Cegukan

DAFTAR ISI
- Apa Itu Cegukan?
- Gejala Cegukan
- Faktor Risiko Cegukan
- Penyebab Cegukan
- Hubungi Dokter Ini Jika Cegukan Tak Kunjung Hilang
- Diagnosis Cegukan
- Komplikasi Cegukan
- Apa Kata Studi Terkait Cegukan?
- Pengobatan Cegukan
- Pencegahan Cegukan
Apa Itu Cegukan?
Baik orang dewasa maupun bayi pasti pernah mengalami cegukan atau singultus. Sebenarnya, apa penyebab cegukan? Cegukan adalah kondisi medis yang ditandai dengan suara chik ini terjadi ketika diafragma, atau membran otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut, mengalami kontraksi.
Setiap kontraksi yang terjadi pada organ akan memiliki peran penting dalam pernapasan tersebut dan mengakibatkan pita suara menutup tiba-tiba, sehingga menghasilkan suara khas cegukan.
Gejala Cegukan
Cegukan adalah kondisi di mana terjadi kontraksi tidak terkendali pada otot diafragma yang menyebabkan penutupan mendadak pada pita suara. Gejala utama cegukan meliputi:
- Suara ‘hik’ yang berulang: Terjadi saat kontraksi otot diafragma yang cepat diikuti oleh penutupan pita suara.
- Perasaan tidak nyaman: Cegukan yang berlangsung lama atau sering bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di dada atau tenggorokan.
- Muncul secara tiba-tiba: Biasanya dimulai tanpa peringatan dan bisa berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit.
Faktor Risiko Cegukan
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya cegukan:
- Jenis kelamin. Laki-laki lebih mungkin untuk mengembangkan cegukan jangka panjang daripada perempuan.
- Masalah mental atau emosional. Kecemasan, stres, dan kegembiraan sering dikaitkan dengan beberapa kasus cegukan jangka pendek maupun panjang.
- Anestesi. Beberapa orang mengembangkan cegukan setelah menjalani anestesi umum atau setelah prosedur yang melibatkan organ-organ perut.
Fakta Menarik Mengenai Cegukan
1. Cegukan ternyata bisa terjadi pada janin. Beberapa studi menunjukkan bahwa janin mulai cegukan sekitar minggu ke-10 kehamilan.
2. Cegukan juga terjadi pada hewan, seperti anjing, kucing, dan bahkan beberapa jenis ikan.
3. Refluks asam adalah penyebab paling umum dari cegukan.
4. Seorang pria asal Amerika Serikat, Charles Osborne, mengalami cegukan hampir tanpa henti selama 68 tahun.
Penyebab Cegukan
Umumnya cegukan berlangsung singkat atau hanya beberapa menit, sehingga tidak perlu dikhawatirkan.
Penyebab cegukan pada orang dewasa maupun anak-anak yang berlangsung singkat dan sementara dapat dipicu oleh beberapa kondisi, seperti:
- Makan atau minum terlalu cepat: Menelan udara atau makan berlebihan dapat menyebabkan cegukan.
- Makanan pedas atau asam: Makanan yang sangat pedas atau asam dapat mengiritasi diafragma dan memicu cegukan.
- Perubahan suhu yang tiba-tiba: Minum cairan panas dan dingin secara bersamaan atau perubahan suhu yang cepat dapat memicu cegukan.
- Konsumsi alkohol atau minuman karbonasi: Alkohol atau minuman berkarbonasi dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, yang dapat mengarah pada cegukan.
- Stres atau kegembiraan emosional: Kondisi psikologis seperti kecemasan atau kegembiraan dapat mempengaruhi sistem saraf dan memicu cegukan.
Dalam beberapa kasus, cegukan juga ada yang bisa berlangsung lama, yaitu lebih dari dua hari. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa masalah, seperti:
- Gangguan metabolisme, seperti hipoglikemia, hiperglikemia, dan diabetes.
- Gangguan saraf vagus, misalnya akibat meningitis, faringitis, dan penyakit gondok.
- Gangguan sistem saraf, seperti cedera berat pada otak, radang jaringan otak atau ensefalitis, tumor, dan stroke.
- Gangguan pernapasan, seperti penyakit pleuritis, pneumonia, dan asma.
- Reaksi psikologi, seperti stres, gembira, sedih, takut, atau syok.
- Gangguan pencernaan, seperti obstruksi usus, radang usus, dan penyakit refluks gastroesofagus (GERD).
Cegukan yang berlangsung lama juga bisa disebabkan oleh konsumsi obat-obatan, seperti:
- Obat-obatan kemoterapi untuk penanganan kanker.
- Obat golongan opioid atau pereda nyeri.
- Obat penenang untuk mengatasi kecemasan.
- Obat bius praoperasi.
- Obat untuk hipertensi.
- Obat pencegah kejang.
- Obat untuk mengatasi pembengkakan dan radang.
Kapan Harus ke Dokter?
Cegukan biasanya bukan kondisi yang serius dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, segera konsultasikan dengan dokter jika cegukan:
- Berlangsung lebih dari 48 jam.
- Sangat parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Disertai dengan gejala lain seperti sakit perut, mual, muntah, atau kesulitan bernapas.
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab cegukan dan memberikan penanganan yang tepat.
Hubungi Dokter Ini Jika Cegukan Tak Kunjung Hilang
Hubungi dokter jika mengalami hal berikut ini:
- Jika cegukan berlangsung lebih dari 3 jam dan cukup mengganggu ketika makan, bernapas, atau tidur.
- Jika sakit perut yang parah, demam, sesak napas, muntah, sesak tenggorokan, penurunan berat badan, atau batuk berdarah.
- Jika cegukan bertahan lebih dari 48 jam atau jika sangat parah, sehingga menyebabkan masalah dengan makan, tidur, atau bernapas.
Nah, berikut ini terdapat beberapa rekomendasi dokter yang bisa kamu hubungi di Halodoc jika mengalami gejala di atas.
Mereka ini sudah memiliki pengalaman dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
- dr. Bendy Dwi Irawan
- dr. Rama Dani Putra
- dr. Stevent
- dr. Erwin Hendrikus Purba
- dr. Langen Mega Kesumaningrum
Itulah berbagai daftar dokter yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan saran penanganan cegukan berkepanjangan.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Cegukan
Pertama-tama, pemeriksaan saraf untuk mengukur refleks, koordinasi dan keseimbangan umum, kemampuan merasakan sentuhan, tonus dan kekuatan otot, serta daya penglihatan.
Jika penyebab cegukan dicurigai dari sebuah gangguan kesehatan, maka pemeriksaan lanjutan perlu dilakukan. Ada beberapa tes yang mungkin dilakukan seperti:
- Endoskopi. Pemeriksaan dengan menggunakan selang kecil yang dilengkapi lampu dan kamera ini dilakukan jika cegukan diduga berkaitan dengan gangguan pencernaan, misalnya penyakit asam lambung atau refluks gastroesofagus (GERD)
- Elektrokardiogram (ECG). Pemeriksaan dengan mengukur aktivitas elektrik di dalam jantung ini dilakukan jika cegukan diduga berkaitan dengan gangguan jantung.
- Pemindaian sinar-X. Pemindaian dengan tomografi terkomputerisasi atau CT scan, dan pemindaian dengan resonansi magnetik atau MRI. Salah satu dari ketiga pemindaian ini bisa dilakukan jika dokter menduga cegukan disebabkan oleh infeksi atau tumor.
- Pemeriksaan darah. Tes ini dilakukan jika cegukan diduga disebabkan oleh gangguan hati, ginjal, atau diabetes.
Komplikasi Cegukan
Komplikasi dari cegukan jarang terjadi, tetapi bila terjadi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Kamu juga bisa mengalami kesulitan makan, refluks gastroesofagus, alkalosis respiratorik (pada pasien trakeostomi), dehiscence luka (terbukanya kembali luka operasi), kurang tidur, dan gangguan kesehatan mental.
Apa Kata Studi Terkait Cegukan?
Cegukan umumnya bersifat sementara dan dapat hilang dengan sendirinya, namun jika berlangsung lebih dari 48 jam, kondisi ini dianggap sebagai cegukan yang persisten. Sementara itu, apabila cegukan berlangsung lebih dari dua bulan, makan disebut sebagai cegukan yang tidak dapat disembuhkan (intractable).
Studi dari Journal of Neurogastroenterology and Motility berjudul Hiccup: Mystery, Nature, and Treatment (2012), menyebutkan bahwa penyebab cegukan yang persisten maupun yang tidak dapat disembuhkan biasanya terkait dengan gangguan pada busur refleks yang melibatkan jalur saraf perifer seperti saraf frenis, vagus, serta jalur simpatis, dengan modifikasi yang terjadi di bagian tengah otak.
Untuk mengatasi cegukan persisten, diagnosis yang tepat terhadap lesi yang mendasari kondisi ini sangat penting. Pengobatan farmakologis dan non-farmakologis juga terbukti efektif dalam mengatasi cegukan.
Secara keseluruhan, studi menunjukkan bahwa cegukan kemungkinan besar disebabkan oleh lesi yang mempengaruhi busur refleks cegukan. Dalam kasus cegukan yang tidak dapat disembuhkan, pengobatan ablasi terhadap lesi yang terlokalisasi dengan tepat bisa menjadi solusi.
Pengobatan Cegukan
Jika bukan disebabkan oleh gejala penyakit serius, cegukan dapat diatasi dengan beberapa cara berikut ini:
- Lakukan posisi telungkup untuk menekan dada ke lantai.
- Berbaring atau duduk sambil menarik kedua lutut hingga menyentuh dada.
- Bernapas di dalam kantung yang terbuat dari kertas.
- Mengecap cuka.
- Menelan gula pasir.
- Menggigit lemon.
- Menahan napas dalam waktu yang relatif singkat.
- Minum air dingin secara perlahan-lahan.
Apabila cegukan berlangsung lama tanpa diketahui penyebabnya atau jika tidak membaik dalam waktu 48 jam, segera konsultasikan ke dokter.
Nah, Ini Dokter yang Bisa Kamu Hubungi Apabila Cegukan Tak Kunjung Hilang.
Pencegahan Cegukan
Beberapa langkah sederhana dapat membantu mencegah cegukan:
- Makan dan minum secara perlahan.
- Hindari minuman berkarbonasi.
- Hindari perubahan suhu yang mendadak.
- Kelola stres dengan baik.
- Hindari menelan udara saat makan atau minum.
Kesimpulan
Cegukan adalah kondisi umum yang biasanya tidak berbahaya. Namun, jika cegukan berlangsung lama atau disertai gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter. Menerapkan langkah-langkah pencegahan dapat membantu mengurangi risiko terjadinya cegukan.
Jika kamu mengalami cegukan yang sering atau mengkhawatirkan, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut.
Diperbaharui pada 25 Februari 2025.
Referensi:
BetterHealth Channel. Diakses pada 2025. Hiccups.
Journal of Neurogastroenterology and Motility. Diakses pada 2025. Hiccup: Mystery, Nature, and Treatment.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Hiccups.
Web MD. Diakses pada 2025. Why do I Hiccup?
National Institutes of Health. Diakses pada 2025. Hiccups: a common problem with some unusual causes and cures.
Frequently Asked Questions
1. Apa penyebab bayi cegukan?
Cegukan pada bayi adalah hal yang umum dan biasanya tidak berbahaya. Penyebab cegukan pada bayi antara lain:
- Penyerapan udara saat menyusu.
- Makan berlebihan.
- Perubahan suhu yang cepat.
- Pencernaan yang belum matang.
- Keadaan relaksasi atau kegembiraan.
Jika cegukan berlangsung lama atau membuat bayi rewel, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis anak di Halodoc!