Delirium Tremens
Pengertian Delirium Tremens
Delirium tremens adalah gejala paling berat dari penarikan diri dari alkohol. Kondisi ini dimulai sekitar 2- 3 hari setelah seseorang yang bergantung pada alkohol menghentikan kebiasaan minumnya. Gejala delirium tremens bisa berlangsung selama 2-3 hari bahkan dapat bertahan selama seminggu.
Seseorang yang mengalami delirium tremens dapat mengalami perubahan status mental (menjadi sangat kebingungan) dan menjadi sangat hiperaktif. Jika tidak diobati, delirium tremens dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan kematian.
Faktor Risiko Delirium Tremens
Risiko delirium tremens meningkat ketika seseorang rutin mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar. Faktor risiko lainnya meliputi:
- Kejang karena penarikan alkohol sebelumnya;
- Riwayat delirium tremens sebelumnya;
- Penyakit penyerta medis lainnya;
- Konsumsi alkohol harian yang berat dan berkepanjangan;
- Detoksifikasi sebelumnya;
- Keinginan besar akan alkohol;
- Usia yang lebih tua;
- Hipokalemia;
- Trombositopenia;
- Peningkatan kadar homosistein dalam darah;
- Adanya lesi struktural otak.
Penyebab Delirium Tremens
Alkohol bersifat depresan karena mampu memperlambat otak dan sistem saraf. Ketika seseorang tiba-tiba berhenti minum setelah lama menggunakan alkohol, otak dan sistem saraf tidak mampu menyesuaikan diri dengan cepat. Pada akhirnya, otak menjadi terlalu terstimulasi.
Penghentian secara tiba-tiba ini menurunkan fungsional dalam neurotransmitter GABA.
Hal ini menyebabkan hilangnya kontrol terhadap hambatan neurotransmitter peka rangsang seperti norepinefrin, glutamat, dan dopamin.
Seseorang yang tiba-tiba berhenti minum juga dapat mengalami lonjakan asam amino yang disebut glutamat sehingga menimbulkan gejala delirium tremens.
Gejala Delirium Tremens
Pada umumnya gejala delirium tremens timbul 2-4 hari setelah minum terakhir. Namun, beberapa gejala mungkin tidak muncul hingga 10 hari setelah seseorang berhenti minum alkohol. Tanda dan gejala pada delirium tremens meliputi beberapa gejala yaitu:
- Penarikan alkohol minor;
- Tremor;
- Kecemasan;
- Mual;
- Muntah;
- Insomnia.
- Penarikan alkohol mayor;
- Halusinasi visual;
- Halusinasi auditorik;
- Tremor pada seluruh tubuh;
- Muntah;
- Diaforesis;
- Hipertensi.
- Penarikan yang menyebabkan kejang;
- Agitasi, gaduh gelisah;
- Kebingungan;
- Disorientasi;
- Halusinasi;
- Demam;
- Hipertensi;
- Diaforesis;
- Hiperaktivitas otonom (detak jantung cepat dan tensi sangat tinggi).
Diagnosis Delirium Tremens
Sebelum mendiagnosis delirium tremens, dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan terlebih dahulu. Dokter mungkin juga memberikan kuesioner untuk membantu menentukan gejala dan mengukur tingkat keparahan gejala penarikan. Skor 15 atau lebih tinggi dapat berisiko tinggi mengalami delirium tremens.
Analisis cairan otak dan pencitraan bagian otak juga bisa dilakukan untuk menilai seberapa parah dari gejala delirium tremens. Selain itu, beberapa pemeriksaan penunjang berikut ini dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis, antara lain:
- Pemeriksaan gula darah;
- Pemeriksaan darah untuk mengetahui penggunaan obat-obatan tertentu;
- CT-Scan kepala, untuk melihat ada tidaknya kerusakan otak yang disebabkan oleh alkohol;
- Pungsi lumbal, untuk melihat cairan otak (cairan serebrospinal, LCS) untuk melihat adanya pengaruh alkohol terhadap kejang atau kondisi lainnya yang terjadi setelah penarikan alkohol.
Dokter juga dapat memeriksa hati, jantung, saraf serta sistem pencernaan untuk mengetahui tingkat kerusakan alkohol pada tubuh. Pengidap delirium tremens mungkin juga mengalami kekurangan vitamin karena pola makan yang tidak sehat.
Komplikasi
Komplikasi delirium tremens meliputi hal berikut ini:
- Sedasi yang berlebihan, keinginan untuk tidur berlebihan;
- Depresi pernapasan dan henti pernapasan;
- Pneumonitis aspirasi;
- Aritmia jantung, kondisi detak jantung tidak teratur.
Pengobatan
Delirium tremens tidak bisa diatasi dengan pengobatan rumahan dan perlu ditangani di rumah sakit. Beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Terapi suportif: Komponen penting dari pengobatan sindrom penarikan alkohol dan delirium tremens. Hal ini termasuk menyediakan lingkungan yang tenang, penilaian ulang berkelanjutan, memperhatikan defisit cairan dan elektrolit; dan pengobatan terhadap kecanduan zat lain yang saling berdampingan.
- Tiamin: Tiamin dapat bermanfaat untuk mencegah kebingungan, ataksia, opthalmoplegia (ensefalopati Wernicke) dan sindrom Wernicke-Korsakoff.
- Magnesium: sering diberikan pada orang dengan riwayat alkoholik, karena golongan tersebut rentan mengalami kekurangan magnesium. Selain itu magnesium juga dapat mengatasi dari tremor yang berat.
- Benzodiazepin: Digunakan pada penderita delirium tremens yang parah sehingga membutuhkan sedasi di ICU.
Pengidap delirium tremens mungkin perlu tinggal di rumah sakit setidaknya satu minggu sampai kondisi kesehatan benar-benar stabil.
Setelah itu, pengidapnya perlu mendapatkan pengobatan untuk ketergantungan alkohol.
Terapi perilaku kognitif (CBT) atau kelompok pendukung pemulihan sering dianjurkan dalam perawatan ketergantungan alkohol.
Pencegahan
Satu-satunya langkah pencegahan delirium tremens yang paling efektif adalah mencegah konsumsi alkohol secara berlebihan. Berikut beberapa hal dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya dementia tremens, yaitu:
- Bagi yang telah kecanduan alkohol, melakukan konseling ke psikiater atau psikolog dapat membantu untuk mengurangi ketergantungan terhadap alkohol.
- Bagi yang tidak kecanduan alkohol, dapat mengurangi asupan alkohol.
- Selalu memeriksakan keadaan diri secara rutin, mengingat pada pecandu alkohol terdapat banyak masalah yang mengintai pada pecandu alkohol.
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila didapati gejala gaduh gelisah, penurunan kesadaran, agitasi, atau bahkan hingga kejang setelah pemberhentian alkohol dalam jangka waktu tertentu pada orang dengan riwayat alkoholik, segera cari bantuan untuk untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa membuat konsultasi dengan psikiater tepercaya di Halodoc yang tersedia 24 jam. Tenang saja, privasi kamu aman bersama kami.