Dermal Filler
DAFTAR ISI:
- Apa Itu Dermal Filler?
- Manfaat Dermal Filler
- Hubungi Dokter Ini Jika Hendak Melakukan Dermal Filler
- Jenis-Jenis Dermal Filler
- Siapa yang Dapat Menjalani Prosedur Dermal Filler?
- Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum prosedur Derma Filler?
- Prosedur Dermal Filler
- Apa yang Perlu Diperhatikan Pasca Prosedur?
- Risiko Dermal Filler
Apa Itu Dermal Filler?
Dermal filler atau suntik filler merupakan jenis prosedur kosmetik non bedah memperbaiki area kulit tertentu yang memang diperlukan. Di mana prosedur ini dilakukan untuk memperbaiki kerutan, garis halus, dan mengembalikan volume pada wajah.
Perawatan elektif ini biasanya hanya memakan waktu kurang dari setengah jam, dan waktu pemulihannya juga cepat. Menariknya lagi, hasilnya langsung terlihat dan bertahan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun tergantung pada jenis pengisi dan lokasinya.
Manfaat Dermal Filler
Seiring bertambahnya usia, tubuh akan mulai kehilangan asupan kolagen yang tepat. Perlu diketahui bahwa kolagen adalah zat penting yang ada di seluruh tubuh, termasuk pada kulit, otot, tulang, dan jaringan ikat.
Penurunan jumlah kolagen di kulit dapat menyebabkan kulit kendur (longgar) dan kehilangan volume. Akibatnya, kulit menjadi lebih tipis, kehilangan elastisitasnya dan mulai melorot.
Berdasarkan kondisi tersebut, prosedur dermal filler bermanfaat untuk:
- Menambahkan volume pada kulit yang mulai atau sudah kendur.
- Memperbaiki fitur wajah agar terlihat lebih simetris.
- Mengencangkan bibir dan pipi.
- Menghaluskan kerutan dan kerutan di wajah.
Selain itu, beberapa obat yang diresepkan untuk mengobati kondisi medis seperti HIV dan AIDS juga dapat menyebabkan ketipisan di wajah. Alhasil, sebagian pengidap penyakit tersebut memilih untuk menjalani prosedur dermal filler untuk mengembalikan volume ke wajah mereka setelah minum obat yang diresepkan.
Hubungi Dokter Ini Jika Hendak Melakukan Dermal Filler
Nah, apabila kamu atau orang terdekat hendak melakukan dermal filler, sebaiknya hubungi dokter spesialis kulit di Halodoc terlebih dahulu untuk mendapat saran yang tepat agar manfaat yang manfaat yang diperoleh lebih maksimal.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E
- dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E
- dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
- dr. Frieda Sp.D.V.E
- dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E
Itulah beberapa dokter spesialis kulit yang bisa kamu hubungi sebelum memutuskan untuk melakukan dermal filler.
Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter agar dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Jenis-Jenis Dermal Filler
Ada beberapa jenis dermal filler, berikut adalah jenis yang paling umum:
1. Kalsium hidroksilapatit
Kalsium hidroksilapatit ditemukan secara alami di tulang manusia dan merupakan senyawa seperti mineral. Namun, kalsium hidroksilapatit diproduksi secara biosintetik, yang berarti tidak ada hewan atau produk hewani yang digunakan. Ini menurunkan risiko reaksi alergi dan tidak diperlukan tes kulit. Penggunaan filler ini bermanfaat untuk:
- Lipatan sedang hingga parah seperti lipatan nasolabial, garis marionette, dan garis kerutan.
- Meningkatkan kepenuhan pipi dan kontur wajah lainnya.
- Meningkatkan volume di area pengecilan wajah seperti yang dapat terjadi pada orang HIV-positif yang memakai obat tertentu.
2. Asam hialuronat
Asam hialuronat adalah zat alami yang ditemukan di tubuh, di mana konsentrasi tingginya ditemukan di jaringan ikat lunak dan cairan di sekitar mata. Penggunaan dari filler ini bermanfaat untuk:
- Bekas jerawat.
- Garis kerutan di antara alis.
- Depresi pipi.
- Garis senyum dalam yang membentang dari sisi hidung ke sudut mulut (juga dikenal sebagai alur nasolabial).
- Garis marionette di sudut mulut.
- Mendefinisikan ulang batas bibir.
- Garis atau kerutan pada dahi.
Siapa yang Dapat Menjalani Prosedur Dermal Filler?
Kamu mungkin menjadi kandidat yang baik untuk menjalani prosedur dermal filler jika:
- Sehat secara jasmani.
- Tidak merokok.
- Memiliki pandangan positif dan tujuan realistis dalam pikiran untuk peningkatan penampilan.
- Berkomitmen untuk menjaga kesehatan kulit yang baik.
Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum prosedur Derma Filler?
Sebelum menjalani prosedur dermal filler, kamu harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter. Khususnya dokter kulit, di mana nantinya dokter akan memeriksa kondisi wajah dan bertanya tentang tujuan, dan area apa yang ingin diperbaiki. Selain itu, dokter juga mungkin akan menandai wajah dengan spidol untuk menunjukkan di mana suntikan akan dilakukan. Nantinya, dokter akan merekomendasikan jenis dermal filler tertentu dan meninjau kemungkinan efek samping dan waktu pemulihannya, pada kulit.
Selama konsultasi ini, dokter juga tentunya akan menanyakan seputar riwayat kesehatan. Maka dari itu, penting untuk memberi tahu dokter jika kamu sedang mengonsumsi obat apa pun. Sebab, beberapa obat diketahui dapat meningkatkan risiko komplikasi dari prosedur dermal filler. Selain itu, penting juga untuk memberi tahu dokter jika kamu memiliki masalah kesehatan seperti:
- Alergi.
- Riwayat memar atau pendarahan setelah prosedur serupa.
- Masalah neurologis.
- Kondisi kulit tertentu.
Jika dokter menyatakan aman, maka nantinya jadwal prosedur akan dibuat berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
Prosedur Dermal Filler
Kamu bisa menjalani prosedur dermal filler pada klinik dokter spesialis kulit. Saat prosedur dimulai, dokter akan terlebih dahulu membersihkan kulit dan mungkin akan mengoleskan losion atau krim anestesi. Hal ini bertujuan untuk membuat area yang disuntik tersebut menjadi mati rasa sehingga prosedur dermal filler akan lebih nyaman dilakukan.
Kemudian, dokter akan menyuntikkan sejumlah kecil filler yang sesuai dengan jarum tipis di bawah kulit. Dokter mungkin akan menyuntikkan filler tersebut di beberapa area kulit yang sudah ditandai. Seluruh proses prosedur ini dapat memakan waktu beberapa menit atau hingga satu jam.
Apa yang Perlu Diperhatikan Pasca Prosedur?
Setelah menerima suntikan filler, dokter akan membersihkan kulit. Selain itu, dokter juga mungkin akan memberikan kompres es untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak yang timbul. Sebab, setelah prosedur, kamu mungkin akan mengalami memar, bengkak atau ketidaknyamanan setelah mendapatkan suntikan. Biasanya, efek samping ini ringan dan hilang dalam beberapa hari.
Banyak orang langsung melihat hasilnya setelah mendapatkan suntikan ini. Kendati demikian, hasil setiap orang akan berbeda. Bahkan, hasil dari prosedur ini (dan berapa lama mereka bertahan) tergantung pada beberapa faktor. Salah satunya seperti jenis perawatan kulit yang dilakukan.
Risiko Dermal Filler
Risiko dari prosedur dermal filler akan tergantung dari prosedur yang dilakukan benar atau tidak dan jenis filler yang digunakan. Meski jarang terjadi, ada beberapa risiko dari prosedur dermal filler, seperti:
- Risiko infeksi.
- Penampilan yang kental di bawah kulit, yang mungkin perlu diobati dengan pembedahan atau obat-obatan.
- Filler yang disuntikkan bergerak menjauh dari area perawatan, yang mungkin perlu dihilangkan melalui operasi plastik.
- Timbulnya jaringan parut pasca operasi.
- Penyumbatan pembuluh darah di wajah, yang dapat menyebabkan kematian jaringan dan kebutaan permanen.
Jika setelah menjalani prosedur tersebut kamu mengalami beberapa kondisi di atas, segeralah periksakan diri ke dokter. Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa berkonsultasi tanpa perlu mengantre atau menunggu berlama-lama.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!