Acne Care
DAFTAR ISI
- Apa Itu Acne Care?
- Tujuan Melakukan Acne Care
- Manfaat Melakukan Acne Care
- Kapan Harus Melakukan Acne Care?
- Hubungi Dokter Ini Jika Butuh Tips Perawatan Jerawat
- Prosedur Acne Care
- Tempat Melakukan Acne Care
Apa Itu Acne Care?
Jerawat terjadi akibat folikel rambut yang mengalami penyumbatan. Minyak, kotoran, dan sel-sel kulit mati di permukaan kulit dapat menyumbat pori-pori dan memicu munculnya jerawat. Perawatan jerawat bekerja aktif dengan membantu membersihkan bakteri dan mengurangi produksi minyak berlebih penyebab jerawat.
Acne care atau perawatan jerawat bisa berupa penggunaan bahan alami, obat topikal, oral, dan tindakan medis. Perawatan jerawat bergantung pada kondisi kulit wajah. Jika tingkat keparahan jerawat ringan hingga sedang, penanganan bisa lebih mudah.
Namun, jika kamu memiliki jerawat kistik atau inflamasi, perawatan untuk kondisi tersebut bisa lebih beragam. Dokter atau dokter spesialis kulit dapat membantumu mengetahui jenis jerawat apa yang kamu miliki.
Tujuan Melakukan Acne Care
Perawatan jerawat atau acne care dilakukan dengan tujuan membantu menghilangkan jerawat sepenuhnya. Selain itu, perawatan ini membantu jerawat ditangani dengan perawatan yang tepat, sesuai dengan jenis jerawat dan kondisi pasien (seperti anak dan ibu hamil), mengurangi risiko terjadinya peradangan, dan menghindari kebiasaan buruk memencet jerawat.
Manfaat Melakukan Acne Care
Terdapat beberapa manfaat yang bisa kamu dapat dengan melakukan acne care yang tepat, yaitu:
1. Mendapatkan hasil yang lebih cepat
Perawatan jerawat memang membutuhkan waktu, terlepas dari tujuannya untuk mengobati jerawat ringan atau parah. Meski begitu, melakukan perawatan jerawat di klinik kecantikan akan memberikan hasil yang lebih cepat, dibandingkan dengan melakukan perawatan secara mandiri di rumah.
2. Mengurangi risiko munculnya bekas luka
Mengobati jerawat sejak dini dapat mencegah munculnya bekas jerawat pada wajah. Semakin parah jerawat, semakin besar kemungkinan munculnya bekas. Jerawat yang parah memiliki risiko yang lebih besar untuk meninggalkan bekas, sedangkan jerawat ringan bisa meninggalkan bekas luka saat kamu memencetnya. Mengobati jerawat dengan tepat juga mencegah untuk melakukan kebiasaan memencet jerawat, sehingga risiko mengalami bekas jerawat bisa terhindar.
3. Mencegah jerawat berkembang lebih parah
Perawatan dini dapat mencegah jerawat berkembang menjadi komedo hitam, komedo putih, dan jerawat yang meradang dan lebih menyakitkan.
4. Menghindari risiko munculnya jerawat di masa depan
Jerawat bisa terjadi sejak usia muda, antara 7-12 tahun. Mengobati jerawat sejak dini dan mengendalikannya dapat mencegah munculnya jerawat kembali di masa depan. Bahkan, pada sebagian orang dewasa, jerawat bisa bertahan hingga usia 30-an, 40-an, dan bahkan 50 atau 60-an.
Catat, Ini 7 Cara Simpel dan Ampuh untuk Menghilangkan Jerawat yang Tumbuh Terus-menerus.
5. Mengurangi pemakaian obat jerawat yang lebih kuat
Ketika jerawat menjadi parah, obat yang lebih kuat kamu perlukan untuk membantu membersihkannya. Sayangnya, tak sedikit dari obat-obatan tersebut memiliki lebih banyak potensi efek samping, dan memerlukan pemantauan ketat oleh dokter kulit. Melakukan perawatan jerawat lebih dini membantu mengurangi risiko ini.
Kapan Harus Melakukan Acne Care?
Apabila pengobatan secara mandiri di rumah tidak berhasil menghilangkan jerawat atau membuat jerawat semakin memburuk (seperti meradang atau teriritasi), segera lakukan perawatan ke dokter kesehatan kulit atau kecantikan.
Bagi sebagian besar wanita, jerawat dapat bertahan hingga beberapa waktu, biasanya lebih memburuk seminggu sebelum menstruasi. Jerawat jenis ini cenderung hilang tanpa pengobatan pada wanita yang menggunakan alat kontrasepsi.
Sementara itu, pada orang dewasa yang lebih tua, timbulnya jerawat parah secara tiba-tiba dapat menandakan penyakit mendasar yang memerlukan perhatian medis.
Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat memperingatkan bahwa penggunaan beberapa losion jerawat, pembersih, dan produk kulit lain yang populer tanpa resep dapat memicu reaksi serius untuk kulit yang sensitif. Gejalanya yang muncul seperti kemerahan, iritasi, gatal, hingga pembengkakan.
Hubungi Dokter Ini Jika Butuh Tips Perawatan Jerawat
Jika kamu butuh tips perawatan jerawat, hubungi dokter untuk tahu cara pengobatannya.
Nah, berikut ini terdapat beberapa rekomendasi dokter spesialis kulit di Halodoc yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun.
Mereka juga memiliki penilaian yang baik dari pasien-pasien yang pernah mereka tangani sebelumnya, ini daftarnya:
- dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E
- dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E
- dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
- dr. Frieda Sp.D.V.E
- dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.
Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Prosedur Acne Care
Prosedur perawatan jerawat yang kamu perlu lakukan bergantung pada tingkat keparahan jerawat yang muncul. Beberapa di antaranya:
1. Jerawat ringan
Jerawat ringan bisa kamu obati dengan menggunakan krim, pembersih muka maupun produk perawatan kulit yang diformulasikan khusus untuk jerawat. Selain itu, bisa menggunakan obat untuk jerawat yang dijual bebas. Adapun bahan umum yang biasa terdapat pada produk perawatan wajah untuk jerawat, yaitu:
- Benzoil peroksida. Bahan ini membantu mengeringkan jerawat yang ada, mencegah terbentuknya jerawat baru, dan membunuh bakteri penyebab jerawat.
- Asam salisilat. Bahan ini membantu pengelupasan kulit untuk mencegah pori-pori tersumbat oleh bakteri penyebab jerawat.
2. Jerawat sedang
Jika jerawat belum berkurang setelah menggunakan obat jerawat bebas selama beberapa minggu, kamu bisa mulai mempertimbangkan untuk mencari perawatan dari ahli kecantikan atau dokter spesialis kulit.
Dokter akan meresepkan obat yang dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah jaringan parut. Jika kamu memiliki jerawat dengan tingkat keparahan sedang, dokter kulit dapat merekomendasikan:
- Benzoil peroksida dengan resep.
- Antibiotik, seperti eritromisin atau klindamisin.
- Retinoid, seperti retinol.
Dalam beberapa kasus, dokter juga mungkin menyarankan untuk menggunakan antibiotik oral atau kontrasepsi hormonal untuk membantu mengatasi jerawat.
Biasanya, antibiotik hanya boleh kamu gunakan untuk waktu yang singkat, sehingga tubuh tidak membangun resistensi dan membuatnya menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
3. Jerawat berat
Sementara untuk kasus jerawat parah, dokter kulit dapat merekomendasikan satu atau kombinasi dari beberapa opsi perawatan berikut ini:
- Antibiotik oral dan topikal.
- Benzoil peroksida.
- Retinoid topikal
Dokter mungkin juga menyarankan isotretinoin oral atau accutane. Ini adalah sejenis vitamin A yang digunakan untuk mengobati kasus-kasus tertentu dari jerawat nodular yang parah. Namun, penggunaanya dapat menyebabkan efek samping serius, dan dokter biasanya hanya meresepkan obat ini ketika perawatan lain tidak berhasil.
4. Penanganan medis
Dokter kulit juga dapat merekomendasikan prosedur medis untuk mengobati bentuk jerawat yang parah dan mencegah jaringan parut. Prosedur ini bekerja dengan menghilangkan kulit yang rusak dan mengurangi produksi minyak, di antaranya:
- Terapi fotodinamik. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan obat dan sinar khusus atau laser untuk mengurangi produksi minyak dan bakteri. Perawatan laser lainnya juga dapat membantu memperbaiki jerawat dan jaringan parut.
- Dermabrasi. Jenis pengelupasan ini menghilangkan lapisan atas kulit dengan menggunakan sejenis sikat yang berputar. Prosedur ini bekerja paling baik untuk mengobati jaringan parut jerawat, bukan jerawat itu sendiri. Sementara itu, mikrodermabrasi adalah perawatan ringan yang membantu mengangkat sel kulit mati.
- Chemical peeling. Perawatan ini menghilangkan lapisan atas kulit untuk memperlihatkan kulit yang kurang rusak di bawahnya. Prosedur dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki jaringan parut jerawat ringan.
- Suntik kortison. Suntikan ini dapat membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan. Kortison biasanya digunakan bersama dengan perawatan jerawat lainnya, terutama untuk jerawat yang melibatkan kista besar.
5. Perawatan rumahan
Beberapa bahan alami diyakini memiliki khasiat untuk menghilangkan jerawat. Namun, pengobatan ini tidak selalu berhasil, beberapa bahkan bisa membuat jerawat mengalami peradangan dan iritasi. Bahan tersebut termasuk:
- Minyak pohon teh.
- Lidah buaya.
- Masker madu.
- Teh hijau.
Selain itu, hindari menyentuh wajah dengan tangan kotor dan memencet jerawat. Sebab, ini akan membuat jaringan parut lebih mungkin terjadi, dan dapat menyebarkan bakteri dan minyak berlebih.
6. Perawatan jerawat saat hamil
Ibu hamil juga sering mengalami kondisi kulit berjerawat. Sayangnya, pilihan perawatan jerawat saat hamil sangat terbatas. Sebab beberapa obat, seperti retinoid topikal, isotretinoin, dan tetrasiklin merupakan obat kategori C, yang berbahaya untuk janin. Perlu diingat, bahwa ibu hamil harus menghindari ketiga bahan tersebut.
Produk jerawat yang aman digunakan saat hamil adalah produk yang mengandung benzoil peroksida. Selain itu, ibu hamil juga bisa melakukan perawatan kulit wajah di klinik kecantikan. Tanyakan pada dokter, perawatan kecantikan apa saja yang boleh dilakukan saat hamil. Beberapa klinik kecantikan juga memiliki pilihan perawatan yang aman untuk ibu hamil.
Tempat Melakukan Acne Care
Perawatan jerawat bisa kamu lakukan di klinik kecantikan. Pastikan perawatan hanya dilakukan oleh dokter spesialis kulit yang memiliki pengalaman di bidangnya, untuk menghindari efek samping yang serius setelah melakukan perawatan.
Kamu juga bisa bertanya pada dokter di Halodoc mengenai penanganan masalah kulit berjerawat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Acne.
American Academy of Dermatology Association. Diakses pada 2023. 7 REASONS TO TREAT ACNE EARLY.
Healthline. Diakses pada 2023. Everything You Want to Know About Acne.
Healthline. Diakses pada 2023. Acne Treatment: Types, Side Effects, and More.
Diperbarui pada 10 Februari 2023.