa inflamasi atau peradangan dan gangguan pada kandung kemih.
Pencegahan Herpes Genital (Herpes Simplex)
Beberapa upaya dapat dilakukan untuk mencegah herpes genital, antara lain:
- Menggunakan kondom saat melakukan hubungan intim dengan pasangan yang tidak jelas status infeksi menular seksualnya.
- Memeriksa status infeksi menular seksual secara berkala bagi individu yang berhubungan intim dengan lebih dari satu pasangan.
- Hindari berciuman atau melakukan seks oral bila diri sendiri atau pasangan memiliki luka pada daerah sekitar mulut.
- Hindari berbagi mainan seks. Bila ingin melakukannya, cuci mainan seks terlebih dahulu dan pasang kondom.
Herpes genital juga bisa kambuh kembali. Untuk mencegah penyakit tersebut kambuh, pengidap perlu menghindari hal-hal yang bisa menjadi pemicunya, seperti sinar UV, gesekan di area genital (saat melakukan seks atau akibat mengenakan pakaian ketat), merokok atau minum alkohol.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika masalah herpes simpleks tidak membaik dalam beberapa waktu atau menimbulkan gejala yang lebih parah, sebaiknya langsung tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Konsultasi dengan dokter akan membantu kamu mengetahui cara tepat meredakan gejala herpes simpleks.
Kamu bisa download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga.