Dokter Kecantikan
DAFTAR ISI
- Apa Itu Dokter Kecantikan?
- Apa Bedanya Dokter Kulit dan Dokter Kecantikan?
- Kondisi yang Ditangani oleh Dokter Kecantikan
- Jenis Perawatan yang Dilakukan Dokter Kecantikan
- Kemampuan yang Harus Dimiliki Dokter Kecantikan
- Rekomendasi Dokter Kecantikan di Halodoc
- Kapan Harus Mengunjungi Dokter Kecantikan?
- Sebelum Mengunjungi Dokter Kecantikan
- Setelah Mengunjungi Dokter Kecantikan
- Efek Samping Prosedur Perawatan Kulit
- Biaya Pemeriksaan di Dokter Kecantikan
Apa Itu Dokter Kecantikan?
Dokter kecantikan adalah seorang ahli dalam perawatan kulit, kecantikan, dan estetika. Mereka ahli dalam prosedur perawatan wajah, penghilangan tato, suntik botox, filler wajah, operasi plastik kecil, dan lainnya.
Tujuan dari prosedur itu adalah meningkatkan penampilan fisik dan merawat kecantikan kulit. Mereka juga dapat membantu dalam mengatasi jerawat, penuaan kulit, hiperpigmentasi, dan masalah lainnya.
Dokter kecantikan juga dapat memberikan saran tentang perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit. Untuk mendapatkan manfaatnya, penting untuk mencari dokter kecantikan yang berlisensi dan berpengalaman.
Dokter kecantikan juga berspesialisasi dalam menjaga dan memperbaiki tampilan kulit melalui perawatan, pemberian obat dan prosedur estetika.
Itu sebabnya, dokter kecantikan kerap disebut juga sebagai dokter estetika. Dokter ini umumnya dapat kamu temui di klinik kulit kecantikan atau estetika dan pusat medis perawatan kulit.
Apa Bedanya Dokter Kulit dan Dokter Kecantikan?
Perbedaan dokter kulit dan dokter kecantikan dapat dilihat dari pendidikan dan segi penanganan yang mereka lakukan. Ini perbedaan keduanya:
1. Dokter kulit
Menempuh pendidikan dengan mempelajari berbagai penyakit kulit. Termasuk mendeteksi penyebab, gejala, struktur dan fungsi lapisan kulit, serta penanganan masalah.
Mereka dapat melakukan beberapa jenis operasi kecil atau prosedur bedah dermatologi. Misalnya, pengangkatan kista atau tumor kulit, biopsi kulit, operasi penghilangan tahi lalat, dan operasi plastik kecil.
Pendidikannya memakan waktu empat tahun dan lanjut beberapa tahun untuk mengambil gelar dokter spesialis kulit. Area kulit yang mereka tangani tak mencakup wajah saja, tapi juga tangan, kaki, kepala, dan perut.
2. Dokter kecantikan
Mereka menempuh pendidikan di bidang kesehatan dan kecantikan kulit. Tak hanya teori, mereka juga dibekali keterampilan dan praktik. Misalnya, facial dan perawatan kulit tubuh, rambut, serta kuku.
Dokter kecantikan dapat mengatasi masalah flek hitam, bekas luka, dan bekas jerawat. Mereka juga bisa menyembuhkan masalah rambut kering, bercabang, dan mudah rontok.
Prosedur yang dilakukan berbeda dengan dokter kulit. Dokter kecantikan dapat melakukan treatment, seperti suntik botox dan filler, laser, pengelupasan kimia, mikrodermabrasi, tanam benang, dan perawatan IPL.
Kondisi yang Ditangani oleh Dokter Kecantikan
Kondisi yang dapat ditangani dokter kecantikan tentunya berhubungan dengan masalah kulit yang mengganggu estetika wajah dan tubuh, seperti:
- Tanda-tanda penuaan, seperti garis-garis halus, kerutan atau kulit kendur.
- Jerawat dan komedo.
