Betahistine

DAFTAR ISI
- Apa Itu Betahistine?
- Peringatan Sebelum Menggunakan Betahistine
- Riset Mengenai Obat Betahistine
- Dosis Betahistine
- Cara Penggunaan Betahistine
- Efek Samping Betahistine
- Interaksi Betahistine
- Kontraindikasi Betahistine
Betahistine obat apa? Betahistine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi masalah vertigo, gangguan pendengaran, dan tinnitus yang terkait dengan penyakit Meniere.
Obat ini bekerja dengan cara menurunkan tekanan dan meningkatkan sirkulasi darah di telinga. Alhasil, gejala-gejala penyakit meniere yang disebabkan oleh peningkatan tekanan di area telinga bagian dalam dapat mereda.
Betahistine termasuk obat keras, sehingga penggunaannya harus sesuai dengan saran dan resep dokter.
Merek Dagang Betahistine: Betahistine 6 mg 10 Tablet, Betahistine 24 mg 10 Tablet, Betaserc 24 mg 20 Tablet, Histigo 6 mg 10 Kaplet, Mertigo 6 mg 10 Tablet, danMerislon 12 mg 10 Tablet.
Apa Itu Betahistine?
- Golongan: H₁-receptor antagonist lemah dan H₃-receptor antagonist kuat.
- Kategori: Obat resep
- Manfaat Betahistine: Mengatasi vertigo akibat penyakit Ménière, termasuk pusing, tinnitus (denging di telinga), dan kehilangan pendengaran sementara.
- Digunakan oleh: Dewasa, sesuai anjuran dokter.
- Betahistine untuk ibu hamil: Penggunaan harus dikonsultasikan dengan dokter, karena belum ada cukup data mengenai keamanannya selama kehamilan.
- Betahistine untuk ibu menyusui: Sebaiknya digunakan dengan hati-hati dan atas rekomendasi dokter, karena belum diketahui apakah obat ini dapat masuk ke dalam ASI.
- Bentuk obat: Tablet dan cairan oral.
Peringatan Sebelum Menggunakan Betahistine
Perhatikan beberapa hal berikut ini sebelum mengonsumsi Betahistine:
- Beritahu dokter atau apoteker jika kamu memiliki alergi terhadap betahistine atau bahan lain yang ada dalam obat ini.
- Sebelum menggunakan betahistine, beritahu dokter jika kamu memiliki gangguan pernapasan seperti asma atau PPOK, pheochromocytoma atau tumor pada kelenjar adrenal, dan mengalami tukak lambung atau usus.
- Obat ini bisa menyebabkan kantuk, sehingga kamu perlu menghindari mengemudi, menggunakan mesin, atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan sampai kamu yakin aman untuk melakukannya.
- Kurangi minuman beralkohol dan bicarakan dengan dokter jika kamu menggunakan ganja (marijuana).
- Betahistine hanya boleh digunakan selama kehamilan jika benar-benar diperlukan. Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Yuk, Kenali Penyebab dan Pengobatan Vertigo.
Riset Mengenai Obat Betahistine
Betahistine adalah obat yang bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke telinga bagian dalam, sehingga membantu mengurangi gejala vertigo.
Sebuah penelitian berjudul Betahistine for Symptoms of Vertigo (2016) yang diterbitkan oleh Cochrane Library meneliti efektivitas betahistine dalam mengatasi vertigo akibat berbagai penyebab.
Penelitian ini melibatkan 17 studi dengan total 1.025 peserta. Hasilnya menunjukkan bahwa, betahistine memiliki efek positif dalam meredakan gejala vertigo.
Selain itu, studi tersebut menyebutkan bahwa betahistine umumnya dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien dan memiliki risiko efek samping yang rendah.
Makanan yang Perlu Dihindari Ketika Mengonsumsi Betahistine
1. Alkohol.
2. Makanan tinggi garam.
3. Makanan berat atau berlemak.
Dosis Betahistine
Betahistine golongan apa? Betahistine termasuk obat keras sehingga pemakaiannya harus di bawah pengawasan medis.
Betahistine dosisnya bervariasi, dokter umumnya akan menyesuaikan dosis dan durasi penggunaan betahistine berdasarkan kondisi tubuhmu.
Umumnya, dosis betahistine untuk orang dewasa yang diresepkan dokter adalah:
Sebagai betahistine hydrochloride:
- Dosis awal: 8–16 mg, tiga kali sehari atau 24 mg, dua kali sehari.
- Dosis pemeliharaan: 24–48 mg per hari.
- Dosis maksimal: 48 mg per hari.
Sebagai betahistine mesilate:
- Dosis harian: 6–12 mg, tiga kali sehari.
Selain Betahistine, Ini 7 Rekomendasi Obat Vertigo yang Ampuh dan Mudah Ditemukan.
Cara Penggunaan Betahistine
Agar obat betahistine dapat berfungsi dengan maksimal, penting untuk memperhatikan cara penggunaannya berikut ini:
- Baca instruksi pada kemasan obat dan ikuti arahan dokter sebelum menggunakan betahistine.
- Betahistine dapat diminum dengan atau tanpa makanan, dan sebaiknya dikonsumsi pada jam yang sama setiap hari.
- Telan tablet betahistine dengan air putih.
- Jangan ubah dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter dan jangan menghentikan obat tanpa persetujuan dokter. Dokter akan memberi tahu kapan dosis bisa dikurangi.
- Jika lupa minum obat, segera konsumsi jika jarak dengan dosis berikutnya lebih dari 2 jam. Jika kurang dari 2 jam, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis berikutnya.
- Simpan betahistine di tempat yang sejuk dan kering, jauh dari panas serta jangkauan anak-anak.
Efek Samping Betahistine
Seperti obat lainnya, betahistine juga memiliki efek samping, terutama jika digunakan tanpa mengikuti saran medis. Berikut ini efek samping dari betahistine:
- Gangguan pencernaan.
- Mual.
- Sakit kepala.
- Kantuk berlebih.
- Nyeri ulu hati.
- Asam lambung kambuh.
Reaksi alergi parah terhadap obat ini sangat jarang terjadi. Namun, segera cari bantuan medis jika kamu mengalami gejala reaksi alergi serius seperti:
- Ruam kulit.
- Gatal atau bengkak (terutama pada wajah, lidah, atau tenggorokan).
- Pusing parah.
- Kesulitan bernapas.
Jika mengalami vertigo, ketahui Pertolongan Pertama untuk Meredakan Vertigo.
Interaksi Betahistine
Mengonsumsi obat-obatan lain dapat mempengaruhi cara kerja betahistine.
Penggunaan betahistine bersama dengan obat tertentu dapat menyebabkan berbagai interaksi, seperti:
- Mengonsumsi betahistine bersama obat golongan MAOIs, seperti selegiline, isocarboxazid, dan phenelzine, bisa meningkatkan risiko efek samping.
- Obat asma golongan beta 2 agonis, seperti salbutamol dan salmeterol, bisa menjadi kurang efektif jika dikombinasikan dengan betahistine.
- Betahistine dapat menjadi kurang efektif jika dikonsumsi bersama obat antihistamin lain, seperti diphenhydramine.
Kontraindikasi Betahistine
Betahistine, yang termasuk dalam golongan histaminergic, tidak dianjurkan untuk pasien di bawah umur 18 tahun dan pasien yang mengalami:
- Alergi terhadap betahistine atau obat lain.
- Mengidap tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh tumor di kelenjar adrenal.
- Pernah mengidap tukak lambung .
- Asma atau PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis).
Betahistine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi vertigo, gangguan pendengaran, dan tinnitus akibat penyakit Meniere.
Obat ini bekerja dengan meningkatkan sirkulasi darah dan menurunkan tekanan di telinga bagian dalam, sehingga membantu meredakan gejala penyakit Ménière.
Meskipun umumnya digunakan untuk mengatasi vertigo, betahistine juga menunjukkan potensi dalam mengatasi gangguan keseimbangan lain.
Beberapa studi menunjukkan bahwa betahistine dapat membantu mengurangi frekuensi dan intensitas serangan vertigo pada pasien dengan vertigo posisional paroksismal jinak (BPPV).
Selain itu, peneliti juga menemukan potensi betahistine dalam mengatasi neuritis vestibular dan mengurangi intensitas tinnitus yang sering menyertai gangguan keseimbangan.
Nah, kamu bisa mendapatkan obat betahistine dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc. Produk kesehatannya 100% asli (original). Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Akan tetapi, sebaiknya kamu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis THT di Halodoc sebelum mengonsumsi betahistine.
Diperbaharui pada 10 Maret 2025.
Referensi:
Cochrane Library. Diakses pada 2025. Betahistine for Symptoms of Vertigo.
HealthLink BC. Diakses pada 2025. Betahistine – Oral.
NHS UK. Diakses pada 2025. Who can and cannot take betahistine.
DrugBank. Diakses pada 2025. Betahistine: Uses, Interactions, Mechanism of Action.
Frequently Ask Question
1. Betahistine mesylate obat apa?
Betahistine mesylate adalah bentuk garam dari betahistine yang digunakan untuk meningkatkan aliran darah ke telinga bagian dalam dan meredakan gejala vertigo.
2. Obat betahistine mesylate 6 mg untuk apa?
Betahistine mesylate 6 mg digunakan untuk mengobati vertigo dan gejala lain yang terkait dengan penyakit Ménière, seperti pusing, tinitus, dan gangguan keseimbangan.