Diazepam
Deskripsi Diazepam
Diazepam adalah obat yang termasuk dalam kelompok benzodiazepin. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas neurotransmitter tertentu di otak.
Obat ini bisa kamu gunakan untuk mengobati gangguan kecemasan, atau gejala penarikan alkohol. Mereka terkadang juga bisa kamu gunakan bersama dengan obat lain untuk mengobati kejang dan kekakuan otot.
Obat ini hanya bisa kamu dapatkan dengan resep dokter. Obat ini hadir dalam bentuk tablet, cairan atau supositoria (obat yang kamu gunakan dengan cara kamu masukkan ke dalam anus).
Manfaat Diazepam
Obat ini bermanfaat untuk:
- Mengobati gangguan kecemasan.
- Meredakan gejala yang terjadi akibat penarikan alkohol, seperti tremor, berkeringat atau sulit tidur.
- Mengatasi kejang dan kekakuan otot.
- Membantu pasien untuk rileks sebelum operasi atau perawatan medis atau gigi lainnya.
Dosis Diazepam
Dosis obat ini berbeda untuk setiap pasien. Pastikan untuk mengikuti dosis yang dokter anjurkan atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan saat mengonsumsi obat ini. Berikut dosis obat tersebut secara umum:
Untuk bentuk oral (larutan atau tablet)
1. Untuk mengatasi kecemasan
- Dewasa: 2-10 miligram (mg), 2 sampai 4 kali sehari.
- Orang dewasa yang lebih tua: Awalnya, 2-2,5 mg, 1 atau 2 kali sehari. Dokter mungkin akan meningkatkan dosisnya bila perlu.
- Anak-anak usia 6 bulan ke atas: Awalnya, 1 hingga 2,5 mg, 3 atau 4 kali per hari. Dokter anak bisa meningkatkan dosis bila perlu.
- Anak-anak di bawah usia 6 bulan: Penggunaan tidak dokter anjurkan.
2. Untuk gejala penarikan alkohol
- Dewasa: 10 mg, 3 atau 4 kali selama 24 jam pertama, kemudian 5 mg 3 sampai 4 kali per hari sesuai kebutuhan.
- Orang dewasa yang lebih tua: Awalnya, 2-2,5 mg 1 atau 2 kali sehari. Dokter secara bertahap akan meningkatkan dosis sesuai kebutuhan.
3. Untuk kejang otot
- Dewasa: 2-10 mg, 3 atau 4 kali sehari.
- Orang dewasa yang lebih tua: Awalnya, 2-2,5 mg, 1 atau 2 kali sehari. Dokter mungkin akan meningkatkan dosis bila perlu.
- Anak-anak usia 6 bulan ke atas: Awalnya, 1-2,5 mg, 3 atau 4 kali per hari. Dokter anak bisa meningkatkan dosis bila perlu.
- Anak-anak di bawah usia 6 bulan: Penggunaan tidak dokter anjurkan.
4. Untuk kejang
- Dewasa: 2-10 mg, 2 sampai 4 kali sehari.
- Orang dewasa yang lebih tua: Awalnya, 2-2,5 mg, 1 atau 2 kali sehari. Dokter mungkin akan meningkatkan dosis bila perlu.
- Anak-anak usia 6 bulan ke atas: Awalnya, 1-2,5 mg, 3 atau 4 kali per hari. Dokter anak bisa meningkatkan dosis bila perlu.
- Anak-anak di bawah usia 6 bulan: Penggunaan tidak dokter anjurkan.
Sedangkan dosis dalam bentuk supositoria akan dokter tentukan berdasarkan berat badan, usia dan kesehatan pasien secara umum.
Cara Penggunaan Diazepam
Konsumsi obat ini persis seperti yang sudah dokter tentukan atau sesuai petunjuk yang tertera pada label. Jangan gunakan obat dalam jumlah yang lebih besar, atau gunakan lebih lama dari yang direkomendasikan.
Berikut cara menggunakan obat ini:
- Untuk bentuk tablet, telan tablet secara utuh. Jangan menghancurkan atau mengunyahnya.
- Untuk bentuk cair, gunakan sendok atau cangkir pengukur yang ada pada kemasan agar dosisnya tepat. Jangan gunakan sendok makan untuk mengukur dosis obat.
- Obat ini harus kamu gunakan hanya untuk waktu yang singkat. Jangan minum obat ini lebih dari 4 bulan tanpa saran dokter.
- Jangan berhenti minum obat tanpa bertanya terlebih dahulu dengan dokter.
Perhatian Penggunaan Diazepam
Berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum menggunakan obat ini:
- Sebelum meminum obat ini, beri tahu dokter atau apoteker bila kamu alergi terhadapnya, atau ke benzodiazepin lain (seperti oxazepam, temazepam), atau bila kamu memiliki alergi lainnya. Diazepam mungkin mengandung bahan tidak aktif, yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau masalah lain.
- Beri tahu juga dokter atau apoteker mengenai riwayat kesehatan kamu, terutama bila kamu mengidap penyakit otot tertentu (myasthenia gravis), masalah paru-paru/pernapasan (seperti COPD, sleep apnea), gangguan mental/suasana hati (seperti depresi, pemikiran tentang bunuh diri, psikosis), riwayat pribadi atau keluarga dari gangguan penggunaan zat (seperti penggunaan berlebihan atau kecanduan obat/alkohol), glaukoma, penyakit hati, penyakit ginjal.
- Obat ini bisa membuat pusing atau mengantuk, atau mengaburkan penglihatan. Jadi, hindari mengemudi, menggunakan mesin, atau melakukan apapun yang memerlukan kewaspadaan atau penglihatan yang jelas saat menggunakan obat ini.
- Sebelum menjalani operasi, beri tahu dokter atau dokter gigi tentang semua obat yang kamu gunakan (termasuk obat resep, obat non resep, dan produk herbal).
- Untuk beberapa anak, alih-alih memberikan efek menenangkan, obat ini mungkin memberikan efek sebaliknya. Misalnya, menyebabkan perubahan mental/suasana hati (seperti agitasi, halusinasi, kegelisahan). Untuk mengetahui apakah obat ini aman untuk anak-anak, tanyakan pada dokter atau cari tahu Bolehkah Memberikan Diazepam bagi Anak Kejang?.
- Orang dewasa yang lebih tua mungkin lebih sensitif terhadap efek samping obat ini, terutama rasa kantuk dan kehilangan koordinasi. Efek samping ini bisa meningkatkan risiko mereka jatuh.
- Obat ini tidak dokter anjurkan untuk digunakan selama hamil. Ini dapat membahayakan bayi yang belum lahir. Bila kamu sedang hamil atau merasa hamil, segera beritahu dokter sebelum menggunakan obat ini.
- Obat ini juga bisa masuk ke dalam ASI dan mungkin memiliki efek yang tidak kamu inginkan pada bayi menyusui. Menyusui saat menggunakan obat ini juga tidak dokter anjurkan.
Efek Samping Diazepam
Mengantuk, pusing, kelelahan, penglihatan kabur, atau ketidakstabilan adalah beberapa efek samping yang bisa terjadi. Bila salah satu dari efek ini bertahan atau memburuk, segera beri tahu dokter atau apoteker.
Ingatlah bahwa obat ini dokter resepkan karena ia menilai bahwa manfaatnya bagi kamu lebih besar daripada risiko efek sampingnya. Banyak orang yang menggunakan obat ini tidak memiliki efek samping yang serius.
Beri tahu dokter segera bila kamu mengalami efek samping yang serius, seperti:
- Perubahan mental/suasana hati, seperti masalah ingatan, agitasi, halusinasi, kebingungan, gelisah, depresi.
- Kesulitan berbicara.
- Kesulitan berjalan.
- Kelemahan otot.
- Gemetar (tremor).
- Kesulitan buang air kecil.
- Mata atau kulit menguning.
- Tanda-tanda infeksi, seperti sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh, demam, menggigil.
Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi. Namun, segera hubungi bantuan medis bila kamu mengalami gejala reaksi alergi yang serius, termasuk ruam, gatal atau bengkak (terutama pada wajah/lidah/tenggorokan), pusing parah, kesulitan bernapas.
Interaksi Diazepam
Beberapa produk yang bisa berinteraksi dengan obat ini misalnya clozapine, fluvoxamine, orlistat, sodium oxybate. Mengonsumsi diazepam dengan obat lain yang bisa membuat mengantuk atau memperlambat pernapasan bisa menyebabkan efek samping yang berbahaya atau kematian.
Karena itu, beri tahu dokter atau apoteker bila kamu mengonsumsi produk lain, seperti obat pereda nyeri opioid atau pereda batuk (seperti kodein, hidrokodon), obat lain untuk tidur atau kecemasan (seperti alprazolam, lorazepam, zolpidem), otot relaksan (seperti carisoprodol, cyclobenzaprine), atau antihistamin (seperti cetirizine).
Kontraindikasi Diazepam
Obat ini tidak dokter anjurkan untuk orang dengan kondisi berikut:
- Pernah mengalami reaksi alergi terhadap diazepam atau obat lain.
- Memiliki masalah hati atau ginjal.
- Mengidap myasthenia gravis, kondisi yang menyebabkan kelemahan otot.
- Mengidap sleep apnea, kondisi yang menyebabkan masalah pernapasan saat tidur.
- Mengalami depresi atau pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
- Sedang mencoba untuk hamil, sudah hamil atau menyusui.
- Berusia lebih dari 65 tahun.
Konsultasi dengan dokter di Halodoc terlebih dahulu untuk mendapatkan resep obat ini sesuai dengan kebutuhan. Klik gambar di bawah untuk terhubung dengan dokter.
Referensi:
National Health Service. Diakses pada 2023. Diazepam.
Drugs. Diakses pada 2023. Diazepam.
Terakhir diperbarui pada 17 Juli 2024
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan