Ejakulasi Dini
DAFTAR ISI
- Apa yang Dimaksud Ejakulasi?
- Apa Itu Ejakulasi Dini?
- Faktor Risiko Ejakulasi Dini
- Penyebab Ejakulasi Dini
- Gejala Ejakulasi Dini
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Ejakulasi Dini
- Diagnosis Ejakulasi Dini
- Pengobatan Ejakulasi Dini
- Rekomendasi Obat Ejakulasi Dini
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa yang Dimaksud Ejakulasi?
Ejakulasi adalah ketika air mani atau sperma keluar dari penis. Proses ini biasanya terjadi sebagai hasil dari stimulasi seksual yang menyebabkan orgasme yang merupakan puncak dari sensasi seksual.
Ejakulasi bisa terjadi selama hubungan seksual, masturbasi, atau bahkan tanpa stimulasi langsung, seperti dalam kasus mimpi basah. Air mani yang dikeluarkan mengandung sperma, yang diperlukan untuk reproduksi.
Proses ejakulasi dikontrol oleh sistem saraf. Nah, saraf yang menghubungkan sistem reproduksi ke bagian-bagian tulang belakang akan memaksa air mani keluar dari penis ketika rangsangan seksual mencapai puncaknya.
Dalam fase pertama (fase emisi), sperma bergerak ke prostat dari testis dan bercampur dengan cairan untuk membentuk air mani. Vas deferens (tabung yang menyimpan dan mengangkut air mani dari testis) berkontraksi untuk mendorong air mani menuju pangkal penis.
Selanjutnya pada fase kedua (fase pengeluaran), otot-otot di pangkal penis akan berkontraksi setiap 0,8 detik dan memaksa atau menembakkan air mani keluar dari penis dalam beberapa semburan.
Apa Itu Ejakulasi Dini?
Ejakulasi dini merupakan gejala prematur pada pria yang menyebabkan pria terlalu cepat mengeluarkan sperma (klimaks) saat berhubungan intim.
Selain saat berhubungan intim, ejakulasi dini juga diartikan pada ejakulasi yang terjadi sebelum penetrasi seksual.
Semua pria juga pasti pernah mengalami ejakulasi dini. Jika hal tersebut terjadi sesekali, seharusnya tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, jika 50 persen hubungan seksual yang dilakukan berakhir dengan ejakulasi dini, maka disarankan untuk menemui dokter.
Dalam berhubungan intim memang tidak ada patokan durasi, karena tergantung pada masing-masing pasangan.
Namun, berdasarkan penelitian, berhubungan intim umumnya berlangsung sekitar lima setengah menit bagi pria untuk mencapai ejakulasi.
Ejakulasi dini sendiri juga termasuk dalam disfungsi seksual yang bisa terjadi kepada siapa saja.
Ejakulasi dini terbagi menjadi dua, yaitu:
- Ejakulasi dini primer, adalah ejakulasi dini yang selalu dialami oleh seorang pria sejak dia pertama kali melakukan hubungan intim atau setiap kali berhubungan intim.
- Ejakulasi dini sekunder, yaitu saat ejakulasi dini terjadi pada seorang pria yang sebelumnya memiliki riwayat ejakulasi normal atau tanpa masalah ejakulasi.
Yuk, Mengenal Ejakulasi, Proses dan Masalah yang Sering Terjadi berikut ini.
Faktor Risiko Ejakulasi Dini
Berikut ini faktor risiko ejakulasi dini, meliputi:
- Disfungsi ereksi: ejakulasi dini akan menjadi lebih parah, jika seseorang sering mengalami masalah dalam mempertahankan ereksi. Ketakutan akan ketidakmampuan mempertahankan ereksi dapat membuat seseorang ingin menyelesaikan hubungan secara sengaja ataupun tidak.
- Kondisi kesehatan: penyakit kronis seperti penyakit jantung akan membuat cemas dan secara tidak disengaja memaksa untuk segera berejakulasi.
- Stres: stres dapat menjengkelkan dan mengalihkan pikiran dari hubungan seksual.
Penyebab Ejakulasi Dini
Ada banyak penyebab namun yang utama adalah faktor psikologis dan fisik. Masalah psikologis bisa berupa gangguan kecemasan, stres, dan depresi.
Sedangkan gangguan prostat (seperti prostatitis) dan juga tiroid, merupakan masalah fisik yang bisa menyebabkan ejakulasi dini.
Konsumsi obat-obatan terlarang juga bisa menjadi salah satu penyebab ejakulasi dini sebagai efek samping yang ditimbulkan.
Gejala Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini ditandai ketika seorang pria terlalu cepat mencapai klimaks (mengeluarkan sperma) ketika berhubungan intim. Kondisi tersebut dikatakan atau disebut sebagai gejala ejakulasi dini apabila 50 persen hubungan seksual yang dilakukan berakhir dengan ejakulasi dini.
Sebab, pada umumnya setiap pria pasti pernah mengalami ejakulasi dini, tetapi intensitasnya yang kemudian membedakan seseorang yang mengidap gangguan ini.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Ejakulasi Dini
Apabila kamu mengalami tanda-tanda ejakulasi dini, sebaiknya hubungi hubungi dokter di Halodoc.
Mereka bisa membantu memberikan solusi serta meresepkan obat apabila diperlukan.
Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis andrologi yang sudah berpengalaman dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
Selain itu, kini kamu juga bisa chat dokter andrologi mulai dari Rp 15rb* saja pakai kode voucher CHATPRIA.
Dengan menggunakan Halodoc, kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja karena dokter tersedia selama 24 jam.
Apabila dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Jangan khawatir, privasi kamu juga pasti aman dan terjaga di Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Ejakulasi Dini
Diagnosis dapat dilakukan dengan melihat riwayat kesehatan, kehidupan seksual dan tes fisik umum jika diperlukan. Selanjutnya, mungkin akan dilakukan tes urine untuk mengetahui adanya infeksi atau tes darah untuk mengecek level hormon pria ataupun tes-tes lainnya.
Namun, dokter umumnya akan memeriksa dan bertanya seberapa sering ejakulasi dini terjadi, sudah berapa lama pengidap mengalami ejakulasi dini, apakah memengaruhi kehidupan personal, apakah ejakulasi dini membuat hubungan dengan pasangan terganggu atau tidak.
Hal tersebut tentu saja sebagai langkah yang dilakukan oleh dokter untuk melakukan diagnosis, selain memeriksa riwayat kesehatan, tes fisik, dan juga kehidupan seksual pengidap.
Pengobatan Ejakulasi Dini
Pengobatan ejakulasi dini juga dapat dilakukan di rumah, misalnya dengan memakai kondom tebal untuk menurunkan sensitivitas penis. Hal ini dikarenakan, penanganan terkait ejakulasi dini tidak harus selalu ditangani oleh dokter.
Mau tahu pilihan obat untuk mengatasi ejakulasi dini? Baca di artikel ini: “Ini 5 Rekomendasi Obat Ejakulasi Dini Berbahan Herbal yang Aman dan Efektif“
Namun, apabila usaha di rumah tersebut tidak memberikan hasil positif, maka sebaiknya kamu hubungi Dokter Ini yang Bisa Bantu Atasi Gangguan Ejakulasi dan telah terpercaya di Halodoc untuk menanganinya.
Dokter biasanya akan merekomendasikan sejumlah perawatan, serta terapi obat untuk mengatasi ejakulasi dini.
Rekomendasi Obat Ejakulasi Dini
Berikut ini sejumlah merek dagang obat yang bisa bantu mengatasi ejakulasi dini:
- Oligocare 30 Tablet. Suplemen penunjang untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien tubuh pria. Di dalamnya mengandung vitamin C yang bisa bantu melindungi sperma dari kerusakan, terutama yang disebabkan oleh interaksi obat-obatan.
- Epimaxx 2 Kapsul. Produk obat herbal yang bisa digunakan membantu memelihara stamina prima, sekaligus mengatasi masalah ejakulasi dini.
- Sutra Perkasa 2 Kapsul. Obat herbal yang mengandung Eurycoma Longiolia Radix Extract, serta Panax Ginseng, untuk bantu memelihara stamina pria.
- Herbapoten 10 Tablet. Suplemen berbentuk tablet yang bisa dikonsumsi untuk memelihara stamina pria. Kandungan di dalamnya juga bisa bantu mengatasi masalah ejakulasi dini.
- Neo Hormoviton 5 Kapsul. Suplemen yang bisa dikonsumsi pria dewasa, berfungsi untuk memelihara kesehatan serta meningkatkan stamina.
Selain itu, kamu juga bisa simak Review Produk Obat Kuat Ericfil 50 mg ODF.
Beragam obat untuk mengatasi ejakulasi dini, kini bisa kamu dapatkan dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc. Obat bisa dikirim langsung untuk kamu, tanpa harus keluar rumah!
Referensi:
Urologyhealth.org. Diakses pada 2024. Premature Ejaculation.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Ejaculation.
Diperbarui pada 26 Juli 2024
Pertanyaan Seputar Ejakulasi Dini
Cara mengatasi ejakulasi dini karena syaraf alat kelamin yang sensitif itu bagaimana?
Ditanyakan oleh: tafid1010
Dijawab oleh: dr. Fadhli Rizal Makarim
Perlu diketahui terlebih dahulu penyebabnya. Ejakulasi dini dapat disebabkan oleh gangguan psikis atau gangguan dari dalam tubuh sendiri. Gangguan psikis yang sering kali menyebabkan ejakulasi dini adalah depresi atau gangguan cemas, sedangkan penyebab di luar psikis antara lain peradangan pada prostat atau gangguan pada sistem saraf pusat maupun perifer.
Prinsip dasar untuk mengatasi ejakulasi dini adalah dengan menunda ejakulasi. Penundaan tersebut dapat menggunakan terapi perilaku, obat golongan antidepresan, atau dengan menggunakan krim atau gel topikal yang bersifat anestesi (menghilangkan sensasi raba) pada kulit di kelamin.