Disentri
DAFTAR ISI
- Apa Itu Disentri?
- Faktor Risiko Disentri
- Penyebab Disentri
- Gejala Disentri
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Disentri
- Komplikasi Disentri
- Diagnosis Disentri
- Pengobatan Disentri
- Pencegahan Disentri
Apa Itu Disentri?
Disentri adalah peradangan dan infeksi pada usus, yang mengakibatkan diare yang mengandung darah atau lendir. Gejala lain yang mungkin termasuk kram perut, mual, muntah, dan demam.
Kondisi ini dapat terjadi sebagai akibat dari infeksi bakteri atau parasit. Infeksi ini biasanya menyebar sebagai akibat dari kebersihan atau sanitasi yang buruk.
Disentri terbagi jadi dua jenis, yaitu:
- Disentri basiler atau shigellosis, yang disebabkan oleh infeksi bakteri Shigella.
- Disentri amuba atau amoebiasis yang disebabkan oleh infeksi Entamoeba histolytica.
Faktor Risiko Disentri
Risiko penyakit ini dapat meningkat karena beberapa faktor, yaitu:
- Kebersihan diri kurang, seperti tidak mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar.
- Benda yang terkontaminasi parasit atau bakteri penyebab disentri, yang masuk ke dalam mulut seseorang.
- Makanan dan air yang terkontaminasi kotoran manusia.
- Daerah dengan ketersediaan air bersih yang tidak memadai.
- Lingkungan dengan tempat pembuangan limbah yang tidak tertata dengan saksama.
- Penggunaan pupuk untuk tanaman yang berasal dari kotoran manusia.
Penyebab Disentri
Disentri basiler disebabkan oleh infeksi bakteri shigella (paling umum ditemui). Namun demikian, bakteri Campylobacter, E. coli, dan Salmonella, juga dapat menyebabkan kondisi ini.
Sementara itu, disentri amuba, disebabkan oleh infeksi parasit bersel satu, yaitu Entamoeba histolytica. Umumnya, daerah dengan sanitasi yang buruk merupakan tempat amuba sering ditemui.
Komplikasi pada organ hati, yang berupa abses hati bisa disebabkan karena disentri amuba.
Gejala Disentri
Gejala dapat muncul 1-3 hari setelah terinfeksi. Pada beberapa orang, gejalanya membutuhkan waktu lebih lama untuk muncul.
Namun, ada juga yang tidak mengalami gejala sama sekali.
Setiap jenis memiliki gejala yang sedikit berbeda. Disentri basiler menyebabkan gejala seperti:
- Diare dengan kram perut.
- Demam.
- Mual dan muntah.
- Darah atau lendir pada diare.
Disentri amuba biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, pada beberapa kasus, gejala dapat muncul 2-4 minggu setelah terinfeksi.
Berikut ini beberapa gejala yang perlu diwaspadai:
- Mual.
- Diare.
- Kram perut.
- Penurunan berat badan.
- Demam.
Apabila salah satu Gejala Disentri Muncul, Segera Hubungi Dokter Ini untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Disentri
Jika kamu atau anggota keluarga mengalami satu atau beberapa gejala di atas, segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapat penanganan yang tepat.
Berikut ini terdapat beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
- dr. Vera Bahar Sp.PD
- dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD
- dr. Siska Damayanti Sp.PD
- dr. Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO-K
- dr. Agnita Irawaty Sp.PD
Itulah berbagai daftar dokter yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan solusi penanganan disentri yang tepat.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Komplikasi Disentri
Penyakit ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Terutama pada orang yang memiliki gangguan pada sistem kekebalan.
Beberapa potensi komplikasi disentri meliputi:
- Dehidrasi. Diare dan muntah yang sering dapat menyebabkan dehidrasi. Pada bayi dan anak-anak, ini dapat dengan cepat menjadi mengancam jiwa.
- Abses hati. Pada beberapa kasus, disentri amuba dapat menyebabkan abses atau nanah di hati.
- Postinfectious arthritis (PIA). Ini adalah komplikasi akibat infeksi Shigella. Gejalanya meliputi nyeri sendi, peradangan, dan kekakuan.
- Sindrom uremik hemolitik. Suatu kondisi yang melibatkan peradangan dan kerusakan pada pembuluh darah kecil di dalam ginjal. Ini adalah komplikasi yang jarang dari infeksi Shigella.
Diagnosis Disentri
Diagnosis dilakukan dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, seperti:
- Pemeriksaan sampel feses pengidap, agar penyebab diketahui.
- Pemeriksaan sampel darah dan USG perut, jika didapatkan komplikasi disentri amuba berupa abses hati.
- Pemeriksaan kolonoskopi, untuk mengetahui kondisi usus besar.
Pengobatan Disentri
Shigellosis ringan biasanya diobati hanya dengan istirahat dan minum banyak cairan. Obat yang dijual bebas, seperti bismut subsalisilat, dapat membantu meredakan kram dan diare.
Untuk mendapatkannya dengan mudah, atau jika kamu butuh produk kesehatan lainnya, gunakan saja aplikasi Halodoc. Yuk, klik gambar di bawah ini untuk tahu lebih lanjut:
Pengidap disentri harus menghindari obat-obatan yang memperlambat usus, seperti loperamide atau atropine-diphenoxylate, yang dapat memperburuk kondisi.
Shigellosis parah dapat diobati dengan antibiotik, tetapi bakteri yang menyebabkannya seringkali resisten. Jika dokter meresepkan antibiotik dan kamu tidak melihat perbaikan setelah beberapa hari, segera beri tahu dokter.
Disentri amuba diobati dengan metronidazole atau tinidazole. Obat ini membunuh parasit. Dalam beberapa kasus, obat lanjutan diberikan untuk memastikan semua parasit hilang.
Dalam kasus yang parah, dokter mungkin merekomendasikan infus (IV) untuk menggantikan cairan dan mencegah dehidrasi.
Pencegahan Disentri
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah disentri, yaitu:
- Selalu mencuci tangan dengan air dan sabun, terutama sebelum makan, memasak, menyiapkan makanan, dan setelah buang air besar, serta mengganti popok bayi.
- Hindari kontak langsung dengan pengidap.
- Hindari penggunaan handuk yang sama dengan pengidap.
- Gunakan air panas untuk mencuci pakaian pengidap.
- Hindari tertelan air ketika berenang di fasilitas umum.
- Selalu bersihkan toilet dengan desinfektan setiap selesai digunakan.
- Hindari memakan buah-buahan yang dikupas oleh orang lain.
- Selalu mengonsumsi air yang telah dimasak hingga mendidih dan air di botol yang masih tertutup rapat.
- Hindari es batu yang dijual sembarangan oleh karena kemungkinan terkontaminasi kuman.