Braxidin
DAFTAR ISI
- Apa itu Braxidin?
- Manfaat Braxidin
- Perhatian Sebelum Menggunakan Braxidin
- Dosis Braxidin
- Cara Penggunaan Braxidin
- Efek Samping Braxidin
- Interaksi Braxidin dengan Obat Lain
- Kontraindikasi Braxidin
Apa Itu Braxidin?
Braxidin merupakan obat sediaan tablet yang masuk dalam golongan obat antikolinergik. Dalam tiap tabletnya mengandung chlordiazepoxide 5 mg, serta clidinium 2.5 mg.
Chlordiazepoxide merupakan obat benzodiazepine yang memberikan efek tenang, sehingga obat ini bisa meredakan stres dan cemas, yang muncul saat seseorang mengalami masalah pencernaan.
Sedangkan kandungan clidinium bekerja dengan cara melemaskan otot di lambung, usus, dan kandung kemih yang mengalami kram.
- Golongan: Obat antikolinergik.
- Kategori: Obat keras.
- Digunakan oleh: Dewasa di atas usia 18 tahun.
- Braxidin untuk ibu hamil: Tidak disarankan karena kandungan obat bisa memicu gangguan tumbuh kembang janin di dalam rahim.
- Braxidin untuk ibu menyusui: Tidak disarankan karena kandungan chlordiazepoxide dan clidinium berisiko menghambat produksi ASI, serta menimbulkan efek samping pada bayi yang sedang menyusu.
- Bentuk obat: Tablet.
Manfaat Braxidin
Berikut ini manfaat dan kegunaan obat braxidin:
- Sebagai terapi gangguan saraf otonom dan somatik, yang biasanya disebabkan karena kecemasan.
- Membantu mengatasi masalah di sistem pencernaan, seperti tukak lambung dan tukak usus dua belas jari.
- Membantu mengatasi iritasi dan kejang usus, diare, dan dismenore.
- Membantu mengatasi kondisi irritable bowel syndrome.
Perhatian Sebelum Menggunakan Braxidin
Penggunaan obat apapun jenisnya, tentu harus menggunakan aturan. Ini penting untuk diperhatikan, agar obat bekerja efektif di dalam tubuh, serta tidak menimbulkan efek samping.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan braxidin, yaitu:
- Informasikan ke dokter apabila kamu memiliki riwayat alergi terhadap kandungan obat tertentu.
- Informasikan ke dokter jika kamu mengidap glaukoma, pembesaran kelenjar prostat, obstruksi usus, hernia hiatus, gagal ginjal, penyakit paru-paru, hipertensi, penyakit jantung, hipertiroidisme, penyakit liver, pendarahan, serta sulit buang air kecil.
- Informasikan ke dokter jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan, termasuk obat resep, non resep, obat herbal, atau suplemen.
- Informasikan ke dokter, jika kamu merupakan perokok aktif atau pecandu alkohol.
- Informasikan ke dokter jika kamu sedang hamil, menyusui, atau sedang menjalani program hamil.
Dosis Braxidin
Pemberian obat braxidin sebaiknya dengan resep dokter atau berdasarkan rekomendasi medis. Namun sebagai dosis umum, braxidin biasanya diberikan sebanyak:
- Dewasa di atas usia 18 tahun: 3-4 tablet per hari.
- Lansia: 1-2 tablet per hari.
Dosis ini bisa ditingkatkan di kemudian hari, tergantung dari kondisi kesehatan seseorang. Selain itu, peningkatan atau pengurangan dosis hanya bisa dilakukan berdasarkan saran medis.
Cara Penggunaan Braxidin
Agar obat bekerja secara efektif, perhatikan cara penggunaan braxidin berikut ini:
- Obat sebaiknya diberikan saat perut kosong, bisa sebelum makan atau menjelang tidur malam.
- Minum obat sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan oleh dokter.
- Minum braxidin dengan bantuan segelas air putih, untuk menghindari risiko iritasi pada tenggorokan.
- Jika lupa mengonsumsi obat, sebaiknya jangan langsung meminumnya. Minumlah jika jadwal minum obat berikutnya tiba. Hindari menggandakan obat, karena bisa menyebabkan timbulnya efek samping atau overdosis.
- Simpan obat di tempat yang aman, jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan, serta pastikan suhu ruangan tidak panas atau lembap.
Efek Samping Braxidin
Perlu diketahui bahwa, mengonsumsi braxidin bisa memicu efek samping pada tubuh. Umumnya efek samping yang muncul berupa mulut kering, kantuk, mual, pusing, tubuh terasa lelah, perut kembung, serta konstipasi.
Interaksi Braxidin dengan Obat Lain
Penggunaan braxidin dengan obat lainnya bisa memicu terjadinya interaksi obat di dalam tubuh. Untuk mencegah terjadinya interaksi obat, hindari mengonsumsi obat-obatan di bawah ini:
- Obat golongan opioid seperti codeine dan oxycodone, bisa menyebabkan gangguan napas yang fatal, hingga membuat seseorang tidak sadarkan diri.
- Obat furosemide, memicu terjadinya pusing berat dan pingsan.
- Obat cimetidine, meningkatkan rasa tidak nyaman di tubuh.
- Obat promethazine, memicu kantuk, sulit konsentrasi, hingga perasaan linglung.
Kontraindikasi Braxidin
Hindari penggunaan braxidin jika kamu memiliki alergi terhadap obat ini, atau salah satu dari kandungan chlordiazepoxide dan clidinium. Selain itu, obat ini juga tidak disarankan digunakan oleh pengidap glaukoma dan hipertrofi prostat.
Jika kamu berencana menggunakan obat braxidin, sebaiknya lakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui dosis dan aturan pakai yang tepat. Tujuannya agar terhindar dari efek samping obat braxidin terhadap tubuh.
Selain itu, apabila kamu membutuhkan obat dengan kandungan braxidin dan suplemen lainnya, jangan ragu untuk membelinya di Toko Kesehatan Halodoc.
Referensi:
Drugs. Diakses 2024. Chlordiazepoxide and Clidinium Capsules.
MIMS Indonesia. Diakses 2024. Braxidin.
Mayo Clinic. Diakses 2024. Chlordiazepoxide and Clidinium.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan