Bibir Sumbing
DAFTAR ISI
- Apa Itu Bibir Sumbing?
- Penyebab Bibir Sumbing
- Faktor Risiko Bibir Sumbing
- Gejala Bibir Sumbing
- Hubungi Dokter Ini Jika Anak Mengalami Bibir Sumbing
- Diagnosis Bibir Sumbing
- Pengobatan Bibir Sumbing
- Komplikasi Bibir Sumbing
- Pencegahan Bibir Sumbing
- Biaya Operasi Bibir Sumbing
Apa Itu Bibir Sumbing?
Bibir sumbing dan langit-langit mulut yang sumbing adalah bukaan atau belahan yang terjadi pada bibir bagian atas, langit-langit mulut, atau keduanya.
Kondisi ini terjadi ketika struktur wajah yang berkembang pada bayi di dalam rahim tidak menutup sepenuhnya.
Selain itu, kondisi ini adalah salah satu cacat lahir yang paling umum terjadi. Kelainan ini paling sering terjadi sebagai cacat lahir yang terisolasi, tetapi juga terkait dengan banyak kondisi atau sindrom genetik yang diturunkan.
Penyebab Bibir Sumbing
Kondisi ini terjadi ketika jaringan di wajah dan mulut bayi tidak menyatu dengan baik. Biasanya, jaringan yang membentuk bibir dan langit-langit menyatu bersama pada bulan kedua dan ketiga kehamilan.
Namun, pada bayi dengan kondisi ini, penyatuan tidak terjadi atau hanya terjadi sebagian, sehingga membentuk celah.
Para ahli meyakini, sebagian besar kasus bibir dan langit-langit mulut sumbing terjadi akibat interaksi yang terjadi antara faktor genetik dan lingkungan.
Sementara itu, penyebab pasti kelainan ini pada bayi tidak ada yang mengetahuinya dengan pasti.
Ibu atau ayah dapat mewariskan gen yang menyebabkan kondisi ini, baik sendiri atau sebagai bagian dari sindrom genetik yang mencakup bibir sumbing, atau langit-langit mulut sumbing sebagai salah satu tandanya.
Pada beberapa kasus, bayi mewarisi gen yang membuat mereka lebih mungkin mengembangkan sumbing yang juga bersamaan dengan faktor lingkungan lainnya.
Faktor Risiko Bibir Sumbing
Beberapa faktor dapat meningkatkan kemungkinan bayi mengalami cacat lahir ini, termasuk:
- Riwayat kesehatan keluarga. Orang yang memiliki kondisi ini berisiko mewariskannya pada keturunannya.
- Paparan zat tertentu selama kehamilan. Kondisi ini lebih mungkin terjadi pada wanita hamil yang merokok, minum alkohol, atau minum obat tertentu.
- Memiliki diabetes. Wanita yang didiagnosis mengidap diabetes sebelum kehamilan, lebih berisiko memiliki bayi dengan kondisi ini.
- Obesitas selama kehamilan. Bayi yang lahir dari ibu yang mengalami kegemukan, mungkin memiliki peningkatan risiko bibir dan langit-langit mulut sumbing.
Bayi dengan jenis kelamin laki-laki lebih cenderung memiliki kondisi ini dengan atau tanpa langit-langit mulut sumbing.
Sementara itu, langit-langit sumbing tanpa bibir sumbing lebih sering terjadi pada perempuan.
Gejala Bibir Sumbing
Biasanya, adanya celah di bibir atau langit-langit dapat kamu ketahui segera setelah bayi lahir. Kondisi ini dapat muncul dalam bentuk:
- Perpecahan di bibir dan langit-langit mulut yang memengaruhi satu atau kedua sisi wajah.
- Perpecahan di bibir yang hanya terlihat sebagai lekukan kecil di bibir, atau memanjang dari bibir melalui gusi bagian atas dan langit-langit ke bagian bawah hidung.
- Adanya belahan pada bagian langit-langit mulut yang tidak mempengaruhi penampilan wajah
Lebih jarang terjadi, celah hanya muncul pada otot-otot langit-langit lunak (langit-langit mulut sumbing submukosa), yang berada di bagian belakang mulut dan tertutup oleh lapisan mulut.
Jenis celah ini sering tidak ada yang mengetahuinya saat lahir dan mungkin tidak terdiagnosis sampai nanti ketika muncul gejala.
Adapun gejala langit-langit mulut sumbing submukosa termasuk:
- Kesulitan memberi makan.
- Kesulitan menelan dengan potensi cairan atau makanan keluar dari hidung.
- Infeksi telinga kronis
Hubungi Dokter Ini Jika Anak Mengalami Bibir Sumbing
Bibir dan langit-langit mulut sumbing biasanya terlihat saat lahir, dan dokter mungkin mulai mengoordinasikan perawatan pada waktu yang bersamaan.
Jika bayi memiliki tanda dan gejala langit-langit mulut sumbing submukosa, buatlah janji dengan dokter anak sesegera mungkin.
Berikut ini terdapat beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
Itulah berbagai daftar dokter spesialis bedah yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan solusi penanganan ambeien yang tepat.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Bibir Sumbing
Sebagian besar kasus bibir dan langit-langit mulut sumbing langsung dokter ketahui saat lahir dan tidak memerlukan tes khusus untuk diagnosis.
Namun, seiring waktu kelainan ini dapat terlihat pada USG sebelum bayi lahir.
Inilah mengapa, rutin memeriksakan kehamilan dengan USG jadi hal penting untuk dilakukan.
Kondisi ini dapat kamu deteksi dengan USG yang bisa kamu mulai sekitar minggu ke-13 kehamilan.
Saat janin terus berkembang, mungkin lebih mudah untuk mendiagnosis kelainan lahir ini secara akurat.
Jika USG prenatal menunjukkan adanya celah, dokter dapat menawarkan prosedur untuk mengambil sampel cairan ketuban dari rahim atau amniosentesis.
Pemeriksaan ini dapat menunjukkan bahwa janin telah mewarisi sindrom genetik yang mengakibatkan cacat lahir lainnya.
Selain itu, Inilah 4 Cacat Lahir yang Bisa Terjadi pada Si Kecil.
Pengobatan Bibir Sumbing
Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kemampuan anak untuk makan, berbicara, dan mendengar secara normal dan memiliki penampilan wajah yang normal.
Perawatan anak dengan kondisi ini sering kali melibatkan banyak dokter. Mulai dari dokter bedah plastik, bedah mulut, dokter THT, dokter anak, dokter gigi anak, hingga terapis wicara dan konselor genetik.
Perawatan melibatkan prosedur pembedahan untuk memperbaiki kelainan dan terapi untuk membantu mengatasi kondisi lainnya.
Untuk pengobatan yang lebih maksimal dan tepat sesuai dengan kondisi yang dialami, kamu bisa menghubungi dokter. Nah, Ini Dokter yang Bisa Bantu Pengobatan Bibir Sumbing.
Operasi
Pembedahan untuk memperbaiki bibir dan langit-langit mulut sumbing akan berdasarkan pada kondisi anak secara keseluruhan.
Setelah perbaikan awal, dokter dapat merekomendasikan operasi lanjutan.
Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan berbicara atau memperbaiki penampilan bibir dan hidung,
Operasi biasanya akan kamu lakukan dalam urutan berikut ini:
- Perbaikan bibir — dalam usia 3 hingga 6 bulan pertama.
- Perbaikan langit-langit sumbing — pada usia 12 bulan atau lebih awal jika memungkinkan.
- Operasi lanjutan — antara usia 2 tahun dan akhir tahun remaja.
Pada tahap pertama operasi, dokter akan membuat sayatan di kedua sisi celah dan melipat jaringan yang kemudian dijahit untuk menyatukannya.
Tahap kedua operasi akan dilakukan pada langit-langit sumbing, bertujuan untuk menutup celah, memperbaiki langit-langit mulut, mencegah penumpukan cairan di telinga tengah, serta membantu perkembangan gigi dan tulang wajah.
Pada tahap kedua operasi, dokter akan membuat sayatan di kedua sisi celah, menata ulang posisi jaringan dan otot langit-langit mulut, kemudian menjahitnya. Operasi untuk langit-langit sumbing ini dapat dilakukan saat bayi berusia antara 6 hingga 18 bulan.
Operasi lanjutan untuk langit-langit sumbing bisa dilakukan ketika anak berusia 8 hingga 12 tahun. Nah, operasi ini melibatkan pencangkokan tulang untuk memperkuat struktur rahang atas dan mendukung artikulasi bicara.
Untuk anak dengan bibir sumbing yang juga mengalami masalah pada telinga, dokter akan melakukan operasi ketiga berupa pemasangan tabung telinga, yang bisa dilakukan saat bayi berusia 6 bulan. Tujuan operasi ini adalah untuk mencegah penumpukan cairan di telinga tengah.
Operasi tambahan untuk memperbaiki penampilan mulut, bibir, dan hidung akan dilakukan saat anak menginjak usia remaja hingga dewasa.
Setelah semua tahap operasi selesai, dokter akan melakukan pemantauan dan perawatan lanjutan hingga anak berusia 21 tahun atau sampai pertumbuhan berhenti.
Secara umum, berikut penjelasan tahapannya secara lebih mendetail:
1. Perbaikan bibir sumbing
Guna menutup pemisahan atau celah di bibir, ahli bedah akan membuat sayatan di kedua sisi celah dan membuat lipatan jaringan. Lipatan kemudian dijahit menjadi satu, termasuk otot bibir.
Operasi yang bertujuan memperbaiki bibir ini akan menghasilkan tampilan, struktur dan fungsi bibir yang lebih normal.
Selain itu, perbaikan atau pembedahan hidung fase awal biasanya dilakukan pada waktu yang bersamaan jika memang diperlukan.
2. Perbaikan pada celah langit-langit
Berbagai prosedur dapat digunakan untuk menutup pemisahan dan membangun kembali atap mulut (langit-langit keras dan lunak), bergantung pada kondisi anak.
Dokter bedah akan membuat sayatan di kedua sisi celah dan memposisikan ulang jaringan dan otot.
Selanjutnya, bagian yang diperbaiki akan dijahit tertutup.
3. Operasi tabung telinga
Sementara itu, pada anak-anak dengan langit-langit mulut sumbing, tabung telinga dapat dipasang untuk mengurangi risiko cairan telinga kronis, yang dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pendengaran.
Operasi tabung telinga dilakukan dengan menempatkan tabung kecil berbentuk silinder atau cone di gendang telinga.
Tujuannya untuk membuat lubang sehingga mencegah terjadinya penumpukan cairan.
4. Pembedahan untuk rekonstruksi penampilan
Operasi tambahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki penampilan pada mulut, bibir dan hidung anak dengan bibir dan langit-langit sumbing.
Pembedahan dapat secara signifikan meningkatkan penampilan, kualitas hidup, dan kemampuan anak untuk makan, bernapas, dan berbicara.
Namun, waspada kemungkinan terjadinya risiko saat operasi termasuk perdarahan, infeksi, penyembuhan yang buruk, pelebaran atau peninggian bekas luka, dan kerusakan sementara atau permanen pada saraf, pembuluh darah atau struktur lainnya.
Selain itu, kamu juga perlu tahu berbagai informasi tentang Operasi Bibir Sumbing pada Anak.
Komplikasi Bibir Sumbing
Anak-anak dengan bibir sumbing dengan maupun tanpa langit-langit sumbing memiliki risiko untuk mengalami satu atau beberapa komplikasi berikut, bergantung pada tingkat keparahan celah yang terbentuk:
- Kesulitan makan. Sebagian besar bayi dengan bibir sumbing dapat menyusui, sedangkan bayi dengan langit-langit mulut sumbing dapat mengalami kesulitan saat menyusu.
- Infeksi telinga dan gangguan pendengaran. Bayi dengan bibir sumbing dan langit-langit sumbing sangat berisiko terkena infeksi telinga tengah dan gangguan pendengaran.
- Masalah gigi. Jika celah meluas hingga melalui gusi bagian atas, perkembangan gigi bisa terpengaruh.
- Kesulitan bicara. Oleh karena langit-langit mulut digunakan dalam membentuk suara, maka perkembangan bicara secara normal dapat dipengaruhi oleh langit-langit sumbing. Anak mungkin akan bersuara sengau.
- Tantangan mengatasi kondisi medis. Anak-anak dengan bibir sumbing maupun langit-langit sumbing dapat menghadapi masalah sosial, emosional dan perilaku. Sebab mereka memiliki perbedaan penampilan dan stres saat menjalani perawatan medis intensif.
Pencegahan Bibir Sumbing
Setelah memiliki bayi dengan kondisi bibir maupun langit-langit mulut sumbing, wajar jika orang tua merasa khawatir tentang kemungkinan memiliki anak lagi dengan kondisi yang sama.
Meski banyak kasus bibir dan langit-langit mulut sumbing tidak dapat dicegah.
Pertimbangkan langkah-langkah ini untuk lebih memahami tentang kondisi tersebut dan menurunkan risiko:
- Pertimbangkan konseling genetik. Jika ibu memiliki riwayat keluarga dengan bibir dan langit-langit mulut sumbing, beri tahukan pada dokter sebelum memutuskan untuk hamil. Dokter mungkin akan merujuk ke konselor genetik yang dapat membantu menentukan risiko apakah ibu akan memiliki anak dengan bibir dan langit-langit mulut sumbing.
- Minum vitamin prenatal. Jika ibu berencana untuk segera hamil, tanyakan kepada dokter apakah harus mengonsumsi vitamin prenatal.
- Hindari merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi minuman beralkohol atau merokok selama kehamilan akan meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan cacat lahir.
Biaya Operasi Bibir Sumbing
Besarnya biaya operasi akan berbeda-beda, tergantung tempat dan fasilitas kesehatan yang kamu pilih.
Sebagai patokan, kisaran biaya terendah yaitu sekitar Rp4.905.000.
Namun, kisaran tersebut bisa berubah sewaktu-waktu. Selain itu, banyak yang menyarankan untuk mempersiapkan dana lebih untuk kebutuhan tambahan yang tidak terduga.
Setidaknya 20 hingga 30 persen dari biaya yang diperkirakan.