Hepatosplenomegali
Pengertian Hepatosplenomegali
Hepatosplenomegali (HPM) adalah kondisi ketika organ hati dan limpa mengalami pembengkakan atau pembesaran. Karena limpa dan hati memainkan peran penting dalam tubuh, mengidentifikasi dan memperbaiki penyebab yang mendasarinya perlu segera dilakukan jika sudah mengalami masalah.
HPM dapat memengaruhi siapa saja dari segala usia. Mulai dari orang dewasa, remaja, anak-anak hingga bayi. Dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius. Perawatan yang cepat membantu mencegah terjadinya komplikasi.
Penyebab Hepatosplenomegali
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan hepatosplenomegali, seperti:
- Infeksi, seperti hepatitis C, sifilis, atau sepsis dari infeksi bakteri yang signifikan.
- Penyakit hati kronis dengan hipertensi portal.
- Kanker, seperti amiloidosis atau sarkoidosis.
- HIV.
- Leukemia.
- Limfoma.
- Anemia pernisiosa.
- Akromegali.
- Anemia sel sabit.
- Lupus eritematosus sistemik.
- Talasemia.
- Tirotoksikosis.
- Trauma, seperti kecelakaan mobil yang berdampak pada limpa dan hati.
Pembesaran hati juga dapat menyebabkan pembesaran limpa karena kedua organ tersebut berdekatan satu sama lain. Ketika hati bertambah besar, otomatis akan memberi tekanan ekstra pada limpa. Tekanan ini memengaruhi aliran darah ke limpa, yang dapat menyebabkannya membengkak dan membesar.
Faktor Risiko Hepatosplenomegali
Beberapa faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko hepatosplenomegali:
- Diabetes.
- Kolesterol tinggi.
- Kecanduan alkohol.
- Berbagi jarum suntik dengan orang lain.
- Kelebihan berat badan.
Seseorang dengan faktor risiko tersebut harus berbicara dengan dokter. Dengan begitu, mereka dapat meningkatkan kesehatan hati dan mengurangi risiko mengembangkan hepatosplenomegali.
Gejala Hepatosplenomegali
Ketika hati dan limpa membesar, kedua organ tidak dapat berfungsi seperti biasanya. Ini dapat menyebabkan gejala seperti:
- Urine berwarna coklat.
- Buang air besar berwarna seperti tanah liat.
- Perut membesar atau bengkak.
- Demam.
- Gatal.
- Penyakit kuning.
- Mual.
- Sakit, terutama di bagian kanan atas perut.
- Kelelahan.
- Muntah.
Gejalanya dapat berkisar dari ringan hingga berat tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Diagnosis Hepatosplenomegali
Dokter akan mulai mendiagnosis hepatosplenomegali dengan menilai riwayat kesehatan dan gejala yang dialami oleh seseorang. Lalu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, memberikan perhatian khusus pada perut untuk tanda-tanda pembesaran organ.
Para dokter akan meraba bagian perut yang membengkak untuk melihat kondisi hati dan limpa dari luar. Untuk memastikan diagnosis dan mengetahui penyebabnya, dokter juga akan melakukan berbagai tes diagnostik, seperti:
- Tes darah: Meliputi tes fungsi hati, hitung darah lengkap, dan tes untuk faktor pembekuan.
- Pemindaian pencitraan: CT scan atau ultrasonografi dapat membantu dokter menentukan tumor atau abses yang menyebabkan pembengkakan. Tes pencitraan juga dapat menunjukkan seberapa besar hati dan limpa.
- Biopsi: Dokter dapat mengangkat sepotong kecil jaringan hati melalui pembedahan untuk menentukan ada atau tidaknya sel kanker.
Pengobatan Hepatosplenomegali
Setelah diagnosis dokter tentukan, pilihan pengobatan yang dapat dokter lakukan adalah:
- Perawatan Kanker
Jika disebabkan oleh kanker, pengidap mungkin perlu menjalani operasi untuk menghilangkan pertumbuhan abnormal. langkah ini dapat dikombinasikan dengan kemoterapi atau terapi radiasi. Terapi ini bertujuan untuk membunuh sel kanker yang tersisa untuk menghindari kekambuhan.
- Perubahan Gaya Hidup Sehat
Pengidap yang merokok atau memiliki masalah penyalahgunaan obat atau alkohol harus berhenti dari kebiasaannya sesegera mungkin. Mereka juga perlu makan makanan yang sehat dan menjadi lebih aktif secara fisik.
- Transplantasi Hati
Dalam kasus yang paling parah, pengidap mungkin memerlukan transplantasi hati. Prosedur ini melibatkan pengangkatan hati dan menggantinya dengan hati yang sehat yang diperoleh dari pendonor.
Komplikasi Hepatosplenomegali
Komplikasi hepatosplenomegali yang paling umum adalah:
- Perdarahan.
- Adanya darah dalam tinja dan muntahan.
- Gagal hati.
- Ensefalopati.
Pencegahan Hepatosplenomegali
Karena penyebab hepatosplenomegali sangat beragam, pernyakit ini tidak selalu dapat dicegah. Namun, gaya hidup sehat bisa membantu. Hindari alkohol, banyak berolahraga, dan konsumsi makanan sehat untuk membantu meminimalkan sebagian besar faktor risiko.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari bantuan medis terdekat jika mengalami gejala hepatosplenomegali. Jika kamu berisiko tinggi dan ingin memeriksakan kondisi, download Halodoc saja untuk berbicara dengan dokter kapan dan di mana saja.
Referensi:
DocDoc. Diakses pada 2023. What is Hepatosplenomegaly: Causes, Symptoms, Diagnosis, and Treatment.
Healthline. Diakses pada 2023. Hepatosplenomegaly: What You Need to Know.
Medical News Today. Diakses pada 2023. Hepatosplenomegaly: Everything You Need To Know.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan