Dermabrasi
Pengertian Demabrasi
Dermabrasi adalah gabungan antara “derm” yang berarti kulit, dan “abrasi” yang berarti pengikisan. Jadi, dermabrasi adalah prosedur di mana dokter kulit atau ahli bedah plastik menggunakan instrumen khusus untuk “mengamplas” kulit. Tindakan abrasif ini dapat meningkatkan kontur kulit karena mengikis lapisan atas kulit untuk menampilkan kulit baru yang halus.
Prosedur ini adalah pilihan yang tepat jika kamu menginginkan kulit yang halus. Terutama pada kondisi kulit dengan garis-garis halus, kerutan, melasma, bekas jerawat, dan banyak lagi. Namun, penting untuk memahami risiko serta manfaatnya sebelum memutuskan untuk menjalani dermabrasi.
Manfaat Dermabrasi
Dermabrasi memiliki manfaat untuk menghilangkan lapisan luar kulit yang rusak. Dengan begitu, lapisan kulit baru yang lebih muda dan halus bisa terlihat.
Selain memberikan penampilan kulit yang lebih awet muda, dermabrasi juga dapat membantu mengatasi:
- Bekas jerawat.
- Bintik-bintik penuaan.
- Kerutan halus.
- Patch kulit prakanker.
- Rhinophyma, atau kemerahan dan kulit tebal di hidung.
- Bekas luka dari operasi atau cedera.
- Kerusakan akibat sinar matahari.
- Warna kulit tidak merata.
Siapa Saja yang Boleh dan Tidak Boleh Melakukan Dermabrasi?
Dermabrasi cocok untuk orang yang menginginkan tampilan kulit yang lebih halus. Terutama yang memiliki kondisi kulit seperti yang tadi dijelaskan. Namun, tidak semua orang boleh menjalani prosedur ini.
Dokter mungkin tidak membolehkan kamu menjalani prosedur dermabrasi, jika:
- Sedang menjalani pengobatan jerawat oral isotretinoin selama setahun terakhir.
- Memiliki kondisi pertumbuhan jaringan parut (keloid) berlebih.
- Memiliki jerawat atau kondisi kulit bernanah lainnya.
- Mengalami luka dingin yang sering atau parah.
- Memiliki bekas luka bakar atau kulit yang rusak akibat perawatan radiasi.
Sebelum Dermabrasi
Sebelum menjalani dermabrasi, dokter kemungkinan akan:
- Meninjau riwayat medis kamu, termasuk menanyakan tentang obat yang sedang diminum dan prosedur kosmetik yang pernah dijalani.
- Melakukan pemeriksaan fisik pada kulit yang akan menerima perawatan.
- Menjelaskan kemungkinan hasil yang akan didapatkan serta risiko efek samping yang bisa terjadi.
Selain itu, ada hal-hal lain yang juga perlu kamu lakukan sebelum menjalani dermabrasi, yaitu:
- Berhenti menggunakan obat-obatan tertentu yang diinstruksikan dokter. Misalnya obat pengencer darah.
- Berhenti merokok setidaknya selama satu atau dua minggu sebelum dan sesudah dermabrasi.
- Minum obat antivirus, jika diresepkan oleh dokter.
- Minum antibiotik oral yang diresepkan dokter, biasanya jika memiliki jerawat.
- Mendapatkan suntikan onabotulinumtoxinA (Botox). Biasanya tiga hari sebelum prosedur untuk bisa membantu mencapai hasil yang lebih baik.
- Menggunakan krim retinoid selama beberapa minggu sebelum prosedur. Biasanya diresepkan oleh dokter.
- Menghindari paparan sinar matahari tanpa pelindung.
- Mengatur perjalanan pulang setelah prosedur. Jika kamu akan dibius atau menerima anestesi umum selama prosedur, aturlah siapa yang akan menjemput, atau bagaimana kamu akan menempuh perjalanan pulang.
Prosedur Dermabrasi
Selama prosedur dermabrasi, dokter akan menggerakkan perangkat bermotor kecil melintasi kulit dengan tekanan konstan dan lembut. Perangkat ini memiliki roda atau sikat abrasif pada bagian ujungnya, untuk menghilangkan lapisan kulit luar.
Dermabrasi dapat memakan waktu beberapa menit hingga lebih dari satu jam, tergantung pada seberapa banyak kulit yang dirawat. Jika kamu memiliki jaringan parut yang dalam atau memiliki banyak perawatan kulit, kamu mungkin memerlukan dermabrasi lebih dari sekali atau secara bertahap.
Setelah Dermabrasi
Setelah prosedur dermabrasi, kulit yang dirawat akan ditutup dengan pembalut anti lengket yang lembap. Kamu akan menerima instruksi perawatan diri untuk diikuti di rumah dan dokter mungkin akan memberikan resep obat pereda nyeri.
Dokter juga akan memberi tahu kapan kamu bisa mulai membersihkan area yang dirawat secara teratur dan mengoleskan salep yang diresepkan. Instruksi perawatan diri akan bervariasi tergantung pada sejauh mana prosedur dilakukan.
Usahakan untuk tetap berada di rumah selama masa penyembuhan dari dermabrasi. Biasanya, kamu bisa kembali beraktivitas seperti biasa setelah dua minggu.
Jauhkan area yang dirawat dari air kolam renang yang mengandung klorin setidaknya selama empat minggu. Dokter mungkin merekomendasikan untuk menghindari olahraga aktif, terutama yang melibatkan bola, selama empat hingga enam minggu.
Setelah kulit baru benar-benar menutupi area yang dirawat, kamu boleh menggunakan kosmetik untuk menyembunyikan kemerahan pada kulit. Namun, jika kulit tampak semakin memburuk, menjadi semakin merah, timbul dan gatal setelah mulai sembuh, segera hubungi dokter.
Risiko Efek Samping Dermabrasi
Prosedur dermabrasi dapat menyebabkan efek samping, termasuk:
- Kemerahan dan Bengkak. Pembengkakan akan mulai berkurang dalam beberapa hari hingga satu minggu, tetapi mungkin berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
- Jerawat. Kamu mungkin melihat benjolan putih kecil (milia) pada kulit yang dirawat. Benjolan ini biasanya hilang dengan sendirinya.
- Pori-Pori Membesar. Dermabrasi dapat menyebabkan pori-pori tampak lebih besar.
- Perubahan Warna Kulit. Dermabrasi sering membuat kulit yang dirawat jadi lebih gelap dari biasanya (hiperpigmentasi), lebih terang dari biasanya (hipopigmentasi) atau bernoda. Masalah-masalah ini lebih sering terjadi pada orang dengan kulit coklat atau hitam.
- Infeksi. Pada kasus yang jarang, dermabrasi dapat menyebabkan infeksi bakteri, jamur atau virus, seperti penyebaran virus herpes, virus yang menyebabkan luka dingin.
- Jaringan Parut. Dermabrasi yang dilakukan terlalu dalam dapat menyebabkan jaringan parut. Obat steroid dapat digunakan untuk melunakkan tampilan bekas luka ini.
- Reaksi Kulit Lainnya. Jika sering mengalami ruam kulit alergi atau reaksi kulit lainnya, dermabrasi dapat menyebabkan reaksi ini bergejolak.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter jika mengalami efek samping setelah menjalani prosedur dermabrasi. Jika ada obat yang diresepkan dokter, download Halodoc saja untuk cek kebutuhan medis kamu dengan mudah.