Cacar Air
DAFTAR ISI
- Apa Itu Cacar Air?
- Gejala Cacar Air
- Penyebab Cacar Air
- Faktor Risiko Cacar Air
- Rekomendasi Dokter di Halodoc yang Bisa Bantu Pengobatan Cacar Air
- Diagnosis Cacar Air
- Pengobatan Cacar Air
- Komplikasi Cacar Air
- Pencegahan Cacar Air
- Vaksin Cacar Air di Rumah Lewat Halodoc
Apa Itu Cacar Air?
Cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh virus Varicella-zoster. Sebagian besar kasusnya terjadi pada anak-anak di bawah usia 12 tahun.
Penyakit ini juga dapat terjadi pada orang dewasa yang belum pernah terinfeksi. Ketika dialami oleh orang dewasa, umumnya gejala dari cacar air akan lebih parah.
Penyakit dapat dengan mudah menyebar dari satu orang ke orang lain. Jika sudah terkena, kekebalan tubuh akan mengenalinya, sehingga kamu tidak akan terinfeksi penyakit untuk kedua kalinya.
Waspadai, penanganan dibutuhkan ketika gejala justru memburuk seiring dengan berjalannya waktu.
Gejala Cacar Air
Cacar air adalah penyakit yang ditandai dengan ruam gatal berisi air. Sebelum gejala lain berkembang, ruam biasanya menetap di tubuh pengidap selama 7-21 hari.
Setelah 48 terinfeksi, pengidap sudah bisa menularkan kepada orang lain, bahkan sebelum gejala berupa ruam kulit muncul.
Di fase awal sebelum munculnya ruam, gejala dari penyakit tersebut ditandai dengan:
- Demam.
- Sakit kepala.
- Kehilangan selera makan.
- Nyeri otot.
- Rasa lelah berlebihan.
- Mual.
Setelah 1-2 hari mengalami gejala tersebut, sejumlah ruam mulai muncul dan berkembang.
Ruam tersebut mengalami 3 fase perkembangan, seperti:
- Muncul benjolan merah atau merah muda di seluruh tubuh.
- Benjolan tersebut kemudian berubah menjadi lepuhan berisi cairan.
- Ketika mulai sembuh, benjolan menjadi pecah, kering, dan berkerak.
Dalam satu waktu, benjolan ruam di sekujur tubuh tidak selalu berada di fase perkembangan yang sama.
Benjolan baru bisa saja terus muncul selama virus masih menginfeksi tubuh.
Pengidap masih bisa menularkan pada orang lain hingga lepuhan di tubuhnya kering dan mengelupas dalam waktu 7-14 hari.
Baca lebih lanjut: Gejala Cacar Air yang Perlu Penanganan Dokter Segera
Penyebab Cacar Air
Penyebab utama cacar air adalah infeksi virus Varicella zoster. Virus tersebut dapat menyebar melalui kontak langsung dengan ruam.
Selain itu, penularan virus Varicella zoster juga dapat menyebar ketika seseorang dengan cacar air batuk atau bersin dan terhirup oleh seseorang melalui droplet di udara.
Jika seseorang tertular, maka infeksi akan dimulai dengan munculnya ruam.
Kemudian, ruam tersebut berubah menjadi bintil merah berisi cairan yang terasa gatal, dan mengering dalam jangka waktu tertentu.
Bintil tersebut kemudian menjadi koreng dan terkelupas dalam waktu 7 hingga 14 hari.
Jika kamu Terinfeksi Virus Varicella yang Menyebabkan Cacar Air, Hubungi Dokter Ini Untuk Bantu Pengobatannya.
Faktor Risiko Cacar Air
Risiko seseorang terinfeksi virus varicella-zoster penyebab cacar air akan menjadi lebih tinggi, jika orang tersebut belum pernah mengidapnya atau belum mendapatkan vaksin cacar air.
Di samping itu, penyakit ini dapat ditularkan langsung dari ibu ke bayinya. Sebab, kekebalan alami baru akan muncul 3 bulan setelah bayi dilahirkan.
Maka dari itu, penting untuk melakukan vaksinasi atau imunisasi cacar air sedari anak-anak.
Selain beberapa faktor risiko tersebut, terdapat beberapa faktor risiko lain dari cacar air yang juga perlu diwaspadai, seperti:
- Melakukan kontak erat dengan orang yang terinfeksi virus varicella-zoster selama lebih dari 15 menit.
- Menyentuh ruam orang yang terinfeksi cacar air atau herpes zoster.
- Menyentuh sesuatu yang baru saja digunakan oleh orang yang terinfeksi seperti pakaian atau tempat tidur.
- Orang dewasa yang tinggal bersama anak-anak berusia di bawah 12 tahun.
- Menghabiskan waktu di sekolah atau fasilitas penitipan anak.
- Sistem kekebalan yang rendah akibat penyakit atau obat-obatan.
Rekomendasi Dokter di Halodoc yang Bisa Bantu Pengobatan Cacar Air
Segeralah menghubungi dokter di Halodoc apabila muncul gejala cacar air pada anak yang bikin kamu khawatir.
Nah, berikut beberapa dokter anak berpengalaman yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan saran pengobatan cacar air.
Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
- dr. Erlin Sp.A
- dr. Dandung Bawono Sp.A, M.Sc
- dr. Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A
- dr. Bayu Kurniawan Sp.A, M.Biomed
- dr. Dwi Lestari Avianti Sp.A, M.Ked.Klin
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Cacar Air
Dokter umumnya akan mendiagnosis cacar air berdasarkan karakteristik ruam yang muncul.
Jika terdapat keraguan tentang diagnosis, maka dokter akan menjalani tes laboratorium, seperti tes darah atau kultur virus.
Berikut adalah penjabaran dari kedua tes tersebut, yaitu:
1. Tes darah
Tes darah dilakukan untuk mendeteksi apakah seseorang memiliki infeksi cacar air aktif atau menguji kekebalan tubuh seseorang terhadap penyakit tersebut.
Pemeriksaan ini akan dilakukan melalui pengambilan sejumlah sampel darah yang akan diperiksa di laboratorium.
2. Tes kultur virus
Kultur virus merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan cara mengambil sampel cairan dari ruam di tubuh pasien.
Sampel tersebut kemudian akan diteliti di laboratorium untuk mendeteksi keberadaan virus Varicella.
Pengobatan Cacar Air
Hingga kini belum ditemukan langkah pengobatan yang efektif untuk mengatasi cacar air. Sejauh ini pengobatan dilakukan untuk meredakan gejala yang dialami oleh pengidap.
Dokter biasanya meresepkan obat penurun panas untuk meredakan demam atau obat-obatan antihistamine untuk meredakan rasa gatal pada kulit.
Mau tahu obat-obatan untuk membantu mengatasi cacar air? Baca di artikel ini: “Ini Pilihan Obat Cacar Air yang Bisa Dibeli di Apotek“.
Selain itu, berikut ini beberapa langkah perawatan rumahan yang dapat menunjang proses pengobatan cacar air rumahan:
- Konsumsi banyak cairan. Jika anak kurang suka air putih, ibu bisa memberikan jus atau es krim untuk mencegah dehidrasi.
- Pakaikan celana panjang, kaos tangan panjang, dan kaos kaki untuk mencegah anak menggaruk kulit.
- Memotong kuku anak agar tidak melukai lepuhan ruam.
- Menggunakan krim atau gel pendingin dari apotek.
- Mandi dengan air dingin untuk meredakan gatal.
- Menggunakan pakaian longgar dengan bahan yang lembut.
Komplikasi Cacar Air
Meski jarang terjadi, tapi cacar air dengan gejala yang serius juga dapat menimbulkan komplikasi pada beberapa kelompok rentan.
Berikut adalah kelompok rentan tersebut, antara lain:
- Bayi yang baru lahir.
- Remaja.
- Orang dewasa.
- Wanita hamil.
- Orang dengan tubuh yang memiliki kemampuan yang lebih rendah untuk melawan kuman dan penyakit (sistem kekebalan yang melemah) karena penyakit atau obat-obatan, seperti pengidap HIV.
- Pasien yang telah menjalani transplantasi.
- Seseorang yang sedang menjalani kemoterapi, mengonsumsi obat imunosupresif, atau penggunaan steroid jangka panjang.
Sementara itu, berikut adalah beberapa komplikasi yang dapat menyerang pengidap cacar air, yaitu:
- Infeksi bakteri pada kulit dan jaringan lunak pada anak-anak, termasuk infeksi streptokokus Grup A.
- Infeksi paru-paru (pneumonia).
- Infeksi atau pembengkakan otak (ensefalitis, ataksia serebelar).
- Masalah perdarahan (komplikasi hemoragik).
- Infeksi aliran darah (sepsis).
- Dehidrasi.
- Beberapa orang dengan komplikasi serius dari cacar air bisa menjadi sangat sakit sehingga mereka perlu dirawat di rumah sakit. Pada kasus yang sudah benar-benar parah atau pengidapnya belum pernah divaksin, cacar air juga dapat menyebabkan kematian.
Pencegahan Cacar Air
Cacar air dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi. Vaksinasi cacar air menjadi salah satu langkah preventif yang paling efektif.
Jika terkena, gejala yang dialami tidak akan parah dan mencegah munculnya komplikasi yang bisa saja membahayakan kesehatan anak.
Penularan penyakit tersebut terjadi sangat mudah dan cepat. Jika anak adalah pengidap, isolasi di rumah selama 1 minggu ke depan, terutama 1–2 hari sebelum kemunculan ruam.
Jika anak berinteraksi dengan pengidap, periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
Vaksin Cacar Air di Rumah Lewat Halodoc
Jika jadwal vaksin Si Kecil telah tiba tetapi tidak sempat untuk ke rumah sakit, jangan khawatir!
Halodoc menyediakan fasilitas Vaksinasi Varicella (Varivax) melalui layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya).
Varivax adalah vaksin cacar air yang yang melindungi dari virus varicella/cacar air. Vaksin ini termasuk dalam rekomendasi imunisasi oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Layanan dari Halodoc Home Lab akan mendatangkan petugas ke tempat atau di lokasi mana pun yang kamu pilih untuk pemberian vaksin.
Nah, berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Home Lab & Vaksinasi di Halodoc:
✔ Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Home Lab Halodoc.
✔ Protokol kesehatan ketat.
✔ Partner resmi produsen vaksin internasional, sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
✔ Hemat waktu dan biaya.
✔ Tanpa biaya tambahan.
Jadi, kapan saja kamu atau keluarga ingin melakukan vaksin cacar air, cukup pesan langsung melalui aplikasi Halodoc.
Booking Vaksinasi Varicella di Rumah Lebih Mudah Lewat Halodoc.
Kamu juga bisa order dengan hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226 atau klik banner di bawah ini agar lebih mudah.
Kapan Harus ke Dokter?
Segeralah memeriksakan kondisi ke dokter bila dirimu atau Si Kecil mengalami sejumlah gejala darurat seperti berikut ini:
- Demam yang berlangsung lebih dari 4 hari.
- Gatal semakin parah dan tidak bereaksi terhadap pengobatan.
- Anak sulit dibangunkan dari tidur atau terbangun dalam keadaan bingung.
- Timbul belang kemerahan pada kulit, atau area kulit yang melunak.
- Timbul ruam merah berbintik seperti scarlet fever.
- Anak mengeluhkan kaku leher.
- Anak kesulitan berjalan.
- Anak kesulitan bernapas.
- Terjadi perdarahan pada bintil cacar.
- Mual dan muntah yang terjadi lebih dari tiga kali.
- Anak terlihat pucat kesakitan dan kelelahan.
- Anak tidak kunjung merasa baikan.
Selain itu, pastikan untuk menghubungi dokter dalam 24 jam untuk mencari pertolongan medis, apabila:
- Bintil tampak melunak dan mengeluarkan nanah.
- Bintil membesar.
- Salah satu kelenjar getah bening membesar dan melunak.
- Anak terkena cacar air, tetapi tidak pernah menerima vaksin cacar atau mengidap cacar sebelumnya.
Penyakit cacar air sebaiknya tidak disepelekan, karena dapat membahayakan kesehatan secara keseluruhan.
Terutama bagi orang dewasa dan anak-anak yang belum divaksin cacar air, hingga mereka yang memiliki kekebalan tubuh rendah.
Klik gambar di bawah ini untuk konsultasi dengan dokter spesialis di Halodoc apabila mengalami gejala penyakit cacar air.
Referensi:
Web MD. Diakses pada 2024. Chicken Pox (Varicella): Symptoms, Treatment, & Prevention
Healthline. Diakses pada 2024. Chickenpox.
MedlinePlus. Diakses pada 2024. Chickenpox.
National Health Service UK. Diakses pada 2024. Chickenpox.
CDC.gov. Diakses pada 2024. Chickenpox (Varicella) Complications.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Chickenpox
Verywell Health. Diakses pada 2024. How Chickenpox Is Diagnosed
Diperbarui pada 27 Juni 2024
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan