Batu Kandung Kemih
DAFTAR ISI
- Apa Itu Batu Kandung Kemih?
- Penyebab Batu Kandung Kemih
- Faktor Risiko Batu Kandung Kemih
- Gejala Batu Kandung Kemih
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Batu Kandung Kemih
- Diagnosis Batu Kandung Kemih
- Pengobatan Batu Kandung Kemih
- Komplikasi Batu Kandung Kemih
- Pencegahan Batu Kandung Kemih
Apa Itu Batu Kandung Kemih?
Batu kandung kemih atau bladder calculi merupakan batu yang terbentuk dari endapan mineral yang ada dalam kandung kemih. Semua orang sebenarnya berisiko memilikinya.
Tetapi, pria yang berusia lebih dari 50 tahun berisiko lebih tinggi untuk mengalaminya. Terutama bagi pria yang mengalami pembesaran prostat.
Adapun bladder calculi bisa menyumbat saluran urine dan menyebabkan nyeri saat buang air kecil, kesulitan berkemih atau tidak bisa berkemih sama sekali. Bila tidak segera tertangani, batu ini berpotensi menyebabkan infeksi dan komplikasi.
Penanganan kondisi ini biasanya memerlukan bantuan dokter. Namun, jika batunya berukuran kecil, maka bladder calculi bisa saja keluar bersamaan dengan urine.
Penyebab Batu Kandung Kemih
Kondisi ini bisa berkembang saat kandung kemih tidak kosong sepenuhnya. Kondisi ini menyebabkan urin menjadi urin pekat. Urin yang pekat dapat mengkristal dan membentuk batu. Beberapa infeksi dapat menyebabkan terbentuknya batu kandung kemih.
Terkadang kondisi mendasar yang memengaruhi kemampuan kandung kemih menahan, menyimpan, atau mengeluarkan urin juga dapat menyebabkan pembentukan bladder calculi. Setiap bahan asing yang ada pada kandung kemih cenderung menyebabkan batu kandung kemih.
Kondisi paling umum yang menyebabkan kondisi ini meliputi:
1. Pembesaran Kelenjar Prostat
Pembesaran prostat (benign prostatic hyperplasia atau BPH) dapat menyebabkan bladder calculi pada pria. Prostat yang membesar dapat menghalangi aliran urin, mencegah kandung kemih mengosongkan sepenuhnya.
2. Saraf yang Rusak
Biasanya, saraf membawa pesan dari otak ke otot kandung kemih, mengarahkan otot kandung kemih untuk mengencang atau mengendur.
Jika Jika saraf ini rusak, baik akibat stroke, cedera tulang belakang, atau masalah kesehatan lainnya, kandung kemih mungkin tidak kosong sepenuhnya. Istilah lain untuk kondisi tersebut adalah kandung kemih neurogenik.
3. Peradangan kandung kemih
Kondisi ini terkadang terjadi akibat infeksi saluran kemih atau terapi radiasi pada panggul, dapat menyebabkan bladder calculi.
4. Penggunaan alat kesehatan
Penggunaan kateter kandung kemih melalui uretra untuk membantu urine mengalir dari kandung kemih dapat menyebabkan terbentuknya batu. Begitu juga benda-benda yang secara tidak sengaja bermigrasi ke kandung kemih.
Contohnya seperti alat kontrasepsi atau stent urin. Kristal mineral, yang kemudian menjadi batu, cenderung terbentuk pada permukaan perangkat tersebut.
5. Mengidap batu ginjal
Batu yang terbentuk pada ginjal tidak sama dengan batu kandung kemih. Tapi batu ginjal kecil bisa berjalan ke ureter ke kandung kemih dan tumbuh menjadi batu.
Faktor Risiko Batu Kandung Kemih
Pria, terutama yang berusia di atas 50 tahun, lebih cenderung memiliki batu kandung kemih.
Kondisi lain yang juga dapat meningkatkan risikonya antara lain:
- Adanya hambatan aliran urin. Setiap kondisi yang menghalangi aliran urin dari kandung kemih ke uretra saluran yang membawa urin keluar dari tubuh dapat menyebabkan pembentukan bladder calculi. Ada beberapa penyebab, namun yang paling umum adalah pembesaran prostat.
- Kerusakan saraf. Stroke, cedera tulang belakang, penyakit Parkinson, diabetes, disk hernia, dan sejumlah masalah lain dapat merusak saraf yang mengontrol fungsi kandung kemih.
Seseorang juga berisiko mengalami kerusakan saraf dan kondisi yang menyebabkan obstruksi saluran keluar kandung kemih. Kondisi ini akan semakin meningkatkan risiko batu.
Gejala Batu Kandung Kemih
Beberapa bladder calculi keluar dari tubuh bersama urin dan tidak menimbulkan gejala apa pun.
Namun, batu kandung kemih yang besar dapat mengiritasi kandung kemih dan menyebabkan nyeri hebat, pendarahan, dan masalah buang air kecil.
Tanda dan gejala meliputi:
- Perubahan warna urine. Pengidapnya mungkin memiliki urin yang keruh atau gelap, atau mungkin melihat darah dalam urin.
- Sering buang air kecil. Kamu mungkin merasa selalu ingin buang air kecil, bahkan jika kamu baru saja pergi.
- Nyeri. Dengan adanya batu, biasanya akan terasa sakit atau terbakar saat buang air kecil. Kamu juga mungkin merasakan sakit yang datang dan pergi pada bagian bawah perut. Pada pria, terkadang rasa nyeri akan terasa pada penis atau testis.
- Menghentikan dan memulai. Kamu mungkin mengalami kesulitan memulai aliran urin, bahkan jika kamu benar-benar harus pergi. Terkadang aliran urin berhenti dan mulai (intermiten urin).
- Infeksi saluran kemih. Batu ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK). Gejala ISK termasuk sering buang air kecil yang menyakitkan serta urin yang keruh dan berbau.
Namun perlu kamu pahami, batu kandung kemih dan infeksi saluran kemih merupakan dua kondisi yang berbeda.
Untuk memahami perbedaan keduanya, baca artikel ini: Ini Bedanya Infeksi Saluran Kemih dan Batu Kandung Kemih.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Batu Kandung Kemih
Jika kamu atau orang terdekat mengalami tanda-tanda batu kandung kemih, kamu bisa menghubungi dokter spesialis urologi di Halodoc terkait penanganannya.
Nah, berikut ini beberapa rekomendasi dokter spesialis urologi di Halodoc yang sudah berpengalaman selama lebih dari 10 tahun.
Mereka juga memiliki penilaian yang baik dari pasien-pasien yang pernah mereka tangani sebelumnya, ini daftarnya:
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.
Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Diagnosis Batu Kandung Kemih
Untuk mendiagnosa penyakit ini, dokter mungkin memerlukan salah satu atau kombinasi dari pemeriksaan berikut ini:
- Pemeriksaan fisik. Dokter mungkin akan meletakkan tangannya di perut bagian bawah pengidap untuk merasakan apabila kandung kemih membesar.
- Tes Urine. Sampel urine mungkin dokter perlukan untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda darah, bakteri dan mineral yang terkristalisasi.
- CT Scan. Pemindaian ini menggabungkan beberapa gambar X-ray untuk menunjukkan organ internal secara detail. Tak hanya untuk deteksi adanya batu, pemeriksaan CT scan juga dapat bermanfaat untuk mendeteksi sejumlah masalah kesehatan lainnya.
- Ultrasonografi. Menghasilkan gambar dengan memantulkan suara dari organ internal.
- Pielogram intravena. Prosedur ini melibatkan penyuntikkan cairan khusus ke dalam pembuluh darah yang akan mengalir ke ginjal dan kandung kemih. Kemudian dokter juga akan menggunakan sinar X untuk mencari tanda-tanda batu ginjal.
Pengobatan Batu Kandung Kemih
Apabila ukuran batu kandung kemih cukup kecil, maka pengobatannya cukup dengan minum air putih sebanyak 1200 mililiter per hari.
Tujuannya untuk membantu batu keluar bersama urine secara alami. Namun, apabila ukurannya cukup besar, maka dokter dapat melakukan tindakan medis berikut:
- Cystolitholapaxy. Dalam prosedur ini, dokter akan menghancurkan batu di dalam kandung kemih hingga menjadi serpihan kecil dengan laser, ultrasound, atau alat mekanis. Setelah menjadi serpihan kecil, batu akan lebih mudah dikeluarkan bersamaan dengan urine.
- Operasi. Prosedur ini dapat menjadi pilihan jika batu terlalu besar dan terlalu keras untuk keluar dengan cara cystolitholapaxy.
Jika kamu masih bingung terkait pengobatan kencing batu. Nah, Ini Dokter Spesialis yang Paham Pengobatan Kencing Batu
Komplikasi Batu Kandung Kemih
Meskipun beberapa kasus kandung kemih tidak menimbulkan gejala, bukan berarti kondisi kesehatan ini boleh kamu sepelekan. Pasalnya, tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini bisa menyebabkan dua komplikasi utama berikut:
- Disfungsi kandung kemih kronis. Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air kecil bersamaan dengan rasa nyeri saat buang air kecil. Terkadang, bladder calculi benar-benar bisa memblokir urin keluar dari tubuh.
- Infeksi saluran kemih. Infeksi ini bisa terjadi berulang sehingga memerlukan penanganan yang tepat. Sebab, jika terabaikan, kondisi ini berbahaya bagi kesehatan. Nah, informasi lebih lengkap mengenai bahayanya, dapat kamu simak melalui artikel ini: Bahaya Infeksi Saluran Kemih yang Diabaikan.
Pencegahan Batu Kandung Kemih
Batu kandung kemih biasanya terjadi akibat kondisi mendasar yang sulit dicegah. Tetapi, setiap orang dapat mengurangi kemungkinan batu kandung kemih dengan mengikuti tip berikut:
- Memeriksakan gejala kencing yang tidak biasa. Diagnosis dini dan pengobatan pembesaran prostat atau kondisi urologi lainnya dapat mengurangi risiko terkena kondisi ini.
- Minum banyak cairan. Minum lebih banyak cairan, terutama air putih dapat membantu mencegah pembentukan batu. Sebab, cairan mengencerkan konsentrasi mineral dalam kandung kemih. Berapa banyak air yang harus kamu minum akan tergantung pada usia, ukuran, kesehatan, dan tingkat aktivitas.
Jika mengalami tanda dan gejala di atas, segera berbicara dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan mendapatkan penanganan yang tepat. Percayakan pada ahlinya di Halodoc dengan klik gambar di bawah ini.