Domperidone
DAFTAR ISI
- Apa itu Domperidone?
- Manfaat Domperidone
- Peringatan Sebelum Mengonsumsi Domperidone
- Merek Dagang Obat Domperidone
- Dosis dan Aturan Pakai
- Cara Menggunakan Domperidone
- Efek Samping
- Interaksi
- Kontraindikasi
Apa itu Domperidone?
Domperidone adalah obat antiemetik (antimuntah) dan prokinetik (obat yang meningkatkan motilitas gastrointenstinal). Obat ini termasuk dalam kelompok obat antagonis dopamin.
Domperidone dapat mengobati mual dan muntah, serta sakit perut. Selain itu juga mengatasi rasa ketidaknyamanan akibat penurunan pergerakan lambung dan saluran gastrointestinal.
Cara kerjanya meningkatkan pergerakan atau kontraksi otot di perut dan usus. Dengan begitu makanan dapat bergerak dengan mudah melalui saluran pencernaan, sehingga rasa kembung dapat berkurang.
Domperidone terkadang juga bisa digunakan untuk meningkatkan suplai air susu ibu (ASI). Dokter akan meresepkannya bila ibu kesulitan menyusui, tapi hanya bila pengobatan lain tidak berhasil.
- Golongan: obat resep
- Kategori: dopamin antagonis, antiemetik, dan prokinetik.
- Bentuk obat: tablet, kaplet, suspensi, dan obat tetes oral.
- Manfaat: mempercepat kontraksi usus atau lambung, meredakan mual dan muntah, serta meningkatkan produksi ASI.
- Digunakan oleh: orang dewasa dan anak usia di atas 12 tahun dengan berat badan lebih dari 35 kg. Ini alasan obat tidak boleh dipakai untuk anak di bawah 12 tahun: Ini Alasan Domperidone Tidak Dianjurkan untuk Dikonsumsi Anak
- Heparin untuk ibu hamil: obat termasuk ke dalam kategori C pada ibu, yaitu memperlihatkan efek samping terhadap janin. Sejauh ini belum ada studi terkontrol untuk mengetahui kebenaran tersebut. Penggunaannya hanya boleh jika manfaatnya lebih besar ketimbang risikonya. Pada ibu menyusui, diskusikan terlebih dulu dengan dokter terkait penggunaan. Meski tidak meresap ke dalam ASI, obat bisa saja berpotensi membahayakan bayi.
- Heparin untuk ibu menyusui: obat bisa terserap ke dalam ASI. Diskusikan terlebih dulu dengan dokter terkait penggunaan guna meminimalisir risiko efek samping penggunaan.
Manfaat Domperidone
Ada beberapa manfaat domperidone. Obat ini bisa kamu gunakan untuk berbagai kondisi berikut:
- Mengobati rasa mual dan muntah, termasuk yang terjadi akibat sakit kepala migrain.
- Mencegah mual dan muntah yang muncul akibat konsumsi obat-obatan tertentu yang ia gunakan untuk mengobati penyakit Parkinson, termasuk levodopa dan pergolide.
- Meredakan ketidaknyamanan yang terjadi akibat pencernaan yang bergerak lambat atau gastroparesis. Gejalanya meliputi gangguan pencernaan (dispepsia), terlalu kenyang atau kembung setelah makan, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah, atau bersendawa tanpa henti.
- Menambah persediaan ASI.
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Domperidone
Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum mengonsumsi obat. Ini peringatan sebelum mengonsumsi domperidone:
- Hindari menggunakan obat ini bila kamu memiliki alergi terhadap domperidone atau bahan lain di dalamnya.
- Sebelum menggunakan obat, beritahu pada dokter mengenai riwayat kesehatan kamu. Terutama bila kamu memiliki masalah hati atau ginjal, atau masalah jantung, seperti detak jantung tidak teratur.
- Hindari juga mengonsumsi obat ini bila memiliki masalah pada saluran pencernaan, seperti penyumbatan atau perdarahan di usus.
- Beritahu juga pada dokter tentang semua obat-obatan yang sedang kamu konsumsi, baik obat resep, non-resep hingga suplemen vitamin dan obat herbal. Hal ini untuk mencegah interaksi obat.
- Beritahu juga pada dokter bila kamu sedang hamil atau berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Jangan mengendarai kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan perhatian dan kewaspadaan.
- Periksakan diri jika mengalami reaksi alergi berat, seperti sesak napas, penurunan tekanan darah drastis, dan pembengkakan pada wajah, lidah, serta mulut.
- Hindari penggunaan obat pada seseorang dengan berat badan di bawah 35 kg.
- Hindari penggunaan domperidone pasca melakukan operasi perut.
Merek Dagang Obat Domperidone
- Vometa FT 10 mg 10 Tablet. Kandungan domperidone dalam obat ini berfungsi sebagai antiemetik yang diindikasikan untuk mengatasi mual dan muntah akibat kemoterapi.
- Vesperum Sirup 60 ml. Sirup yang berperan untuk meredakan rasa mual, muntah, gangguan perut, kekenyangan, dan GERD. Dapat diberikan 15-30 menit sebelum makan dan sebelum tidur.
- Motilium 10 mg 10 Tablet. Obat untuk dewasa maupun anak-anak yang dapat digunakan untuk mengatasi mual dan muntah yang disebabkan kemoterapi dan radioterapi untuk kanker.
- Vometa Suspensi 60 ml. Kandungan domperidone dalam obat ini dapat mengatasi mual dan muntah akut. Meskipun begitu, konsumsi obat ini memerlukan resep dokter.
- Vosedon 10 mg 10 Tablet. Obat yang dapat dikonsumsi saat perut kosong ini memiliki kegunaan untuk mengatasi mual dan muntah pasca kemoterapi dan radioterapi.
- Vometa Drops 10 ml. Mengandung domperidone sebesar 5 mg per mLnya dan efektif untuk mengatasi rasa mual dan muntah.
- Domperidone Sirup 60 ml. Obat digunakan untuk mengatasi mual dan muntah akut serta dispepsia fungsional.
- Domperidone 10 mg 3 Strip (10 Tablet/Strip) – Hemat Borongan. Obat golongan antiemetik yang bekerja dengan cara menghambat reseptor dopamin perifer, sehingga meningkatkan peristaltik esofagus, menurunkan tekanan sfingter esofagus, motilitas dan peristaltik lambung, dan meningkatkan koordinasi gastroduodenal.
Dosis dan Aturan Pakai
Dosis dan aturan pakai obat akan tergantung pada kondisi medis dan rekomendasi dari dokter. Berikut adalah panduan umum mengenai dosis dan aturan pakai domperidone:
- Mengatasi mual dan muntah
- Anak-anak di atas 12 tahun dengan berat badan di atas 35 kg: 10 mg, 1–3 kali sehari. Dosis maksimal penggunaan 30 mg per hari, maksimal 1 minggu.
- Orang dewasa: 10 mg, 1–3 kali sehari. Dosis maksimal penggunaan 30 mg per hari, maksimal 1 minggu.
Mengatasi gastroparesis
- Orang dewasa: 10 mg, 3–4 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 20 mg, 3–4 kali sehari.
Meningkatkan jumlah ASI
- Orang dewasa: 10 mg, setiap 8 jam sekali. Dosis dapat ditingkatkan atau dikurangi sesuai dengan respons individu terhadap obat.
Kamu bisa mengetahui lebih lanjut tentang penyakit yang dapat teratasi dengan domperidone di sini: Perlu Tahu, Domperidone Mampu Redakan 4 Penyakit Ini
Cara Menggunakan Domperidone
Perhatikan tata cara di bawah ini guna mencegah efek samping pasca penggunaan:
- Ikuti instruksi dokter dan baca petunjuk pada kemasan obat sebelum mengonsumsinya. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa sepengetahuan dokter.
- Domperidone paling baik untuk kamu konsumsi 15-30 menit sebelum makan. Bila kamu mengonsumsinya setelah makan, obat masih tetap akan bekerja, tapi mungkin perlu waktu sedikit lebih lama untuk merasakan efeknya.
- Untuk domperidone dalam bentuk tablet, telanlah secara utuh dengan menggunakan segelas air putih. Jangan menghancurkan atau mengunyahnya.
- Bila mengonsumsi domperidone dalam bentuk cair, gunakanlah gelas ukur plastik yang sudah tersedia dalam kemasan.
- Jangan menyimpan obat di tempat yang panas, lembap, dan terpapar sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Efek Samping
Efek samping domperidone ringan yang mungkin saja terjadi, antara lain:
- Sakit kepala.
- Mengantuk.
- Muncul rasa cemas.
- Diare.
- Nyeri pada payudara.
- Keluar ASI dari payudara.
- Lemas.
Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami alergi obat, gejala overdosis, atau efek samping serius, seperti:
- Kesulitan berbicara.
- Linglung atau kebingungan.
- Pusing atau merasa seperti melayang.
- Kehilangan koordinasi gerak tubuh.
- Kehilangan kesadaran atau pingsan.
- Nyeri di area dada.
- Gerakan tubuh yang tak terkendali.
- Kejang-kejang.
- Gangguan buang air kecil.
- Perubahan detak jantung.
Interaksi
Domperidone bisa berinteraksi bila kamu meminumnya bersamaan dengan obat-obatan tertentu. Hal itu bisa memengaruhi kinerja obat tersebut atau meningkatkan risiko efek samping.
Karena itu, hindari mengonsumsi domperidone dengan obat-obatan berikut:
- Antijamur golongan azole, khususnya ketoconazole oral, flukonazol atau vorikonazol.
- Antibakteri, khususnya eritromisin, klaritromisin, telitromisin, moksifloksasin, pentamidin (antibiotik).
- Obat untuk masalah jantung atau tekanan darah tinggi: amiodarone, dronedarone, quinidine, dofetilide, sotalol, diltiazem, verapamil.
- Obat untuk psikosis: haloperidol, pimozide, sertindole.
- Antidepresan, seperti citalopram, escitalopram.
- Obat untuk mengatasi gangguan pencernaan, seperti cisapride, dolasetron, prucalopride.
- Antihistamin untuk mengobati alergi, seperti mequitazine, mizolastine.
- Obat malaria, khususnya halofantrine.
- Obat AIDS/HIV: penghambat protease.
- Antikanker, seperti toremifene, vandetanib, vincamine.
Kontraindikasi
Domperidone memiliki kontraindikasi pada kondisi berikut:
- Tumor kelenjar hipofisis (prolaktinoma).
- Memiliki kadar kalium atau magnesium yang rendah dalam darah.
- Penyumbatan atau robekan di usus.
- Mengidap penyakit hati sedang atau berat.
- Gagal jantung.
- EKG (elektrokardiogram) menunjukkan masalah jantung atau “interval koreksi QT berkepanjangan”.
Dapatkan obat resep dokter yang kamu butuhkan hanya di Toko Kesehatan Halodoc✔️ Tersedia berbagai vitamin dan suplemen untuk meningkatkan stamina tubuh serta produk kesehatan lainnya dengan pengiriman cepat dan aman. Klik gambar di bawah ini, ya!
Diperbarui pada 20 September 2024
Referensi:
Drugs. Diakses pada 2024. Domperidone.
National Health Service. Diakses pada 2024. Domperidone.
Health Navigatori New Zealand. Diakses pada 2024. Domperidone.
MIMS Indonesia. Diakses pada 2024. Domperidone.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan