ASI Eksklusif
DAFTAR ISI
- Apa itu ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif?
- Mengapa Bayi Harus Diberikan ASI Eksklusif?
- Manfaat ASI Eksklusif untuk Bayi
- Hubungi Konselor Laktasi Jika Butuh Info Lengkap Seputar ASI
- Manfaat Ibu Memberikan ASI
- Posisi yang Benar saat Ibu Memberikan ASI
- Nutrisi yang Terkandung dalam ASI
- Fakta Seputar Warna ASI
- Cara Menyimpan ASI yang Benar
Apa itu ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif?
ASI eksklusif merujuk pada pemberian air susu ibu sebagai satu-satunya sumber nutrisi bagi bayi, tanpa memberikan makanan atau minuman lainnya selama enam bulan pertama kehidupannya.
Dalam praktiknya, ASI eksklusif berarti bayi hanya diberikan ASI, baik langsung dari payudara ibu, atau dengan menggunakan pompa ASI untuk memberikannya dalam bentuk botol.
Tidak ada penggunaan susu formula, jus, air, atau makanan lain yang diberikan kepada bayi selama periode ini.Kapan ASI eksklusif diberikan pada bayi? ASI ekslusif diberikan selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.
ASI mengandung semua nutrisi yang diperlukan bayi, termasuk protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan zat kekebalan. Selain itu, ASI juga mengandung antibodi yang membantu melindungi bayi dari penyakit dan infeksi.
WHO (World Health Organization) dan UNICEF (United Nations Children’s Fund) menyarankan untuk memberikan makanan pada bayi selama enam bulan pertama.
Setelah enam bulan, ASI tetap penting dan harus disertai dengan pengenalan makanan pendamping ASI secara bertahap, sambil tetap memberikan ASI setidaknya hingga usia dua tahun. Baca Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif selama 2 Tahun perkembangan anak.
Mengapa Bayi Harus Diberikan ASI Eksklusif?
Bayi perlu ASI eksklusif karena memiliki manfaat dan nutrisi yang penting bagi perkembangan dan kesehatan mereka. ASI eksklusif mengandung semua nutrisi penting yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Ini termasuk protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan zat kekebalan tubuh yang penting untuk menjaga bayi tetap sehat.
ASI eksklusif dapat membantu mencegah infeksi saluran pernapasan, diare, otitis media, dan penyakit lainnya pada bayi. Komposisi ASI yang alami dan kaya enzim membantu perkembangan saluran pencernaan bayi dengan baik.
Memberikan ASI eksklusif juga memungkinkan ibu dan bayi untuk terhubung secara emosional. Kontak fisik saat menyusui dapat memperkuat ikatan antara ibu dan bayi, meningkatkan rasa aman dan keintiman di antara keduanya.
Asupan yang paling baik untuk diberikan kepada si kecil adalah ASI. Selama enam bulan pertama kehidupan bayi, ibu tidak perlu memberikan tambahan asupan apa pun lagi, karena air susu ibu sudah memenuhi nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang bayi. Contohnya seperti vitamin, protein, dan lemak.
Manfaat ASI Eksklusif untuk Bayi
Manfaat ASI eksklusif untuk kesehatan bayi antara lain:
1. Nutrisi sempurna untuk tahun awal pertumbuhan bayi
Menurut jurnal ilmiah berjudul Breast Milk: A Meal Worth Having yang dipublikasikan di Frontiers Media SA, ASI eksklusif mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi, termasuk protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral dalam proporsi yang tepat. ASI juga mengandung antibodi yang membantu melindungi bayi dari infeksi.
2. Mencegah alergi
Tahun-tahun awal kelahiran bayi adalah masa-masa penting bayi beradaptasi dengan lingkungan. Situasi ini membuat bayi rentan dengan infeksi dan kemungkinan mengembangkan bentuk alergi.
Nah, pemberian ASI eksklusif dapat membantu mengurangi risiko alergi pada bayi. ASI mengandung protein yang lebih mudah dicerna dibandingkan formula susu, sehingga dapat membantu mengurangi risiko alergi makanan dan alergi lainnya. Menurut jurnal ilmiah berjudul The Effect of Breastfeeding on Food Allergies in Newborns and Infants yang dipublikasikan di MDPI Journal, ASI mengandung banyak faktor imun aktif. Contohnya seperti sitokin, mediator inflamasi, molekul pemberi sinyal, dan reseptor terlarut, yang juga dapat mengurangi risiko penyakit alergi.
3. Mendukung perkembangan otak
ASI eksklusif mengandung lemak dan nutrisi penting yang mendukung perkembangan otak bayi. Beberapa zat dalam ASI, seperti DHA (asam lemak omega-3), dapat berperan dalam perkembangan otak dan penglihatan.
Menurut jurnal ilmiah The Science of Breastfeeding and Brain Development yang dipublikasikan di Breastfeeding Medicine Journal, ASI memberikan lebih banyak manfaat untuk perkembangan saraf pada bayi prematur ketimbang susu formula.
Selain itu, penelitian yang terangkum dalam jurnal yang sama juga menunjukkan IQ yang lebih baik pada anak hingga di usia 7 tahun. Hal ini terbukti pada IQ yang lebih tinggi, kemampuan matematika, serta memori kerja yang lebih baik.
4. Mencerdaskan bayi secara emosional
Para ahli berpendapat bahwa kandungan asam lemak pada air susu ibu dapat mencerdaskan otak bayi. Ikatan emosional yang terjalin antara ibu dan bayi selama proses menyusui juga berpengaruh baik terhadap kecerdasan Si Kecil.
Menurut studi berjudul Protective effect of breastfeeding with regard to children’s behavioral and cognitive problems, dalam jurnal Springer Nature, terdapat efek positif dari menyusui terhadap perilaku anak, kecerdasan, dan bonding-nya dengan sang ibu. Tak hanya berhenti di situ, bayi yang mendapatkan ASI juga memiliki tingkat emosi lebih baik, dan mengalami penurunan risiko depresi dan penarikan diri.
5. Mengurangi risiko infeksi saluran kemih
ASI eksklusif dapat membantu mengurangi risiko infeksi saluran kemih pada bayi. ASI mengandung faktor protektif yang membantu melindungi saluran kemih bayi dari infeksi.
6. Membangun bonding bayi dan ayah
ASI eksklusif juga memberikan kesempatan bagi ayah untuk terlibat dalam perawatan bayi. Ayah dapat memberikan dukungan emosional kepada ibu selama menyusui, membantu dengan posisi menyusui yang nyaman, atau menjaga bayi saat ibu istirahat. Ini dapat membangun ikatan antara ayah dan anak sejak dini.
7. Perlindungan dari penyakit
ASI eksklusif membantu meningkatkan sistem kekebalan bayi. Antibodi yang terkandung dalam ASI membantu melindungi bayi dari berbagai penyakit, termasuk infeksi saluran pernapasan, diare, dan infeksi telinga.
8. Sebagai antibodi bayi
Air susu ibu mengandung zat antibodi yang membuat sistem kekebalan tubuh bayi lebih kuat dan bisa membantunya melawan segala bakteri dan virus. Bayi akan terhindar dari risiko terserang diare, sembelit, infeksi telinga, dan infeksi saluran pernapasan.
Bayi yang diberi ASI juga akan mengurangi risiko dirinya terkena penyakit diabetes ketika dewasa. Antibodi dari tubuh ibu yang disalurkan lewat ASI juga melindungi bayi dari serangan asma dan alergi.
9. Penting untuk tulang
ASI sangat penting untuk diberikan kepada si kecil selama tiga bulan hingga lebih, karena dapat menguatkan tulang leher dan tulang belakangnya.
10. Bayi bisa mendapatkan perhatian penuh dari ibu
ASI selalu tersedia, praktis, dan disajikan dalam suhu yang tepat untuk bayi. Tidak ada kebutuhan untuk mencuci botol susu atau memanaskan formula. Ini tidak hanya memudahkan ibu dalam memberikan makan bayi di mana saja dan kapan saja, melainkan juga membuat bayi mendapatkan perhatian ibu sepenuhnya. Pemberian ASI eksklusif akan memudahkan ibu menjaga bayi sambil melakukan aktivitas lainnya.
11. Membuat berat badan bayi tetap seimbang
ASI tidak akan membuat bayi terlalu gemuk, melainkan dapat menjaga berat badannya tetap seimbang. Para ahli mengungkapkan bahwa kandungan insulin yang terdapat pada ASI lebih sedikit daripada yang ditemukan pada susu formula.
Insulin adalah kandungan yang dapat memicu pembentukan lemak. Jadi, memberikan ASI tidak akan menyebabkan bayi gemuk karena kelebihan lemak. Malah bayi akan memiliki lebih banyak leptin, yaitu hormon yang berperan mengatur nafsu makan dan metabolisme lemak.
12. Mengurangi risiko sindrom kematian mendadak
Sudden Infant Death Syndrom atau SIDS adalah kematian mendadak pada bayi di bawah umur satu tahun saat ia sedang tertidur. Biasanya bayi prematur yang lebih berisiko mengalami sindrom tersebut. Namun, memberikan air susu ibu dapat mengurangi risiko SIDS terjadi.
13. Bayi mendapat banyak asupan kolesterol
Berbeda dari orang dewasa yang tidak boleh mendapatkan asupan kolesterol terlalu banyak, bayi justru membutuhkan asupan kolesterol untuk menunjang tumbuh kembangnya.
Hubungi Konselor Laktasi Jika Butuh Info Lengkap Seputar ASI
Jika ibu butuh tips seputar ASI eksklusif untuk Si Kecil, sebaiknya hubungi saja konselor laktasi di Halodoc.
Nah, berikut ini terdapat beberapa rekomendasi konselor laktasi yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun.
Mereka juga memiliki penilaian yang baik dari klien yang pernah mereka tangani sebelumnya, ini daftarnya:
- dr. Anggun Suri
- dr. Monica Ayudhia
- dr. Vania Amanda Putri CIMI
- dr. Ayu Miranti
- dr. Nurmaulidia IBCLC, CIMI
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, ibu tak perlu khawatir.
Sebab, ibu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Manfaat Ibu Memberikan ASI
Manfaat ASI bagi ibu ada banyak, jadi tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan bayi, memberikan ASI eksklusif juga dapat mendatangkan sejumlah keuntungan untuk ibu, yaitu:
1. Membantu ibu menurunkan berat badan
Tidak hanya olahraga saja yang bisa membakar kalori, menyusui juga bisa. Dengan menyusui, kalori yang ibu keluarkan dapat mencapai 500 kalori per harinya.
2. Membangun keintiman dengan Si Kecil
Waktu menyusui adalah saat dimana ibu dapat membangun jalinan emosi yang intim dengan bayi. Si kecil dapat merasakan kehangatan dan aroma tubuh ibu, dan ibu pun bersentuhan kulit dan memandangi si kecil.
3. Menyusui bisa menjadi KB alami
Memberikan ASI eksklusif dapat menghambat ovulasi, sehingga mencegah kehamilan. Metode KB alami dengan cara menyusui dapat berhasil jika ibu siap menyusui kapan pun bayi membutuhkan.
Baca juga tentang dampak tidak memberikan ASI eksklusif pada anak di sini: Ibu, Ini Dampak Anak yang Tidak Mendapatkan ASI Eksklusif.
4. Pemulihan pasca-melahirkan
Menurut jurnal ilmiah berjudul The Effects of Breastfeeding on Maternal Mental Health: A Systematic Review yang dipublikasikan di Journal of Women’s Health, menyusui eksklusif dapat membantu ibu memulihkan diri setelah melahirkan.
Proses menyusui melepaskan hormon oksitosin, yang membantu rahim berkontraksi dan mengurangi risiko perdarahan pasca-melahirkan. Selain itu, pelepasan hormon ini juga dapat menurunkan stres sehingga membuat mood ibu lebih baik.
5. Kesehatan ibu yang lebih baik
ASI memberikan nutrisi yang optimal dan lengkap untuk ibu. Kandungan nutrisi seperti protein, vitamin, mineral, dan asam lemak dalam ASI membantu ibu memperoleh asupan gizi yang cukup.
Selain itu, ASI juga mengandung antibodi dan zat kekebalan alami yang membantu menjaga kesehatan ibu dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya.
Posisi yang Benar saat Ibu Memberikan ASI
Posisi ibu saat memberikan ASI nyatanya juga berpengaruh pada kenyamanan Si Kecil saat menyusui. Selain itu, posisi yang benar juga penting untuk kenyamanan ibu sendiri.
Berikut ini posisi yang benar saat memberikan ASI pada Si Kecil:
- Pastikan ibu duduk dengan nyaman, santai, dan menatap bayi. Sebaiknya punggung ibu bersandar dan kaki tidak menggantung. Bila perlu, sediakan penyangga untuk kaki.
- Kepala dan tubuh bayi harus dalam garis lurus, peluk bayi dekat badan ibu. Sebaiknya seluruh badan bayi ditopang, sehingga bayi dapat mendekat ke payudara dan hidung berhadapan dengan puting.
- Jika bayi sudah lebih tua, letakkan kepalanya di lengan tangan ibu dan bokong bayi di atas pangkuan ibu.
- Apabila memiliki bayi kembar, maka kedua bayi dapat disusui secara bersamaan dalam posisi menyilang atau menyangga di bawah ketiak ibu.
Pastikan ibu mendapatkan posisi yang paling nyaman saat menyusui. Dekap bayi sedekat mungkin dan hadapkan ia ke payudara dengan posisi tubuh yang lurus. Seharusnya, seluruh badan bayi menghadap ke dada dan perut ibu, bukan wajahnya saja.
Ibu juga perlu menstimulasi refleks hisap bayi dengan menyentuh sudut bibirnya. Ketika mulut Si Kecil terbuka lebar, masukkan puting dan areola ke dalam mulut bayi.
Perlu diingat, pelekatan yang baik terjadi jika mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah terlipat keluar. Bayi dapat dianggap efektif menyusu jika ia mengisap secara perlahan, pipi membulat, dan sesekali berhenti untuk menelan ASI. Yuk, Ketahui Bila Anak Tidak Mendapatkan ASI Eksklusif.
Nutrisi yang Terkandung dalam ASI
Nutrisi yang terkandung dalam ASI diperlukan bayi untuk pertumbuhannya. Apa sajakah itu?
1. Protein
ASI mengandung dua jenis protein, yaitu whey (60 persen) dan kasein (40 persen). Keseimbangan protein ini bermanfaat untuk pencernaan yang cepat dan muda pada bayi.
Berbeda dengan susu formula yang memiliki persentase kasein yang lebih besar, yang akan lebih sulit dicerna oleh bayi. Kedua protein tersebut memiliki sifat perlindungan infeksi yang hebat.
Berikut ini beberapa protein spesifik lainnya yang ditemukan dalam ASI serta manfaatnya:
- Laktoferin: Menghambat pertumbuhan bakteri yang bergantung pada zat besi di saluran pencernaan. Ia juga dapat menghambat organisme tertentu, seperti coliform dan ragi menyerap zat besi yang dibutuhkan bayi.
- Secretory IgA: Berfungsi untuk melindungi bayi dari virus dan bakteri, khususnya yang terpapar pada bayi, ibu, dan keluarga. Kandungan ini juga membantu melindungi bayi dari E.coli dan kemungkinan alergi. Imunoglobulin lain, termasuk IgG dan IgM, dalam ASI membantu melindungi dari infeksi bakteri dan virus.
- Lisozim: Ini adalah enzim yang melindungi bayi dari bakteri E.Coli dan Salmonella. Kandungan ini juga mendorong pertumbuhan flora usus yang sehat dan memiliki fungsi anti-inflamasi.
- Bifidus Factor: Protein yang mendukung pertumbuhan lactobacillus. Perlu diketahui lactobacillus adalah bakteri baik yang melindungi bayi dari bakteri jahat, dengan menciptakan lingkungan asam di mana ia tidak dapat bertahan hidup.
2. Lemak
ASI juga mengandung lemak yang penting untuk kesehatan bayi. Zat ini diperlukan untuk perkembangan otak, penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, dan merupakan sumber kalori utama.
Asam lemak merupakan rantai panjang yang diperlukan untuk perkembangan otak, retina, dan sistem saraf. Mereka disimpan di otak selama trimester terakhir kehamilan dan juga ditemukan dalam ASI.
Kandungan lemak dalam susu meningkat setiap kali menyusui. Hindmilk (ASI yang keluar dalam akhir sesi menyusu) menyediakan dua atau tiga kali lebih banyak lemak daripada foremilk (ASI yang keluar di awal sesi menyusu). Foremilk lebih encer dan lebih rendah lemak, kalori, dan vitamin A dan E dibandingkan hindmilk.
3. Vitamin
Jumlah dan jenis vitamin dalam ASI berhubungan langsung dengan asupan vitamin ibu. Itulah sebabnya mengapa sangat penting bayi ibu untuk mendapatkan nutrisi yang cukup, termasuk vitamin. Vitamin yang larut dalam lemak, termasuk vitamin A, D, E, dan K, semuanya penting untuk kesehatan bayi.
Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C, riboflavin, niasin, dan asam pantotenat juga penting. Karena kebutuhan akan vitamin ini, banyak dokter dan konsultan laktasi akan meminta ibu menyusui melanjutkan konsumsi vitamin prenatal.
4. Karbohidrat
Laktosa adalah karbohidrat utama yang ditemukan dalam ASI. Kandungan ini menyumbang sekitar 40 persen dari total kalori yang disediakan oleh ASI. Laktosa membantu mengurangi sejumlah besar bakteri tidak sehat di perut.
Selain itu, karbohidrat juga meningkatkan penyerapan kalsium, fosfor, dan magnesium. Semuanya bermanfaat untuk melawan penyakit dan mendorong pertumbuhan bakteri sehat di perut bayi.
Fakta Seputar Warna ASI
Warna ASI dapat berubah sebagai respons terhadap berbagai faktor. Biasanya ASI berwarna putih, kuning, atau kebiruan. Namun, tergantung pada apa yang ibu makan, ASI juga bisa berwarna hijau, oranye, coklat, atau merah muda.
Terkadang, sindrom puting pecah-pecah dan mastitis (radang kelenjar susu) dapat berdampak pada warna ASI. Kondisi ini mungkin mengkhawatirkan, tapi tidak berbahaya. Selama bayi tidak menolak payudara, aman untuk terus menyusui jika ASI berubah warna.
Perlu ibu ketahui juga, obat-obatan tertentu juga dapat memengaruhi warna ASI. Perubahan ini tidak berbahaya, selama obat-obatan (dan suplemen apa pun) telah disetujui oleh dokter untuk digunakan saat menyusui.
Rasa ASI
Rasa ASI digambarkan sebagai manis dan lembut. Manisnya didapat dari gula susu laktosa, dan rasanya lembut karena jumlah lemak yang dikandungnya. Namun, karena foremilk rendah lemak, maka akan tampak encer dibandingkan dengan hindmilk yang lebih tinggi lemak.
Seperti yang disebutkan di atas, makanan yang ibu makan juga berkontribusi pada rasa ASI. Mengonsumsi banyak buah dan sayuran akan membuat Si Kecil mengenal rasa makanan ini melalui ASI. Sekaligus dapat membantu bayi menerima rasa buah dan sayuran saat mereka mulai makan makanan padat (MPASI).
Faktor lain yang mempengaruhi rasa ASI Anda termasuk obat-obatan, hormon, olahraga, merokok, alkohol, dan infeksi seperti mastitis. Membekukan dan mencairkan ASI juga dapat memberikan rasa sabun yang mungkin tidak disukai beberapa bayi, meskipun masih sangat aman untuk diberikan.
Tahapan Produksi
Produksi ASI dimulai selama kehamilan. Ketika bayi lahir, ibu hanya akan memiliki sedikit ASI untuk satu atau dua hari pertama. Namun jangan khawatir, ini lebih dari cukup untuk bayi yang baru lahir.
Pada hari ketiga setelah melahirkan, produksi ASI meningkat. Saat ASI masuk, ibu akan merasakan payudara mulai terisi. Namun, itu bisa memakan waktu lebih lama (hingga lima hari) untuk ibu pertama kali.
Dalam dua minggu pertama setelah bayi lahir, ASI berkembang melalui tiga tahap utama, yaitu:
1. Kolostrum (ASI hari pertama hingga ke-7)
Ini adalah jenis ASI pertama yang hadir pada akhir kehamilan dan selama beberapa hari pertama setelah bayi lahir. Jumlah kolostrum yang dibuat tubuh ibu sedikit, tapi volume kecil itu mengandung semua yang dibutuhkan bayi baru dalam beberapa hari pertama kehidupan.
2. ASI transisi (ASI hari ke-7 hingga 14)
Jenis ASI ini adalah kombinasi kolostrum dan ASI matur (matang). Saat ASI mulai masuk (3-5 hari setelah melahirkan), ASI bercampur dengan kolostrum dan secara bertahap beralih ke ASI matang selama beberapa hari atau seminggu.
3. ASI matang (ASI hari ke-14 hingga seterusnya)
ASI berubah menjadi ASI matang pada saat bayi berusia sekitar dua minggu. Dibandingkan dengan kolostrum, ASI matang lebih rendah protein tapi lebih tinggi lemak dan karbohidratnya. ASI matang mengandung sekitar 90 persen air untuk memenuhi kebutuhan cairan bayi.
Cara Menyimpan ASI yang Benar
Cara menyimpan ASI yang benar perlu diketahui dengan tepat. Ada banyak hal yang membuat ibu tidak dapat memberikan ASI pada anaknya secara langsung (menyusui pada payudara). Karena itu, busui mesti memerah ASI dan diberikan pada anaknya melalui botol susu bayi. Pertanyaannya, bagaimana cara menyimpan ASI yang benar?
- Simpan ASI di suhu 0 – 4 derajat Celsius di lemari es. Pada suhu ini ASI bisa bertahan selama 1 – 2 hari.
- Bila ibu ingin menyimpan ASI dalam suhu ruangan 19 – 25 derajat Celsius, ASI hanya bisa tahan 4 – 8 jam.
- ASI yang disimpan dalam freezer satu pintu bisa tahan selama 2 bulan.
- ASI yang disimpan dalam lemari es dua pintu bisa tahan lebih lama dengan durasi 3 – 4 bulan.
- Pastikan ASI disimpan dalam kemasan plastik polietilen atau gelas kaca.
Nah, setelah usianya lebih dari enam bulan, bayi perlu diberikan makanan pendamping (ASI) yang bergizi. Berikut rekomendasinya:
- Ini 7 Rekomendasi Cemilan Bayi Usia 6 Bulan yang Kaya Gizi dan Nutrisi
- 9 Rekomendasi Menu MPASI 8 Bulan yang Lezat dan Bergizi untuk Bayi
- Ini 9 Pilihan Finger Food yang Sehat dan Bergizi untuk Bayi
- Pilihan Cemilan Anak 1 Tahun yang Sehat dan Padat Nutrisi
Kapan Harus Ke Dokter?
Jika ibu khawatir bayi tidak mendapatkan cukup ASI, atau merasa bahwa bayi tidak berkembang, segera bicarakan dengan dokter.
Selain itu, jika ibu merasa kesulitan untuk memberikan ASI pada Si Kecil, tidak ada salahnya untuk bertanya pada dokter konselor laktasi di Halodoc.
Dokter dapat memberikan saran atau penanganan agar ibu dapat mengeluarkan ASI dengan lancar, sehingga Si Kecil mendapatkan ASI yang cukup.