Kenali Milia yang Dapat Terjadi pada Kulit Bayi
Halodoc, Jakarta – Jangan kira hanya orang dewasa saja yang bisa jerawatan, bayi pun juga bisa mengalami masalah kulit tersebut. Milia sering disebut juga dengan “jerawat bayi”, karena penyakit kulit yang ditandai dengan benjolan kecil berwarna putih ini memang biasanya muncul pada bayi yang baru lahir. Milia sebenarnya tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya tanpa perawatan khusus. Tapi, bila milia sudah mulai mengganggu kenyamanan Si Kecil, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan. Yuk, kenali milia pada bayi lebih jauh agar ibu bisa memberikan perawatan yang tepat untuk mengatasinya.
Penyebab Milia
Milia sering disebut juga dengan istilah kista milium. Sebuah milium, yaitu benjolan kecil, seperti jerawat, dapat terbentuk karena adanya protein bernama keratin atau sel kulit mati yang terperangkap di bawah permukaan kulit bayi. Milium yang muncul secara berkelompok disebut juga dengan milia. Istilah untuk milia pada bayi yang baru lahir adalah neonatal milia.
Jenis milia ini biasanya muncul di area hidung, pipi, kulit kepala, dan sampai kelopak mata. Pada sebagian bayi, milia yang muncul hanya sedikit. Tapi, kadang milia juga bisa muncul dalam jumlah yang banyak. Selain pada wajah, milia bisa muncul pada kulit kepala dan tubuh bagian atas. Kondisi ini terjadi pada hampir 50 persen bayi di dunia, sehingga dianggap hal yang normal.
Baca juga: Ini Masalah Kulit yang Rentan Menyerang Bayi
Gejala Milia Pada Bayi
Bentuk milia mirip seperti jerawat, yaitu berupa benjolan kecil berukuran 1–2 milimeter dan berwarna putih atau putih kekuningan. Tapi, milia berbeda dengan jerawat karena enggak menyebabkan peradangan. Milia biasanya muncul secara berkelompok di daerah dahi, mata, kelopak mata, hidung, pipi, sampai ke dada. Milia tidak menimbulkan gejala lain selain benjolan-benjolan kecil pada kulit.
Baca juga: Milia di Daerah Mata Disebabkan Kelebihan Hormon?
Cara Menangani Milia Pada Bayi yang Tepat
Milia pada bayi bisa sembuh dan hilang sendiri tanpa pengobatan atau perawatan khusus. Setelah kulit mati di bawah permukaan kulit bayi pecah, maka bintik akan hilang. Milia biasanya akan hilang dalam waktu 2–3 minggu. Untuk mencegah sekaligus meredakan gejala milia pada bayi, ibu bisa menjaga kesehatan kulit bayi dengan melakukan cara-cara berikut:
-
Bersihkan wajah bayi secara rutin dengan menggunakan air hangat dan sabun khusus bayi.
-
Keringkan wajah bayi dengan cara menepuk-nepuk wajahnya secara perlahan dengan menggunakan handuk halus.
-
Jangan mengoleskan minyak atau losion pada wajah bayi.
-
Enggak menekan atau menggosok milia agar kulit wajah bayi tidak iritasi dan infeksi.
Ibu enggak perlu khawatir karena munculnya milia pada wajah bayi enggak akan menyebabkan Si Kecil jadi berjerawat saat ia besar nanti. Jerawat lebih disebabkan oleh perubahan hormon dan faktor genetik. Anak-anak remaja wajar berjerawat, karena terjadinya perubahan hormon yang drastis pada masa tersebut. Selain itu, remaja yang cenderung memiliki wajah jerawatan biasanya lahir dari orang tua yang pernah berjerawat juga.
Baca juga: Wajib Tahu! 6 Cara Merawat Kulit Bayi Baru Lahir
Jadi, ibu tidak perlu khawatir bila menemukan bintik-bintik putih atau kuning pada wajah bayi. Milia bisa hilang dengan sendirinya tanpa perawatan khusus, kok. Tapi, bila milia Si Kecil tidak kunjung hilang juga selama beberapa bulan atau membuat Si Kecil tidak nyaman, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan. Bila Si Kecil sakit, ibu enggak perlu panik, gunakan saja aplikasi Halodoc. Ibu bisa membeli obat-obatan yang diperlukan untuk Si Kecil tanpa perlu repot-repot keluar rumah. tinggal order melalui aplikasi dan obat pesanan ibu akan diantarkan dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga ya di App Store dan Google Play.