Kenapa Aterosklerosis Bisa Terjadi di Usia 20-an?
Halodoc, Jakarta – Apakah kamu berusia 20-an dan akhir-akhir ini merasakan gejala aneh seperti nyeri dada, rasa sakit di kaki, lengan, sesak napas, lelah, bingung, dan kelemahan di otot kaki? Wah, bisa jadi kamu terkena aterosklerosis!
Darah mengalir melalui arteri seperti air melalui selang, mengantarkan oksigen dan nutrisi ke organ. Aterosklerosis terjadi ketika arteri tersumbat oleh timbunan lemak (plak), sehingga menyebabkan arteri kehilangan elastisitas dan menjadi lebih sempit.
Plak adalah campuran lengket dari lapisan lemak yang menumpuk, membuat dinding arteri menjadi tebal dan keras. Seiring waktu, arteri menyempit atau tersumbat. Ini menghentikan darah mengalir melalui arteri. Arteri di jantung (arteri koroner), leher (arteri karotis) dan kaki paling sering terkena. Makanya, rasa lemah di otot ini tidak hanya terjadi di satu bagian tubuh saja melainkan di semua bagian yang terdapat arteri.
Baca juga: Waspada, Ini Jenis-Jenis Penyakit Jantung di Usia Muda
Plak tersebut juga bisa pecah dan jika terjadi, gumpalan darah (trombus) yang terbentuk saat istirahat akan menghalangi aliran darah. Atau juga bisa bekuan darah bergerak melalui aliran darah, sehingga menghalangi aliran darah ke organ-organ penting.
Kenapa 20 Tahun Usia yang Rentan?
Menurut ahli jantung kardiologi Matthew Sorrentino MD, dari The University of Chicago Medicine, Aterosklerosis biasanya dimulai pada usia 20-an, dan 30-an. Tidak bisa disangkal, golongan usia di atas usia sangat terkait dengan gaya hidup. Berat badan ekstra, merokok, kurang olahraga, dan makan banyak makanan tinggi lemak trans semua bisa meningkatkan risiko aterosklerosis.
Aterosklerosis dimulai sejak dini dan berkembang sepanjang hidup. Bisa jadi kamu tidak melihat atau merasakannya, tetapi di sebagian besar dari kita tanpa sadar sedang menjalani prosesnya. Hampir tidak ada yang mengalami komplikasi dari aterosklerosis pada usia 20-an. Namun, proses menuju aterosklerosis telah dimulai pada usia 20-an atau bahkan lebih muda!
The American Heart Association merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter sejak usia 20 tahun untuk menilai risiko penyakit jantung secara rutin. Kalau kamu berusia 20-an dan ingin tahu lebih banyak mengenai penyakit jantung ataupun risiko kesehatan di usia 20-an, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Pencegahan Lebih Baik dari Mengobati
Alih-alih mengobati aterosklerosis, kuncinya di sini adalah mengembangkan kebiasaan baik yang akan bertahan seumur hidup. Terlepas dari berapapun usiamu sekarang, ada langkah-langkah spesifik yang dapat diambil untuk memperlambat aterosklerosis.
Temukan olahraga ataupun jenis latihan fisik yang kamu sukai dan jadikan sebagai hobi ataupun rutinitas. Kebiasaan ini bila dilakukan untuk seterusnya akan menjadi rutinitas selama 40 tahun ke depan yang akan menjaga kesehatanmu jangka panjang.
Baca juga: Kadar Kolesterol Tinggi Bisa Sebabkan Aterosklerosis
Makan lima porsi buah dan sayuran setiap hari juga efektif untuk mencegah penyakit jantung. Biasakan untuk mencoba sesuatu yang berbeda di piring makananmu untuk meningkatkan mood mengonsumsi makanan sehat.
Perawatan yang melibatkan gaya hidup, seperti mengurangi jumlah lemak dan kolesterol yang dikonsumsi adalah sesuatu yang wajib dilakukan. Kamu mungkin perlu berolahraga lebih banyak untuk meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Baca juga: 5 Prosedur untuk Mendiagnosis Aterosklerosis
Terkecuali, jika aterosklerosis sudah parah, dokter tidak hanya merekomendasikan perubahan gaya hidup sebagai pengobatan pertama melainkan juga perawatan medis tambahan, seperti obat-obatan atau operasi.