Bronkitis
DAFTAR ISI
- Apa Itu Bronkitis?
- Penyebab Bronkitis
- Jenis Bronkitis
- Faktor Risiko Bronkitis
- Gejala Bronkitis
- Hubungi Dokter Ini untuk Mengobati Bronkitis
- Diagnosis Bronkitis
- Pengobatan Bronkitis
- Rekomendasi Obat Bronkitis
- Komplikasi Bronkitis
- Pencegahan Bronkitis
Apa Itu Bronkitis?
Bronkitis adalah peradangan atau iritasi yang terjadi pada saluran bronkus, yaitu pipa yang berfungsi sebagai penyalur udara dari bagian tenggorokan menuju ke organ paru-paru.
Pengidap bronkitis akan mengalami batuk yang mengganggu, karena tubuh secara alami berusaha mengeluarkan lendir. Masalah kesehatan ini bisa muncul dalam hitungan hari, minggu, atau bahkan bulan.
Bronkitis yang tidak ditangani dan memburuk bisa meningkatkan risiko terserang pneumonia dengan gejala seperti demam, nyeri pada dada, dan kesadaran menurun.
Penyebab Bronkitis
Bronkitis muncul karena terjadi peradangan pada bronkus. Hal ini mengakibatkan terjadinya penyempitan pada saluran napas dan penuh akan lendir.
Dahak atau lendir ini menumpuk sebagai bentuk respons dari imunitas tubuh saat menangkap zat infeksi maupun non-infeksi yang menyebabkan bronkitis.
Lama-kelamaan, lendir yang menumpuk pada bronkus akan menutup dan menyumbat saluran pernapasan.
Hal ini akan memicu munculnya sesak napas dan batuk sebagai respons tubuh pengidap untuk membantu mengeluarkan lendir.
Berikut ini penyebab bronkitis yang bersifat infeksius dan non infeksius:
- Virus. Ada beberapa virus yang menyebabkan bronkitis seperti Influenza (flu), Respiratory Syncytial Virus (RSV), Adenovirus, Rhinovirus (flu biasa), dan Coronavirus.
- Bakteri. Bakteri yang menyebabkan bronkitis meliputi Bordetella pertussis, Mycoplasma pneumonia, dan Chlamydia pneumonia.
- Polutan. Seperti paparan senyawa kimia berbahaya.
- Rokok. Baik mereka yang aktif merokok maupun perokok pasif.
Ketahui lebih lanjut, Segala Hal yang Perlu Diketahui Mengenai Bronkitis Asma
Jenis Bronkitis
Secara garis besar, ada dua jenis bronkitis, yaitu:
1. Bronkitis akut
Bronkitis akut biasanya terjadi karena infeksi yang menyerang bronkus. Adapun penyebab infeksi tersebut adalah virus yang sama yang menjadi penyebab infeksi saluran napas bagian atas (ISPA), salah satunya adalah Rhinovirus.
Nah, bronkitis akut akan muncul apabila ISPA tidak membaik dan justru menyebar ke bagian bronkus.
Bronkitis jenis ini biasanya akan berlangsung antara 10 hingga 14 hari. Akan tetapi, pengidap bronkitis akut dapat mengalami batuk sampai sekitar 3 minggu.
Jenis bronkitis ini juga bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih berisiko menyerang anak-anak dengan usia kurang dari 5 tahun.
Kebanyakan orang dengan kondisi bronkitis akut memerlukan pengobatan medis untuk mengatasinya.
2. Bronkitis kronis
Bronkitis kronis termasuk dalam penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK. Penyakit ini disebabkan oleh peradangan yang terjadi dalam waktu lama pada bronkus, akibat paparan asap rokok atau paparan senyawa kimia.
Hal ini bisa memicu munculnya reaksi peradangan yang diketahui dari adanya lendir pada bagian dinding bronkus.
Orang-orang yang merokok akan menunjukkan reaksi peradangan yang berkelanjutan. Kondisi ini mengakibatkan bronkus mengalami penyempitan sehingga akhirnya mengeras.
Jenis bronkitis ini lebih berisiko terjadi pada orang-orang dengan usia sekitar 40 tahun atau lebih. Sedangkan lama gejalanya bisa mencapai 3 bulan atau beberapa kali dalam jangka waktu 2 tahun.
Faktor Risiko Bronkitis
Ada beberapa kondisi yang meningkatkan risiko seseorang mengalami bronkitis, seperti:
- Menjadi perokok aktif maupun pasif.
