Clopidogrel

DAFTAR ISI
- Clopidogrel Obat Apa?
- Cara Kerja Clopidogrel
- Studi tentang Efektivitas Clopidogrel untuk Mengurangi Risiko Serangan Jantung dan Stroke
- Dosis dan Aturan Pakai Obat Clopidogrel
- Cara Menggunakan Clopidogrel dengan Benar
- Cara Menyimpan Obat Clopidogrel
- Efek Samping Clopidogrel
- Interaksi Clopidogrel
- Kontraindikasi Clopidogrel
Clopidogrel adalah obat yang sering diresepkan dokter untuk mengurangi risiko penyakit jantung, dan digunakan secara rutin oleh pasien dengan kondisi tertentu.
Clopidogrel termasuk dalam golongan obat antiplatelet. Obat ini bekerja dengan mencegah trombosit saling menempel dan membentuk bekuan darah, yang bisa menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan masalah kardiovaskular.
Dalam banyak kasus, dokter juga meresepkan aspirin bersama clopidogrel untuk meningkatkan efektivitas pencegahan pembekuan darah.
Merek Dagang Clopidogrel: Platogrix 75 mg 14 tablet, CPG 75 mg 10 Tablet, Copidrel 75 mg 10 Tablet, Vaclo 75 mg 6 Tablet, dan Plavix 75 mg 14 Tablet.
Clopidogrel Obat Apa?
- Golongan: Antiplatelet.
- Kategori: Obat resep.
- Digunakan oleh: Dewasa atas anjuran dokter.
- Manfaat obat Clopidogrel: Obat ini digunakan untuk menurunkan risiko serangan jantung, infark miokard, aterosklerosis, sindrom koroner akut, penyakit arteri perifer, hingga stroke.
- Clopidogrel untuk ibu hamil: Belum ada studi terkontrol terkait penggunaan obat ini terhadap ibu hamil. Ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
- Clopidogrel untuk ibu menyusui: Ibu menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Clopidogrel.
- Bentuk obat: tablet.
Cara Kerja Clopidogrel
Clopidogrel secara selektif menghambat ikatan ADP (Adenosine Diphosphate) pada reseptor ADP di platelet. Penghambatan tersebut menyebabkan trombus tidak terjadi terbentuk.
Bila trombus ini terbentuk, maka dapat mengganggu aliran darah ke organ tubuh lainnya. Itu sebabnya, trombus ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius bila ia mengganggu aliran darah ke jantung. Contohnya, berisiko terkena stroke hingga serangan jantung.
Studi tentang Efektivitas Clopidogrel untuk Mengurangi Risiko Serangan Jantung dan Stroke
Penelitian yang diterbitkan oleh Frontiers in Cardiovascular Medicine pada 2023 membandingkan efektivitas clopidogrel dan aspirin pada pasien dengan penyakit jantung koroner (CAD).
Hasilnya menunjukkan bahwa, clopidogrel lebih efektif dalam mengurangi risiko serangan jantung dan stroke dibandingkan aspirin. Namun, tidak ada perbedaan signifikan dalam angka kematian atau risiko perdarahan antara keduanya.
Temuan ini menunjukkan bahwa, clopidogrel bisa menjadi pilihan yang lebih baik untuk pencegahan penyakit jantung dibandingkan aspirin.
Fakta tentang Clopidogrel Menurut National Health Service
1. Dokter mungkin meresepkan clopidogrel sebagai pengganti aspirin dosis rendah.
2. Penggunaan clopidogrel umumnya akan dihentikan sementara waktu, sebelum menjalani operasi atau perawatan gigi.
3. Pengobatan clopidogrel harus diimbangi dengan perubahan gaya hidup sehat seperti berhenti merokok dan minum alkohol, berolahraga rutin, mengonsumsi makanan sehat yang kaya nutrisi, serta mengelola stres dengan baik.
Dosis dan Aturan Pakai Clopidogrel
Dosis obat clopidogrel harus diminum berdasarkan anjuran dari dokter untuk mencegah efek samping yang lebih parah hingga overdosis.
Nah, berikut adalah panduan dosis penggunaan clopidogrel berdasarkan pengobatannya:
- Pencegahan serangan jantung atau stroke pada penderita sindrom koroner akut
Dewasa: dosis awal 300 mg diminum sebagai dosis tunggal. Lalu, dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 75 mg sekali sehari.
- Pencegahan serangan jantung atau stroke pada pasien dengan riwayat serangan jantung, stroke, atau penyakit arteri perifer
Dewasa: 75 mg sekali sehari.
Cara Menggunakan Clopidogrel dengan Benar
Agar obat clopidogrel bekerja efektif di dalam tubuh, berikut ini cara menggunakan Clopidogrel dengan benar:
- Clopidogrel tersedia dalam bentuk tablet dalam dosis 75 mg yang biasanya diresepkan 1 kali sehari oleh dokter spesialis jantung. Namun, ada kalanya dokter dapat meresepkan hingga 300 mg sebagai dosis awal.
- Clopidogrel dapat diminum bersama atau tanpa makanan.
- Bila kamu melewati beberapa dosis, maka tidak perlu digandakan dan minumlah dosis berikutnya di waktu yang sesuai.
- Hindari menggandakan atau mengurangi dosis tanpa pengawasan medis.
Simak juga beberapa Rekomendasi Obat Jantung yang Efektif di Apotek dari artikel ini.
Cara Menyimpan Obat Clopidogrel
Berikut ini cara menyimpan obat clopidogrel:
- Simpan obat di tempat yang sejuk dan kering. Hindari menyimpan obat di tempat lembap seperti kamar mandi atau dekat wastafel agar tidak terkena uap air yang bisa merusak kualitasnya.
- Simpan pada suhu ruangan yang stabil dan hindari meletakkannya di dekat sumber panas seperti kompor atau kulkas.
- Jangan memindahkan clopidogrel ke wadah lain untuk menghindari kesalahan dosis atau kontaminasi.
- Simpan di tempat yang aman agar tidak dikonsumsi secara tidak sengaja oleh anak-anak atau hewan peliharaan.
- Jika obat sudah melewati tanggal kedaluwarsa, jangan dibuang sembarangan, tetapi konsultasikan dengan apoteker tentang cara pembuangan yang aman.
Yuk, Ketahui Ciri Ciri Jantung Lemah dan Penyebabnya.
Efek Samping Clopidogrel
Seperti obat-obatan pada umumnya, clopidogrel dapat menyebabkan efek samping tertentu. Ini beberapa efek samping yang umum terjadi:
Ada kalanya efek samping menjadi lebih serius pada beberapa orang yang memiliki kondisi tertentu. Namun, ini sangat jarang. Di antaranya:
- Batuk darah.
- Muncul darah di kencing, feses, atau muntah darah.
- Bagian putih di mata menjadi kuning, termasuk kulit.
Interaksi Clopidogrel
Clopidogrel dapat menimbulkan interaksi obat apabila kamu mengonsumsinya secara bersamaan dengan obat-obatan tertentu.
Bila kamu sedang mengonsumsi obat lain, pastikan bukan salah satu di bawah ini:
- Obat pencegah penggumpalan darah, seperti warfarin, rivaroxaban, apixaban, edoxaban, dabigatran, hingga ticagrelor.
- Obat antiinflamasi non steroid atau NSAID. Contohnya, ibuprofen.
- Antidepresan golongan SSRI. Misalnya, citalopram, fluoxetine, paroxetine, sertraline, dan escitalopram.
- Obat gangguan pencernaan, terutama golongan PPI seperti omeprazole, lansoprazole, dan esomeprazole.
Kontraindikasi Clopidogrel
Obat clopidogrel tidak direkomendasikan pada mereka dengan kondisi di bawah ini:
- Orang yang memiliki alergi terhadap kandungan obat Clopidogrel.
- Pernah mengalami perdarahan patologis seperti tukak lambung atau perdarahan di otak.
- Pernah mengalami reaksi anafilaksis terhadap clopidogrel atau komposisi lain di dalam tabletnya.
- Ibu hamil dan menyusui tanpa rekomendasi dokter.
- Mengidap sakit maag.
- Ada kelainan pada darah, seperti hemofilia.
- Memiliki gangguan hati atau ginjal.
Kini obat-obatan yang kamu butuhkan bisa didapatkan dengan mudah tanpa perlu keluar rumah loh, yaitu melalui Toko Kesehatan Halodoc. Produk kesehatannya 100% asli dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Bila mengalami masalah pada jantung, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter spesialis jantung di Halodoc, ya! Ini berguna untuk mencegah keparahan dari kondisi yang tengah dialami.
Diperbarui pada 19 Maret 2025.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Clopidogrel (Plavix).
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Clopidogrel.
Frontiers in Cardiovascular Medicine. Diakses pada 2025. Efficacy and safety of clopidogrel versus aspirin monotherapy for secondary prevention in patients with coronary artery disease: a meta-analysis.
NHS UK. Diakses pada 2025. Clopidogrel.
Frequently Ask Question (FAQ)
1. Clopidogrel obat apa?
Clopidogrel adalah obat antiplatelet yang digunakan untuk mencegah pembentukan bekuan darah, sehingga dapat mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
2. Clopidogrel 75 mg obat apa?
Clopidogrel 75 mg adalah dosis standar obat antiplatelet yang digunakan untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah pada pasien dengan penyakit jantung atau stroke.
3. Clopidogrel bisulfate obat untuk apa?
Clopidogrel bisulfate adalah bentuk garam dari clopidogrel, yang bekerja dengan cara menghambat trombosit agar tidak saling menempel dan membentuk gumpalan darah.