Beri-Beri
Beri-beri adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B1 atau tiamin. Kondisi ini sering terjadi di negara berkembang, terutama untuk orang-orang dengan pola makan yang sebagian besar terdiri dari nasi putih atau karbohidrat olahan.
Ada dua jenis penyakit beri-beri, yakni beri-beri basah dan beri-beri kering. Untuk beri-beri basah, ia akan memengaruhi jantung dan sistem peredaran darah. Dalam kasus ekstrim, beri-beri basah dapat menyebabkan gagal jantung. Sementara itu, beri-beri kering bisa merusak saraf yang dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot dan akhirnya kelumpuhan otot. Beri-beri juga bisa mengancam nyawa jika tidak diobati.
Jika kamu memiliki akses ke makanan yang kaya tiamin, risiko kamu mengidap penyakit ini akan lebih rendah. Penyakit ini juga sebagian besar terjadi pada orang yang kecanduan alkohol dan ia juga dapat terjadi sebagai komplikasi dari operasi penurunan berat badan.
Faktor Risiko
Faktor-faktor lain juga dapat menyebabkan defisiensi tiamin. Ini termasuk:
- Penyalahgunaan alkohol, yang dapat mempersulit tubuh untuk menyerap dan menyimpan tiamin;
- Beri-beri genetik, yaitu suatu kondisi langka yang mencegah tubuh menyerap tiamin;
- Hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang terlalu aktif);
- Mual dan muntah ekstrim pada kehamilan;
- Operasi bariatrik;
- Mengidap AIDS;
- Diare berkepanjangan atau penggunaan diuretik (obat yang membuat seseorang buang air kecil lebih banyak);
- Menjalani dialisis ginjal atau cuci darah;
- Malnutrisi;
- Diabetes.
Ibu menyusui membutuhkan tiamin harian dalam makanan mereka. Bayi yang minum ASI atau susu formula rendah tiamin berisiko mengalami defisiensi tiamin. Selain itu, kekurangan tiamin juga lebih sering terjadi pada pengidap kanker. Diet ketat, gangguan makan, dan penyakit radang usus juga dapat menyebabkan defisiensi tiamin atau beri-beri.
Penyebab Beri-Beri
Penyebab utama penyakit ini adalah konsumsi rendah tiamin. Penyakit ini sangat jarang terjadi di daerah di mana orang-orangnya kerap makan makanan yang kaya vitamin, seperti sereal sarapan dan roti tertentu.
Penyakit ini paling umum di wilayah yang mana penduduknya kerap makan nasi putih olahan yang tidak diperkaya. Sebab makanan ini biasanya hanya memiliki sepersepuluh dari jumlah tiamin yang dibutuhkan.
Gejala Beri-Beri
Gejala penyakit ini bervariasi tergantung jenisnya. Untuk beri-beri basah, gejalanya meliputi:
- Sesak napas saat melakukan aktivitas fisik;
- Sesak nafas saat bangun tidur;
- Detak jantung cepat;
- Bengkak pada kaki bagian bawah.
Sementara itu, gejala beri-beri kering meliputi:
- Penurunan fungsi otot, terutama di kedua kaki bagian bawah;
- Kesemutan atau kehilangan perasaan di kaki dan tangan di kedua sisi;
- Nyeri;
- Kebingungan mental;
- Kesulitan berbicara;
- Muntah;
- Gerakan mata yang tidak disengaja;
- Kelumpuhan.
Dalam kasus ekstrim, beri-beri dikaitkan dengan sindrom Wernicke-Korsakoff. Ensefalopati Wernicke dan sindrom Korsakoff adalah dua bentuk kerusakan otak yang disebabkan oleh defisiensi tiamin. Ensefalopati Wernicke merusak daerah otak yang disebut talamus dan hipotalamus. Kondisi ini dapat menyebabkan:
- Kebingungan;
- Hilang ingatan;
- Kehilangan koordinasi otot;
- Masalah visual seperti gerakan mata yang cepat dan penglihatan ganda.
Sindrom Korsakoff adalah hasil dari kerusakan permanen pada bagian otak tempat ingatan terbentuk. Ini dapat menyebabkan:
- Kehilangan ingatan;
- Ketidakmampuan untuk membentuk ingatan baru;
- Halusinasi.
Diagnosis
Kamu akan memerlukan serangkaian tes medis untuk menentukan apakah kamu mengidap beri-beri atau tidak. Tes darah dan urin akan mengukur kadar tiamina dalam tubuh. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan neurologis untuk mencari kekurangan koordinasi, kesulitan berjalan, kelopak mata terkulai, dan refleks yang lemah. Orang dengan tahap beri-beri selanjutnya akan menunjukkan kehilangan ingatan, kebingungan, atau delusi.
Pemeriksaan fisik akan memberi tahu dokter tentang masalah jantung apa pun. Detak jantung yang cepat, pembengkakan pada kaki bagian bawah, dan kesulitan bernapas adalah semua gejala beri-beri.
Komplikasi
Jika beri-beri didiagnosis dan diobati lebih awal, maka kondisi pengidapnya bisa menjadi lebih baik. prospeknya bagus. Kerusakan saraf dan jantung akibat beri-beri biasanya bisa dicegah ketika terdeteksi pada tahap awal. Pemulihan seringkali cepat setelah pasien memulai perawatan.
Jika beri-beri berkembang menjadi sindrom Wernicke-Korsakoff, maka ini bisa membuat pengidapnya mengalami kondisi yang semakin buruk. Meski pengobatan dapat mengelola gejala ensefalopati Wernicke, tetapi kerusakan otak akibat sindrom Korsakoff seringkali permanen.
Menjaga kesehatan serta makan-makanan sehat dan seimbang adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan. Bicaralah dengan dokter jika kamu merasa menunjukkan tanda-tanda kekurangan tiamin atau jika kamu memerlukan saran tentang cara mendapatkan nutrisi yang kamu butuhkan.
Pengobatan Beri-Beri
Tujuan pengobatan beri-beri adalah untuk meningkatkan kadar tiamin dalam tubuh. Dokter dapat merekomendasikan suplemen atau suntikan untuk memberikan tiamin. Dokter akan menyarankan untuk mengonsumsi suplemen lain untuk mendukung pengobatan.
Selama perawatan, dokter juga dapat meminta pengidapnya untuk menjalani tes darah rutin guna memeriksa kadar tiamin sampai kembali normal. Seseorang perlu terus mengonsumsi suplemen tiamin dengan dosis yang lebih rendah atau membuat perubahan pada pola makan mereka setelah perawatan untuk memastikan bahwa beri-beri tidak kambuh kembali.
Seorang dokter juga dapat mengobati komplikasi yang timbul dari beri-beri, seperti kerusakan saraf atau jantung yang berlangsung lama. Dengan pengobatan dini, kerusakan pada jantung dan sistem saraf akibat beri-beri dapat dipulihkan. Jika seseorang memiliki kekurangan lebih lama, beberapa gejala mungkin tetap ada bahkan setelah perawatan.
Pencegahan Beri-Beri
Untuk mencegah penyakit ini, maka seseorang harus mengonsumsi cukup tiamin dalam makanannya. Biasanya, seseorang yang makan makanan yang sehat dan seimbang dengan fokus pada makanan utuh tidak perlu khawatir tentang kekurangan tiamin. Makanan yang secara alami mengandung tiamin meliputi:
- Daging;
- Kacang-kacangan, biji-bijian, dan polong-polongan;
- Makanan laut;
- Susu dan produk olahan lainnya.
Ada juga banyak makanan, seperti roti, sereal sarapan, dan makanan yang dipanggang, yang difortifikasi oleh produsen dengan tambahan vitamin termasuk tiamin.
Wanita hamil atau menyusui harus memperhatikan konsumsi tiamin mereka. Selain itu, siapa pun yang menggunakan susu formula untuk memberi makan bayi harus memeriksa apakah susu formula mengandung cukup tiamin.
Konsumsi alkohol berat merupakan faktor risiko beri-beri. Maka dengan minum lebih sedikit alkohol dapat membantu mengurangi risiko beri-beri dengan membuat tiamin lebih mudah diserap oleh tubuh. Seseorang yang minum banyak alkohol juga ingin mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen vitamin B1 atau vitamin B kompleks.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika seseorang mengalami salah satu atau beberapa gejala penyakit beri-beri di atas, yang dirasakan terus-menerus atau tak kunjung membaik, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Kamu pun bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit menggunakan aplikasi Halodoc supaya lebih mudah. Tunggu apa lagi? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang!
Referensi:
Genetic and Rare Diseases Information Center. Diakses pada 2022. Beriberi.
Healthline. Diakses pada 2022. Beriberi.
Medical News Today. Diakses pada 2022. Beriberi.
Web MD. Diakses pada 2022. Beriberi.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan