Balanitis
DAFTAR ISI
- Apa Itu Balanitis?
- Penyebab dan Faktor Risiko Balanitis
- Gejala Balanitis
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Balanitis
- Diagnosis Balanitis
- Pengobatan Balanitis
- Pencegahan Balanitis
Apa Itu Balanitis?
Balanitis adalah proses peradangan yang terjadi pada ujung kepala penis (glans penis) yang disebabkan baik karena infeksi, maupun penyebab lainnya.
Kondisi ini merupakan penyakit yang umum dijumpai dalam praktik klinis sehari-hari, dapat terjadi pada laki-laki dari segala usia.
Penyakit ini juga dapat terjadi pada wanita, yang ditandai peradangan pada klitoris, namun kondisi tersebut jarang ditemukan.
Kondisi ini terdiri atas tiga jenis, yaitu Zoon’s Balanitis (jenis yang umumnya ditemukan karena adanya inflamasi/infeksi), Circinate Balanitis (jenis yang muncul karena adanya arthritis reaktif) dan Pseudoepitheliomatous Keratotic and Micaceous Balanitis (jenis yang ditandai kulit seperti kerak dan munculnya lepuh).
Penyebab dan Faktor Risiko Balanitis
Balanitis disebabkan adanya infeksi, baik infeksi karena perilaku seksual yang kurang baik, maupun infeksi yang ditularkan secara non-seksual.
Balanitis juga kerap disebabkan karena kebersihan alat kelamin yang kurang terjaga, terutama pada laki-laki yang belum dikhitan.
Kotoran yang disebut smegma biasanya terbentuk di bawah kulup pada ujung penis yang tidak dikhitan, hal inilah yang kemudian dapat menjadi salah satu penyebab balanitis.
Selain itu, penyebab balanitis lainnya dapat berupa reaksi iritasi atau alergi dan kondisi lainnya, seperti adanya fimosis.
Faktor risiko utama penyebab balanitis adalah alat kelamin yang tidak dikhitan. Setidaknya 1 dari 30 laki-laki yang belum dikhitan mengalami balanitis.
Selain itu, beberapa faktor risiko lain yang bisa menyebabkan kondisi ini adalah:
- Kurangnya menjaga kebersihan alat kelamin
- Penggunaan beberapa jenis sabun/disinfektan dan zat kimia yang dapat mengiritasi kulit penis
- Perilaku seksual yang kurang baik yang meningkatkan resiko terjadinya infeksi menular seksual
- Adanya kelainan seperti fimosis
- Keadaan yang membuat sistem imun rendah seperti diabetes mellitus, pasien dengan penggunaan steroid jangka panjang, dan pasien yang sedang menjalani kemoterapi.
Gejala Balanitis
Gejalanya yaitu kemerahan pada ujung kepala penis, yang dapat atau tidak disertai dengan lepuh.
Selain itu, pengidap umumnya mengeluhkan beberapa gejala lain, seperti:
- Adanya rasa nyeri
- Gatal
- Pembengkakan pada kepala penis
- Keluarnya cairan yang berbau
- Nyeri saat buang air kecil
- Gejala sistemik seperti demam, malaise, dan pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati) pada daerah lipat paha (inguinal).
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Balanitis
Jika kamu atau orang terdekat mengalami tanda-tanda balanitis, sebaiknya hubungi dulu dokter spesialis kulit lewat aplikasi Halodoc.
Nah, berikut rekomendasi dokter spesialis kulit di Halodoc yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun.
Mereka juga memiliki penilaian yang baik dari pasien-pasien yang pernah mereka tangani sebelumnya.
Ini daftarnya:
- dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E
- dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E
- dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
- dr. Frieda Sp.D.V.E
- dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.
Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Diagnosis Balanitis
Anamnesis dan pemeriksaan fisik secara detail cukup untuk membantu menegakkan diagnosis balanitis.
Namun, jika tersedia fasilitas kultur mikroba, dapat dilakukan pemeriksaan jenis bakteri, virus, atau jamur, dan sensitivitas antibiotik serta pemeriksaan penunjang untuk mencari faktor risiko.
Adapun tindakan pemeriksaan lainnya, antara lain:
- Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada penis, terutama di daerah kepala penis (glans) dan kulup (foreskin) untuk melihat tanda-tanda peradangan, kemerahan, pembengkakan, atau keluarnya cairan.
- Pengambilan sampel dari cairan atau luka di area yang terkena untuk diuji di laboratorium. Tes ini membantu mengidentifikasi infeksi bakteri, jamur, atau infeksi menular seksual.
- Pemeriksaan urine untuk memeriksa adanya infeksi saluran kemih yang mungkin menyertai balanitis.
- Tes darah untuk mengidentifikasi kondisi medis yang mendasari, seperti diabetes, yang bisa berkontribusi pada balanitis.
- Dalam kasus yang jarang terjadi dan jika dokter mencurigai kondisi yang lebih serius, seperti kanker kulit, biopsi dapat dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari area yang terkena untuk pemeriksaan lebih lanjut.
- Jika diduga balanitis disebabkan oleh reaksi alergi atau iritasi, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk menghentikan penggunaan produk tertentu seperti sabun, deterjen, atau pelumas untuk melihat apakah gejalanya membaik.
Pengobatan Balanitis
Pada pasien dengan balanitis, menjaga kebersihan secara rutin merupakan tata laksana yang wajib dilakukan.
Pembersihan umumnya dilakukan dengan air saja, tanpa menggunakan zat pembersih lainnya, dan dikeringkan dengan baik.
Pada laki-laki yang tidak dikhitan, sebaiknya tarik kulit yang menutupi ujung kepala penis saat membersihkan alat kelamin.
Penanganan lainnya dilakukan berdasarkan penyebab terjadinya balanitis. Balanitis yang disebabkan oleh bakteri diberikan antibiotik (golongan penisilin, makrolid, dan metronidazole) dan krim antibiotik.
Jika disebabkan oleh jamur maka dapat diberikan krim dan tablet anti jamur (nistatin, fluconazol, mikonazol).
Krim steroid umumnya diberikan pada pasien dengan balanitis yang disebabkan oleh karena reaksi alergi/iritasi.
Jika balanitis terjadi secara berulang, maka khitan merupakan penatalaksanaan terbaik yang dapat dilakukan.
Nah, jika kamu Mengidap Balanitis, Ini Dokter yang Bisa Bantu Perawatannya
Pencegahan Balanitis
Pencegahan terbaik dengan melakukan khitan pada alat kelamin. Jika khitan tidak dapat dilakukan, maka sebaiknya rutin menjaga kebersihan untuk mencegah adanya penumpukan smegma.
Pencegahan infeksi menular seksual sekaligus mencegah balanitis.
Jika balanitis berkaitan dengan reaksi alergi dan iritasi, maka pastikan senyawa tersebut tidak digunakan kembali.
Balanitis yang berkaitan dengan penyakit lainnya dapat dicegah melalui pengobatan teratur dan kontrol rutin.