Entropion
Pengertian Entropion
Entropion adalah kondisi di mana kelopak mata membalik ke dalam yang menyebabkan bulu mata dan kulit bergesekan dengan lapisan terluar mata. Hal ini dapat menyebabkan iritasi dan menimbulkan rasa tidak nyaman pada mata.
Baca juga: Entropion Bisa Sebabkan Kebutaan, Benarkah?
Gejala Entropion
Tanda dan gejala entropion dapat timbul sebagai akibat dari gesekan bulu mata dan kelopak mata luar dengan lapisan mata. Tanda dan gejala yang dapat timbul, antara lain:
Rasa mengganjal pada mata.
Mata merah.
Mata berair.
Rasa nyeri atau iritasi pada mata.
Peningkatan sensitivitas mata terhadap cahaya.
Adanya cairan dari mata dan pembentukan krusta pada mata.
Penurunan penglihatan.
Penyebab Entropion
Entropion dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk:
Infeksi pada mata. Salah satu jenis infeksi pada mata yang dikenal dengan istilah trakoma cukup sering ditemui pada beberapa negara berkembang. Kondisi ini dapat menyebabkan luka di kelopak mata bagian dalam yang bisa menyebabkan entropion dan bahkan kebutaan.
Peradangan. Iritasi pada mata akibat dari mata kering atau peradangan dapat menyebabkan seseorang mencoba mengatasinya dengan menggosok mata atau menutup mata. Hal ini dapat menyebabkan kekakuan otot kelopak mata dan melipatnya pinggir dari kelopak mata ke dalam.
Kelemahan otot. Seiring dengan bertambahnya usia, otot di bawah mata mulai melemah dan tendon mengalami penarikan. Hal ini merupakan penyebab terjadinya entropion.
Luka atau riwayat operasi sebelumnya. Kulit yang luka akibat bahan kimia, cedera, ataupun pembedahan dapat mengubah kurvatura normal dari kelopak mata.
Komplikasi perkembangan. Bila entropion sudah terjadi pada saat lahir, maka hal ini dapat disebabkan oleh lipatan tambahan di kelopak mata saat pembentukan janin. Akibatnya, kelopak mata menjadi melipat ke dalam.
Faktor Risiko Entropion
Faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami entropion, yaitu:
Riwayat luka atau cedera sebelumnya. Seseorang yang pernah mengalami luka bakar atau cedera pada wajah, kemudian jaringan parut yang timbul setelah penyembuhan luka dapat meningkatkan risiko terjadinya entropion.
Infeksi trakoma. Oleh karena trakoma dapat menyebabkan timbulnya luka atau jaringan parut pada bagian dalam kelopak mata, maka individu yang pernah mengidap trakoma memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami entropion.
Usia. Semakin tua seorang individu maka semakin meningkat kemungkinan untuk mengalami entropion.
Diagnosis Entropion
Entropion umumnya dapat didiagnosis setelah wawancara medis dan pemeriksaan fisik mata. Dokter dapat melakukan pemeriksaan pada kelopak mata saat melakukan pemeriksaan fisik mata dan meminta pasien untuk berkedip atau menutup mata.
Tujuan pemeriksaan adalah untuk menilai posisi kelopak mata terhadap bola mata, kekuatan otot kelopak mata, serta keketatannya. Bila entropion diduga terjadi akibat jaringan parut, riwayat pembedahan sebelumnya, atau kondisi lainnya, dokter dapat melakukan pemeriksaan jaringan sekitar mata.
Baca juga: 5 Pilihan Pengobatan Entropion, Penyebab Kelopak Mata Masuk ke Dalam
Pengobatan dan Efek Samping Entropion
Pendekatan penanganan pada entropion tergantung dari penyebabnya. Penanganan non-pembedahan tersedia untuk mengatasi keluhan dan melindungi mata dari kerusakan.
Bila entropion disebabkan oleh peradangan atau infeksi yang aktif, kelopak mata dapat kembali ke posisi normal bila proses peradangan atau infeksi ditangani. Namun, entropion dapat menetap walaupun kondisi lain sudah tertangani. Pembedahan umumnya dibutuhkan untuk menangani entropion secara sepenuhnya.
Penanganan sementara dapat dilakukan bila seorang individu tidak dapat menjalani pembedahan atau ingin menundanya. Beberapa penanganan sementara yang dapat efektif, yaitu:
Lensa kontak. Dokter dapat menyarankan penggunaan lensa kontak sebagai pelindung kornea untuk membantu meringankan keluhan.
Jahitan untuk mengembalikan posisi kelopak mata. Dokter dapat menyarankan untuk dilakukan jahitan guna memperbaiki posisi kelopak mata. Tindakan ini bertujuan untuk mengubah posisi kelopak mata menjadi menghadap ke luar kembali. Namun setelah beberapa bulan, kelopak mata dapat kembali melipat ke dalam. Jadi, hal ini bukanlah solusi jangka panjang.
Suntikan protein neurotoksin. Suntikan ini dapat disarankan oleh dokter untuk mengembalikan posisi bola mata.
Prosedur pembedahan yang dijalani tergantung dari kondisi jaringan di sekitar kelopak mata dan penyebab dari entropion. Bila entropion berkaitan dengan usia, dokter dapat mengangkat sebagian kecil dari kelopak mata bawah. Hal ini dapat mengencangkan tendon atau otot yang lemah.
Namun, bila entropion diduga disebabkan oleh jaringan parut pada bagian dalam kelopak mata atau terdapat riwayat pembedahan sebelumnya, dokter dapat melakukan operasi jenis yang berbeda. Sebelum tindakan operasi, pengidap akan diberi obat anestesi lokal untuk membius kelopak mata dan daerah sekitarnya. Setelah tindakan operasi, dokter dapat meresepkan salep antibiotik untuk mata. Kemudian, pasien dapat disarankan mengompres mata secara rutin untuk mengurangi pembengkakan.
Efek samping atau komplikasi jika tidak segera diobati, maka entropion dapat menyebabkan iritasi, ulkus kornea, dan infeksi pada kornea mata yang akan mengakibatkan gangguan penglihatan ringan hingga parah yang bersifat permanen.
Pencegahan Entropion
Entropion tidak dapat dicegah. Namun, salah satu jenis entropion yang disebabkan oleh infeksi trakoma dapat dicegah, dengan mendapatkan penanganan dini yang tepat saat seseorang mengalami infeksi tersebut.
Baca juga: Kucek Mata Terlalu Kencang, Waspada Kelopak Mata Masuk ke Dalam
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala di atas. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Pilih dokter di rumah sakit yang sesuai dengan kebutuhan kamu di sini.
Referensi:
Healthline.com. Diakses pada 2019. Ectropion: Causes, Symptoms & Complications
Diperbarui pada 22 November 2019.