- Bintik hitam di wajah.
- Kulit terbakar akibat paparan sinar matahari.
- Warna kulit yang tidak merata.
- Selulit dan stretch marks.
- Bekas luka pada wajah atau bagian tubuh lain.
- Alergi atau iritasi kulit akibat pemakaian make up atau obat.
- Kulit kasar, berminyak, kering, atau mengelupas.
- Merawat rosacea, yang dapat menyebabkan kemerahan dan pembengkakan pada wajah.
- Dermatitis kontak yang menyebabkan reaksi alergi pada kulit.
- Mengatasi berbagai penyebab gatal, termasuk eksim, dan alergi.
- Merawat infeksi kulit seperti impetigo atau selulitis.
Kamu juga bisa berdiskusi dengan dokter kecantikan jika ingin melangsingkan badan atau menghilangkan rambut di bagian tertentu, seperti ketiak, kemaluan, kumis, atau bulu kaki.
Jenis Perawatan yang Dilakukan Dokter Kecantikan
Apa pekerjaan dokter kecantikan? Beberapa perawatan yang dilakukan dokter kecantikan, antara lain:
1. Chemical peeling
Perawatan ini bertujuan untuk menangani kerutan dan bekas luka pada kulit. Chemical peeling menggunakan bahan kimia sebagai bagian dari proses pengelupasan lapisan atas kulit atau lapisan kulit mati.
Proses eksfoliasi atau pengelupasan ini bertujuan untuk merangsang terbentuknya lapisan kulit baru. Dengan begitu, kulit yang baru ini akan tampak lebih halus.
2. Laser resurfacing therapy
Laser resurfacing therapy umumnya bertujuan menangani bekas luka atau bekas jerawat sehingga kulit menjadi lebih halus. Perawatan ini juga dapat mencegah atau memperlambat tanda penuaan. Misalnya, mengurangi kerutan pada wajah dan mengencangkan kulit wajah.
3. Dermabrasi
Mirip seperti chemical peeling, dermabrasi bertujuan mengangkat sel kulit mati. Bedanya, dermabrasi menggunakan alat khusus untuk mengikis permukaan kulit. Perawatan ini berguna untuk menghilangkan bekas luka, bekas jerawat, dan kerutan di wajah.
4. Suntik botox
Suntik botox bisa dokter lakukan dengan menyuntikkan botulinum toxin ke kulit atau wajah untuk mengurangi kerutan wajah. Bahan ini bekerja dengan melumpuhkan dan merelaksasikan otot untuk sementara waktu, sehingga dapat mengurangi kerutan.
5. Dermal filler
Mirip seperti suntik botox, dermal filler bisa dokter lakukan dengan cara menyuntik cairan atau gel yang mengandung zat tertentu ke kulit yang berkeriput.
Cairan tersebut kemudian mengisi lapisan bawah kulit, sehingga permukaan kulit naik. Dengan demikian, kulit tampak lebih halus dan kerutan pun berkurang.
6. Tanam benang
Tanam benang bisa kamu lakukan dengan cara menanamkan benang di jaringan bawah kulit. Tujuannya untuk merangsang pembentukan kolagen dan mengencangkan jaringan penyangga kulit. Alhasil, kulit terlihat kencang dan awet muda.
7. Thread lift
Ini adalah prosedur oleh seorang dokter kecantikan untuk menghilangkan kerutan atau mengatasi kulit wajah yang kendur dengan cara menjahitnya. Efek jahitan bisa menarik kulit sedikit ke belakang, sehingga kulit wajah terlihat lebih kencang.
Namun, sama seperti perawatan lain pada umumnya, thread lift bisa menimbulkan efek samping berupa memar, infeksi, dan jahitan terlihat, terutama pada orang yang kulitnya tipis.
8. Rhinoplasty non bedah
Ini adalah prosedur untuk membentuk hidung, tapi tanpa melakukan operasi plastik. Rhinoplasty non bedah akan dokter lakukan dengan menyuntikkan zat ke hidung, seperti hialuronat.
Dokter kecantikan mungkin akan merekomendasikan perawatan ini untuk orang yang memiliki benjolan menonjol di sepanjang batang hidung. Dengan memberikan suntikan zat tersebut, area yang rendah akan terisi dan benjolan menjadi tidak terlihat.
Namun, prosedur ini bisa menyebabkan kemerahan dan pembengkakan pada area suntikan. Bila kamu tertarik melakukan prosedur kecantikan ini, Catat, Ini Persiapan sebelum Melakukan Rhinoplasty.
9. Perawatan intense pulsed light (IPL)
Perawatan IPL adalah sebuah prosedur kecantikan yang menggunakan cahaya intens berdenyut. Prosedur ini bertujuan untuk merawat berbagai masalah kulit dan meningkatkan penampilan.
10. Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses menghilangkan komedo dari kulit. langkah ini memberikan perbaikan langsung pada tampilan dan tekstur kulit. Selain itu, prosedur ini juga dapat membantu mencegah timbulnya jerawat inflamasi di kemudian hari.
Kemampuan yang Harus Dimiliki Dokter Kecantikan
Berikut beberapa kemampuan yang harus dokter kecantikan miliki:
- Memberikan perawatan wajah untuk mengatasi masalah kulit pasien.
- Melakukan pemijatan pada wajah dan kulit kepala untuk memberikan relaksasi atau terapi.
- Melakukan perawatan hair removal, termasuk eksfoliasi, wax atau chemical peeling.
- Merekomendasikan perawatan yang tepat sesuai kebutuhan pasien.
- Menerapkan masker wajah dan tubuh, bungkus kompresi dan scrub gula dan garam.
- Bekerja sama dengan spesialis perawatan kesehatan lainnya untuk perawatan wajah atau kulit jangka panjang.
- Memberikan edukasi pada pasien mengenai produk kosmetik yang aman dan rutinitas perawatan kulit yang tepat. Selengkapnya, baca artikel ini: Tips Memilih Skincare Terbaik Menurut Dokter Kulit
Rekomendasi Dokter Kecantikan di Halodoc
Jika buruh saran dan informasi terkait perawatan kecantikan, kamu bisa menghubungi dokter kulit di Halodoc.
Nah, berikut rekomendasi dokter spesialis kulit di Halodoc yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun.
Mereka juga memiliki penilaian yang baik dari pasien-pasien yang pernah mereka tangani sebelumnya, ini daftarnya:
- dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E
- dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E
- dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
- dr. Frieda Sp.D.V.E
- dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.
Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Kapan Harus Mengunjungi Dokter Kecantikan?
Kamu dapat menemui dokter kecantikan jika ingin mempercantik penampilan atau mengalami masalah kulit yang mengganggu estetika, melangsingkan tubuh atau menghilangkan bulu di bagian tubuh tertentu.
Untuk masalah kulit yang mengganggu estetika wajah, kamu bisa lakukan konsultasi dengan dermatologis di Halodoc dengan biaya yang lebih terjangkau.✔️
Sebelum Mengunjungi Dokter Kecantikan
Persiapkan hal ini untuk memudahkan dokter kecantikan dalam menentukan metode perawatan, yaitu:
- Catat gejala dan keluhan secara detail.
- Bawa catatan riwayat kesehatan yang berisi penyakit yang sedang kamu idap dan riwayat penyakit dalam keluarga. Kamu juga perlu mencatat kebiasaan sehari-hari, misalnya seperti metode perawatan kulit, pola makan, aktivitas sehari-hari, sampai kebiasaan merokok atau konsumsi minuman beralkohol.
- Beri tahu dokter jika kamu sedang hamil, menyusui, stres, atau mengidap alergi tertentu.
- Bawa hasil pemeriksaan yang pernah kamu lakukan sebelumnya, misalnya hasil tes darah.
- Bawa obat-obatan, suplemen, vitamin, obat herbal dan make-up atau skincare yang sedang kamu gunakan.
Setelah Mengunjungi Dokter Kecantikan
Setelah berkonsultasi dan menjalani prosedur perawatan, ada beberapa langkah yang sebaiknya kamu lakukan. Tujuannya untuk mempercepat pemulihan dan mendapatkan hasil yang optimal.
- Ikuti instruksi dokter setelah pasca prosedur, termasuk perawatan kulit yang spesifik, penggunaan obat-obatan, dan larangan tertentu.
- Melindungi kulit dari sinar matahari dengan menggunakan tabir surya dengan SPF tinggi.
- Hindari produk perawatan kulit dari bahan asam glikolat atau retinol.
- Hindari latihan fisik yang berat.
- Menjaga kebersihan kulit dengan baik.
- Banyak minum air putih dan makan makanan sehat bergizi seimbang guna mempercepat proses penyembuhan kulit.
- Hindari merokok dan alkohol selama beberapa minggu setelah prosedur.
- Jangan sentuh atau garuk area yang diobati.
- Perhatikan tanda-tanda bahaya, seperti pembengkakan yang tidak kunjung reda, infeksi, atau perubahan warna kulit yang tidak normal.
Efek Samping Prosedur Perawatan Kulit
Prosedur perawatan kulit juga bisa memicu efek samping. Efeknya bergantung pada jenis prosedur dan respons masing-masing pasien. Berikut efek samping yang mungkin saja terjadi:
1. Kemerahan
Ini adalah efek samping umum setelah prosedur perawatan kulit, seperti pengelupasan kimia atau perawatan laser. Masalah ini bersifat sementara dan akan mereda dalam beberapa hari.
2. Pembengkakan
Kulit bisa saja mengalami pembengkakan setelah menjalani beberapa prosedur. Terutama setelah pengisian filler wajah atau operasi plastik kecil. Bengkak ini juga bersifat sementara.
3. Nyeri atau ketidaknyamanan
Beberapa prosedur perawatan kulit dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri ringan selama atau setelah prosedur. Dokter biasanya memberikan analgesik atau krim penghilang rasa sakit.
4. Gatal atau kulit mengelupas
Setelah pengelupasan kimia atau perawatan laser, kulit mungkin mengalami gatal atau mengelupas dalam beberapa hari. Ini adalah bagian dari proses penyembuhan kulit.
5. Perubahan warna kulit
Dalam beberapa kasus, kulit dapat mengalami perubahan warna seperti hiperpigmentasi atau hipopigmentasi setelah perawatan tertentu. Hal ini dapat membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari.
6. Perubahan tekstur kulit
Kulit mungkin menjadi lebih kasar atau lebih halus, tergantung perawatan yang kamu lakukan. Masalah ini biasanya terjadi setelah kamu melakukan treatment laser atau pengelupasan kimia.
7. Sensasi rasa panas
Beberapa perawatan, seperti pengelupasan kimia atau perawatan laser, merangsang kulit untuk regenerasi. Sensasi rasa panas adalah respons alami kulit terhadap proses ini.
Biaya Pemeriksaan di Dokter Kecantikan
Bila kamu tertarik untuk melakukan perawatan kecantikan pada dokter kecantikan, kamu perlu menyiapkan biaya sekitar Rp100.000-Rp350.000 hanya untuk konsultasi dengan spesialis tersebut.
Namun, harga tersebut masih bisa bervariasi tergantung klinik kecantikan atau rumah sakit yang kamu pilih. Perlu kamu ketahui, pelayanan kesehatan dengan tujuan untuk estetika, termasuk treatment di dokter kecantikan, tidak ditanggung oleh BPJS.
Nah, melakukan perawatan kecantikan sebaiknya jangan di tempat sembarangan. Kamu Perlu Tahu, 5 Tips Tepat Memilih Klinik Kecantikan ini.