- Berusia kurang dari 5 tahun atau 40 tahun ke atas.
- Tidak melakukan vaksin pneumonia dan flu.
- Terlalu sering terpapar zat yang berbahaya, seperti amonia, klorin, dan debu.
- Imunitas tubuh yang lemah, seperti pada pengidap kanker atau penyakit autoimun.
- Mengidap kondisi medis lainnya, seperti GERD.
- Mengidap asma, PPOK, atau kondisi pernapasan lainnya.
Ketahui juga, Inilah 5 Faktor Risiko Seseorang Bisa Terkena Bronkitis
Gejala Bronkitis
Gejala yang paling umum terjadi pada penderita bronkitis adalah batuk. Batuk yang dialami pengidap bronkitis dapat berupa batuk kering atau berdahak.
Pada batuk berdahak, dahak yang keluar bisa berwarna putih, kuning, atau hijau.
Selain batuk, penderita bronkitis juga dapat merasakan gejala lain, seperti:
- Tubuh demam dan menggigil.
- Pilek.
- Kelelahan atau fatigue.
- Sesak napas.
- Lemas.
- Sakit tenggorokan dan pusing.
- Terdengar bunyi saat bernapas.
- Nyeri pada dada saat batuk.
Gejala lain yang muncul selain batuk umumnya akan membaik dalam jangka waktu sekitar satu minggu.
Namun, batuk bisa tetap terjadi hingga beberapa minggu atau bahkan bulan.
Supaya terhindar dari risiko penyakit pernapasan, Catat, Ini 7 Cara Ampuh Menjaga Kesehatan di Tengah Polusi Udara.
Hubungi Dokter Ini untuk Mengobati Bronkitis
Kamu juga bisa segera menghubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc apabila kondisi bronkitis yang kamu alami tak kunjung membaik.
Nah, berikut ini terdapat beberapa rekomendasi dokter spesialis paru di Halodoc yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun.
Mereka juga memiliki penilaian yang baik dari pasien-pasien yang pernah mereka tangani sebelumnya:
- dr. Kornelis Aribowo Sp.P
- dr. Inet Fyndianne Mentariningrum Sp.P
- dr. Made Agustya Darma Putra Wesnawa Sp.P
- dr. Okto Mara Fandi Harahap M.Ked(Paru), Sp.P(K)
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.
Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Diagnosis Bronkitis
Diagnosis bronkitis diawali dengan menanyakan keluhan yang dirasakan, ada atau tidaknya faktor risiko, dan bagaimana riwayat kesehatan pengidap secara keseluruhan.
Setelah itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan pada bagian dada. Dokter akan mendengarkan suara dari paru-paru dengan menggunakan stetoskop.
Jika memang dibutuhkan, dokter akan menyarankan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan, seperti:
- Analisis gas darah, yang dilakukan guna mengetahui kadar oksigen di dalam darah.
- Pemeriksaan darah, guna mendeteksi tanda munculnya infeksi.
- Pemeriksaan fungsi paru-paru, guna mendeteksi adanya risiko asma maupun emfisema. Dokter akan meminta pengidap menghirup lalu menghembuskan napas melalui spirometer.
- Rontgen dada, untuk mengamati kondisi kesehatan paru-paru dan jantung.
- Tes dahak, guna membantu mengidentifikasi jenis bakteri yang menjadi penyebab bronkitis.
Pengobatan Bronkitis
Pengobatan bronkitis dilakukan bergantung pada seberapa parah masalah tersebut dan kondisi medis pengidap.
Jika bronkitis dalam kategori akut atau ringan, gejala biasanya akan membaik dengan sendirinya selama beberapa minggu.
Akan tetapi, dokter juga bisa meresepkan obat untuk membantu meringankan gejalanya, seperti:
- Obat untuk membantu meredakan nyeri dan demam, misalnya ibuprofen dan parasetamol.
- Obat untuk membantu meredakan batuk, misalnya ekspektoran dan antitusif.
Baca juga: 5 Cara Mengobati Bronkitis dari Rumah
Sementara itu, obat lain yang diresepkan oleh dokter pada bronkitis yang cukup berat, seperti:
- Obat antibiotik untuk menangani bronkitis yang muncul karena infeksi bakteri.
- Obat kortikosteroid untuk membantu meringankan gejala bronkitis yang mengalami perburukan lebih cepat, terlebih pada bronkitis kronis.
- Bronkodilator yang membantu meringankan sesak napas dengan cara melebarkan pipa pada saluran napas.
- Obat PPOK/asma sebagai pengobatan tambahan atau perawatan pernapasan pada kasus bronkitis kronis.
Pengidap juga bisa melakukan penanganan secara mandiri untuk membantu meringankan gejalanya, seperti berikut ini.
- Cukup istirahat.
- Minum air putih lebih banyak.
- Menghirup uap dari air hangat untuk membantu mengencerkan lendir pada saluran napas.
- Tidak merokok.
- Pakai masker ketika harus beraktivitas di luar rumah untuk mencegah paparan zat kimia.
Nah, jika kamu atau orang terdekat Mengidap Penyakit Bronkitis, Hubungi Dokter Ini Segera untuk mendapat pengobatan yang tepat.
Rekomendasi Obat Bronkitis
Ada beberapa obat yang direkomendasikan untuk mengatasi bronkitis, antara lain:
- Acetin 200 mg 10 Kapsul. Mengandung Acetylcysteine sebagai mukolitik pada infeksi saluran napas yang terjadi dengan adanya mukus atau lendir berlebih. Contohnya pada kondisi bronkitis, emfisema, dan bronkiektasis.
- Nytex Dry Syrup 150 ml. Mengandung N-acetylcystein 100 mg yang bisa membantu mengatasi bronkitis akut dan kronik, emfisema paru, mukovisidosis, dan bronkiektasis.
- Levofloxacin 500 mg 10 Tablet. Merupakan antibiotik yang memiliki spektrum luas, untuk mengatasi infeksi sinusitis maksilaris akut, eksaserbasi bakterial akut pada bronkitis kronis, infeksi saluran kemih kompleks.
- Cefixime 200 mg 10 Kapsul. Obat generik dengan kandungan cefixime 200 mg per tablet untuk mengatasi bronkitis akut dan kronis.
- Meptin 50 mcg 10 Tablet. Obat untuk meredakan berbagai gejala yang disebabkan gangguan obstruksi, atau sumbatan pernapasan pada asma bronkial, bronkitis kronis, dan emfisema paru.
Komplikasi Bronkitis
Komplikasi yang sering terjadi pada pengidap bronkitis adalah pneumonia, dengan gejala sebagai berikut:
- Tubuh berkeringat, menggigil, dan demam.
- Nyeri pada dada saat batuk atau bernapas.
- Sesak napas.
- Batuk dengan dahak.
- Tubuh kelelahan.
- Hilang selera makan.
- Mual, diare, dan muntah.
- Merasa linglung hingga mengalami penurunan kesadaran.
Apabila bronkitis berkembang pada tahap tersebut, komplikasi yang mungkin terjadi karena pneumonia termasuk:
- Bakteremia atau infeksi pada aliran darah.
- Abses paru.
- Empiema atau paru-paru bernanah.
- Efusi pleura atau bertumpuknya cairan di bagian dalam selaput paru.
- Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS).
Selain itu, jika kamu mengidap bronkitis disertai dengan masalah kesehatan lain seperti diabetes, gagal jantung, dan penyakit paru obstruktif kronik, maka hal ini dapat memicu perburukan kondisi.
Pencegahan Bronkitis
Beberapa cara yang dapat dilakukan guna mengurangi risiko terjadinya bronkitis, antara lain:
- Tidak merokok atau menghindari paparan asap rokok.
- Menghindari paparan polusi udara dan zat berbahaya dengan memakai masker.
- Cukup istirahat, terlebih bila terserang pilek, demam, dan batuk.
- Minum obat sesuai dengan saran dan resep dokter.
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
- Menggunakan pelembap udara untuk menghindari risiko iritasi pada paru-paru.
- Tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain.
- Mengonsumsi makanan sehat kaya nutrisi seperti buah dan sayur.
- Mencuci tangan dengan air dan sabun, setelah beraktivitas.
- Lakukan vaksin pneumonia dan flu.
Dapatkan produk kesehatanmu dengan mengeceknya di Toko Kesehatan Halodoc.
Tanpa perlu khawatir, semua produk yang ada dijamin 100% asli. Yuk, cek sekarang dengan klik gambar berikut:
Referensi:
National Health Services UK. Diakses pada 2024. Health A to Z. Bronchitis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Diseases & Conditions. Bronchitis.
Verywell Health. Diakses pada 2024. Symptoms of Bronchitis.
WebMD. Diakses pada 2024. Bronchitis.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Bronchitis.
Diakses pada 12 November 2024
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan