Dextromethorphan
DAFTAR ISI
- Apa Itu Dextromethorphan
- Manfaat Dextromethorphan
- Dosis Dextromethorphan
- Cara Penggunaan Dextromethorphan
- Hubungi Dokter Ini untuk Infor Penggunaan Dextromethorphan
- Perhatian Penggunaan Dextromethorphan
- Efek Samping Dextromethorphan
- Interaksi Dextromethorphan
- Kontraindikasi Dextromethorphan
Apa Itu Dextromethorphan?
Dextromethorphan adalah obat yang bisa kamu gunakan untuk meredakan batuk untuk sementara akibat flu.
Obat ini bisa meredakan batuk yang bisa menjadi gejala suatu penyakit, tapi tidak bisa mengobati penyebab batuk itu sendiri.
Dextromethorphan termasuk dalam golongan obat yang disebut dengan antitusif. Obat antitusif bekerja dengan cara memengaruhi sinyal di otak yang memicu refleks batuk.
Obat ini dijual bebas dan juga hadir dalam banyak obat kombinasi dan resep. Dextromethorphan tersedia dalam bentuk sirup, kapsul, tablet kunyah, permen hisap (lozenge).
Manfaat Dextromethorphan
Manfaat obat ini adalah untuk meredakan batuk jangka pendek yang disebabkan oleh iritasi ringan pada tenggorokan atau paru-paru. Misalnya, flu biasa.
Dextromethorphan tidak boleh kamu gunakan untuk mengobati batuk kronis yang terjadi akibat merokok, asma atau emfisema, atau bila ada lendir atau dahak (flem) dalam jumlah yang sangat banyak dengan batuk.
Dosis Dextromethorphan
Dosis obat ini bisa berbeda untuk tiap pengidap. Jadi, selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan pada label yang tertera pada kemasan.
Hindari memberikan obat ini pada anak di bawah usia 4 tahun. Berikut dosis dextromethorphan secara umum:
Bentuk permen hisap
- Dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas: 5 hingga 15 miligram (mg) setiap 2-4 jam, sesuai kebutuhan.
- Anak-anak usia 6-12 tahun: 5-15 mg setiap dua sampai enam jam, sesuai kebutuhan.
- Anak-anak 4-6 tahun: 5 mg setiap empat jam, sesuai kebutuhan.
Bentuk sirup
- Dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas: 30 mg setiap 6-8 jam, sesuai kebutuhan.
- Anak-anak usia 6 sampai 12 tahun: 7 mg setiap empat jam atau 15 mg setiap 6-8 jam, sesuai kebutuhan.
- Anak usia 4-6 tahun: 3,5 mg setiap empat jam atau 7,5 mg setiap 6-8 jam, sesuai kebutuhan.
Bentuk strip
- Usia 6-12 tahun: 15 mg tiap 6-8 jam, tidak melebihi 60 mg per hari.
- Usia > 12 tahun: 30 mg tiap 6-8 jam, tidak melebihi 120 mg per hari.
Cara Penggunaan Dextromethorphan
Gunakan dextromethorphan persis seperti anjuran yang tertera pada label, atau seperti yang telah dokter resepkan.
Jangan gunakan obat dalam jumlah yang lebih besar, atau gunakan lebih lama dari yang direkomendasikan.
Obat batuk ini biasanya hanya perlu kamu minum dalam waktu singkat sampai gejala hilang.
Berikut cara menggunakannya:
- Untuk bentuk sirup, gunakan sendok atau cangkir pengukur yang tersedia agar dosisnya tepat. Jangan gunakan sendok makan untuk mengukur dosis obat.
- Untuk bentuk tablet kunyah, biarkan hingga tablet meleleh dalam mulut baru kamu telan. Obat bentuk tablet juga boleh kamu konsumsi dengan cara mengunyahnya lalu telan.
- Dextromethorphan dalam bentuk strip yang larut dalam mulut juga kamu konsumsi dengan cara meletakkannya pada lidah dan biarkan meleleh di mulut, kemudian baru kamu telan.
- Dextromethorphan dalam bentuk permen (lozenges) bisa kamu konsumsi dengan cara dihisap di dalam mulut hingga meleleh.
Minumlah lebih banyak cairan untuk membantu melonggarkan kemacetan dan melumasi tenggorokan saat kamu meminum obat ini.
Bicarakan dengan dokter jika gejala kamu tidak membaik setelah tujuh hari pengobatan, atau jika kamu mengalami demam yang muncul bersamaan dengan sakit kepala, batuk, atau ruam kulit.
Hubungi Dokter Ini untuk Informasi Penggunaan Dextromethorphan
Apabila kamu atau orang terdekat membutuhkan informasi lebih lengkap terkait penggunaan obat ini, segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapat informasi yang akurat.
Informasi terkait cara penggunaan atau dosis yang tepat dapat menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Nuriati Harahap
- dr. Septianus Hermanto
- dr. Cintya Andriani
- dr. Lim Jen Siong
- dr. Eka Wijaya Warmandana
Itulah beberapa dokter yang bisa dihubungi apabila kamu masih memiliki pertanyaan seputar obat dextromethorphan.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Perhatian Penggunaan Dextromethorphan
Ada beberapa hal yang perlu kamu pahami mengenai penggunaan obat ini, antara lain:
- Hindari menggunakan dextromethorphan bila kamu alergi terhadap obat tersebut, obat lain atau bahan apapun dalam produk yang akan kamu konsumsi. Periksa label kemasan untuk mengetahui bahan-bahannya.
- Beritahu dokter dan apoteker mengenai obat resep dan non resep, vitamin, suplemen nutrisi dan produk herbal yang sedang atau akan kamu konsumsi.
- Jangan menggunakan dextromethorphan bila kamu sedang menggunakan inhibitor MAO seperti isocarboxazid, phenelzine, rasagiline, selegiline , tranylcypromine, atau methylene blue injection dalam 14 hari terakhir.
- Tanyakan kepada dokter atau apoteker tentang penggunaan dekstrometorfan jika kamu mengidap emfisema atau bronkitis kronis.
- Beri tahu dokter jika kamu sedang hamil atau berencana untuk hamil selama perawatan. Dextromethorphan bisa masuk ke dalam ASI. Jadi, jangan gunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter jika kamu sedang menyusui bayi. Bila ibu mengalami batuk saat menyusui, coba baca Begini Cara Memilih Obat Batuk untuk Ibu Menyusui.
- Penting untuk memberi tahu dokter bila kamu mengidap fenilketonuria (PKU, kondisi bawaan di mana pengidapnya tidak bisa mengurai asam amino fenilalanin). Pasalnya, bentuk cair obat batuk ini yang dimaniskan secara artifisial mungkin mengandung fenilalanin.
Efek Samping Dextromethorphan
Efek samping dextromethorphan bisa menyebabkan reaksi alergi.
Segera cari bantuan medis darurat bila kamu mengalami tanda-tanda reaksi alergi, seperti gatal-gatal, sulit bernafas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Segera hentikan penggunaan obat ini dan hubungi dokter bila kamu mengalami efek samping yang serius berikut:
- Pusing parah, kecemasan, perasaan gelisah, atau gugup.
- Kejang.
- kebingungan, halusinasi, atau
- Pernapasan lambat dan dangkal.
Meski begitu, dextromethorphan biasanya menyebabkan efek samping yang kurang serius, seperti:
- Sakit perut.
- Rasa kantuk.
- Mual.
- Sakit kepala.
- Kelelahan.
Interaksi Dextromethorphan
Dextromethorphan mungkin bisa berinteraksi dengan obat-obatan tertentu atau suplemen.
Berikut adalah daftar obat yang tidak dokter anjurkan untuk kamu konsumsi bersama dengan obat batuk tersebut:
- Clorgyline.
- Iproniazid.
- Isocarboxazid.
- Moclobemide.
- Nialamide.
- Pargyline.
- Fenelzin.
- Prokarbazin.
- Rasagilin.
- Safinamid.
- Selegiline.
- Toloksaton.
Kontraindikasi Dextromethorphan
Dextromethorphan tidak dokter anjurkan untuk mereka yang memiliki hipersensitivitas (reaksi sistem imun berlebihan yang dapat menimbulkan efek buruk) terhadap obat batuk tersebut.