Empiema

Pengertian Empiema
Empiema adalah akumulasi pus di antara paru dan membran yang menyelimutinya (ruang pleura) yang dapat terjadi bilamana suatu paru terinfeksi.
Faktor Risiko Empiema
Faktor risiko terbentuknya empiema adalah kebersihan gigi buruk, seizure disorder, serta pengguna alkohol dan obat. Pengidap lain yang berisiko terbentuk empiema paru, yaitu:
- Individu dengan keadaan daya tahan tubuh yang menurun, seperti pada pengidap dengan kemoterapi steroid, malnutrisi, dan trauma multiple.
- Individu dengan penurunan kesadaran, koma, anestesi umum, dan sedasi.
- Pengidap dengan gangguan paru primer.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Pengidap Pneumonia Bisa Terkena Empiema
Penyebab Empiema
Lebih dari 50 persen penyebab empiema adalah efusi parapneumonia, sedangkan 25 persen terjadi setelah operasi paru, esofagus, ataupun mediastinum. 10 persen terjadi akibat trauma thoraks, dan 15 persen terjadi akibat sepsis, tuberkulosis, enterokolitis nekrotikans, abses subdiafragmatika, ataupun pneumotoraks spontan
Empiema dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, ataupun amuba. Organisme tersebut dapat mencapai rongga pleura melalui sirkulasi darah, jaringan paru, ataupun permukaan organ yang menyebabkan luka dada, misalnya luka dada setelah tindakan pembedahan, ruptur esofagus, dan lain-lain. Lima puluh persen empiema disebabkan oleh monomikrobial, dan 50 persen sisanya adalah polimikrobakterial
Gejala Empiema
Tanda-tanda gejala awal, terutama pada empiema thoraks, adalah pneumonia bakteria. Pengidap yang diobati dengan tidak memadai atau dengan antibiotik yang tidak tepat dapat mempunyai interval beberapa hari antara fase pneumonia klinik dan bukti adanya empiema. Kebanyakan pengidap mengidap demam, takikardia, sesak napas, sianosis, dan batuk-batuk, pada pemeriksaan fisik akan ditemukan tanda-tanda seperti pleural effusion.
Baca juga: Muncul Nanah di Selaput Paru, Apa Sebabnya?
Diagnosis Empiema
Diagnosis dari empiema dapat diperoleh melalui hal berikut:
- Dari pemeriksaan anamnesis ditemukan demam dan keluar keringat malam, nyeri pleura, sesak napas, dan penurunan berat badan.
- Pemeriksaan penunjang yang dilakukan biasanya foto toraks, tes kultur dan kepekaan dari drainase hasil aspirasi dari pleura, serta CT scan yang digunakan untuk membedakan kelainan parenkim terhadap pleura, mengevaluasi kelainan parenkim, menentukan lokulasi, mengevaluasi permukaan pleura, dan membantu menentuan terapi yang perlu dilakukan.
- Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sangat penting pada kasus empiema agar terapi dan tindakan yang diberikan bisa sesuai dengan kondisi yang dialami, sehingga komplikasi yang timbul bisa dihindari.
Pengobatan Empiema
Pengobatan meliputi pemberian obat yang tepat sesuai kondisi pengidap, fisioterapi dengan drainase postural, dan tindakan bedah dilakukan pada kasus yang tidak respons dengan pengobatan yang intensif, lama atau dengan komplikasi batuk darah, serta empiema atau keganasan. Selain itu, efek samping atau komplikasi pada empiema adalah dapat menyebabkan timbulnya fistula pada bronkopleura, syok, sepsis, dan gagal jantung kongestif.
Pada empiema sebagai komplikasi pneumonia atau bronkopneumonia terdapat masa interval. Pada anak yang lebih besar pengobatan pneumonia hanya menghilangkan gejala klinis dan tidak membunuh kuman penyebab yang lainnya, dan timbul masa laten beberapa minggu.
Baca juga: 3 Pengobatan Empiema, Penyebab Nanah di Selaput Paru
Pencegahan Empiema
Empiema sering kali didahului oleh infeksi pada paru-paru atau pneumonia. Oleh karena itu, kondisi empiema dapat dicegah dengan deteksi dan penanganan dini pada pengidap yang mengalami pneumonia. Jika penanganan pneumonia teratasi diharapkan tidak akan sampai ke tahap empiema.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala di atas. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Empyema.
NHS Choices UK. Diakses pada 2019. Empyema.
Medical News Today. Diakses pada 2019. Empyema.
Diperbarui pada 21 November 2019