Kenali Tanda dan Gejala Arteriosklerosis

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   27 Juli 2019
Kenali Tanda dan Gejala ArteriosklerosisKenali Tanda dan Gejala Arteriosklerosis

Halodoc, Jakarta – Apakah kamu sering mengalami nyeri dada (angina) dan sensasi mati rasa? Jika iya, bisa jadi kamu mengalami gejala arteriosklerosis. Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele, karena berpotensi menimbulkan komplikasi serius yang mengancam nyawa.

Baca Juga: 5 Penyakit yang Dapat Terjadi karena Kolesterol Tinggi

Mengenal Tanda dan Gejala Arteriosklerosis

Arteriosklerosis adalah kondisi pengerasan pembuluh darah arteri yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Kondisi ini mengganggu aliran darah yang kaya oksigen dan nutrisi ke berbagai organ penting di tubuh. Lantas, apa tanda dan gejala arteriosklerosis yang perlu diwaspadai?

  • Sensasi mati rasa di tangan atau kaki;

  • Kesulitan berbicara;

  • Gangguan penglihatan;

  • Otot wajah melemah;

  • Nyeri dada (angina);

  • Kaki terasa nyeri saat berjalan;

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi);

  • Gagal ginjal.

Kemunculan gejala tersebut disesuaikan dengan lokasi terjadinya penyumbatan arteri. Jika kamu mengalami gejala tersebut, sebaiknya bicara pada dokter ahli untuk mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat. Gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi Halodoc untuk bisa berbicara pada dokter ahli. Atau, kamu bisa membuat janji dengan dokter secara online di rumah sakit pilihan di sini.

Baca Juga: Arteriosklerosis Juga Bisa Menyerang Anak Muda

Berbagai Penyebab Terjadinya Arteriosklerosis

Arteriosklerosis terjadi ketika lemak menumpuk di lapisan dalam arteri atau ketika otot dinding arteri menebal. Kondisi ini menyebabkan pengerasan dinding arteri yang mengganggu proses pengaliran darah kaya oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Jika dibiarkan, plak yang terbentuk dari kolesterol juga menumpuk dan mengeras di area yang mengalami kerusakan. Apa dampaknya?

Arteri semakin menyempit hingga menghambat aliran darah. Ketika aliran darah tidak mengalir dengan lancar, organ dan jaringan di dalam tubuh juga tidak bisa berfungsi dengan baik. Berikut ini faktor yang meningkatkan risiko terjadinya arteriosklerosis:

  • Kebiasaan merokok dan jarang berolahraga;

  • Berat badan berlebih (obesitas);

  • Melakukan diet tidak sehat;

  • Tekanan darah dan kolesterol tinggi;

  • Stres jangka panjang;

  • Kebiasaan minum alkohol secara berlebihan;

  • Jarang mengonsumsi buah dan sayuran.

Baca Juga: Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Arteriosklerosis

Pengobatan dan Pencegahan Arteriosklerosis

Pengobatan dan pencegahan arteriosklerosis difokuskan pada penerapan gaya hidup sehat. Misalnya, mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga (setidaknya 20-30 menit per hari), berhenti merokok, membatasi konsumsi alkohol, dan mengelola stres. Gaya hidup sehat menurunkan risiko berbagai penyakit, termasuk serangan jantung, stroke, dan penyakit yang lebih parah lainnya akibat arteriosklerosis.

Selain itu, pengidap dianjurkan untuk mengonsumsi obat-obatan untuk mencegah pembentukan plak atau pengerasan dinding arteri. Misalnya, obat penurun kolesterol, tekanan darah tinggi, dan obat jenis antiplatelet yang mampu mengurai darah menggumpal. Bila perlu, pengidap disarankan untuk melakukan bedah angioplasti dan operasi bypass jantung.

Pada bedah angioplasti, dokter membuka pembuluh darah dan memasukkan alat berbentuk balon atau cincin. Tujuannya untuk mengurai penyumbatan yang terjadi. Sedangkan pada operasi bypass jantung, dokter mengambil atau mencangkok sebagian pembuluh darah yang sehat. Kemudian, pembuluh darah tersebut dipindahkan dan dijahit di bagian yang tersumbat.