Keringat Akibat Stres Lebih Bau, Ini Penyebabnya!
Halodoc, Jakarta — Saat sedang mengalami stres, mungkin kamu merasa keringat yang kamu keluarkan menghasilkan aroma yang tidak sedap. Memang, saat mengalami stres, produksi keringat akan meningkat sehingga bisa memicu penyakit hiperhidrosis.
(Baca juga: 10 Tips Atasi Keringat Berlebih)
Penyebab Tubuh Berkeringat
Ada tiga penyebab tubuh berkeringat. Pertama keringat yang dihasilkan karena aktivitas fisik seperti jogging, menaiki tangga, dan aktivitas lain yang meningkatkan kinerja jantung. Saat suhu tubuh meningkat, hipotalamus akan memerintahkan kelenjar keringat menghasilkan keringat untuk mempertahankan suhu normal tubuh.
Jenis keringat kedua adalah keringat yang dihasilkan akibat cuaca panas. Meskipun tubuh tidak bergerak, cuaca panas membuat tubuh menjadi panas pula. Keseimbangan panas tubuh diatur dengan mengeluarkan keringat agar suhu tubuh menjadi normal.
Jenis keringat yang ketiga adalah keringat yang dihasilkan saat berhadapan dengan stres dan rasa cemas akibat tenggat waktu, berbicara di depan umum, atau hal-hal lain yang membuat gugup. Saat mengalami stres, otak melepaskan adrenalin dan kortisol ke dalam aliran darah. Sistem saraf kemudian memerintahkan kelenjar keringat untuk memproduksi keringat.
Apa Penyebab Keringat Bau saat Stres?
Lalu mengapa keringat akibat stres menghasilkan bau yang lebih menyengat? Ini karena secara anatomi ada dua jenis kelenjar keringat di dalam tubuh. Salah satu dari dua kelenjar ini akan memicu keringat yang berbau saat kita stres.
Yang pertama adalah kelenjar eccrine. Tubuh mengandung lebih dari 3 juta kelenjar eccrine. Kelenjar ini terletak di antara folikel rambut di permukaan kulit. Kelenjar eccrine melepaskan kombinasi air, garam, dan elektrolit yang tidak berbau. Kelenjar inilah yang bertanggung jawab saat seseorang berkeringat karena olahraga dan panas. Jika kamu mengalami penyakit hiperhidrosis, keringat terutama berasal dari kelenjar ini.
Lalu ada kelenjar apokrin yang terletak di bawah folikel rambut. Saat stres, tubuh mengeluarkan cairan putih yang terdiri dari air, protein, dan lemak. Setelah cairan bercampur dengan bakteri alami pada kulit, bakteri memakan keringat dan menghasilkan limbah berbau tidak sedap yang kita kenal sebagai bau badan. Itulah sebabnya keringat akibat stres lebih berbau.
(Baca juga: Jangan Minder, Berikut 6 Cara Hilangkan Bau Badan yang Tepat)
Jika kamu masih memiliki pertanyaan tentang penyakit hiperhidrosis dan penyebab keringat berlebih, kamu bisa menghubungi dokter ahli di aplikasi Halodoc melalui layanan video/voice call atau chat. Di aplikasi Halodoc, kamu juga bisa membeli vitamin atau obat, serta cek lab tanpa harus keluar rumah. Mudah dan praktis. Ayo… download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan