Bidai Tulang Kering
Pengertian Bidai Tulang Kering
Bidai tulang kering mengacu pada rasa sakit di sepanjang tulang kering (tibia), yaitu tulang besar di bagian depan kaki bagian bawah. Kondisi ini rentan terjadi pada para pelari, penari, dan anggota militer.
Dalam dunia medis, bidai tulang kering dikenal sebagai sindrom stres tibialis medial. Hal ini kerap terjadi pada atlet yang sedang meningkatkan latihan.
Peningkatan aktivitas latihan dapat membuat otot, tendon, dan jaringan tulang bekerja terlalu keras sehingga memicu nyeri.
Faktor Risiko Bidai Tulang Kering
Ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang rentan mengalami kondisi ini, yaitu:
- Memiliki permukaan kaki yang datar atau terlalu melengkung ke dalam.
- Mempunyai otot betis yang kencang.
- Memiliki jaringan penghubung otot betis ke tulang tumit (tendon achilles) yang kencang.
- Mempunyai pergelangan kaki yang lemah.
- Kelebihan berat badan.
- Memakai sepatu olahraga yang tidak tepat.
- Mengikuti latihan militer.
- Merokok.
- Berolahraga di permukaan yang tidak rata.
- Melakukan gerakan olahraga yang tiba-tiba.
Selain faktor di atas, benarkah Obesitas Tingkatkan Risiko Terkena Penyakit Bidai Tulang Kering?
Penyebab Bidai Tulang Kering
Penyebab bidai tulang kering sering berkaitan dengan aktivitas berulang yang menyebabkan tekanan pada tulang kering dan jaringan ikat yang menempelkan otot ke tulang.
Tekanan ini bisa memicu peradangan jaringan ikat yang melapisi tibia (periostitis).
Overpronasi kaki dan pergelangan kaki juga bisa menjadi penyebab bidai tulang kering. Kondisi ini terjadi ketika kaki terus bergerak ke bawah dan menuju pusat tubuh.
Perubahan posisi ini menempatkan lebih banyak lengkungan kaki saat menapak ke permukaan. Tumpuannya menjadi lebih berat di bagian dalam kaki (medial) daripada tepi luar kaki (lateral).
Gerakan abnormal ini menyebabkan otot lebih cepat lelah dan dapat memberikan tekanan tambahan pada tulang kering.
Gejala Bidai Tulang Kering
Saat mengalami kondisi ini, gejala yang akan paling terasa adalah nyeri di sepanjang tulang kering yang terletak di bagian kaki bawah.
Nyeri akan paling terasa di bagian dalam dan umumnya membuat kaki terlihat bengkak.
Tingkat keparahan rasa sakit dapat bervariasi. Ada yang nyerinya terasa saat sedang melakukan aktivitas, ada yang sebelum beraktivitas, dan ada yang sesudah aktivitas.
Bahkan pada kasus tertentu, rasa nyeri tidak terasa saat melakukan aktivitas.
Selain hal-hal tersebut, gejala bidai tulang kering lainnya dapat berupa:
- Timbul rasa nyeri pada kedua tulang kering.
- Nyeri akan bertambah parah ketika menaiki tangga.
- Mengalami pembengkakan ringan di sekitar tibia.
- Timbul rasa nyeri dalam tulang kering. Mulanya nyeri ini dapat hilang setelah berhenti berolahraga, tapi akan timbul lagi hingga mengakibatkan patah tulang karena tekanan pada tungkai.
- Tungkai bagian bawah sedikit bengkak.
Tingkat keparahan terjadi saat pengidapnya tidak sanggung melakukan aktivitas apa pun karena rasa nyeri yang dirasakan.
Ketahui Pertolongan Pertama yang Tepat Saat Cedera Tulang Kering.
Diangnosis Bidai Tulang Kering
Pada umumnya, kondisi ini didiagnosis oleh dokter spesialis ortopedi. Begini prosesnya:
1. Memeriksa riwayat kesehatan
Dokter akan menanyakan seputar riwayat kesehatan kamu secara menyeluruh.
Mereka akan bertanya tentang gejala yang apa yang kamu alami dan sudah berapa lama kamu mengalaminya.
Dokter juga akan bertanya seputar aktivitas fisik yang kamu lakukan, serta riwayat cedera atau masalah kaki sebelumnya.
2. Pemeriksaan fisik
Selanjutnya, dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik pada kaki dan tulang kering.
Tahap ini termasuk memeriksa area yang sakit, mengukur tekanan pada tulang kering, dan memeriksa postur tubuh.
Pemeriksaan ini dapat membantu dokter menentukan apakah ada tanda-tanda peradangan atau cedera.
3. Tes pencitraan
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merujuk kamu untuk menjalani tes pencitraan seperti X-ray atau MRI.
Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi perubahan struktural pada tulang atau jaringan lunak di sekitarnya.
4. Tes tambahan
Dokter dapat melakukan tes tambahan seperti tes darah untuk memeriksa tingkat inflamasi atau gangguan medis lain yang dapat menjadi penyebab nyeri tulang kering.
5. Diagnosis banding
Dokter mungkin juga melakukan diagnosis banding, yaitu membandingkan gejala yang kamu rasakan dengan gejala kondisi lain yang mungkin mirip.
Misalnya, seperti stres fraktur, sindrom shin splint, peradangan otot, atau gejala kanker tulang. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi penyebab kondisi ini.
Komplikasi Bidai Tulang Kering
Bidai tulang kering adalah kondisi yang dapat memburuk dari waktu ke waktu.
Jika tidak segera tertangani, kondisi ini dapat menyebabkan kondisi berikut:
- Nyeri yang semakin intens sampai mati rasa
- Ketidakseimbangan saat berjalan
- Perubahan kulit kaki seperti kapalan, lecet dan luka terbuka
- Memengaruhi kualitas hidup
Komplikasi yang perlu kamu waspadai akibat bidai tulang kering adalah tibial stress fracture, atau patahnya tulang tibial.
Pengobatan Bidai Tulang Kering
Pada umumnya, bidai tulang kering bisa mereda dengan istirahat dan perawatan sederhana.
Perawatan sederhana yang bisa kamu lakukan antara lain:
- Kompres es yang dibungkus handuk di daerah yang terkena selama 15 menit setiap beberapa jam sampai gejala mereda.
- Konsumsi obat-obatan seperti ibuprofen, acetaminophen, dan naproxen sodium untuk meringankan rasa sakit.
- Regangkan otot tendon achiles dengan lembut.
- Hindari aktivitas berat atau olahraga yang bisa membuat tekanan pada tulang kering. Istirahat ini setidaknya harus kamu lakukan selama dua minggu. Kamu bisa mengganti olahraga selama beristirahat bisa melakukan yoga atau berenang.
Setelah rasa sakit mereda, kamu bisa olahraga kembali, tetapi tingkatkan secara bertahap untuk mencegah kekambuhan.
Jika rasa sakit berlanjut, sebaiknya hentikan aktivitas dan temui dokter atau ahli terapi fisik untuk mendapat pengobatan yang lebih baik.
Pencegahan Bidai Tulang Kering
Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum berolahraga supaya tidak mengalami bidai tulang kering, seperti:
1. Analisis gerakan
Sebelum melakukan olahraga tertentu, analisis pola gerakannya terlebih dahulu.
Dengan demikian, kamu bisa melakukan pencegahan terjadinya bidai tulang kering akibat keliru atau kurang tepat saat melakukan gerakan olahraga tertentu.
2. Hindari berlebihan
Terlalu banyak berlari atau aktivitas yang dilakukan terlalu lama dengan intensitas yang terlalu tinggi dapat membebani tulang kering.
Aktivitas fisik yang berlebihan, terutama jika tidak disertai dengan istirahat yang cukup dan perawatan yang baik, dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada tulang kering dan menyebabkan cedera.
3. Pilih sepatu yang tepat
Gunakan sepatu yang tepat saat berolahraga. Misalnya, bila kamu seorang pelari, ganti sepatu setiap 560-800 kilometer.
Sepatu olahraga yang dirancang khusus untuk jenis aktivitas tertentu seringkali dilengkapi dengan sistem dukungan dan stabilitas yang sesuai untuk aktivitas tersebut.
4. Pertimbangkan dukungan lengkungan
Penyangga lengkung dapat membantu mencegah rasa sakit akibat kondisi ini, terutama jika kamu memiliki lengkung yang rata.
Penyangga lengkung membantu mendistribusikan berat tubuh dengan lebih merata dan mengurangi tekanan berlebih pada tulang kering saat berjalan atau berlari.
5. Pertimbangkan sol penyerap guncangan
Pemakaian sol ini dapat mengurangi risiko bidai tulang kering dan mencegah kekambuhan.
Ini membantu mengurangi tekanan berlebih pada tulang kering dan persendian kaki, yang dapat terjadi saat berjalan atau berlari di permukaan yang keras atau tidak rata.
6. Olahraga berselang-seling
Mengganti olahraga dengan yang tidak terlalu berdampak pada tulang kering, seperti berenang, berjalan kaki, atau bersepeda secara selang-seling mungkin dapat mencegah bidai tulang kering.
Namun, selalu untuk memulai aktivitas baru secara perlahan. Tingkatkan waktu dan intensitas secara bertahap.
7. Tambahkan latihan kekuatan
Latihan untuk memperkuat dan menstabilkan kaki, pergelangan kaki, pinggul, dan inti dapat membantu mempersiapkan kaki untuk menghadapi olahraga berdampak tinggi.
Kapan Harus ke Dokter?
Temui dokter apabila mengalami tanda-tanda di atas. Jika kamu punya pertanyaan lain tentang kondisi ini, kamu bisa menghubungi dokter spesialis ortopedi di Halodoc.✔️