Bruntusan
DAFTAR ISI
- Apa Itu Bruntusan?
- Penyebab Bruntusan
- Faktor Pemicu Bruntusan
- Gejala Bruntusan
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Bruntusan
- Diagnosis Bruntusan
- Pengobatan Bruntusan
- Komplikasi Bruntusan
- Cara Mencegah Bruntusan
Apa Itu Bruntusan?
Bruntusan atau comedo acne atau jerawat komedo. Ini adalah kondisi kulit dengan gejala penumpukan komedo akibat pori-pori yang tersumbat oleh minyak dan kotoran.
Masalah ini membuat kulit menjadi kasar dan tidak rata. Jika merabanya, tekstur kulit terasa seperti bintik-bintik kecil yang menonjol. Gangguan ini rentan muncul di pipi, dahi, hidung, dan dagu.
Selain itu, bruntusan juga dapat muncul di area tubuh, masalah bisa muncul pada punggung, leher, lengan, bahu, dan dada. Jika kamu biarkan begitu saja, bruntusan dapat berkembang menjadi jerawat.
Karena itu, kamu perlu melakukan perawatan yang tepat guna menekan perkembangan bruntusan semakin parah. Langkah yang utama adalah dengan menjaga kebersihan kulit.
Penyebab Bruntusan
Selain pada dahi, bruntusan juga bisa muncul di pipi. Lantas, bruntusan disebabkan oleh apa? Berikut beberapa kondisi yang bisa saja menjadi penyebabnya, antara lain:
1. Penumpukan komedo
Penumpukan komedo terjadi akibat tersumbatnya minyak dan kotoran di pori-pori wajah. Gangguan ini termasuk ke dalam jenis jerawat, tapi tidak meradang, juga tidak membahayakan pengidapnya.
2. Milia
Selanjutnya, penyebab bruntusan di pipi dapat terjadi akibat milia. Cirinya benjolan kecil berwarna putih, keras, dan menyerupai butiran pasir yang terperangkap di bawah kulit. Gangguan ini umumnya muncul di area sekitar mata, pipi, hidung, dan dahi.
3. Keratosis pilaris
Keratosis pilaris atau ‘kulit ayam’ adalah masalah genetik yang terjadi akibat penumpukan keratin. Penumpukan tersebut menyebabkan sumbatan di area folikel rambut, sehingga kulit terlihat bruntusan.
4. Reaksi alergi atau sensitivitas
Kedua hal ini juga bisa menjadi penyebab bruntusan di pipi Reaksi alergi terjadi sebagai respons kekebalan tubuh terhadap paparan alergen. Kondisi yang terjadi akibat alergi iini ditandai dengan warna kemerahan, terasa gatal, dan terasa panas di permukaan kulit.
5. Dermatosis papulosa nigra (DPN)
DPN adalah bintik-bintik kulit yang lebih rentan terjadi pada pemilik kulit gelap. Gangguan ini biasanya diwariskan dalam keluarga. Penyakit terjadi akibat penumpukan sel epidermis yang terjadi di usia 20-an.
6. Perubahan hormon
Perubahan hormon yang terjadi saat remaja dan masa kehamilan bisa menjadi penyebab bruntusan di pipi. Selain itu, menggunakan kontrasepsi hormonal juga dapat memengaruhi produksi minyak kulit dan memicu bruntusan.
7. Pencemaran udara
Paparan polusi udara dapat menyebabkan penumpukan kotoran di wajah dan memicu bruntusan. Jika sudah mengalaminya, udara yang kotor bisa memperburuk bruntusan yang sudah ada.
8. Obat-obatan tertentu
Penggunaan obat-obatan, seperti kortikosteroid atau kontrasepsi tertentu bisa menjadi penyebab bruntusan di pipi. Obat memengaruhi sistem hormon, produksi minyak, bahkan mengganggu proses eksfoliasi alami kulit.
9. Produk yang tidak sesuai
Penggunaan kosmetik atau produk perawatan kulit yang tidak cocok bisa menjadi penyebab bruntusan di pipi. Produk menyebabkan penyumbatan pori-pori karena memicu peningkatan produksi minyak wajah.
Untuk mencegah bruntusan di pipi akibat pemakaian produk yang salah, Ini 5 Rekomendasi Skincare untuk Menghilangkan Bruntusan pada Wajah.
10. Rosacea
Rosacea adalah penyakit kulit yang menyebabkan kemerahan dan benjolan. Biasanya memengaruhi wajah, termasuk dahi, pipi, hidung, dan dagu. Selain wajah kemerahan dan kulit bergelombang, gejala lainnya, yaitu:
- Papula dan pustula seperti jerawat.
- Penebalan kulit pada hidung.
- Terlihat pembuluh darah merah.
- Mata kering dan gatal.
- Masalah penglihatan.
11. Folikulitis
Penyebab bruntusan di pipi terakhir bisa terjadi akibat folikulitis atau peradangan folikel rambut. Masalah ini dapat terjadi ketika bakteri menginfeksi folikel yang rusak.
Gejalanya dapat berupa:
- Nyeri.
- Rasa gatal dan terbakar.
- Lepuh berisi nanah.
- Benjolan di kulit.
Faktor Pemicu Bruntusan
Adapun faktor yang meningkatkan risiko bruntusan, di antaranya:
- Keluar keringat berlebihan akibat paparan sinar matahari langsung.
- Masuknya kotoran dari rambut ke dalam folikel.
- Tidak membersihkan makeup secara menyeluruh.
- Tidak melakukan eksfoliasi kulit secara rutin.
- Alergi terhadap produk perawatan wajah.
- Menggunakan peralatan makeup yang kotor.
- Menggunakan sarung bantal dan handuk yang kotor.
Gejala Bruntusan
Ada berbagai gejala bruntusan yang dapat dialami oleh pengidap, antara lain:
- Bintik-bintik atau benjolan-benjolan kecil ketika meraba kulit.
- Jika dipegang tidak terasa perih atau sakit seperti jerawat.
- Benjolan lunak dan tidak keras.
- Terkadang muncul rasa gatal.
- Terkadang muncul ruam.
- Bisa berupa whiteheads (komedo putih).
- Bisa berupa blackheads (komedo hitam).
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Bruntusan
Apabila kamu atau orang terdekat mengalami gejala bruntusan, segera hubungi dokter kulit di Halodoc untuk mendapat saran perawatan dan penanganan yang tepat.
Semakin cepat penanganan dokter, semakin cepat juga proses penyembuhan yang dilakukan. Sebab, membiarkan bruntusan tanpa mengobatinya dapat memperparah kulit yang terkena kondisi tersebut.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E
- dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E
- dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
- dr. Frieda Sp.D.V.E
- dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E
Itulah beberapa dokter spesialis kulit yang bisa kamu hubungi untuk bantu atasi bruntusan. Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter kulit agar dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Bruntusan
Dokter akan mendiagnosis bruntusan berdasarkan pemeriksaan fisik kulit pasien dan riwayat medis. Berikut adalah beberapa langkah mendiagnosis dan penjelasan selengkapnya:
1. Pemeriksaan visual
Dokter akan memeriksa kulit pasien secara visual untuk melihat adanya komedo. Bruntusan biasanya ditandai oleh adanya komedo terbuka (blackhead) atau komedo tertutup (whitehead).
2. Riwayat medis
Dokter akan bertanya tentang riwayat medis pasien, termasuk riwayat jerawat, dan perawatan kulit yang pernah digunakan. Selain itu juga, faktor-faktor atau gangguan yang dapat memengaruhi kondisi kulit.
3. Kondisi lain yang perlu diperhatikan
Dokter juga akan mencoba mengesampingkan kemungkinan kondisi kulit lain yang mirip dengan bruntusan. Misalnya, jerawat nodul, dermatitis, atau rosacea.
4. Pemeriksaan tambahan (opsional)
Dalam beberapa kasus, dokter dapat melakukan pemeriksaan tambahan. Caranya dengan pengujian kulit atau biopsi guna memastikan diagnosis atau mengidentifikasi kondisi yang mendasarinya.
Pengobatan Bruntusan
Terdapat beberapa metode pengobatan guna mengatasi bruntusan, di antaranya:
- Terapi laser. Prosedur ini efektif mengobati bruntusan akibat jerawat dan rosacea dengan cara menembakkan sinar dalam kekuatan tertentu.
- Chemical peeling. Perawatan ini menggunakan bahan kimia untuk membantu proses pengelupasan kulit.
- Ekstraksi. Prosedur bertujuan untuk mengeluarkan kotoran di dalam pori-pori kulit. Metode ini juga dapat dilakukan oleh pengidap milia.
Sementara langkah perawatan rumahan yang dapat dilakukan guna menunjang keberhasilan dari pengobatan, meliputi:
- Rutin bersihkan wajah setidaknya dua kali dalam sehari, sebelum dan setelah bangun tidur.
- Memilih sabun cuci muka yang sesuai dengan jenis kulit.
- Terapkan double cleansing guna memastikan wajah benar-benar bersih dari kotoran dan sisa makeup.
- Menggunakan pelembap wajah.
- Mengoleskan tabir surya sebelum bepergian.
- Melakukan eksfoliasi secara rutin.
Lantas, apakah bruntusan di pipi bisa hilang dengan sendirinya? Jawabannya, ya. Namun, prosesnya memakan waktu yang cenderung lama, yaitu selama beberapa minggu atau bulan.
Bagaimana cara menghilangkan bruntusan di pipi dengan cepat? Selain beberapa langkah di atas, kamu bisa menerapkan beberapa cara dalam artikel ini: 9 Cara Atasi Bruntusan di Wajah yang Bisa Dilakukan di Rumah
Komplikasi Bruntusan
Bruntusan adalah gangguan kulit yang lebih ringan ketimbang jerawat. Namun, masalah ini dapat memicu komplikasi jika tak tertangani dengan langkah yang tepat. Berikut beberapa komplikasi yang mungkin saja terjadi:
- Jerawat. Masalah ini ditandai dengan peradangan merah pada kulit dan bisa meninggalkan bekas luka.
- Bekas luka. Komplikasi ini bisa saja muncul jika kamu sering mengorek atau memencet bruntusan.
- Infeksi. Masalah ini terjadi akibat bakteri di tangan yang berpindah ke permukaan kulit dan masuk ke luka bruntusan.
- Efek samping pengobatan. Kemungkinan gangguan yang mungkin saja terjadi, yaitu kulit kering, iritasi, atau sensitivitas kulit.
Cara Mencegah Bruntusan
Ada berbagai upaya sederhana guna mencegah terbentuknya bruntusan, antara lain:
- Mengonsumsi makanan sehat yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, stroberi, dan brokoli.
- Mengonsumsi makanan sehat yang mengandung vitamin E, seperti alpukat, anggur, dan tomat.
- Menggunakan tabir surya guna mencegah efek samping dari paparan sinar UV.
- Membersihkan wajah secara rutin, setidaknya sebanyak 2 kali dalam sehari.
- Menggunakan pelembap guna menjaga keutuhan lapisan pelindung kulit (skin barrier).
- Menghindari konsumsi makanan berlemak dan berminyak.
- Kelola stres dengan baik, contohnya teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi.
- Jangan memencet bruntusan atau jerawat, karena dapat memperburuk peradangan dan menyebabkan bekas luka.
- Hindari menyentuh wajah dengan tangan kotor, karena bisa memindahkan kotoran dan bakteri ke kulit.
- Hindari produk perawatan kulit atau kosmetik yang berminyak, karena dapat menyumbat pori-pori dan memicu bruntusan.
Kamu juga bisa menggunakan beberapa bahan ini untuk membantu mencegah sekaligus menghilangkan bruntusan di pipi: Ini 11 Cara Menghilangkan Bruntusan di Wajah dengan Bahan Alami
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter jika mengalami gejala seperti:
- Muncul sangat cepat dan mengontaminasi sebagian besar wajah.
- Tidak kunjung membaik dan semakin menyebar.
- Mengeluarkan gatal, darah, atau menyebabkan rasa sakit.
Supaya lebih mudah, kamu bisa memanfaatkan fitur chat dengan dokter di aplikasi Halodoc. Dapatkan saran medis terbaik dari ahlinya dengan klik gambar ini: