Cantengan

DAFTAR ISI
- Apa Itu Cantengan?
- Faktor Risiko Cantengan
- Penyebab Cantengan
- Apa Kata Riset?
- Gejala Cantengan
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Cantengan
- Diagnosis Cantengan
- Komplikasi Cantengan
- Pengobatan Cantengan
- Pencegahan Cantengan
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Cantengan?
Kuku kaki yang tumbuh ke dalam atau cantengan adalah kondisi umum di mana sudut atau sisi kuku kaki tumbuh menjadi daging lunak.
Kondisi ini akan menyebabkan rasa sakit, peradangan pada kulit, bengkak, dan terkadang infeksi. Kuku kaki yang tumbuh ke dalam ini juga paling sering terjadi pada jempol kaki.
Sebenarnya kamu bisa merawat kaki cantengan sendiri. Namun, apabila rasa sakit yang muncul terasa parah atau semakin menyebar, hubungi dokter agar dapat memberi saran untuk untuk meredakan rasa sakit dan membantu kamu menghindari komplikasi kuku kaki yang tumbuh ke dalam.
Jika kamu mengidap diabetes atau kondisi lain yang menyebabkan aliran darah yang buruk ke kaki, kamu akan berisiko lebih besar mengalami komplikasi dari cantengan.
Selain cantengan, Ini 8 Penyakit Kuku Tangan dan Kaki yang Tidak Dapat Disepelekan.
Faktor Risiko Cantengan
Ada beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami cantengan.
Faktor-faktor ini dapat berasal dari kebiasaan sehari-hari, bentuk alami kuku, atau kondisi medis tertentu.
1. Kebiasaan yang buruk dalam perawatan kuku
Memotong kuku terlalu pendek atau membentuk lengkungan di sisi kuku dapat menyebabkan kuku tumbuh ke dalam kulit.
Kebiasaan mencabut kuku yang patah bisa menyebabkan kuku tumbuh tidak teratur, meningkatkan risiko cantengan.
2. Penggunaan alas kaki yang tidak tepat
Tekanan dari sepatu yang sempit, terutama di bagian depan, dapat mendorong kuku masuk ke dalam kulit. Kurangnya ruang bagi jari kaki bisa memperburuk tekanan pada kuku.
3. Cedera pada kuku
Cedera pada kuku bisa menyebabkan pertumbuhan yang tidak normal, yang akhirnya memicu cantengan.
Olahraga seperti sepak bola, lari jarak jauh, dan balet bisa meningkatkan risiko kuku tumbuh ke dalam karena tekanan konstan.
4. Faktor genetik dan bentuk kuku
Beberapa orang memiliki bentuk kuku yang cenderung melengkung, yang membuat kuku lebih mudah tumbuh ke dalam kulit. Faktor genetik juga dapat berperan dalam meningkatkan risiko cantengan.
5. Kondisi medis yang memengaruhi kesehatan kuku
Diabetes menyebabkan gangguan sirkulasi darah ke kaki, meningkatkan risiko infeksi jika terjadi cantengan.
Kuku dan kulit yang lembap juga lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi.
Mengetahui faktor risiko ini bisa membantu dalam pencegahan cantengan dengan mengadopsi kebiasaan perawatan kuku dan pemilihan alas kaki yang tepat.
Penyebab Cantengan
Kuku kaki yang cantengan bisa terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita.
Namun, kuku kaki yang tumbuh ke dalam ini mungkin lebih sering terjadi pada orang dengan kaki yang mudah berkeringat, seperti remaja.
Orang yang lebih tua juga berisiko lebih tinggi karena kuku kaki menebal seiring bertambahnya usia.
Banyak hal yang dapat menyebabkan kuku tumbuh ke dalam, termasuk:
- Memotong kuku kaki secara tidak benar (potongan lurus, karena memiringkan sisi kuku dapat mendorong kuku tumbuh ke dalam kulit).
- Memiliki kuku kaki yang tidak beraturan dan melengkung.
- Menggunakan alas kaki yang memberi banyak tekanan pada jempol kaki, seperti kaos kaki dan stoking yang terlalu ketat atau sepatu yang terlalu ketat, sempit, atau datar untuk kaki;
- Cedera kuku kaki, termasuk jari kaki tersandung, menjatuhkan sesuatu yang berat di kaki, atau menendang bola berulang kali.
- Postur yang buruk.
- Kebersihan kaki yang tidak dijaga, seperti tidak menjaga kaki tetap bersih atau kering.
- Pengaruh genetik.
Menggunakan kaki secara ekstensif selama aktivitas atletik juga dapat membuat seseorang lebih rentan terkena cantengan.
Aktivitas di mana seseorang berulang kali menendang benda atau memberi tekanan pada kaki untuk waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan kuku kaki dan meningkatkan risiko kuku kaki tumbuh ke dalam.
Kegiatan ini meliputi:
- Balet;
- Sepak bola dan futsal;
- Kickboxing.
Apa Kata Riset?
Studi yang diterbitkan dalam Indian Journal of Dermatology, Venereology and Leprology menjelaskan bahwa cantengan adalah kondisi umum yang sering ditemui, terutama pada remaja dan orang dewasa muda.
Kondisi ini biasanya menyerang kuku jempol kaki dan bisa sangat menyakitkan, sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari seperti berolahraga dan berjalan.
Penyebab umumnya termasuk cara memotong kuku yang salah, sepatu yang tidak cocok, kaki yang sering berkeringat, dan kebersihan kaki yang kurang.
Untuk kasus ringan, pengobatan tanpa operasi seringkali cukup. Namun, untuk kasus yang lebih serius atau yang kambuh, operasi mungkin diperlukan.
Gejala Cantengan
Gejala cantengan bisa sangat menyakitkan dan memburuk secara bertahap.
Nah, gejala tahap awal meliputi:
- Kulit di sebelah kuku menjadi lunak, bengkak, atau keras;
- Rasa sakit ketika tekanan ditempatkan pada jari kaki;
- Adanya cairan menumpuk di sekitar jari kaki;
- Jika jari kaki terinfeksi, gejalanya termasuk:
- Merah, kulit bengkak;
- Nyeri;
- Berdarah;
- Keluar nanah;
- Pertumbuhan berlebih dari kulit di sekitar jari kaki.
Gejala-gejala tersebut harus ditangani dengan segera, untuk penanganan yang lebih tepat, kamu bisa menghubungi dokter di Halodoc.
Nah, Ini Dokter Ini Bisa Segera Dihubungi Jika Mengidap Cantengan.
Fakta Tentang Cantengan
Meskipun cantengan bisa terjadi pada kuku tangan, kondisi ini lebih sering terjadi pada kuku kaki, terutama pada ibu jari kaki.
Ini karena tekanan yang sering dialami kuku kaki saat berjalan atau berlari, serta dari sepatu yang mungkin terlalu ketat.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Cantengan
Jika kuku menjadi lunak, bengkak, terasa nyeri, bahkan mengeluarkan nanah, kamu harus waspada. Sebab, hal tersebut bisa menjadi gejala dari cantengan.
Kondisi ini bisa membuat kamu kesulitan berjalan atau membuat berbagai aktivitas menjadi tidak nyaman.
Apabila rasa sakit yang muncul semakin parah dan menyebar, segera hubungi dokter di Halodoc.
Berikut beberapa dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. H. Sopyan Hadi Sp.B, FINACS
- dr. Rachdithia Ichwiyantho Sp.B
- dr. Devid Ruru Sp.B
- dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E
- dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E
Jika dokter yang kamu hubungi tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat jadwal konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo, segera hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Cantengan
Diagnosis cantengan biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik, tetapi dalam beberapa kasus, tes tambahan mungkin diperlukan untuk menilai tingkat keparahannya.
1. Pemeriksaan Fisik
Dokter akan melihat langsung kuku yang terkena untuk mencari tanda-tanda khas cantengan, seperti:
- Kemerahan dan pembengkakan di sekitar kuku.
- Nyeri saat ditekan.
- Adanya nanah atau cairan dari area yang terinfeksi.
- Perubahan bentuk kuku yang menusuk ke dalam kulit.
2. Tes Tambahan
Tes tambahan dilakukan jika ada kecurigaan infeksi yang lebih dalam atau komplikasi:
Rontgen (X-ray)
Digunakan jika terdapat dugaan infeksi yang telah menyebar ke tulang di bawah kuku (osteomielitis). Pemeriksaan ini juga membantu mengevaluasi apakah ada kelainan bentuk pada struktur jari kaki.
Tes Darah
Dilakukan jika pasien menunjukkan tanda-tanda infeksi sistemik seperti demam tinggi. Peningkatan sel darah putih dalam tes darah bisa menandakan infeksi serius.
Diagnosis yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah perkembangan cantengan menjadi kondisi yang lebih serius.
Komplikasi Cantengan
Jika cantengan tidak diobati dengan baik, kondisi ini dapat berkembang menjadi komplikasi yang lebih serius, terutama jika terjadi infeksi.
1. Infeksi kulit dan jaringan lunak (Selulitis)
Jika bakteri masuk ke kulit di sekitar kuku, bisa terjadi selulitis, yaitu infeksi kulit yang menyebabkan kemerahan, pembengkakan, dan nyeri yang semakin parah.
Selulitis dapat menyebar lebih dalam ke jaringan lunak jika tidak ditangani dengan antibiotik.
2. Abses dan penumpukan nanah
Infeksi yang tidak ditangani dapat menyebabkan terbentuknya abses, yaitu kantong berisi nanah di sekitar kuku.
Abses yang besar mungkin perlu dibuka dan dikeringkan oleh dokter untuk mengeluarkan nanah dan mengurangi tekanan.
3. Infeksi tulang (Osteomielitis)
Jika infeksi menyebar lebih dalam, bisa mencapai tulang di bawah kuku dan menyebabkan osteomielitis, kondisi serius yang memerlukan perawatan antibiotik jangka panjang atau bahkan operasi.
4. Gangguan pertumbuhan kuku
Cantengan yang terjadi berulang kali atau dibiarkan tanpa perawatan bisa menyebabkan kuku tumbuh tidak normal atau mengalami kerusakan permanen.
5. Risiko lebih tinggi bagi pengidap diabetes
Pengidap diabetes lebih rentan mengalami komplikasi serius akibat gangguan aliran darah ke kaki.
Infeksi yang tidak tertangani bisa menyebabkan ulkus kaki diabetik, bahkan meningkatkan risiko amputasi jika jaringan mati (nekrosis) terjadi.
Temui dokter segera jika kamu mengidap diabetes dan khawatir tentang infeksi kuku yang tumbuh ke dalam.
Jika kamu memiliki kecenderungan genetik untuk kuku kaki yang tumbuh ke dalam, mereka akan terus muncul kembali dalam jangka waktu tertentu.
Masalah ini memerlukan beberapa perawatan atau operasi.
Dalam hal ini, dokter akan merekomendasikan matriksektomi parsial atau penuh untuk menghilangkan kuku kaki yang menyebabkan nyeri kronis.
Pengobatan Cantengan
Kuku kaki yang cantengan atau tumbuh ke dalam yang tidak terinfeksi biasanya dapat dirawat di rumah.
Untuk mengobatinya, Inilah 3 Pilihan Obat Cantengan yang Bisa Didapatkan di Apotek Terdekat.
Namun, jika kuku kaki telah menembus kulit atau ada tanda-tanda infeksi, carilah perawatan medis. Tanda-tanda infeksi meliputi:
- Terasa hangat di sekitar luka;
- Muncul nanah;
- Kemerahan dan bengkak.
Perawatan di Rumah
Untuk merawat kuku kaki yang tumbuh ke dalam di rumah, cobalah:
- Merendam kaki dalam air hangat selama sekitar 15 sampai 20 menit tiga sampai empat kali per hari;
- Dorong kulit dari tepi kuku kaki dengan bola kapas yang dibasahi minyak zaitun;
- Gunakan obat-obatan yang dijual bebas, seperti acetaminophen untuk mengurangi rasa sakit;
- Oleskan antibiotik topikal atau krim steroid untuk mencegah infeksi.
Cobalah perawatan di rumah selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Jika rasa sakit semakin parah atau kamu merasa sulit untuk berjalan atau melakukan aktivitas lain karena kuku, temui dokter.
Selain itu, jika kuku kaki tidak merespons perawatan di rumah atau terjadi infeksi, kamu memerlukan pembedahan.
Dalam kasus infeksi, hentikan semua perawatan di rumah dan temui dokter.
Perawatan Bedah
Ada berbagai jenis perawatan bedah untuk kuku kaki yang tumbuh ke dalam.
Penghapusan kuku sebagian hanya melibatkan pengangkatan potongan kuku yang masuk ke dalam kulit.
Dokter akan mematikan jari kaki yang kemudian mempersempit kuku kaki.
Pengangkatan sebagian kuku adalah 98 persen efektif untuk mencegah kuku kaki yang tumbuh ke dalam di masa yang akan datang.
Selama pencabutan sebagian kuku, sisi-sisi kuku dipotong sehingga ujung-ujungnya benar-benar lurus.
Sepotong kapas ditempatkan di bawah bagian kuku yang tersisa untuk menjaga kuku yang tumbuh ke dalam agar tidak berulang.
Dokter juga merawat jari kaki dengan senyawa yang disebut fenol, yang mencegah kuku tumbuh kembali.
Pencabutan kuku total dapat digunakan jika kuku yang tumbuh ke dalam disebabkan oleh penebalan.
Dokter akan memberikan suntikan nyeri lokal dan kemudian mengangkat seluruh kuku dalam prosedur yang disebut matriksektomi.
Setelah Operasi
Setelah operasi, dokter akan memasangkan perban dan meminta kamu untuk beristirahat di rumah. Kamu perlu mengangkat kaki selama satu atau dua hari ke depan dan memakai alas kaki khusus agar jari kaki sembuh dengan baik.
Hindari gerakan sebanyak mungkin. Perban biasanya dilepas dua hari setelah operasi.
Dokter juga akan menyarankan kamu untuk memakai sepatu kaki terbuka dan melakukan perendaman air garam setiap hari sampai jari kaki sembuh.
Kamu juga akan diberi resep obat pereda nyeri dan antibiotik untuk mencegah infeksi.
Kuku kemungkinan akan tumbuh kembali beberapa bulan setelah operasi pengangkatan sebagian kuku.
Jika seluruh kuku dicabut sampai ke dasar (matriks kuku di bawah kulit), kuku kaki dapat memakan waktu lebih dari satu tahun untuk tumbuh kembali.
Pencegahan Cantengan
Untuk membantu mencegah cantengan, kamu bisa melakukan beberapa hal, seperti:
- Potong kuku kaki lurus. Jangan melengkungkan kuku agar sesuai dengan bentuk bagian depan jari kaki. Jika kamu melakukan pedikur, mintalah orang yang melakukannya untuk memotong kuku secara lurus. Jika kamu memiliki kondisi yang menyebabkan aliran darah yang buruk ke kaki dan kamu tidak dapat memotong kuku sendiri, temui ahli secara teratur untuk memotong kuku.
- Pertahankan kuku kaki dengan panjang sedang. Pangkas kuku kaki agar rata dengan ujung jari kaki. Jika kamu memotong kuku kaki terlalu pendek, tekanan dari sepatu pada jari kaki dapat mengarahkan kuku untuk tumbuh ke dalam jaringan.
- Kenakan sepatu yang pas. Sepatu yang terlalu menekan jari kaki atau menjepitnya dapat menyebabkan kuku tumbuh ke jaringan di sekitarnya. Jika kamu memiliki kerusakan saraf pada kaki, kamu tidak dapat merasakan apakah sepatu terlalu ketat.
- Kenakan alas kaki pelindung. Jika aktivitas membuat kamu berisiko melukai jari kaki, kenakan alas kaki pelindung, seperti sepatu berujung baja.
- Periksa Kaki. Jika kamu mengidap diabetes, periksa kaki setiap hari untuk mengetahui tanda-tanda kuku kaki yang tumbuh ke dalam atau masalah kaki lainnya.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika cantengan menunjukkan tanda-tanda infeksi, seperti keluar nanah, perdarahan, atau inflamasi parah maka harus segera menghubungi dokter.
Terutama bagi pengidap diabetes karena kondisi ini bisa berdampak pada proses penyembuhan luka.
Tunggu apalagi? Pakai Halodoc sekarang juga!