Abses Gigi
Pengertian Abses Gigi
Abses adalah rongga patologis yang berisi nanah yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Ini merupakan infeksi akut purulen yang berkembang pada bagian apikal gigi.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang berasal dari gigi yang terinfeksi baik pada maksila maupun pada mandibula.
Ada dua tipe abses gigi, abses periapikal dan abses periodontal. Abses periapikal terjadi pada ujung akar gigi, sementara abses periodontal terjadi pada gusi di sekitar gigi.
Anak-anak sampai orang dewasa bisa mengalami abses gigi. Seseorang yang mengalami abses gigi harus mendapatkan perawatan dari dokter dan tidak bisa diobati secara mandiri.
Infeksi penyebab abses gigi harus segera diobati karena infeksinya berisiko menyebar ke luar rahang ke leher, kepala, atau bagian tubuh lainnya.
Penyebab Abses Gigi
Bakteri yang berperan dalam proses pembentukan abses adalah Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans. Staphylococcus aureus dalam proses ini memiliki enzim aktif yang disebut koagulase yang fungsinya untuk mendeposisi fibrin.
Sedangkan Streptococcus mutans memiliki 3 enzim utama yang berperan dalam penyebaran infeksi gigi, yaitu streptokinase, streptodornase, dan hyaluronidase.
Ada berbagai jenis abses gigi yang dibedakan berdasarkan lokasinya. Tiga jenis abses gigi yang paling umum adalah:
- Abses periapikal, adalah abses yang berada di ujung akar gigi.
- Abses periodontal, merupakan abses pada gusi di sebelah akar gigi. Tapi bisa juga menyebar ke jaringan dan tulang di sekitarnya.
- Abses gingiva, yaitu abses pada gusi.
Sementara itu beberapa penyebab abses gigi yaitu:
1. Kerusakan gigi
Kerusakan pada permukaan keras gigi sering menjadi pemicu utama abses gigi.
Rongga pada gigi dapat terbentuk ketika bakteri memecah gula dalam makanan dan minuman, yang menciptakan asam.
Kemudian, asam menyerang email gigi dan membentuk rongga. Setelah rongga terbentuk, bakteri dapat menyusuk ke setiap lubang di gigi dan menyebar ke pulpa.
2. Penyakit gusi
Gusi yang mengalami infeksi atau peradangan juga bisa memicu abses gigi. Ketika penyakit gusi berkembang, bakteri mendapatkan akses ke jaringan yang lebih dalam. Oleh sebab itu, segera obati penyakit gusi supaya tidak mengembangkan abses gigi.
3. Cedera
Trauma pada gigi dapat melukai pulpa bagian dalam atau membuat gigi retak. Sayangnya, gigi yang retak tersebut seringkali tidak terlihat.
Padahal, gigi yang retak harus segera diobati karena rentan terhadap infeksi.
Ketika retakan gigi mengalami infeksi, bakteri dapat masuk ke bagian gigi lebih dalam dan menyebabkan abses gigi.
4. Kurang menjaga kebersihan mulut
Kebersihan mulut yang buruk bisa membuat plak semakin menumpuk. Penumpukan plak ini bisa menyebabkan gigi berlubang, terutama jika tidak segera diobati bisa berkembang menjadi abses gigi.
Maka itu, bersihkan gigi secara teratur dan menyeluruh menggunakan sikat dan benang gigi.
5. Konsumsi makanan
Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis dan bertepung dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dalam plak.
Kemudian, plak yang membusuk pada akhirnya dapat menyebabkan gigi berlubang yang menyebabkan abses gigi, jika tidak diobati.
6. Sistem kekebalan tubuh lemah
Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah biasanya lebih rentan mengalami abses gigi dibandingkan orang yang sehat.
Biasanya, sistem kekebalan tubuh melemah karena adanya kondisi tertentu.
Seperti, diabetes, kanker, atau mengidap human immunodeficiency virus (HIV). Seseorang yang sedang menjalani perawatan seperti obat steroid atau kemoterapi juga lebih rentan mengalami abses gigi.
Faktor Risiko Abses Gigi
Berbagai faktor yang dapat memicu infeksi bakteri penyebab abses gigi di antaranya:
- Merokok. Perokok dua kali lebih mungkin terkena abses gigi dibandingkan bukan perokok.
- Kebiasaan membersihkan gigi yang buruk. Misalnya, tidak menggosok gigi sebelum tidur.
- Memiliki mulut kering. Mulut yang kering dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi. Umumnya mulut kering disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu atau masalah yang berkaitan dengan penuaan. Sehingga bakteri tumbuh subur di mulut dengan jumlah air liur yang sedikit.
Gejala Abses Gigi
Dalam kebanyakan kasus, abses gigi menimbulkan rasa sakit yang datang secara tiba-tiba dan makin memburuk pada bagian gigi dan gusi. Selain itu, ada pula gejala-gejala lainnya, seperti:
- Gigi terasa nyeri berdenyut.
- Terasa sakit pada gigi saat mengunyah.
- Gigi sensitif terhadap suhu panas atau dingin.
- Rasa pahit di mulut.
- Nafas berbau tidak sedap.
- Gusi kemerahan dan bengkak.
- Melonggarnya gigi.
- Area bengkak di rahang atas atau bawah.
- Demam.
- Kelenjar leher bengkak.
- Gelisah akibat menahan nyeri.
Diagnosis Abses Gigi
Untuk mendiagnosis abses gigi, dokter gigi akan melakukan tanya jawab seputar keluhan yang dirasakan dan riwayat kesehatan pasien.
Misalnya seperti telah mengalami cedera, mengidap kondisi medis tertentu, atau sedang menjalani pengobatan tertentu.
Setelah itu, dokter akan melakukan tindakan berikut untuk mendiagnosis abses gigi:
- Ketuk gigi. Gigi yang mengalami abses pada akarnya umumnya lebih sensitif terhadap sentuhan atau tekanan.
- Radiografi Panoramik. Sinar-X gigi panoramik atau radiografi panoramik adalah tindakan pemindaian rahang atas dan bawah untuk memberi gambaran gigi dalam dua dimensi. Dokter biasanya akan merekomendasikan Sinar-X panoramik untuk mengidentifikasi abses dan mencari tahu apakah infeksi telah menyebar ke area lainnya.
- Computed Tomography Scan (CT scan). Jika infeksi telah menyebar ke area lain di dalam leher, dokter perlu melakukan CT scan untuk menilai tingkat infeksi.
Pengobatan Abses Gigi
Fokus utama pengobatan abses gigi adalah untuk menghilangkan infeksi. Berikut opsi pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter gigi:
1. Drainase abses
Dokter gigi melakukan penanganan dengan membuat sayatan kecil pada abses, agar nanah mengalir keluar. Setelah nanas terkuras habis, dokter akan membersihkan area tersebut air garam.
Terkadang, dokter perlu menempatkan saluran karet kecil untuk menjaga area mulut tetap terbuka untuk drainase, sementara itu pembengkakan akan berkurang.
2. Perawatan saluran akar
Pengobatan ini bertujuan untuk menghilangkan infeksi dan menyelamatkan gigi. Dokter akan mengebor ke dalam gigi, menghilangkan jaringan pusat yang sakit (pulpa) dan mengeringkan abses.
Setelah itu, dokter gigi akan mengisi dan menutup ruang pulpa dan saluran akar gigi. Gigi dapat ditutup dengan mahkota supaya lebih kuat, terutama jika yang terinfeksi adalah gigi belakang.
3. Cabut gigi
Apabila gigi yang terkena tidak dapat diselamatkan, dokter gigi perlu mencabut gigi dan mengeringkan abses untuk menghilangkan infeksi. Sebelum mencabut gigi, dokter gigi perlu memberikan bius lokal melalui suntikan pada saraf di sekitar gigi yang akan dicabut.
Untuk mengurangi rasa sakit karena suntikan, dokter dapat mengoleskan gel anestesi pada area yang akan disuntik terlebih dahulu.
4. Obat antibiotik
Jika infeksi telah menyebar ke gigi terdekat, rahang atau area lain, dokter gigi kemungkinan akan meresepkan antibiotik untuk menghentikan penyebarannya lebih lanjut. Dokter juga dapat merekomendasikan antibiotik jika kamu memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Pencegahan Abses Gigi
Pencegahan dapat dilakukan dengan rutin melakukan kontrol kesehatan gigi, menyikat gigi secara teratur terutama sebelum tidur, dan melakukan pengobatan jika terdapat gigi yang berlubang atau pecah. Berikut cara tepat menjaga kesehatan gigi:
- Sikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride.
- Gunakan benang gigi atau pembersih interdental untuk membersihkan sela-sela gigi setiap hari.
- Ganti sikat gigi setiap tiga atau empat bulan, atau setiap kali bulunya berjumbai.
- Konsumsi makanan sehat, batasi makanan manis dan camilan di antara waktu makan.
- Kunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan rutin dan pembersihan gigi secara menyeluruh.
- Pertimbangkan untuk menggunakan obat kumur antiseptik atau fluoride untuk menambahkan lapisan perlindungan ekstra terhadap kerusakan gigi.
Selain abses gigi, masalah kesehatan lain yang bisa terjadi pada mulut dan gigi adalah abses gusi.
Abses gusi yang dibiarkan bisa semakin berbahaya dan memicu komplikasi. Jika mengalaminya, Ini Pilihan Dokter Gigi untuk Penanganan Abses Gusi
Komplikasi Abses Gigi
Pada sebagian besar kasus, abses gigi yang tidak mendapatkan penanganan dapat berkembang menjadi komplikasi.
Namun, komplikasi tetap dapat terjadi meskipun telah abses gigi telah mendapatkan perawatan yang tampaknya efektif. Hanya saja hal tersebut sangat jarang terjadi.
Beberapa kemungkinan komplikasi yaitu:
1. Kista gigi
Rongga berisi cairan dapat berkembang di bagian bawah akar gigi jika abses gigi tidak mendapatkan perawatan segera. Kondisi tersebut adalah kista gigi. Ada kekhawatiran bahwa kista tersebut dapat terinfeksi. Jika hal tersebut terjadi, pasien membutuhkan antibiotik atau bahkan pembedahan.
2. Osteomielitis
Bakteri di abses bisa masuk ke aliran darah dan menginfeksi tulang. Pengidap akan mengalami peningkatan suhu tubuh, nyeri pada tulang yang terkena, dan disertai mulai. Biasanya, tulang yang terkena akan berada dekat dengan lokasi abses.
Namun, karena mungkin telah menyebar ke aliran darah, tulang mana pun di tubuh mungkin akan terpengaruh. Sehingga diperlukan perawatan antibiotik oral atau intravena.
3. Trombosis sinus kavernosus
Selain itu, penyebaran bakteri dapat menyebabkan gumpalan darah yang terbentuk di sinus kavernosus, vena besar di otak. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa berakibat fatal. Namun trombosis sinus kavernosus merupakan komplikasi yang sangat jarang.
4. Angina ludwig
Komplikasi ini terjadi karena adanya infeksi pada dasar mulut saat bakteri abses gigi menyebar. Kondisi ini disertai dengan pembengkakan dan nyeri di bawah lidah dan leher. Dalam kasus yang parah, pengidap mungkin merasa sulit bernapas. Angina ludwig merupakan komplikasi yang berpotensi fatal.
5. Sinusitis maksilaris
Bakteri menyebar ke ruang kecil di belakang tulang pipi, yang disebut dengan sinus maksilaris. Komplikasi ini mungkin tidak serius, tapi bisa menyakitkan. Pengidap mungkin mengalami demam dan pipi terasa lembek.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu mempunyai gigi yang berlubang atau terdapat rasa nyeri pada gigi, segera hubungi dokter gigi di Halodoc, yang tersedia 24 jam.
Pilihan dokter andalan dan tepercaya akan membantu menangani masalah kesehatan yang kamu alami.
Penanganan yang tepat meminimalkan efek negatif dari abses gigi sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Tooth Abscess.
National Center for Biotechnology Information. Diakses pada 2023. Dental Abscess.
American Association of Endodonitis. Diakses pada 2023. Abscessed Teeth.
National Health Service. Diakses pada 2023. Dental Abscess.
WebMD. Diakses pada 2023. What Is an Abscessed Tooth?
Healthline. Diakses pada 2023. Abscessed Tooth: What You Need to Know.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Abscessed Tooth.
Terakhir diperbarui pada 17 Juli 2024
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan