Gangguan Mood
DAFTAR ISI
- Pengertian Gangguan Mood (Mood Disorder)
- Penyebab Gangguan Mood (Mood Disorder)
- Faktor Risiko Gangguan Suasana Hati
- Gejala Gangguan Mood (Mood Disorder)
- Hubungi Dokter Ini Jika Sering Mengalami Gangguan Mood
- Diagnosis Gangguan Suasana Hati (Mood Disorder)
- Pengobatan Gangguan Mood
- Komplikasi Gangguan Mood
- Pencegahan Gangguan Mood
Pengertian Gangguan Mood (Mood Disorder)
Gangguan mood adalah masalah mental yang memengaruhi keadaan emosi seseorang.
Pengidapnya bisa sangat bahagia dan sedih dalam waktu bersamaan. Seseorang baru bisa didiagnosis mengalami gangguan mood apabila mengalami gejala selama beberapa minggu.
Kondisi ini juga dapat menghambat aktivitas sehari-hari, terutama saat bekerja dan sekolah. Gangguan suasana hati juga terdiri dari beberapa jenis, seperti:
- Depresi mayor, yaitu kurangnya minat untuk beraktivitas, merasa sedih atau putus asa selama minimal dua minggu.
- Gangguan bipolar yang terjadi ketika seseorang mengalami periode depresi yang bergantian dengan periode mania atau suasana hati yang meningkat.
- Distimia merupakan perubahan suasana hati dalam jangka panjang, depresi, atau mudah tersinggung yang berlangsung setidaknya selama dua tahun.
- Gangguan suasana hati yang berkaitan dengan kondisi kesehatan lain, seperti kanker, cedera, infeksi, dan penyakit kronis yang memicu gejala depresi.
- Gangguan mood akibat penyalahgunaan obat, alkoholisme, paparan racun, atau obat-obatan terlarang lainnya.
Penyebab Gangguan Mood (Mood Disorder)
Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari genetik, lingkungan, dan biologis. Berikut beberapa penyebab umum gangguan mood:
- Gangguan suasana hati bisa diturunkan secara genetik. Seseorang yang punya riwayat keluarga depresi atau gangguan bipolar lebih berisiko untuk mengembangkan gangguan mood.
- Ketidakseimbangan zat kimia otak yang memengaruhi suasana hati.
- Stres yang berkepanjangan dapat mengganggu keseimbangan emosi dan memengaruhi kesehatan mental.
- Pengalaman traumatis semasa kecil, seperti pelecehan fisik, seksual, kehilangan orang tua atau kekerasan dalam rumah tangga.
- Insomnia atau tidur terlalu banyak bisa memengaruhi kesehatan mental dan memperburuk gejala mood disorder.
- Perubahan hormon dalam tubuh, seperti yang terjadi selama kehamilan, menopause, atau gangguan tiroid, dapat mempengaruhi suasana hati.
- Penyalahgunaan zat seperti alkohol, obat terlarang, atau obat-obatan tertentu juga dapat memicu mood disorder atau memperburuk kondisi yang sudah ada.
- Mengidap penyakit kronis, seperti gangguan tiroid, penyakit jantung, atau gangguan neurologis, bisa memicu depresi yang berkaitan dengan mood disorder.
Faktor Risiko Gangguan Suasana Hati
Wajar bila setiap orang merasa sedih atau tertekan pada saat-saat tertentu. Namun, mereka yang mengidap gangguan suasana hati merasakannya lebih intens. Mereka juga kesulitan untuk mengelola perasaannya yang berubah-ubah.
Peristiwa hidup yang cukup berat dan stres dapat memperburuk perasaan sedih atau depresi tersebut. Alhasil, seseorang menjadi lebih sulit untuk mengelolanya. Hal inilah yang sering menjadi cikal bakal gangguan suasana hati.
Faktor lain yang bisa memicu kondisi ini, yaitu:
- Pola makan yang buruk atau defisiensi zat gizi tertentu, seperti asam lemak omega-3 atau vitamin D, dapat berhubungan dengan risiko depresi.
- Kurangnya dukungan sosial, isolasi, atau kesendirian yang kronis dapat menjadi faktor risiko untuk depresi.
- Kesulitan keuangan atau beban finansial yang berat dapat meningkatkan stres.
- Mengidap gangguan mental lainnya, seperti kecemasan atau gangguan makan, mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan gangguan suasana hati.
- Lingkungan di mana seseorang tinggal, bekerja, atau berinteraksi dengan orang lain juga dapat mempengaruhi risiko gangguan suasana hati. Misalnya, ketidakstabilan lingkungan atau tinggal di wilayah yang berkonflik.
Gejala Gangguan Mood (Mood Disorder)
Gejalanya bisa berbeda-beda pada setiap pasien. Meski begitu, gangguan mood umumnya menimbulkan gejala berikut:
- Suasana hati sedih, cemas, atau “kosong”.
- Merasa putus asa atau tidak berdaya.
- Memiliki harga diri yang rendah.
- Merasa tidak mampu atau tidak berharga.
- Rasa bersalah yang berlebihan.
- Punya pikiran untuk bunuh diri, ingin mati, atau mencoba bunuh diri.
- Kehilangan minat pada aktivitas biasa atau hobi.
- Masalah hubungan.
- Sulit tidur atau terlalu banyak tidur.
- Perubahan nafsu makan atau berat badan.
- Kekurangan energi.
- Sulit berkonsentrasi.
- Penurunan kemampuan untuk mengambil keputusan.
- Mengalami berbagai keluhan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, atau kelelahan.
- Sangat sensitif terhadap kegagalan atau penolakan.
- Iritabilitas, permusuhan, atau agresi.
Kenali pula 5 Jenis Gangguan Suasana Hati yang Perlu Diketahui.
Hubungi Dokter Ini Jika Sering Mengalami Gangguan Mood
Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami gangguan mood, sebaiknya segeralah berkonsultasi pada dokter spesialis di Halodoc.
Dokter spesialis kejiwaan berikut memiliki pengalaman lebih dari 7 tahun, sehingga mereka mampu memberikan solusi terhadap gangguan suasana hati.
Kamu tak perlu khawatir, sebab mereka telah menerima ulasan yang positif dari pasien-pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini dia dokter rekomendasi yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Mariati, Sp.KJ
Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter Mariati Sp.KJ, seorang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh pada 2013 dan Universitas Sebelas Maret pada 2022.
Saat ini, ia berpraktik di Kecamatan Idi Rayek, Kabupaten Aceh Timur dan terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dengan nomor STR 3321601322154555.
Dokter Mariati Sp.KJ telah berpengalaman selama 9 tahun, sehingga kamu tak perlu ragu untuk berkonsultasi dengannya terkait cara menangani gangguan mood.
Ia juga mampu menjawab pertanyaan seputar penanganan depresi, gangguan kepribadian, trauma, pengembangan diri maupun masalah kesehatan mental lainnya.
Chat dr. Mariati, Sp.KJ Mulai dari Rp80.000,- di Halodoc.
2. dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ
Dokter rekomendasi berikutnya yaitu dokter Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ, seorang alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara tahun 2016 dan Universitas Sumatera Utara tahun 2023.
Ia telah tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dengan nomor STR AP00000153248265 dan kini menjalani praktik di Medan, Sumatera Utara.
Memiliki pengalaman selama 8 tahun, dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ dapat kamu percayai dalam meredakan gejala gangguan suasana hati.
Chat dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ Mulai dari Rp55.000,- di Halodoc.
Dokter rekomendasi tersebut siap membantu kamu meredakan gangguan mood yang kamu alami.
Kamu juga bisa menggunakan fitur voice call atau video call, agar mempermudah interaksi saat berkonsultasi.
Dengan aplikasi Halodoc, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter kapan saja dan di mana saja dengan mudah dan aman.
Kamu tidak perlu khawatir jika dokter sedang offline atau tidak tersedia. Sebab, kamu tetap bisa memesan jadwal konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Gangguan Suasana Hati (Mood Disorder)
Psikolog atau psikiater akan melakukan wawancara terlebih dahulu. Mereka akan bertanya seputar gejala, kebiasaan tidur dan makan, serta perilaku lainnya.
Kemudian, mereka menggunakan kriteria dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders dari American Psychiatric Association untuk mendiagnosis gangguan suasana hati.
Pengobatan Gangguan Mood
Perawatan untuk gangguan mood tergantung pada kondisi dan gejala yang orang alami. Biasanya, perawatannya berupa kombinasi terapi dan pemberian obat-obatan.
Berikut berbagai opsi pengobatannya:
1. Obat-obatan
Jenis obat yang dapat dokter resepkan, yaitu:
- Antidepresan, seperti inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) dan reuptake serotonin dan norepinefrin (SNRI). Biasanya, antidepresan membutuhkan waktu 4-6 minggu sebelum efeknya terasa. Maka dari itu, penting untuk meminum antidepresan sesuai resep bahkan jika sudah merasa lebih baik.
- Penstabil suasana hati yang bekerja mengurangi aktivitas otak yang tidak normal. Biasanya obat ini diresepkan bersama antidepresan.
- Antipsikotik (neuroleptik) yang biasa dokter resepkan untuk pengidap gangguan bipolar yang mengalami mania.
Selain dengan obat-obatan Inilah Cara Menyenangkan untuk Meningkatkan Suasana Hati.
2. Terapi
Beberapa jenis terapi yang bisa membantu, antara lain:
- Terapi bicara (psikoterapi) untuk membantu pengidap mengatasi emosi, pikiran, dan perilaku yang tidak sehat.
- Electroconvulsive therapy dengan mengalirkan arus listrik ringan melalui otak untuk memicu kejang singkat. Prosedur ini umumnya untuk mereka yang resisten terhadap pengobatan.
- Stimulasi magnetik transkranial untuk orang dengan depresi berat yang belum tertolong oleh obat antidepresan. Jenis terapi stimulasi otak ini mengubah energi magnetik menjadi arus listrik di bawah tengkorak. Fungsinya untuk membantu mengatur emosi.
Komplikasi Gangguan Mood
Gangguan suasana hati yang bisa menyebabkan komplikasi dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang.
Berikut adalah beberapa potensi komplikasinya:
- Mengganggu kemampuan seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan baik.
- Pengidap gangguan mood lebih berisiko mengalami masalah kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan gangguan tidur.
- Gangguan suasana hati yang tidak terobati bisa memicu depresi yang parah. Hal ini berisiko memicu pikiran bunuh diri.
- Beberapa orang dengan gangguan suasana hati mencari pelarian dalam penggunaan zat-zat seperti alkohol dan obat terlarang lainnya.
- Pengidapnya mungkin mengalami kesulitan dalam menjaga hubungan yang sehat dengan keluarga, teman, atau pasangan hidupnya.
- Kondisi ini juga berkaitan dengan masalah tidur, seperti insomnia atau tidur berlebihan. Gangguan tidur yang kronis dapat mempengaruhi kualitas hidup dan menyebabkan kelelahan fisik maupun mental.
- Gangguan suasana hati berhubungan erat dengan gangguan kecemasan, seperti gangguan kecemasan umum atau gangguan panik.
Pencegahan Gangguan Mood
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah gangguan suasana hati:
- Terapkan pola makan seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan emosional.
- Menjaga hubungan yang baik dengan keluarga, teman, dan komunitas, dan cari dukungan jika perlu.
- Temukan strategi yang efektif dalam mengelola stres seperti relaksasi, meditasi, yoga, atau kegiatan yang membuat kamu merasa bahagia.
- Hindari penyalahgunaan alkohol, obat terlarang, dan obat-obatan tertentu. Penggunaan zat tersebut dapat memperburuk suasana hati dan memicu gangguan suasana hati.
- Ketahui batasan yang sehat antara pekerjaan, waktu istirahat, dan hobi atau aktivitas yang menyenangkan. Cari keseimbangan antara tuntutan hidup dan waktu untuk diri sendiri.
- Pelajari cara mengenali dan mengelola emosi dengan efektif. Misalnya dengan mengikuti aktivitas, seperti seni, musik, atau menulis jurnal untuk meningkatkan suasana hati.
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila kamu merasa cemas, sedih, atau mengalami perubahan suasana hati yang signifikan terus menerus, segera hubungi dokter atau psikolog di Halodoc.
Mereka dapat memberikan dukungan, diagnosis, dan terapi yang kamu perlukan. Yuk, download aplikasinya sekarang juga!