Adenovirus
DAFTAR ISI
- Apa Itu Adenovirus?
- Penyebab Infeksi Adenovirus
- Faktor Risiko Adenovirus
- Gejala Infeksi Adenovirus
- Hubungi Dokter Ini Jika Memiliki Gejala Infeksi Adenovirus
- Diagnosis Infeksi Adenovirus
- Pengobatan Infeksi Adenovirus
- Pencegahan Adenovirus
- Komplikasi Adenovirus
Apa Itu Adenovirus?
Adenovirus, merupakan sekelompok virus yang dapat menyebabkan berbagai infeksi seperti pilek atau flu.
Infeksi dari virus ini sendiri diketahui bervariasi, ada yang bersifat ringan, ada juga yang bersifat berat pada tubuh. Infeksi adenovirus paling sering mempengaruhi sistem pernapasan.
Selain itu Infeksi ini dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan pilek atau flu biasa.
Adenovirus dapat menyerang orang-orang dari segala usia. Tetapi infeksinya paling sering terjadi pada anak-anak di bawah 5 tahun.
Meski begitu, sebagian besar infeksi adenovirus bersifat ringan dan hanya memerlukan pengurangan gejala untuk pengobatan
Hingga saat ini, para peneliti telah mengidentifikasi sekitar 50 jenis adenovirus yang dapat menginfeksi manusia.
Namun, jenis adenovirus yang paling umum adalah Adenovirus tipe 3, 4 dan 7 yang paling sering dikaitkan dengan penyakit pernapasan akut.
Sementara itu, adenovirus tipe 7 telah dikaitkan dengan hasil yang lebih parah daripada jenis adenovirus lainnya, terutama pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Penyebab Infeksi Adenovirus
Infeksi adenovirus disebabkan oleh virus adenovirus itu sendiri. Perlu diketahui bahwa adenovirus dapat menyebar melalui beberapa cara, yaitu:
- Kontak dekat. Virus dapat menyebar dari orang ke orang melalui berjabat tangan, berciuman, atau berpelukan.
- Udara. Virus dapat menyebar melalui droplet (percikan air liur) yang dikeluarkan dari bersin dan batuk.
- Permukaan benda. Setelah menyentuh permukaan yang terkontaminasi, seseorang bisa terpapar virus ini dengan menyentuh mata, hidung, atau mulutnya sebelum mencuci tangan.
- Kotoran (tinja). Virus dapat menyebar melalui tinja orang yang terinfeksi. Misalnya, seseorang dapat terinfeksi saat mengganti popok bayi yang terinfeksi.
- Air. Virus dapat menyebar melalui air yang tidak mengandung klorin. Misalnya, jika seseorang yang terinfeksi adenovirus berenang di kolam renang tanpa klorin yang memadai, mereka dapat menyebarkan virus. Namun, jenis penyebaran ini jarang terjadi.
Faktor Risiko Adenovirus
Adenovirus dapat menyerang orang-orang dari segala usia. Meski begitu infeksinya paling sering terjadi pada anak di bawah 5 tahun karena sistem kekebalan tubuhnya rendah.
Selain itu, beberapa faktor juga dapat meningkatkan risiko seseorang terpapar virus ini, yaitu:
- Tinggal atau menetap di tempat yang ramai penghuni. Misalnya seperti barak militer, hostel, asrama, hingga rumah sakit dan panti jompo.
- Memiliki anak yang sedang sekolah di preschool, karena biasanya kelompok bermain tidak terlalu besar, sehingga padat dan banyak kontak erat.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Contohnya seperti pengidap HIV atau AIDS, anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun, dan lansia.
- Sering bepergian ke kawasan atau negara yang memiliki higienitas dan sanitasi yang kurang baik.
- Memiliki higienitas yang kurang, seperti jarang mencuci tangan dengan air dan sabun setelah melakukan kegiatan tertentu.
Gejala Infeksi Adenovirus
Gejala infeksi adenovirus yang dialami seseorang akan bergantung pada bagian tubuh mana yang terinfeksi virus ini.
Namun, virus ini paling sering menginfeksi sistem pernapasan tubuh.
Infeksi adenovirus di saluran pernapasan tersebut dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan pilek atau flu biasa.
Gejala atau kondisi yang mungkin dialami meliputi:
- Batuk.
- Demam.
- Pilek.
- Sakit tenggorokan (faringitis).
- Mata merah muda (konjungtivitis).
- Infeksi telinga (otitis media).
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Dada dingin (bronkitis).
- Radang paru-paru.
Tak hanya pernapasan, adenovirus juga dapat mempengaruhi saluran pencernaan.
Infeksi adenovirus pada saluran pencernaan dapat menyebabkan diare atau mungkin mengalami gastroenteritis (peradangan pada lambung atau usus).
Peradangan ini dapat menyebabkan sakit perut, diare, mual dan muntah.
Pada kasus yang jarang, adenovirus dapat mempengaruhi kandung kemih atau sistem saraf seseorang.
Adanya infeksi virus di kandung kemih dapat menyebabkan infeksi saluran kemih.
Sementara itu, infeksi virus pada sistem saraf tubuh dapat menyebabkan kondisi yang dapat memengaruhi otak. Kondisi ini termasuk ensefalitis dan meningitis.
Hubungi Dokter Ini Jika Memiliki Gejala Infeksi Adenovirus
Apabila gejala infeksi adenovirus yang dirasa seperti batuk, demam, pilek, dan sakit tenggorokan semakin parah, segeralah konsultasikan ke dokter di Halodoc.
Sebab, bisa jadi perawatan diperlukan untuk membantu proses pemulihan dengan tindakan medis yang tepat.
Nah, dokter akan memberikan konsultasi, saran, serta perawatan yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi kamu.
Berikut ini rekomendasi dokter yang sudah berpengalaman dan memiliki ulasan positif dari pasien-pasien yang sebelumnya pernah mereka tangani:
- dr. Nuriati Harahap
- dr. Septianus Hermanto
- dr. Cintya Andriani
- dr. Lim Jen Siong
- dr. Eka Wijaya Warmandana
Nah, itu tadi rekomendasi dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi terkait penanganan infeksi adenovirus.
Dengan menggunakan Halodoc, kamu dapat melakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline. Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Infeksi Adenovirus
Jika kamu memiliki infeksi ringan, kamu mungkin tidak perlu memeriksakan diri ke dokter.
Namun, jika memiliki gejala yang parah, segeralah periksakan kondisi.
Nantinya, dokter akan melakukan tes laboratorium untuk memastikan diagnosis adenovirus.
Dokter juga mungkin akan menyeka hidung atau tenggorokan untuk mengumpulkan sampel lendir.
Beberapa jenis tes laboratorium untuk mendiagnosa infeksi adenovirus yaitu:
- Tes darah, dengan mengambil sampel darah.
- Pemeriksaan urine, dengan mengambil sampel urine.
- Tes swab, dengan mengambil sampel lendir dari hidung.
- Tes feses, dengan mengumpulkan sampel kotoran.
- Rontgen dada, dengan menggunakan radiasi untuk memotret bagian dalam dada pengidap. Cara ini membantu dokter untuk melihat jantung dan paru-paru dengan lebih dekat.
Pengobatan Infeksi Adenovirus
Pengobatan infeksi adenovirus bersifat simtomatik dan suportif. Hingga saat ini belum ada obat antivirus yang terbukti membunuh virus.
Namun, ada beberapa cara untuk meredakan gejala, yaitu:
- Konsumsi banyak cairan. Pengidap dapat kehilangan cairan karena demam, muntah, dan diare, sehingga bisa mengalami dehidrasi. Air atau jus buah merupakan pilihan yang baik untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Selain itu, kamu juga bisa meminum minuman yang mengandung elektrolit.
- Atasi hidung mampet. Saat terinfeksi adenovirus, pengidap mungkin perlu sering membuang ingus atau cairan lendir dari hidung. Untuk bayi, semprotkan beberapa tetes semprotan garam ke hidungnya. Kemudian sedot lendir dengan blup spuit.
- Nyalakan pelembab udara. Kelembaban udara dapat meredakan hidung mampet dan membantu pengidap bernapas lebih mudah.
- Turunkan demam. Tanyakan pada dokter kira-kira obat apa saja yangd apat menurunkan demam.
Pencegahan Adenovirus
Seseorang dapat mengurangi risiko sakit dengan infeksi virus ini dengan melindungi diri sendiri dan keluarganya.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi ini:
- Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air. Cuci setidaknya selama 20 detik. Jika tidak ada sabun, kamu juga dapat membersihkan tangan dengan hand sanitizer berbasis alkohol yang mengandung minimal 60 persen etanol.
- Hindari menyentuh mulut, hidung, atau mata jika belum mencuci tangan.
- Cobalah untuk menjauh dari orang yang sedang sakit dan menghindari kerumunan.
- Bersihkan dan disinfeksi mainan anak sesering mungkin.
- Bersihkan meja, bak cuci dan permukaan keras lainnya dengan campuran pemutih dan air.
Jika kamu sudah sakit dengan infeksi virus ini, lakukan langkah-langkah untuk mencegah penyebarannya, seperti:
- Tidak keluar dari rumah jika sedang sakit.
- Tutup bersin dan batuk dengan siku atau tisu. Jangan menutup mulut saat batuk atau bersin menggunakan telapak tangan.
- Gunakan masker selama berada di rumah.
- Tidak berbagi peralatan makan, gelas, handuk dan bantal dengan orang lain.
- Menjaga jarak dengan orang lain, hindari berpelukan dan mencium orang lain atau anggota keluarga di rumah.
- Sering-seringlah mencuci tangan dengan air dan sabun.
Komplikasi Adenovirus
Tanpa penanganan yang sesuai, infeksi adenovirus dapat menimbulkan beberapa komplikasi, yaitu:
- Infeksi berat.
- Penyakit paru-paru kronis.
- Intususepsi.
- Bronkiektasis.
Selain itu, komplikasi dari virus ini dapat mencakup sindrom gangguan pernapasan akut (yang dapat berkembang dari pneumonia virus) dan meningitis virus (yang mengacu pada peradangan otak dan sumsum tulang belakang).
Perlu dicatat bahwa seseorang dengan daya tahan tubuh lemah atau baru menjalani transplantasi organ yang terinfeksi adenovirus, juga dapat mengalami komplikasi yang lebih parah.
Sebagai langkah awal, kamu bisa bertanya pada dokter di Halodoc mengenai keluhan yang kamu alami. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Adenovirus.
Kids Health.org. Diakses pada 2023. Adenovirus.
CDC.gov. Diakses pada 2023. About Adenoviruses.
Medical News Today. Diakses pada 2023. What to know about adenoviruses.
WebMD. Diakses pada 2023. What Are Adenovirus Infections?
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan