Chlorpheniramine
Artikel ini telah di-review oleh dr. Caisar Dewi Maulina
DAFTAR ISI
- Apa Itu Chlorpheniramine?
- Manfaat Chlorpheniramine
- Peringatan sebelum Menggunakan Chlorpheniramine
- Merek Dagang Chlorpheniramine
- Riset Terkait Chlorpheniramine
- Dosis dan Aturan Pakai Chlorpheniramine
- Cara Menggunakan Chlorpheniramine dengan Benar
- Efek Samping Chlorpheniramine
- Interaksi Chlorpheniramine
- Kontraindikasi Chlorpheniramine
Apa Itu Chlorpheniramine?
Chlorpheniramine maleate atau yang kerap disebut sebagai CTM merupakan obat yang bisa bantu meredakan gejala alergi, terutama yang disebabkan oleh makanan, paparan (debu, bulu binatang, serbuk sari), gigitan serangga, serta penggunaan obat-obatan.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat histamin dalam tubuh. Histamin merupakan senyawa yang biasanya muncul saat seseorang terpapar pemicu alergi atau yang disebut alergen.
- Golongan: Antihistamin.
- Kategori: Obat bebas terbatas.
- Digunakan oleh: Dewasa dan anak di atas usia 1 tahun.
- Chlorpheniramine untuk ibu hamil: Belum ada studi terkait efek penggunaan chlorpheniramine pada ibu hamil. Sebaiknya konsultasikan diri terlebih dahulu ke dokter jika ingin menggunakannya,
- Chlorpheniramine untuk ibu menyusui:Kandungan dalam obat chlorpheniramine diketahui bisa terserap dalam ASI. Ibu menyusui perlu berhati-hati saat menggunakannya.
- Bentuk obat: Sirop (sirup), tablet, kapsul, dan kaplet.
Manfaat Chlorpheniramine
Chlorpheniramine maleate bisa membantu meredakan gejala alergi dan flu. Biasanya kondisi ini ditandai dengan mata berair, hidung tersumbat, pilek, batuk, serta gatal di kulit, mata dan tenggorokan.
Selain itu, obat ini juga banyak diresepkan untuk mengurangi lendir dan air mata, terutama pada saat seseorang mengalami alergi, batuk, dan pilek.
Peringatan Sebelum Menggunakan Chlorpheniramine
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kamu menggunakan obat ini, antara lain:
- Hindari mengonsumsi obat ini jika kamu memiliki alergi terhadap kandungan obat.
- Tanyakan pada dokter sebelum memberikan obat ini pada lansia dan anak-anak di bawah usia 1 tahun.
- Diskusikan dengan dokter tentang penggunaan obat ini, terutama jika kamu mengidap prostat, kesulitan buang air kecil, obstruksi usus, dan glaukoma yang sudah tertutup.
- Beritahu dokter jika kamu sedang hamil, sedang menyusui, atau berencana untuk hamil.
- Beritahu dokter jika kamu berencana untuk melakukan operasi, termasuk operasi gigi.
- Hindari menggunakan obat chlorpheniramine saat kamu sedang menggunakan obat dengan kandungan monoamine oxidase inhibitors (MAOI), 14 hari terakhir.
- Diskusikan pada dokter tentang konsumsi obat ini jika kamu sedang menggunakan obat lain. Misalnya suplemen dan obat herbal, karena bisa memicu terjadinya interaksi obat dalam tubuh.
- Jika muncul reaksi alergi, efek samping serius, atau overdosis setelah mengonsumsi obat, segera kunjungi dokter.
Merek Dagang Chlorpheniramine
Di pasaran, kamu bisa menemukan obat chlorpheniramine maleate dengan berbagai merek dagang, berikut ini beberapa di antaranya:
- Ctm (Chlorpheniramine Maleate) 4 mg 10 Tablet. Obat ini bisa membantu mengatasi gatal, biduran, rhinitis, seasonal hay fever, serta efek samping penggunaan obat fulsa dan penicillin.
- Zecamax 4 mg 12 Tablet. Obat antihistamin yang mengandung chlorpheniramine maleate 4 mg, untuk mengatasi pilek, bersin-bersin, mata berair, gatal pada mata, hidung, dan tenggorokan. Serta bisa juga digunakan untuk mengatasi common cold atau influenza.
- Trifachlor 4 mg 10 Tablet. Mengandung chlorpheniramine maleate yang dapat digunakan untuk mengatasi alergi, rhinitis alergi, urtikaria, dan hay fever.
- CTM 4 mg 12 Tablet. Membantu mengatasi alergi karena kandungan CTM di dalamnya bekerja secara antagonis terhadap efek histamin dalam tubuh. Gunakan obat ini untuk mengatasi bersin-bersin, mata berair, serta gatal pada hitung, mata, dan tenggorokan.
- Aflucaps PE 10 Kaplet. Kamu bisa gunakan obat ini untuk meredakan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan pilek. Ini karena di dalamnya mengandung paracetamol, chlorpheniramine, dan phenylephrine HCI.
Obat-obatan di atas bisa kamu beli dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc.
Riset Terkait Chlorpheniramine
Studi yang dimuat dalam jurnal Current Reviews in Clinical and Experimental Pharmacology ini telah mengeksplorasi berbagai aplikasi klinis dari Chlorpheniramine maleate, obat antihistamin generasi pertama yang telah digunakan sejak tahun 1950-an.
Chlorpheniramine maleate umumnya digunakan untuk mengobati kondisi alergi seperti pilek dan batuk.
Namun riset ini juga membuktikan penggunaannya efektif dalam mengobati berbagai penyakit lain, seperti asma, gingivitis plasma sel, urtikaria kronis, dan bahkan depresi.
Selain penggunaan oral yang umum, obat ini juga telah diterapkan melalui rute intravena, intramuskular, subkutan, dan intranasal, yang menunjukkan potensi efek antiviralnya terhadap SARS-CoV-2.
Fakta Menarik
1. Chlorpheniramine memiliki potensi untuk digunakan dalam pengobatan seperti asma dan urtikaria kronis.
2. Selain untuk alergi, obat ini juga digunakan dalam pengobatan batuk dan pilek karena sifatnya yang mengurangi gejala hidung tersumbat.
Dosis dan Aturan Pakai Chlorpheniramine
Berikut ini dosis umum penggunaan obat chlorpheniramine maleate yang perlu diketahui:
- Dewasa dan anak di atas usia 12 tahun: 4 mg, diberikan sebanyak 4-6 kali sehari. Dosis maksimal 24 mg per hari.
- Anak usia 6-12 tahun: 2 mg, diberikan sebanyak 4-6 kali sehari. Dosis maksimal 12 mg per hari.
- Anak usia 2-5 tahun: 1 mg, diberikan 4-6 kali sehari. Dosis maksimal 6 mg per hari.
- Anak usia 1-2 tahun: 1 mg, diberikan 2 kali sehari. Dosis maksimal bisa dikonsultasikan ke dokter.
Cara Menggunakan Chlorpheniramine dengan Benar
Agar obat bisa bekerja dengan maksimal, kamu harus perhatikan cara mengonsumsi yang benar. Berikut ini caranya:
- Konsumsi obat di waktu yang sama setiap harinya. Untuk sediaan tablet atau kaplet, obat ini bisa langsung diminum sesuai dosis. Untuk sediaan sirop, gunakan sendok takar agar dosis sesuai.
- Jika kamu lupa mengonsumsi obat, hindari untuk menggandakan dosis.
- Obat ini tidak bisa digunakan dalam jangka waktu lama. Hentikan penggunaan obat jika gejala alergi sudah mereda atau berdasarkan anjuran dokter.
- Simpan obat dengan baik, hindari cahaya matahari langsung, dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping Chlorpheniramine
Sama seperti obat pada umumnya, chlorpheniramine maleate juga bisa menyebabkan efek samping, di antaranya:
- Rasa mengantuk.
- Pusing dan sakit kepala.
- Sakit perut dan mual.
- Gelisah atau kecemasan berlebih.
- Rasa kering pada tenggorokan, hidung, dan mulut.
- Konstipasi atau sembelit.
- Penglihatan buram.
Interaksi Chlorpheniramine
Ada beberapa obat yang berisiko menyebabkan interaksi obat dalam tubuh, jika digunakan bersamaan dengan chlorpheniramine maleate, antara lain:
- Obat MAOI, bisa sebabkan risiko efek samping fatal.
- Obat antinyeri golongan opioid, obat tidur, atau obat penenang, bisa sebabkan efek kantuk.
- Alkohol bisa menghambat kerja obat dalam tubuh.
Kontraindikasi Chlorpheniramine
Hindari penggunaan chlorpheniramine maleate jika kamu memiliki kondisi berikut:
- Memiliki riwayat alergi terhadap kandungan obat atau komponen obat chlorpheniramine.
- Memiliki riwayat serangan asma akut.
- Mengidap obstruksi leher kandung kemih.
- Mengidap glaukoma sudut sempit.
- Bayi yang lahir prematur atau memiliki masalah medis saat dilahirkan.
Jika ragu terkait dosis, aturan, dan efek samping obat attapulgite, kamu bisa melakukan konsultasi dengan dokter secara langsung di Halodoc. Chat dokter kapan saja dan di mana saja, praktis!
Referensi:
Drugs. Diakses pada 2024. Chlorpheniramine (OTC).
MIMS. Diakses pada 2024. Chlorpheniramine
WebMD. Diakses pada 2024. Chlorpheniramine Maleate.
Rizvi SAA, et al. Diakses pada 2024. Chlorpheniramine, an Old Drug with New Potential Clinical Applications: A Comprehensive Review of the Literature.
Frequently Asked Questions
1. Chlorpheniramine maleate bisa untuk pilek?
Ya, Chlorpheniramine maleate dapat digunakan untuk mengatasi gejala pilek, seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, mata berair, dan gatal pada mata, hidung, dan tenggorokan.
Selain itu, obat ini juga sering digunakan untuk meredakan gejala flu dan alergi.
2. Chlorpheniramine maleate 4 mg apakah obat tidur?
Chlorpheniramine maleate 4 mg dapat menyebabkan rasa mengantuk sebagai efek samping, tetapi bukan obat tidur secara khusus.
Efek mengantuk ini disebabkan oleh sifat antihistamin dalam obat yang bekerja menghambat histamin, senyawa yang berperan dalam proses peradangan dan reaksi alergi, yang juga berhubungan dengan rasa kantuk.
Jadi, meskipun obat ini bisa membuat mengantuk, penggunaannya tidak dimaksudkan sebagai obat tidur.